Metabolisme Dan Suhu Tubuh
Metabolisme Dan Suhu Tubuh
Suhu Tubuh
1. Demam
Demam bisa terjadi disebabkan karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu
untuk memertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas sehingga
mengakibatkan suhu dalam tubuh menjadi tidak normal.
Demam merupakan mekanisme pertahanan yang penting. Peningkatan ringan suhu
sampai 39°C meningkatkan sistem imun tubuh. Demam juga meruapakan bentuk
pertarungan akibat infeksi karena virus menstimulasi interferon (substansi yang
bersifat melawan virus).
Selama demam, metabolisme meningkat dan konsumsi oksigen bertambah.
Metabolisme tubuh meningkat 7% untuk setiap derajat kenaikan suhu. Frekuensi
jantung dan pernapasan meningkat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh
terhadap nutrient. Metabolisme yang meningkat menggunakan energi yang
memproduksi panas tambahan.
2. Hipertermia
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat memengaruhi mekanisme
pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat
mengontrol produksi panas yang terjadi ketika orang yang rentan menggunakan obat-
obatan anastetik tertentu.
3. Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus terhadap dingin memengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas sehingga akan mengakibatakan
hipotermia. Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu inti:
Ringan: 33°-36°.
Sedang: 30°-33°.
Berat: 27°-30°.
Sangat berat: <30°.
Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara berangsur dan tidak diketahui selama
beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C, orang yang mengalami
hipotermia mengalami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan, depresi, dan
tidak mampu menilai.
Jika suhu tubuh turun dibawah 34,4°c, frekuensi jantung, pernapasan, dan tekanan
darah menjadi turun. Jika hipotermia terus berlangsung, disritmia jantung akan
berlangsung, kehilangan kesadaran, dan tidak responsif terhadap stimulus nyeri.
4. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan.
Disebabkan oleh lingkungan yang terlalu panas. Tanda dan gejala kurang volume
cairan adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas.
5. Heat Stroke
Lingkungan dengan suhu tinggi dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran panas.
Penderita heat stroke tidak berkeringat karena kehilangan elektrolit sangat berat dan
malfungsi hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C
mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari semua organ tubuh.
Sumber :
Gangguan metabolisme Tubuh, Apakah Itu? (2021) Hello Sehat. Available at:
https://hellosehat.com/pencernaan/gangguan-metabolisme-tubuh/ (Accessed: May 7,
2023).
Beberapa Penyakit Yang Berkaitan Dengan perubahan suhu tubuh • deherba.com
(2018) Deherba.com. Available at: https://www.deherba.com/beberapa-penyakit-
disebabkan-adanya-perubahan-suhu-tubuh.html (Accessed: May 7, 2023).