TRANSFORMASI DATA
DI SUSUN OLEH
Transformasi Data adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat memenuhi
asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam. Transformasi data adalah merubah skala
data kedalam bentuk lain sehingga data memiliki distribusi yang diharapkan. Setiap data
dilakukan operasi matematika yang sama pada data aslinya. Berarti kita merubah semua
data untuk menjaga perbedaan antar data relatif tetap. Jika data kita memiliki lebih dari
satu Variabel maka kita mentransformasikan semua Variabel agar hubungan antar data
tidak berubah. Tujuan untuk mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain
sehingga data dapat memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari analisis ragam.
Data yang ditampilkan pada laporan anda tetap data aslinya sedangkan data
transformasi hanya untuk membantu anda untuk membuat data asli memenuhi asumsi-
asumsi analisis ragam.
1. Transformasi akar
Transformasi jenis ini disebut juga dengan istilah transformasi akar kuadrat (square
root). Transformasi akar digunakan apabila data anda tidak memenuhi asumsi
kehomogenen ragam. Dengan kata lain transformasi akar berfungsi untuk membuat ragam
menjadi homogen.
Kalau X adalah data asli anda, maka X’ (X aksen) adalah data hasil transformasi
anda. Jadi X = X’.
Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0 – 10, maka anda
gunakan transfromasi akar X + 0,5. Dan apabila nilai ragam data anda lebih kecil gunakan
transformasi akar X + 1.
Transformasi akar ini dapat juga anda gunakan untuk data persentase apabila
nilainya antara 0 – 30%. Jika kebanyakan nilainya adalah kecil, khususnya jika ada nilai 0,
maka gunakan transformasi akar X + 0,5 daripada akar X.
Rumus Excel Transformasi Akar adalah: =SQRT(Data Asli + 0,5). Apabila data asli
ada di Cell A4 maka rumusnya =SQRT(A4 + 0,5).
Cara Compute Transformasi Akar Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform,
Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal “Transform” dan Pada Kotak
Numeric Expression isi dengan: SQRT(Variabel Asli + 0,5). Apabila Variabel Asli
memiliki nama (name) “Var1” maka: SQRT(Var1 + 0,5).
Contoh penggunaan transformasi akar
Hasil pengujian terhadap data asli di atas menunjukkan nilai F Hitung 19,407.
Kemudian lakukan transformasi akar dengan rumus akar X + 0,5. Hal ini karena
sebaran data tersebut kurang dari 10. Misalnya untuk data perlakuan A kelompok I, X = 2,
maka hasil transformasinya adalah akar 2 + 0,5 = 3,5 = 1,581. Dan selanjutnya hingga data
pada perlakuan D kelompok IV.
Berikut ini adalah data hasil transformasi akar dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah seperti di bawah ini :
Perhatikan ternyata setelah data memenuhi asumsi analisis ragam, terdapat perubahan
nilai F hitung dari 19,407 menjadi 17,654.
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan
dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil
itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
2. Transformasi Logaritma
b) Apabila data anda banyak mengandung nilai nol, maka sebaiknya gunakan transformasi
yang lain, misalnya transformasi akar.
c) Apabila data anda banyak mendekati nol (misalnya bilangan desimal), maka semua data
dikalikan 10 sebelum dijadikan ke logaritma. Jadi X’ = log (10X). Misalnya X = 0,12
setelah di taransformasikan X’ akan menjadi X’ = log (10 x 0,12) = 0,079.
Cara Compute Transformasi Logaritma Pada SPSS adalah: Klik Menu, Transform,
Compute Variabel, Pada Target Variabel Beri Nama Misal “Transform” dan Pada Kotak
Numeric Expression isi dengan: Lg10(Variabel Asli). Apabila Variabel Asli memiliki
nama (name) “Var1” maka: Lg10(Var1).
