PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Uretra normal pria secara klasik dibagi menjadi 5 segmen: uretra fossa, penis, bulbar,
membran, dan prostat. Segmen ini sering digabungkan menjadi segmen anterior (fossa, penis,
dan bulbar) dan posterior (membran, prostat). Uretra anterior dan posterior dibatasi oleh
diafragma urogenital.4 Pada pria, uretra melewati kelenjar prostat (pars prostatika), kemudian
diafragma urogenitalis (pars membranosa), lalu sepanjang korpus kavernosa (pars kavernosa),
dan berakhir di glans penis (orifisium uretra eksterna).1 Uretra posterior dikelilingi oleh dua
unit sfingterik: (i) sfingter internal proksimal, yang terdiri dari serat sirkular otot polos; dan
(ii) Sfingter lurik distal, yang memberikan kontrol volunter dan involunter. 5 Panjang uretra
pria ± 18-20 cm.2
Kelainan uretra pria adalah masalah umum yang dapat bermanifestasi dengan gejala
klinis yang substansial dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup bagi mereka yang
terkena dampak. Insiden terjadinya kelainan uretra sangat meningkat pada pria di atas usia 55
tahun. Penyebab kelainan uretra dapat dikategorikan secara luas sebagai iatrogenik, infeksius
dan/atau inflamasi, traumatis, atau neoplastik. Efek jangka panjang dari kelainan-kelainan ini
sering menyebabkan obstruksi saluran keluar urin akibat penyakit striktur uretra. Komplikasi
lain berupa inkontinensia dan impotensi.6
Uretra wanita normal merupakan struktur tubular yang relatif pendek dengan panjang
± 4 cm, tertanam di dinding anterior vagina. Uretra yang pendek ini membuat wanita lebih
sering terkena infeksi saluran kemih daripada pria. Uretra dimulai dari collum vesicae dan
melewati diafragma urogenital, berakhir di orifisium uretra eksterna yang terletak di antara
klitoris dan introitus vagina.7
2.2.1 Definisi
Fluoroskopi injeksi kontras pada uretra adalah modalitas imaging yang paling umum
digunakan dan memberikan penggambaran uretra dinamis secara real-time.4 Uretrografi
adalah studi radiologis khusus dengan pemberian media kontras yang larut dalam air melalui
meatus uretra (orifisium uretra eksterna) untuk melihat uretra laki-laki dan memperoleh
gambarnya melalui peralatan fluoroskopi.3 Pemeriksaan uretrografi dibagi menjadi
uretrosistografi retrograd dan voiding uretrosistografi.1
2.2.2 Tujuan
Uretrografi sering dilakukan dalam evaluasi awal penyakit striktur uretra dan
mengetahui lokasi anatomi penyempitan.3,4 Selain itu, uretrografi juga dapat mengevaluasi
komplikasi pasca operasi setelah intervensi uretra.4 Indikasi lainnya adalah evaluasi anatomi
untuk mengetahui apakah ada kelainan kongenital, terutama pada pasien anak dengan riwayat
infeksi saluran kemih berulang. Ada beberapa situasi darurat khusus seperti pada pasien
dengan trauma panggul. Bila ada dugaan cedera uretra, uretrografi dengan dukungan
computed tomography dapat dilakukan.3
2.2.3 Prosedur
(A) (B)
Gambar 2.3 (A) Voiding uretrosistografi posisi AP.(10) (B) Voiding uretrosistografi posisi
lateral.(10)
2.2.4 Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi yang absolut untuk pemeriksaan uretrogram. Namun ada
beberapa kontraindikasi relatif, antaralain:
1) Kehamilan merupakan kontraindikasi relatif terhadap uretrografi karena
kekhawatiran akan efek radiasi terhadap janin.
2) Infeksi saluran kemih (ISK). Pemberian antibiotik profilaksis sebelum
pemeriksaan uretogram dapat disarankan pada pasien dengan riwayat ISK. Pada
pasien dengan ISK aktif, dapat dipertimbangkan agar menunda uretrografi sampai
infeksi sembuh.
