REVISI BAB 3 (A B)
REVISI BAB 3 (A B)
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Peta Situasi
A. Pengertian
Peta situasi adalah peta topografi dengan skala besar yang menunjukan
gambaran dari suatu bidang datar bentuk muka bumi, bisa berupa buatan manusia
maupun alami yang digambarkan pada bidang datar 2D (kertas) dengan estimasi
dan skala yang sudah di tentukan. Peta situasi dapat diperoleh dengan pemetaan
teristris cara proses pengukuran yang langsung dilakukan di lapangan yang ingin
di ukur dengan peralatan ukur tertentu.
Didalam pemetaan teristris, representasi dari benda-benda yang terdapat pada
permukaan bumi digambarkan dalam titik-titik perincian. Perincian adalah segala
objek yang ada di lapangan, baik yang bersifat alamiah, maupun hasil buatan
manusia yang akan dijadikan isi dari peta yang akan dibuat. Pemilihan perrician,
distribusi dan teknik pengukurannya tergantung dari skala dan tujuan peta itu
dibuat. Penentuan posisi dari titik-titik perincian diikatkan pada titik-titik
kerangka pemetaan terdekat yang telah diukur sebelumnya, atau dari garis ukur
yang merupakan sisi dari kerangka peta.
Metode ini mengukur posisi tiga dimensi perincian yang ditentukan dengan
komponen azimuth. Karena detil yang diukur banyak, pengukuran dilakukan
dengan teknik yang cepat, yang disebut takhimetri.
1
3.2 Peta Kontur
A. Pengertian
Peta kontur adalah peta mengvisualisasikan ketinggian permukaan bumi. Peta
kontur diambil dengan potret bumi dengan menggunakan pesawat atau satelit,
namun dalam percobaan kali ini menggunakan waterpass/theodolite. Pada peta
kontur menunjukan perbedaan tinggi dan bentuk permukaan menggunakan garis-
garis ketinggian (kontur). Kontur pada prinsipnya adalah garis perpotongan
bentuk muka bumi dengan bidang horizontal pada suatu ketinggian yang tetap,
dalam literatur yang lain,kontur adalah garis khayal yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik tanah dengan ketinggian yang sama. Kontur memiliki
beberapa sifat, diantara lain:
Setiap titik pada kontur memiliki ketinggian yang sama.
Kontur yang memiliki tinggi berbeda tidak berpotongan.
Setiap kontur berjarak sama (kontur yang terdistribusi secara merata)
menunjukkan kemiringan konstan.
Pada penggambaran di peta, kontur di gambarkan tidak terputus.
Kontur yang sempit menunjukkan kemiringan yang curam.
Kontur yang berjarak menunjukkan kemiringan yang landai.