Anda di halaman 1dari 19

The Leading Institution

In Nursing and Midwifery Education

PROPOSAL UJIAN PRAKTIKUM


MK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II TA 2022/2023
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

Co. Coord :
Ns. Yanto Suryanto, S.Kep

Koordinator :
Eldawati, M. Kep, Ph. D

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pass Karawang 41316
2023
PROPOSAL UJIAN PRAKTIKUM OFLINE
MK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II TA 2022/2023
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES HORIZON KARAWANG

A. Deskripsi
Ujian praktikum Keperawatan Medikal Bedah II adalah ujian yang dilaksanakan di
laboratorium setelah kegiatan praktikum dilaksanakan dan mahasiswa melaksanakan
latihan kegiatan praktikum mandiri, sebelum mahasiswa memasuki kegiatan praktik di
tatanan nyata (Rumah sakit) yang berfokus pada kebutuhan dan praktik-praktik dalam
asuhan keperawatan dewasa dengan berbagai macam system tubuh.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ujian praktikum Keperawatan Medikal Bedah II, mahasiswa
mampu mendemonstrasikan keterampilan yang penting untuk pengelolaaan asuhan
keperawatan dewasa berbagai sistem.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep tindakan (definisi, indikasi dan tujuan)
b. Mahasiswa mampu mendemontrasikan persiapan tindakan (pasien, perawat, alat
dan lingkungan)
c. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan sesuai prosedur
d. Mahasiswa mampu menjelaskan rasional setiap tindakan, serta evaluasi yang
diperlukan.
e. Mahasiswa mampu memdemonstrasikan komunikasi yang efektif sebelum, selama
dan setelah prosedur
f. Mahasiswa mampu membuat dokumentasi keperawatan

C. Prasat yang diujikan KMB II :


1. Penyuntikan insulin dan Pendkes Diabetes
2. Irigasi kateter dan Bladder training
3. Perawatan kolostomi
4. Bilas lambung

D. Sasaran
Sasaran peserta ujian adalah mahasiswa tingkat 2 semester 4 yang berjumlah 118 orang,
terdiri :
Tingkat 2A : 39 orang
Tingkat 2B : 38 orang
Tingkat 2C : 41 orang
*kelompok mahasiswa terlampir (1)
E. Waktu
Tanggal ujian : Tanggal 08 Mei s.d 13 Mei 2023
Waktu ujian : Pukul 08.00 – selesai

F. Tempat
Laboratorium STIKes Horizon yang dibutuhkan sebanyak 9 Ruang mini lab.
*sebaran laboratorium disarankan sesuai nomer kelompok

G. Strategi
1. Syarat peserta ujian : melampirkan rekomendasi dari administrasi keuangan
2. Mahasiswa dibagi ke dalam 9 kelompok
3. Setiap mahasiswa dalam kelompok diuji oleh 1 orang penguji
4. Setiap mahasiswa akan diuji sejumlah 4 jenis prasat yang diujikan
5. Waktu yang dialokasikan dalam ujian adalah 4 hari.(dapat lebih cepat, sesuai dengan
kesepakatan dengan penguji masing-masing).
6. Mahasiswa yang diizinkan masuk kedalam mini laboratorium hanya 1 mahasiswa/penguji
untuk kemudian dapat bergantian melakukan ujian prasat.
7. Alokasi waktu 15 menit/prasat/mahasiswa.

H. Penguji
1. Uun Nurjanah, M.Kep.
2. Eldawati, M.Kep, Ph. D
3. Nita Syamsiah, M.Kep, Ph. D
4. Ns. Lilis Suryani, M. Kep, Ph. D
5. Ns. Astrid Berlian Utami, M.Kep.
6. Ns. Kustiyuwati, M.Kep. Sp. KMB.
7. Ns. Yanto Suryanto, S.Kep
8. Ns. Anton Priambodo, M.Kep
9. Ns. Ayu Fitri Lestari, S.Kep

Karawang, 12 April 2023


Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Koordinator MA KMB II Co-coordinator MA KMB II

Dwi Sulistyo C, M.Kep. Eldawati, M.Kep, Ph.D Ns. Yanto Suryanto, S.Kep
Kelompok Ujian KMB II

