OLEH:
DRESMA YUWITA
NIM.1663201220
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
mendorong terwujudnya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam arti
memenuhi harapan dan kebutuhan baik bagi pemberi maupun penerima layanan.
Kota Pekanbaru adalah ibu kota Provinsi Riau. Letak Kota Pekanbaru
berada pada posisi strategis yaitu pada jalur lintas timur sumatera dan merupakan
salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatera. Tingkat pertumbuhan, migrasi
dan urbanisasi di Kota Pekanbaru sangat tinggi. Sebagai wujud untuk
memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kota Pekanbaru
mengeluarkan kebijakan berupa Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 4 Tahun
2016 Tentang Pembentukan Kelurahan Di Kota Pekanbaru. Hal ini dilakukan
berdasarkan pertimbangan jumlah penduduk yang terus berkembang, luas wilayah,
potensi ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan meningkatnya beban tugas serta
volume kerja dibidang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
dan pembinaan masyarakat. Dengan dikeluarkannya kebijakan ini, maka jumlah
kelurahan di Kota Pekanbaru menjadi bertambah dari sebelumnya terdiri dari 58
kelurahan, kini menjadi 83 Kelurahan.
Kelurahan Sidomulyo Barat merupakan salah satu kelurahan yang ada di
Kecamatan Tuahmadani. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 4
Tahun 2016 Tentang Pembentukan Kelurahan Di Kota Pekanbaru, Kelurahan
Sidomulyo Barat termasuk salah satu kelurahan yang mengalami pemekaran. Pasal
18 menyebutkan bahwa wilayah Kelurahan Sialangmunggu berasal dari sebagian
wilayah Kelurahan Tuahkarya dan sebagian Kelurahan Sidomulyo Barat. Dan Pasal
28 point 14 disebutkan bahwa setelah dibentuknya Kelurahan Sialangmunggu maka
wilayah Kelurahan Tuahkarya dan Kelurahan Sidomulyo Barat dikurangi dengan
wilayah Kelurahan Sialangmunggu.
Kelurahan merupakan ujung tombak penyelenggaraan pemerintah khususnya
pemerintah daerah karena Kelurahan sebagai organisasi pemerintahan yang paling
dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat. Kelurahan adalah wilayah
kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan
(Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang lembaga kemasyarakatan). Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan, disebutkan juga
bahwa Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan yang mempunyai tugas dan fungsi
3
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di wilayah Kelurahan yang dipimpin
lurah.
Menyelenggarakan pelayanan berkualitas bermula dari terdapatnya petugas
pelayanan yang juga berkualitas. Kualitas pelayanan syarat mutlak dan menjadi tolak
ukur, pembanding atau acuan sampai sejauh mana pelayanan yang diberikan itu
dapat diterima dan dirasakan, sehingga mampu memenuhi harapan masyarakat. Jadi
dalam hal ini, masyarakat dapat melakukan penilaian terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan aparat.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan menjadi penting untuk terus
dilakukan, mengingat pelayanan masyarakat terutama dalam hal pelayanan publik
merupakan aspek utama dalam hubungan pemerintah dengan masyarakat. Pelayanan
publik yang optimal yang diberikan oleh pemerintah akan menimbulkan kepuasan
masyarakat terhadap penggunaan layanan publik tersebut. Pengukuran kualias
pelayanan dapat dilakukan dengan mendapatkan umpan balik (feedback) dari
masyarakat selaku peneriman layanan. Hal ini diperoleh diantaranya dengan
mengadakan survei langsung kepada masyarakat yang menerima pelayanan.
Jenis pelayanan publik yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Sidomulyo
Barat adalah kelompok pelayanan administrasi yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik yang tertuang pada
tabel berikut :
Tabel I.2 Jenis pelayanan administrasi di Kantor Kelurahan Sidomulyo Barat
Kecamatan Tuahmadani Kota Pekanbaru Tahun 2020
Jenis
No Bentuk Layanan Jumlah
Pelayanan
4
2 Non - Surat Pengantar KK 524
Perizinan - Surat pengantar KTP 383
- Surat Pengantar Akte Kekahiran 287
- Surat Keterangan Kematian 130
- Surat Pindah & Datang 514
- Surat Keterangan Umum 980
- Surat Keterangan Usaha 1591
- Surat Keterangan Tidak Mampu 759
- Surat Pengantar Nikah 536
- Surat Keterangan lainnya 485
5
tentang Pembentukan Kelurahan Di Kota Pekanbaru. Sekarang ini Kelurahan
Sidomulyo Barat merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah penduduk yang
padat, padahal wilayah Kelurahan Sidomulyo Barat telah mengalami pemekaran
pasca dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 4 Tahun 2016
Tentang Pembentukan Kelurahan Di Kota Pekanbaru.
