Anda di halaman 1dari 6

Metabolisme

1. Diabetes Mellitus Tipe 1 & 2


Diabetes melitus termasuk masalah metabolisme yang sering terjadi. Adanya
gangguan pada hormon insulin menyebabkan perubahan kadar gula darah yang tak
dikontrol. Akibatnya, tubuh menghadapi risiko komplikasi diabetes yang berbahaya.

Berikut perbedaan dari kedua jenis penyakit diabetes melitus.


 Diabetes tipe 1. Sel T dari sistem imun merusak sel beta pankreas sehingga
tidak lagi mampu menghasilkan insulin.
 Diabetes tipe 2. Tubuh tidak mampu merespons insulin dengan baik sehingga
kadar gula darah melebihi batas normal.
2. Penyakit Gaucher
Gangguan metabolisme ini membuat tubuh tidak dapat mencerna jenis lemak tertentu
dengan baik. Lemak akhirnya menumpuk dan menyebabkan pembengkakan pada hati,
sumsum tulang, jaringan tulang, dan limpa.
Jika tidak ditangani, penyakit Gaucher dapat menimbulkan komplikasi berupa
kelainan rangka, kelainan darah, dan keterlambatan perkembangan anak. Penyakit ini
juga bisa meningkatkan risiko kanker darah dan berakibat fatal pada kasus yang
parah.
3. Hemokromatosis Bawaan
Hemokromatosis Merupakan kondisi ketika tubuh menyimpan mineral zat besi yang
berlebih dalam beberapa organ. Penumpukan zat besi dapat meningkatkan risiko
kanker hati, sirosis, diabetes, dan gangguan fungsi jantung.
Gangguan metabolisme ini ditandai dengan nyeri sendi, penurunan berat badan, dan
perubahan warna kulit menjadi keabuan. Penderita perlu menjalani pengobatan dan
perubahan pola makan untuk mengurangi kadar zat besi dalam darahnya.
4. Malasorbsi Glukosa & Galaktosa
Penyakit ini ditandai dengan kesalahan pengiriman glukosa dan galaktosa pada
dinding lambung yang menyebabkan dehidrasi dan sakit diare. Penyebabnya yakni
mutasi gen SCL5A1 yang bertugas menghasilkan protein untuk membawa kedua gula
tersebut.
Penyakit ini bisa dikontrol dengan membatasi konsumsi makanan mengandung
laktosa, sukrosa, dan glukosa. Selain itu, Anda mungkin perlu menggunakan pemanis
lain seperti fruktosa dalam jangka waktu tertentu.
5. Fenilketonuria (PKU)
Fenilketonuria (PKU) yaitu penyakit metabolisme bawaan yang menyebabkan
penumpukan asam amino fenilalanin dalam tubuh. Tanda-tanda PKU yakni napas
berbau apak, eksim, ukuran kepala yang kecil, keterbelakangan mental, dan gangguan
pertumbuhan.
Tubuh seharusnya memiliki protein khusus untuk memecah fenilalanin. Namun,
mutasi pada gen tertentu mengganggu pembentukannya. Untuk mengatasinya, Anda
perlu membatasi makanan tinggi fenilalanin seperti susu, telur, keju, dan kacang.
6. Penyakit Urine Sirup Maple (MSUD)
MSUD mengganggu metabolisme beberapa jenis asam amino sehingga menyebabkan
kerusakan pada saraf dengan cepat. Pada balita, penyakit ini menimbulkan gejala khas
berupa perubahan bau urine menjadi manis seperti sirup maple.

Suhu Tubuh

1. Demam
Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu
untuk memertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas sehingga
mengakibatkan suhu dalam tubuh menjadi tidak normal.
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu
sampai 39°C meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk
pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi interferon (substansi yang
bersifat melawan virus).
Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah.
Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi
jantung dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang
memproduksi panas tambahan.
2. Hipertermia
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat memengaruhi mekanisme
pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat
mengontrol produksi panas yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-
obatan anastetik tertentu.
3. Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan
hipotermia. Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti:
 Ringan: 33°-36°.
 Sedang: 30°-33°.
 Berat: 27°-30°.
 Sangat berat: <30°.

Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama
beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami
hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan
tidak mampu menilai.
Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan
darah menjadi turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia jantung akan
berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri.

4. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.
Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas. Tanda dan gejala kurang volume
cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.
5. Heat Stroke
Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran panas.
Penderita heat stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan
malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C
mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh.
Sumber :

 Gangguan metabolisme Tubuh, Apakah Itu? (2021) Hello Sehat. Available at:
https://hellosehat.com/pencernaan/gangguan-metabolisme-tubuh/ (Accessed: May 7,
2023).
 Beberapa Penyakit Yang Berkaitan Dengan perubahan suhu tubuh • deherba.com
(2018) Deherba.com. Available at: https://www.deherba.com/beberapa-penyakit-
disebabkan-adanya-perubahan-suhu-tubuh.html (Accessed: May 7, 2023).

HISTOLOGI KULIT TIPIS

A. Epidermis & Dermis

B. Hipodermis (Granula Axilaris)


Ciri – Ciri Granula Axilaris
 Granula axilaris bentuk tubular melingkar(kayak pipa)
 Biasanya ada di ketiak,areola,puting,bagian kulit external genital
 Tipe nya kelenjar apokrin
 Sekresi keringatnya memiliki bau

C. Histologi Kulit Tipis Dengan Perbesaran Lemah


Sumber : Histology guide (no date) Skin | Microscope Slides | Histology Guide. Available at:
https://histologyguide.com/slidebox/11-skin.html (Accessed: 15 May 2023).

Anda mungkin juga menyukai