Anda di halaman 1dari 11

Metabolic Syndrome

Puskesmas Sukatani
Metabolic syndrome
● Sindroma metabolik merupakan suatu kondisi yang
disebabkan oleh beberapa penyebab faktor risiko seperti
penyakit jantung, dislipidemia(peningkatan kadar lemak
trigliserida, penurunan kadar kolesterol densitas
tinggi), hiperglikaemia, dimana - dimana faktor tersebut
berhubungan erat dengan resistensi insulin.
Bahaya Metabolic Syndrome
Berdasarkan the National Cholesterol Education Program
Third Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III), memiliki
sedikitnya 3 kriteria berikut:
1). Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan
untuk pria > 102 cm)

2). Peningkatan  kadar trigliserida darah (≥ 150 mg/dL, atau ≥ 1,69


mmol/ L)

3). Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L
pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL atau <1,29 mmol/ L)

4). Peningkatan tekanan darah  (tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg,


tekanan darah diastolik ≥ 85 mmHg atau sedang memakai obat anti
hipertensi)

5). Peningkatan glukosa darah puasa (kadar glukosa puasa ≥ 110 mg/dL,
atau ≥ 6,10 mmol/ L atau sedang memakai obat anti diabetes)
Iskemik stroke
1. Pada sindroma metabolik, terdapat resistensi insulin sehingga hal
ini menyebabkan peningkatan pada kadar lemak pada tubuh yang
dinamakan dislipidemia
● Dislipidemia menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak
lemak berbahaya pada dinding pembuluh darah arteri.
● Aterosklerosis menghambat perjalanan pasokan oksigen serta
nutrisi lain untuk dihantarkan pada pembuluh darah otak.
● Defisiensi pasokan oksigen pada otak menyebabkan stroke
● Bahaya dari stroke merupakan kelumpuhan atau lemas pada satu sisi
tubuh atau satu tubuh, serta kehilangan kemampuan untuk berbicara.
Penyakit jantung koroner
1. Resistensi insulin menyebabkan peningkatan dalam metabolisme lemak
seperti trigliserida, dan penurunan pada kadar HDL ( High density
Lipoprotein)
2. Sebagai akibat dari peningkatan trigliserida, molekul lemak
akan menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri koroner pada jantung,
yang disertai dengan proses peradangan yang intensif yang memperburuk
jalan pasokan sel darah merah yang mengangkut nutrisi, sehingga
terdapat defisiensi pasokan oksigen dan nutrisi pada jaringan
jantung , yang akanmenyebabkan iskemia jaringan jantung.
3. Bahaya dari penyakit jantung koroner adalah kematian mendadak yang
diawali dengan gejala angina, yaitu nyeri dada mendadak dengans
sensasi seperti sesak nafas.
Diabetes

1. Resistensi insulin menyebabkan gangguan dalam memproses


senyawa glukosa untuk dijadikan senyawa glikogen pada organ
hepar.
2. Hal ini meningkatkan konsentrasi glukosa pada darah, dan
jaringan tubuh tidak bisa memanfaatkan glukosa sebagai sumber
energi yang menyebabkan tubuh kekurangan tenaga
3. Hal ini juga menyebabkan orang-orang untuk mengkonsumsi
makanan tinggi kadar gula sebagai kompensansi dari
ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan glukosa dengan benar
4. Hal ini akan menyebabkan suatu kondisi metabolis yang
dinamakan hiperglikemia, dimana konsentrasi glukosa melebihi
batas yang ditentukan, disertai oleh gejala polifagia,
polidipsi dan poliuri, sehingga menyebabkan diabetes.
Neuropati yang disebabkan oleh sindroma metabolik

1. Terdapat penumpukan asam lemak pada jaringan saraf, serta


meningkatnya proses glikasi protein, dan terdapat stres
oksidatif
2. Reaksi tersebut akan memicu proses inflamasi yang akan
merusak jaringan saraf.
3. Neuropati akan menyebabkan penderita untuk kehilangan
sensasi panas, sentuh dingin pada ekstremitas dengan
kerusakan saaf, sehingga pada saat ketika terdapat luka,
risiko infeksi akan meningkat.
Pencegahan metabolik syndrome

● Mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glisemik


yang tinggi, seperti kue dan makanan yang diproses
● Melakukan aktivitas fisik selama 30 menit hinga 1jam
minimal 3 kali per minggu
● Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
● Mempertahankan BMI ( Body Mass Index) yang normal, yaitu
dibawah 23.
● Mengurangi makanan yang tinggi akan konsentrasi
kolesterol
● Mengurangi aktivitas merokok
Tatalaksana metabolik sindrome

1. Tatalaksana dislipidemia, medika


mentosa berupa statin
2. Tatalaksana hipertensi -> farmakologis dibagi
menjadi non medika mentosa dan medika
mentosa
3. Tatalaksana diabetes -> berupa metformin

Anda mungkin juga menyukai