Kelompok 1 Uun Nurjanah, M. Kep 1. Adam Malik Ibrahim 1. Farras Fajri Fauziah 1. Khoirunnisa Nurhayatun
2. Riska Riyani 2. Karna Wijaya 2. Ninda Ayu Lidyawati
3. Linda Permata Ningrum 3. Helendra Salsabilla 3. Riri Puji Lestari
4. Taufik Hidayat 4. Eka Antonia 4. Jenitha Berliana Firdaus Sanusih
5. Irwan Maulana
Kelompok 2 Eldawati, M. Kep, Ph.D 1. Via Lattansa 1. Dede Kartika Ratna Indah 1. Rika Rahmi Rahayu
2. Asri Awalia Ramjani 2. Arini Rahma Sari 2. Renaldi Mustain
3. Silma Novianti 3. Wahyuni Sri Fani 3. Deni Wahyudi
4. Ayu Jahrotul Uyun 4. Oppita Budiarti 4. Fatikah Rodotul Aini
5. Antoni Oktavian Sutisna
Kelompok 3 Nita Syamsiah, M. Kep, Ph. D 1. Raja Damhudi Putra Wijaya 1. Salsabila Mardhotilah 1. Fatwah Arya Fadillah
2. Syaira Aurealiana Putri Holilah 2. Risky 2. Dani Husada
3. Eva Nurlaela 3. Widya Meilanie Nurggustanti 3. Dewi Komalasari
4. Indriyana Ramadhanti 4. Arie Nugraha Putra 4. Sahrul
5. Alfi Fauziah Hafidzah
Kelompok 4 Ns. Lilis Suryani, M. Kep, Ph. D 1. Gina Laelatur Romdon 1. Irvan Suryana 1. Krisnina Alya Maharani
2. Rofiqoh 2. Sasi Nurfadilah 2. Wisnu Fajar
3. Wulan Amelia 3. Risma Ayu Ningsih 3. Nida Izzatunisa Khasanah
4. Sanah Prihatini 4. Muthiya Sayyidina Nur 4. Januar Arifin
5. Neneng Maulidah
Kelompok 5 Ns. Astrid Berlian Utami, M.Kep. 1. Alifia Deferiani Putri 1. Astri Nur Zakiah 1. Farhan Firmansyah
2. Cahya 2. Siska Rizki Amelia 2. Siti Doa
3. Dede Ermawan 3. Parhan Nudin 3. Dede Sinta Nabila
4. M.Arif Muzakki 4. Ajay Rana 4. Soliyah
5. Elda Selpira
Kelompok 6 Ns. Kustiyuwati, M.Kep. Sp. KMB. 1. Sinta Rahayu 1. Ira Nurfadilah 1. Siska Putri Septiani
2. Risma Yuliana Pratiwi Napitupulu 2. Fatih Elhadi Assyafei 2. Azfa Aulia Azhar
3. Muhammad Rizki Hanafiah 3. Krisna Mukti 3. Widya Mei Herlinda
4. Riska Oktaviani 4. Debi Maryani 4. Fatni Melasari
5. Giovanny Wiharya
Kelompok 7 Ns. Yanto Suryanto, S.Kep 1. Resi Lestari 1. Reyhan Vanreza 1. Nur Halimah
2. Jihan Azzahra Salsabila 2. Gheriya Rahima Nuryadi 2. Mohammad Farhan Berliananda
3. Fitri Dwi Indriyani 3. Putri Maharani 3. Ilham Makbul
4. Hapipah Nur Auliah 4. Dewa Erlangga 4. Rahmawati Amalia
5. Rika Rostika 5. Dwi Ayu Lestari 5. Syahrisya Fatimah Azahra
6. Siti Zainab
Kelompok 8 Ns. Anton Priambodo, M.Kep 1. Andri Ilham 1. Opan Sopian 1. Muhammad Surya Dharma
2. Siti Nurhayati 2. Silvi Kuku Mutiara 2. Khoerudin
3. Renny Febdiana 3. Della Putriani Sabilla 3. Nanang Awaludin
4. Cunayah 4. Taufiqurrohman 4. Hendrik
5. Andi Chandra Pratiwi 5. Marina Sukarma
Kelompok 9 Ns. Ayu Fitri Lestari, S.Kep 1. Devia Raudhatul Zahra 1. Qurrotul 'Aini 1. Iis Setiawaty
2. Nico Fajar Aprillyo 2. Nadia Risanda Putri 2. Laura Juliana Picarima
3. Chika Triselia Santy 3. Siti Lutfiah Nurlinasari
4. Asyiffa Zulfa Aureliya Hermawan 4. Siti Amsiah
BERITA ACARA