Tabel 1.1 Data Rukun Tetangga dan Rukun Warga serta Penduduk
Kecamatan Tuahmadani Tahun 2020
LUAS JUMLAH
KECAMATAN / JUMLAH
NO WILAYAH PENDUDUK
KELURAHAN
(KM²) RT RW LK PR
1 Kel. Airputih 6,44 64 10 12.897 11.672
6
Dan pasal 2 menyatakan bahwa terhadap nama Kecamatan Tampan dinyatakan
diganti dengan nama Kecamatan Binawidya.
Berdasarkan uraian diatas dan hasil observasi penulis, maka terlihat adanya
gejala / fenomena yang terjadi pada pelayanan publik di Kelurahan Sidomulyo Barat
sebagai berikut :
1. Banyaknya intensitas pelayanan administrasi yang dilakukan di Kantor
Kelurahan Sidomulyo Barat sedangkan sarana pendukung pelayanan yang
tersedia minim.
2. Tidak adanya pelaksanaan survey indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan administrasi yang dilakukan di Kelurahan Sidomulyo Barat, baik
itu sebelum pemekaran wilayah maupun setelah pemekaran wilayah.
Sehingga tidak diketahui seberapa besar efektivitas pemekaran wilayah
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
Dari uraian diatas saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN
DI KELURAHAN (STUDI KASUS KEPUASAN MASYARAKAT PADA
PELAYANAN ADMINISTRASI DI KANTOR KELURAHAN SIDOMULYO
BARAT KECAMATAN TUAHMADANI KOTA PEKANBARU)”
7
masyarakat, melaksanakan fungsi pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat
dalam rangka mempercepat pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan publik merupakan aspek utama dalam hubungan pemerintah
dengan masyarakat. Pelayanan publik yang optimal yang diberikan oleh pemerintah
akan menimbulkan kepuasan masyarakat terhadap penggunaan layanan publik
tersebut. Pengukuran kualias pelayanan dapat dilakukan dengan mendapatkan umpan
balik (feedback) dari masyarakat selaku peneriman layanan. Hal ini diperoleh
diantaranya dengan mengadakan survei langsung kepada masyarakat yang menerima
pelayanan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan pokok
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pelayanan
Administrasi Pada Kantor Lurah Sidomulyo Barat Kecamatan Tuahmadani
Kota Pekanbaru Pasca Pemekaran Wilayah
2. Apa saja yang menghambat Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Pada
Kantor Lurah Sidomulyo Barat Kota Pekanbaru.?
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
2.2 Kualitas Pelayanan Publik
Menurut Nurdin (2019) bahwa kualitas pada dasarnya terkait dengan
pelayanan yang terbaik, yaitu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan
atau masyarakat secara memuaskan.
Kualitas jasa/layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapakan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan
(Wycof dalam Nurdin, 2019:16) Ini berarti bila jasa.layanan yang diterima
(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas layanan/jasa
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan
pelanggan maka kualitas jasa/layanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal,
sebaliknya bila jasa/layanan yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan,
maka kualitas jasa/layanan akan dipersepsikan buruk.
Dengan demikian, baik tidaknya kualitas jasa/layanan tergantung pada
kemampuan penyediaan jasa/layanan dalam memenuhi harapan pelanggan secara
konsisten dan berakhir pada persepsi pelanggan.
Zietham dkk dalam Nurdin (2019) disebutkan bahwa kualitas pelayanan
dapat diukur dari lima dimensi yaitu :
1. Tangibel (berwujud) dengan indikator :
- Penampilan petugas/aparatur dalam melayani pelanggan,
- Kenyamanan tempat melakukan pelayanan
- Kemudahan dalam proses pelayanan
- Kedisiplinan petugas/aparatur dalam melakukan pelayanan
- Kemudahan akses pelanggan dalam permohonan pelayanan
- Penggunaan alat bantu dalam pelayanan.