3) Alergi kontras beryodium. Ada kemungkinan media kontras diserap secara
sistemik selama proses uretrografi. Hal ini umumnya terjadi jika terdapat
ekstravasasi media kontras dari lumen uretra atau kandung kemih.11
BAB III
Striktur uretra didefinisikan sebagai kongenital hanya jika tidak meradang dan tidak
terkait dengan riwayat atau potensi trauma uretra, atau instrumentasi. Kasus striktur uretra
kongenital jarang dijumpai. Voiding uretrosistogram dapat menunjukkan segmen stenotik dan
perubahan-perubahan yang terkait pada uretra. Salah satu jenis kelainan striktur uretra
kongenital adalah katup uretra anterior.13
Gambar 3.2 Striktur karena katup uretra anterior (panah), dengan dilatasi proksimal(13)
Duplikasi uretra adalah kelainan bawaan langka yang lebih sering terjadi pada anak
laki-laki daripada perempuan. Manifestasi klinis yang dijumpai dapat berbeda-beda, seperti
deformasi penis, aliran urin ganda, infeksi saluran kemih, inkontinensia urin, discharge uretra,
dan obstruksi aliran keluar urin. Pemeriksaan uretrografi retrograd maupun voiding
uretrosistogram dapat dilakukan untuk mengetahui klasifikasi duplikasi uretra.14
Gambar 3.3 Bentuk-bentuk duplikasi uretra berdasarkan Effman classification system(14)
1. Rasad S. Radiologi diagnostik. 2nd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2020. p. 304-6.
2. Revels JW, Wang SS, Weaver JS, et al. A multimodality review of male urethral
imaging: pearls and pitfalls with an update on urethral stricture treatment. BJR.
2022;95(1134). https://doi.org/10.1259/bjr.20211034
3. Abundiz BK, Roberto RV, Madai MH, Jimenez CV. Most common mistakes in
training residents: Retrograde urethrography. OSP J Radiol. 2020;1(1):1-4.
4. Galgano SJ, Sivils C, Selph JP, et al. The male urethra: Imaging and surgical approach
for common pathologies. Curr Probl Diagn Radiol. 2021;50(3):410-8.
https://doi.org/10.1067/j.cpradiol.2020.06.005
5. Horiguchi A, Edo H, Shinchi M, et al. Role of magnetic resonance imaging in the
management of male pelvic fracture urethral injury. Int J Urol. 2022;29(9):919-29.
https://doi.org/10.1111/iju.14779
6. Flanagan JC, Batz R, Nordeck SM, et al. Urethrography for assessment of the adult
male urethra. RadioGraphics. 2018;38(3):831-2.
https://doi.org/10.1148/rg.2018170131
7. Sekhar A, Eberhardt-IV L, Lee KS. Imaging of the female urethra. Abdom Radiol.
2019;44(12):3950-61. https://doi.org/10.1007/s00261-019-02212-y
8. Ramanathan S, Raghu V, Ramchandani P. Imaging of the adult male urethra, penile
prostheses and artifcial urinary sphincters. Abdom Radiol. 2020;45(7):2018-35.
https://doi.org/10.1007/s00261-019-02356-x
9. Niknejad M. Normal retrograde urethrogram (annotated) [Internet]. Radiopaedia.org.
2018 [cited 17 May 2023]. https://doi.org/10.53347/rID-61843
10. Shetty A, Kearns C, Chieng R, et al. Voiding cystourethrography [Internet].
Radiopaedia.org. 2023 [cited 17 May 2023]. https://doi.org/10.53347/rID-27057
11. Nehme TN, Liebengood SM, Liston SE, et al. ACR–SAR practice parameter for the
performance of adult cystography and urethrography [Internet]. The American College
of Radiology. 2020 [cited 14 May 2023]. Available from:
https://www.acr.org/Clinical-Resources/Practice-Parameters-and-Technical-Standards
12. Eshiba A, Ashour K, Zein M. Congenital anterior urethral diverticulum. Journal of
Pediatric Surgery Case Reports. 2018;36:33-35.
https://doi.org/10.1016/j.epsc.2018.06.015
13. Fahmy M. Congenital anomalies of the penis. Cairo: Springer, Cham; 2017. p. 215-20.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-43310-3_33
14. Suoub M, Saleem MM, Sawaqed F. Complete urethral duplication: Case report
andliterature review. Research and Reports in Urology. 2020;12:15-20.
https://doi.org/10.2147/RRU.S239106
15.