Kemudian lakukan transformasi logaritma dengan rumus Log X. Misalnya untuk data
perlakuan Ha NPV-Asb kelompok I, X = 20, maka hasil transformasinya adalah Log 20 =
1,301. Dan selanjutnya hingga data pada perlakuan Kontrol kelompok IV
Berikut ini adalah data hasil transformasi log X dari data asli :
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Kesimpulan Transformasi Logaritma
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan
dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil itulah
yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
3. Transformasi Arcsin
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan transformasi arcsin
ini yaitu:
a) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 30% – 70%, tidak memerlukan
transformasi.
b) Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai antara 0% – 30% dan 70% – 100%,
maka lakukan transformasi arcsin.
c) Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka gunakan transformasi arcsin akar (% +
0,5).
Rumus Transformasi Arcsin
Contoh Transformasi Arcsin
Dan hasil analisis ragam dari data transformasi adalah berikut ini :
Dari 2 hasil analisis di atas, manakah nilai p value atau signifikansi yang akan
dipakai? Tentu saja anda harus menggunakan hasil pada data transformasi karena hasil
itulah yang memberikan keadaan sesungguhnya dari percobaan anda.
Ketiga Transformasi di atas: Square Root, Logaritma dan Arcsin adalah yang paling
sering digunakan. Tetapi masih ada alternatif transformasi yang lain, yaitu:
4. Transformasi Inverse
Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai asli, yaitu dengan rumus:
1/Variabel. Dalam excel rumusnya: =1/Var.
Misal Nilai asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/-1,4 = -0,714
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var+1)
Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus:
1/Square(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2))
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal:
=1/(Var^2+1)
Transformasi inverse square root adalah membalik akar kuadrat nilai asli, yaitu
dengan rumus: 1/Sqrt(Variabel). Dalam Excel rumusnya: =1/Sqrt(Var) Misal: nilai asli 1,4
maka nilai transformasi adalah 1/Sqrt(1,4)=0,845.
Apabila data anda terdapat nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal:
=1/Sqrt(Var+1). Apabila data anda terdapat nilai negatif, sebaiknya pilih jenis transformasi
yang lain. Tetapi jika anda tetap ingin menggunakan transformasi ini, anda dapat melakukan
reverse score lebih dahulu. Cara untuk reverse score lihat di bawah sendiri artikel ini.
Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai kuadrat, yaitu dengan rumus:
1/Square(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^2) atau =1/(Power(Var;2)) Misal Nilai
asli -1,4 maka nilai transformasi: 1/(-1,4^2) = 0,510 Apabila data anda ada nilai 0, maka
tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^2+1)
4. Transformasi Cubic
Transformasi cubic adalah mengoperasikan pangkat tiga nilai asli. Misal: nilai asli
0,3 maka nilai transformasi adalah 0,3^3=0,027. Misal Nilai asli -0,3 maka nilai
transformasi: -0,3^3= -0,027.
Dalam Excel rumusnya: =Var^3 atau =Power(Var;3)
Transformasi ini dilakukan dengan membalik nilai pangkat tiga, yaitu dengan
rumus: 1/Cubic(Variabel). Dalam excel rumusnya: =1/(Var^3) atau =1/(Power(Var;3))
Misal Nilai asli -0,3 maka nilai transformasi: 1/(-0,3^3) = -37,037
Apabila data anda ada nilai 0, maka tambahkan dengan konstanta, misal: =1/(Var^3+1).
Transformasi ini dilakukan apabila dalam data anda terdapat nilai negatif dan anda
ingin menggunakan transformasi berikutnya seperti transformasi inverse square root atau
transformasi logaritma.
Cara melakukan transformasi ini adalah dengan mengurangi nilai terbesar atau
maksimal dalam variabel dengan data asli. Misal pada variabel A, nilai tertinggi adalah 2,5,
sedangkan data asli adalah 1. Maka nilai transformasi: 2,5-1 = 1,5. Apabila anda ingin
menghindari nilai 0 oleh karena anda ingin melanjutkan dengan transformasi logaritma,
maka tambahkan dengan konstanta, misal nilai maksimal variabel 2,5 dan data asli 2, maka
nilai asli: 2,5 -2 + 1 = 1,5 atau 2,5 -2 + 2 = 2,5.
Dalam Excel, misal variabel yang akan ditransformasi berada dalam Array cell
A1:A20 dan data asli berada pada cell A1, maka rumusnya: =Max(A$1:A$20) – A1 atau
=Max(A$1:A$20) – A1 + 1.
DAFTAR PUSTAKA