Pada hari ini ......... tanggal .... bulan …. Tahun…., bertempat di Ruang ........ STIKes
Horizon Karawang, telah dilaksanakan ujian praktik :

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II


Waktu (Tanggal & Jam) : ......................................................
Jenis Prasat :
Jumlah peserta yang seharusnya mengikuti ujian berjumlah : orang
Jumlah peserta yang tidak mengikuti ujian berjumlah : orang
Jumlah peserta yang mengikuti ujian : orang

Kejadian penting lainnya :


.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
............................................................................................................................. .

Karawang, Mei 2023


Penguji,

____________________________
DAFTAR HADIR
UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
Jenis Prasat & TTD
No Nama Mahasiswa Peny. Insulin Irigasi kateter Blader training Bilas lambung Per. kolostomi
Tanggal TTD Tanggal TTD Tanggal TTD Tanggal TTD Tanggal TTD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Penguji,

_____________________
REKAPITULASI NILAI
UJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

No Nama Mahasiswa Jenis Prasat & Nilai Rata-Rata


Peny. Insulin Irigasi kateter Bladder training Per.kolostomi Bilas lambung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Penguji,
SOP TINDAKAN PENYUNTIKAN INSULIN
Pengertian Insulin adalah hormone yang digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah pada diabetes mellitus.
Insulin adalah insulin yang dikemas dalam bentuk pulpen insulin
khusus yang berisi 3cc insulin
Tujuan Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
Prosedur Persiapan alat :
1. Insulin pen (actrapid novolet)
2. Kapas alcohol/alcohol swab
3. Handscoon bersih
4. Daftar obat pasien

Cara kerja
Tahap pra interaksi :
1. Mengkaji program medis tentang rencana pemberian terapi insulin
(prinsip 12 benar)
2. Mengkaji cara kerja insulin yang akan diberikan, tujuan, waktu,
kerja,masa efek insulin serta efek samping yang mungkin timbul.
3. Mengkaji tanggal kadaluarsa insulin
4. Mengkaji adanya tanda dan gejala hipoglikemia atau hiperglikemia,
atau alergi terhadap human insulin
5. Mengkaji keadekuatan jaringan adipose area penyuntikan ,apakah
ada lipodistropi atau pengerasan jaringan

Tahap orientasi
1. Memberi salam pada pasien
2. Menjelaskan tujuan prosedur/Tindakan
3. Menutup sampiran (jika perlu)

Tahap interakasi
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Memeriksa apakah novolet berisi tipe insulin yang sesuai dengan
kebutuhan
4. Mengganti jarum pada insulin pen dengan jarum yang baru
5. Memasang cap novolet sehingga angka nol (0)terletak sejajar
dengan indikator dosis
6. Memegang novolet secara horizontal dan menggerakan insulin pen
(bagian cap) sesuai dosis yang telah ditentukan sehingga indikator
dosis sejajar dengan jumlah dosis insulinyang akan diberikan
kepada pasien (skala pada cap : 0,2,4,8,10,12,14,18 unit (setiap
bunyi “klik:” yang didengar perawat saat memutar cap insulin pen
menandakan 2 unit insulin telah tersedia )
7. Memilih lokasi suntikan ,periksa apakah dipermukaan kulitnya
terdapat kebiruan,inflamasi atau edema)
8. Melakukan rotasi tempat penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya
9. Mendesinfeksi area penyuntikan dengan kapas allkohol/alcohol
swab,dimulai dari bagian tengah secara sirkuler 5cm
10. Mencubit kulit area penyuntikan pada pasien yang kurus dan
regangkan kulit pada pasien yang gemuk dengan tangan yang
tidak dominan
11. Menyuntikan insulin secara subcutan dengan tangan yang
dominan secara lembut dan perlahan. Ibu jari menekan bagian atas
insulinpen sampai tidak terdengar lagi bunyi “klik”dan tinggi
insulin pen sudah Kembali seperti semula (pertanda obat telah
diberikan sesuai dengan dosis)
12. Tahan jarum insulin selama 5-10 detik didalam kulit pasien
sebelum dicabut,supaya tidak ada sisa obat yang terbuang
13. Mencabut jarum dengan cepat,tidak boleh di massage hanya
dilakukan penekana pada area penyuntikan dengan menggunakan
kapas alcohol

