Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rahmat Hidayatulloh

Nim : 63040210090
Kelas : MBS 3C

TEORI AGENSI

Teori keagenan (agency theory) merupakan sebuah teori yang muncul tatkala kegiatan bisnis tak
selalu dikelola langsung oleh pemilik entitas, dan hal-ikhwal manajemen diserahkan kepada agen.
Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan
manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan muncul permasalahan agensi
karena masing masing pihak tersebut akan selalu berusaha untuk memaksimalisasikan fungsi
utilitasnya.

Tujuan dan Manfaat Teori Agensi

Mengevaluasi hasil dari kontrak kerja antara prinsipal dan agen. Apakah kontrak kerja sama telah
berjalan dengan apa yang telah disepakati atau tidak. Meningkatkan kemampuan baik prinsipal
ataupun agen dalam mengevaluasi kondisi dimana sebuah keputusan harus diambil.

Dalam hubungan agensi antara pemegang saham (principal) dengan pengelola (agent) ini, teori
agensi menunjuk adanya tiga unsur lagi yang bisa mengekang perilaku menyimpang pengelola
(agent) yaitu: pertama, unsur bekerjanya pasar tenaga kerja manajerial; kedua, bekerjanya pasar
modal, dan ketiga, unsur bekerjanya pasar .

Mengatasi Masalah Keagenan

Menyamakan kepentingan manajemen. B) Pengawasan Good corporate governance (GCG). C)


Pemberian reward dan punishment (penghargaan dan hukuman). D) Menggunakan utang sebagai
sumber pendanaan perusahaan. E) Intervensi langsung oleh pemegang saham.

•Variabel

Hubungan Antara Corporate Governance dan Variabel Pengurang Masalah Agensi

Teori agensi dan teori stewarship dalam perspektif akuntansi

Akuntabilitas dalam perspektif teori agensi

Pengaruh kebijakan dividen, struktur kepemilikan, dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan
dalam perspektif teori Agensi dan teori signaling

Praktek Teori Agensi pada Entitas Publik dan Non Publik

Proses kontrak, teori agensi dan corporate governance

Good Corporate Governance dalam Perspektif Teori Agensi

Anda mungkin juga menyukai