2. Reliability (Kehandalan) dengan indikator :
- Kecermatan petugas dalam melayani pelanggan
- Memiliki standar pelayanan yang jelas
- Kemampuan petugas/aparatur dalam menggunakan alat bantu dalam
proses pelayanan
- Kelahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses
pelayanan
10
3. Responsiviness (Ketanggapan) dengan indikator :
- Merespon setiap pelanggan/pemohon yang ingin mendapatakan
pelayanan
- Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat
- Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan tepat
- Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat
- Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat, dan
- Semua keluhan pelanggan direspon petugas
4. Assurance (Jaminan) dengan indikator :
- Petugas memberikan jaminan tepat waktu dalam pelayanan
- Petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan
- Petugas memberikan jaminan legalitas dalam pelayanan
- Petugas memberikan jaminan kepastian biaya dalam pelayanan
5. Emphaty (Empati) dengan indikator :
- Mendahulukan kepentingan pemohon/pelangan
- Petugas melayani dengan sikap ramah
- Petugas melayani dengan sikap sopan santun
- Petugas melayani dengan tidak diskriminatif (membeda-bedakan) dan
- Petugas melayani dan menghargai setiap pelanggan.
11
1. Sikap personil
Sikap atau profil personil yang melayani pada saat interaksi atau
melakukan kontak dengan pelanggan selalu melancarkan ekspresi senang
melayani, kepekaan, keikhlasan dan ketulusan.
2. Kualitas pelayanan terlihat dari
a. Ketepatan dan kesesuaian dengan ukuran, model atau gaya dan desain
b. Ketepatan kegunaan, nilai manfaat yang dirasakan dari jasa layaanan
yang diterima dan digunakan
c. Ketepatan kapasaitas saat dioperasikan
d. Ketepatan semua komponen atau kelengakapan
3. Waktu memperlihatkan
a. Ketepatan waktu dalam menerima, menyelesaikan dan menyerahkan
b. Kecepatan dan ketepatan merespon keluhan atau tuntutan (klaim)
c. Kemudahan, memperoleh kemudahan, mencapai, mendapatkan,
mengoperasikan, memelihara, memperbaiki jasa layanan.
d. Kenyamanan di dalam saat menunggu, saat menikmati atau saat
memakai jasa layanan
e. Keamanan, aman dalam menunggu, saat menggunakan atau saat
memakai
f. Biaya, dikekuarkan biaya untuk memperoleh pelayanan dengan murah
dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yaitu
penelitian yang menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan datanya,
penafsiran data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Dalam penelitian ini, data
hasil penelitian yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel. Penggunaan tipe
kuantitatif akan mempermudah penulisan untuk menghitung hasil penelitian
selanjutnya.
Teknik analisa data pada penelitian ini yaitu mengunakan metode statistik
deskriptif. Menurut Sugiyono (2003: 11) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah dikumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam penelitian DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN DI KELURAHAN (STUDI KASUS KEPUASAN
MASYARAKAT PADA PELAYANAN ADMINISTRASI DI KANTOR
KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KECAMATAN TUAHMADANI KOTA
PEKANBARU), penggunaan analisa data dengan metode statistik deskriptif ini
bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan administrasi setelah pemekaran di kantor Kelurahan
Sidomulyo Barat.
Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu disproportionate stratified
random sampling. Teknik ini digunakan untuk menetukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 150 sampel sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instransi Pemerintah.
Untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey
dan kuisioner yang diberikan kepada responden yang terdiri dari masyarakat
13
penerima layanan pada Kantor Kelurahan Sidomulyo Barat yang telah ditetapkan
sebagai sampel penelitian.
Jenis data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang diperoleh dari hasil jawaban kuisioner yang disebarkan di
lokasi penelitian tentang:
1. Pelaksanaan pelayanan adminitrasi yang ada di kantor Kelurahan
Sidomulyo Barat setelah pemekaran.
2. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan pelayanan administrasi di Kantor
Kelurahan Sidomulyo Barat.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui perpustakaan dan
instansi/kantor yang terkait dengan tujuan perolehan data seperti data demografis dan
data monografi lokasi penelitian, yakni:
- Profil Kelurahan Sidomulyo Barat
- Sarana dan prasarana
- Uraian tugas pokok dan fungsi Lurah
- Data RW/RT dan jumlah penduduk di Kelurahan Sidomulyo Barat
14
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Deddy, 2018, Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Konsep dan
Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk Pelayanan
Publik, Bandung, CV Alfabeta.
Nurdin, Ismail, 2019, Kualitas Pelayanan Publik (Perilaku Aparatur Dan Komunikasi
Birokrasi Dalam Pelayanan Publik), Surabaya, Penerbit Media Sahabat
Cendekia.
15
Sialang Rampai dan Kelurahan Mentangor Kecamatan Tenayan Raya Kota
Pekanbaru), Skripsi Jurusan Administrasi Negara Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
16