Tahap evaluasi
1. Mengevaluasi respon pasien terhadap insulin yang diberikan ,
30menit setalah injeksi dilakukan
2. Mengobservasi tanda dan gejala adanya efek samping pada pasien
3. Menginspeksi tempat penyuntikan dan mengamati apakah
terjadipembengkakan atau hematoma

Tahap terminasi
1. Menjelaskan pada pasien bahwa prosedur telah dilaksanakan
2. Membereskan alat
3. Cuci tangan
4. Mencatat respon pasien setelah pemberian insulin, mencatat tanggal
dan waktu.
SOP TINDAKAN IRIGASI KATETER
Pengertian Pencucian Kateter urine untuk mempertahankan kepatenan kateter
urine menetap dengan larutan steril yang di programkan oleh dokter.
Karena darah pus,atau sedimen dapat terkumpul didalam selang dan
menyebabkan urine tetap berada di tempatnya.
Tujuan 1. Untuk mempertahankan kepatenan kateter urine
2. Mencegah terjadinya distensi kantung kemih, karena adanya
penyumbatan kateter urine , misalnya oleh darah atau pus.
3. Untuk membersihkan kandung kemih
4. Untuk mengobati infeksi local.
Prosedur Persiapan Pasien
1. Kaji program dokter untuk tipe irigasi dan larutan irigasi yang
digunakan
- Kaji warna urine dan adanya lendir atau sedimen
- Tentukan kateter yang akan dipasang (3lumen atau dua lumen)
- Menentukan kepatenan selang drainase
2. Sapa pasien dan keluarga, perkenalkan bahwa anda petugas yang
akan melakukan tindakan
3. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan
4. Pastikan bahwa pasien dan keluarga mengerti penjelasan anda
5. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya.

Persiapan Alat
1. Sarung tangan bersih,
2. Larutan irigasi steril,
3. Selang irigasi,
4. Klem,
5. Tiang infus,
6. Swab antiseptic,
7. Alas
8. Spuit 20 cc.

Cara Kerja
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
2. Pasang sampiran dan atur pencahayaan
3. Kaji abdomen bagian bawah untuk melihat adanya distensi
4. Atur posisi klien , misal dorsal recumbent untuk wanita bila
mampu, jika tidak posisi supine
5. Pasang alas dibawah kateter
6. Keluarkan urin dari urin bag ke dalam wadah
7. Dengan menggunakan teknik a septic masukan ujung selang irigasi
ke dalam larutan irigasi
8. Tutup klem pada selang dan gantung larutan irigasi pada tiang infus
9. Buka klem dan biarkan larutan mengalir melalui selang,
pertahankan ujung selang tetap steril,tutup klem
10. disinfeksi porta irigasi pada kateter berlumen tiga dan sambungkan
ke selang irigasi
11. Pastikan kantung drainase dan selang terhubung kuat ke pintu
masuk drainase pada kateter berlumen tiga
- Kateter tertutup continues intermitten : buka klem irigasi dan
biarkan cairan yang di programkan mengalir memasuki kandung
kemih (100ml adalah jumlah yang normal pada orang dewasa) .
Tutup selang irigasi selama 20-30 menit dan kemudian buka
klem selang drainase
- Kateter tertutup continues : hitung kecepatan tetesan larutan
irigasi (slow rate 10-20 tetes/menit, fast rate 20-40rate/menit)
dan periksa volume drainase di dalam kantung drainase. Pastikan
bahwa selang drainase paten dan hindari lekukan selang
- Spooling : Masukkan cairan steril dimasukkan ke kateter dengan
membuka salah satu kateter dengan prinsip septik antiseptik
12. Buka sarung tangan dan atur posisi nyaman klien
13. Bereskan semua perlatan dan
14. Cuci tangan id air mengalir
15. Kaji respon pasien terhadap prosedur
16. Jumlah dan kualitas drainase
17. Catat jumlah irigasi yang digunakan intake dan output
18. Catat tanggal dan waktu pemberian irigasi
19. Catat jumlah intake dan output drainase
20. Catat keluhan pasien jika ada
21. Nama perawat dan tanda tangan
SOP BLADER TRAINING

Pengertian Salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kemih yang
mengalami gangguan ke keadaan normal ke fungsioptimal neurogenic.
Tujuan 1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri
2. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama
3. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara
waktu tidak ada karena pemasangan kateter.
Prosedur Persiapan pasien
1. Sapa pasien dan keluarga, perkenalkan bahwa anda petugas yang
akan melakukan tindakan
2. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
3. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien

Persiapan Alat
1. Sarung Tangan
2. Karet /Klem
3. Tissue

Cara Kerja
1. Menyiapkan alat-alat
2. Cuci tangan sebelum mengerjakan prasat.
3. Pasang Sarung Tangan.
4. Atur posisi pasien, dengan duduk atau berbaring dengan
mengendurkan otot paha dan bokong
5. Kencangkan lingkaran otot sekitar saluran buang air besar seolah-
olah pasien sedang berusaha untuk menahan buang angin (flatus),
kemudian kendurkan otot ini,kencangkan dan kendurkan beberapa
kali sampai pasien yakin sudah menemukan otot yang tepat. Jangan
mengencangkan pantat.
6. Ketika pasien ke kamar mandi untuk mengosongkan kandung
kemih, coba hentikan aliran air kencing, kemudian lepaskan lagi.
Lakukan ini untuk mengetahui otot-otot mana yang tepat untuk
digunakan, tapi hanya sekali seminggu.

Delay urination (Menunda Berkemih)


1. Pada pasien yang dipasang kateter, menghentikan aliran urin ke
urin bag dengan cara mengikat (mengklem) selang kateter selama
20 menit, kemudian tanyakan pada pasien apakah dia merasakan
sensasi ingin berkemih atau tidak.
2. Jika pasien tidak merasakan sensasi atau keinginan untuk berkemih,
maka ikatan pada selang kateter dilepaskan.
3. Ulangi kembali tindakan tersebut, ikat (klem) selang kateter selama
20 menit, kemudian jika pasien sudah merasakan sensasi atau
keinginan untuk berkemih, baru selang kateter dilepaskan.
4. Jika pasien sudah merasakan keinginan untuk berkemih, itu berarti
fungsi saraf destrusor vesiko urinarianya sudah kembali normal.
5. Akhiri tindakan
7. Lepaskan sarung tangan
8. Cuci tangan
9. Dokumentasi.
SOP PERAWATAN KOLOSTOMI
Pengertian Suatu tindakan mengganti kantong kolostomi yang penuh dengan
kantong kolostomi yang baru.
Tujuan 1. Mengganti kantong kolostomi yang sudah penuh
2. Memberikan kenyamanan pada pasien
Prosedur Persiapan Pasien
1. Sapa pasien dan keluarga, perkenalkan bahwa anda petugas yang
akan melakukan tindakan
2. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan
3. Pastikan bahwa pasien dan keluarga mengerti penjelasan anda
4. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya.

Persiapan Alat
1. Sarung Tangan
2. Bed Pan
3. Tissue, Handuk/Waslap
4. Sabun
5. Lidi Kapas
6. Air Hangat
7. Pelembab Kulit
8. Bengkok/Piala Ginjal
9. Colostomy Bag
10. Pengalas
11. Pulpen/Pensil
12. Gunting
13. Stoma Guidestripe
14. Sampiran
15. Kassa
16. Waskom.

Cara Kerja
1. Menyiapkan alat-alat
2. Cuci tangan sebelum mengerjakan prasat.
3. Pasang Sarung Tangan
4. Pasang Pengalas
5. Tempatkan Bed Pan dan Bengkok di dekat Klien
6. Angkat Colostomy Bag dengan hati-hati, observasi respon Klien,
letakkan Colostomy bag tersebut pada bed pan .
7. Observasi karakteristik isi colostomy bag
8. Observasi area kulit sekitar stoma
9. Bersihkan kotoran yang tertinggal dim sekitar stoma dengan tissue
dan lidi kapas
10. Bersihkan area kulit sekitar stoma dengan waslap yang di basahi air
hangat
11. Bersihkan area kulit sekitar stoma dengan waslap yang di beri
sabun
12. Keringkan area kulit dengan tissue/Waslap Kering
13. Obeservasi kondisi kulit sekitar stoma, gunkan pelembab kulit
14. Ukur besarnya lingkaran stoma, tandai ukuran tersebut pada
colostomy bag dengan pulpen
15. Ukur besarnya lingkaran stoma, tandai ukuran tersebut pada
colostomy bag dengan pulpen
16. Gunting lingkaran pada colostomy bag sesuai ukuran.
17. Pasang colostomy bag pada stoma dengan merekatkan bagian
mulut colostomy bag, upayakan ukuran lingkaran sesuai dengan
ukuran stoma
18. Kaji kembali ketepatan colostomy bag
19. Lepaskan sarung tangan
20. Rapikan peralatan
21. Cuci tangan
22. Dokumentasi
SOP BILAS LAMBUNG
Pengertian Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan
cara memasukan dan mengeluarkan air ke/dari lambung dengan
menggunakan NGT (naso gastric tube). Bilas lambung adalah aspirasi
isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang.
Tujuan 3. Untuk pembuangan urgen substansi dalam upaya menurunkan
absorpsi sistemik
4. Untuk mengosongkan lambung sebelum prosedur endoskopi
5. Untuk mendiagnosis hemarogi lambung dan menghentikan
hemarogi.
Prosedur Persiapan Pasien
1. Sapa pasien dan keluarga, perkenalkan bahwa anda petugas yang
akan melakukan tindakan
2. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan
3. Pastikan bahwa pasien dan keluarga mengerti penjelasan anda
4. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya.

Persiapan Alat
1. Sarung Tangan
2. Selang NGT (Dewasa : 14-20 Fr, Anak-anak : 8-16 Fr)
3. 2 buah baskom
4. Perlak dan handuk pengalas
5. Stetoskop
6. Spuit 10 cc
7. Nierbeken /bengkok
8. Air hangat
9. Kassa/tissue
10. Jelly
11. Pinset
12. Tongue spatel
13. Corong
14. Gelas ukur

Cara Kerja
5. Cuci tangan
6. Menyiapkan alat-alat
7. Gunakan sarung tangan
8. Bantu pasien untuk posisi semi Fowler (jika mungkin)
9. Berdiri disisi kanan tempat tidur pasien, bila anda bertangan dominan
kanan (atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
10. Bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau
lidi kapas.
11. Tempat handuk mandi diatas dada pasien. pertahankan tissue wajah
dalam jangkauan pasien.
12. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan
plester.
13. Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan
ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari
daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum di
sepanjang slang dengan plester kecil (tanda angka yang ada di
selang).
14. Ujung atas NGT diolesi jelly, dan bagian ujung bawah di klem.
15. Masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih
16. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta
pasien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut (bila
pasien dalam keadaan sadar).
17. Ketika selang terlihat dan pasien bisa merasakan selang dalam faring,
minta pasien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan (bila
pasien dalam keadaan sadar).
18. Masukkan selang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan
tekanan lembut tanpa memaksa saat pasien menelan (jika pasien
batuk atau selang menggulung di tenggorokan, tarik selang ke faring
dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong
pasien untuk bernapas dalam.
19. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang
hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta
klien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan
pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20
ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan
lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi selang.
20. Untuk mengamankan selang: gunting bagian tengah plester
sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester
pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain,
satu sisi plester lilitan mengitari selang .
21. Setelah NGT masuk pasien diatur dengan posisi miring tanpa bantal
atau kepala lebih rendah selanjutnya klem dibuka.
22. Corong dipasang diujung bawah NGT, air hangat dituangkan ke
dalam corong jumlah cairan sesuai kebutuhan (±500 cc). Cairan yang
masuk tadi dikeluarkan dan ditampung dalam baskom.
23. Pembilasan lambung dilakukan berulang kali sampai air yang keluar
dari lambung sudah jernih.
24. Jika air yang keluar sudah jernih selang NGT dicabut secara pelan-
pelan dan diletakkan dalam baki.
25. Setelah selesai pasien di rapikan, mulut dan sekitarnya dibersihkan
dengan tissue.
26. Bereskan peralatan
27. Perawat mencuci tangan
28. Evaluasi hasil tindakan dan terminasi dengan pasien.
29. Pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai