Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Uretra merupakan saluran kemih yang menghubungkan vesica urinaria dengan


orifisium uretra eksterna dimana urin diekskresikan dari tubuh.1 Pada pria, uretra lebih
panjang dibandingkan pada wanita.1,2 Hal ini dikarenakan uretra pria yang harus melewati
kelenjar prostat, diafragma urogenitalis, dan penis. Beberapa kelainan yang dapat
mempengaruhi uretra antaralain infeksi, batu, tumor, dan kelainan kongenital. Salah satu
pemeriksaan uretra yang umum dilakukan adalah uretrografi.1
Uretrografi adalah studi radiografi uretra yang dilakukan dengan menyuntikkan media
kontras yang water-soluble ke dalam uretra.3 Kontras dimasukkan dengan semprit dari
orifisium uretra eksterna hingga masuk ke vesica urinaria. Foto diambil pada waktu pengisian
kontras dengan posisi antero-posterior, oblique kanan dan oblique kiri.1 Hasil foto uretrografi
akan memperlihatkan gambaran dan kelainan uretra serta vesica urinaria pria. 3 Pemeriksaan
uretrografi jarang sekali dilakukan pada wanita kecuali untuk melihat divertikel atau fistel
yang sulit ditemukan pada pemeriksaan langsung.1

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana gambaran uretrografi infeksi uretra?


2) Bagaimana gambaran uretrografi batu di uretra?
3) Bagaimana gambaran uretrografi tumor uretra?
4) Bagaimana gambaran uretrografi kelainan kongenital pada uretra?

1.3 Tujuan Penulisan

1.4 Manfaat Penulisan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Uretra

2.1.1 Uretra Pria

Uretra normal pria secara klasik dibagi menjadi 5 segmen: uretra fossa, penis, bulbar,
membran, dan prostat. Segmen ini sering digabungkan menjadi segmen anterior (fossa, penis,
dan bulbar) dan posterior (membran, prostat). Uretra anterior dan posterior dibatasi oleh
diafragma urogenital.4 Pada pria, uretra melewati kelenjar prostat (pars prostatika), kemudian
diafragma urogenitalis (pars membranosa), lalu sepanjang korpus kavernosa (pars kavernosa),
dan berakhir di glans penis (orifisium uretra eksterna).1 Uretra posterior dikelilingi oleh dua
unit sfingterik: (i) sfingter internal proksimal, yang terdiri dari serat sirkular otot polos; dan
(ii) Sfingter lurik distal, yang memberikan kontrol volunter dan involunter. 5 Panjang uretra
pria ± 18-20 cm.2

Gambar 2.1 Anatomi uretra pria(4)

Kelainan uretra pria adalah masalah umum yang dapat bermanifestasi dengan gejala
klinis yang substansial dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup bagi mereka yang
terkena dampak. Insiden terjadinya kelainan uretra sangat meningkat pada pria di atas usia 55
tahun. Penyebab kelainan uretra dapat dikategorikan secara luas sebagai iatrogenik, infeksius
dan/atau inflamasi, traumatis, atau neoplastik. Efek jangka panjang dari kelainan-kelainan ini
sering menyebabkan obstruksi saluran keluar urin akibat penyakit striktur uretra. Komplikasi
lain berupa inkontinensia dan impotensi.6

2.1.2 Uretra Wanita

Uretra wanita normal merupakan struktur tubular yang relatif pendek dengan panjang
± 4 cm, tertanam di dinding anterior vagina. Uretra yang pendek ini membuat wanita lebih
sering terkena infeksi saluran kemih daripada pria. Uretra dimulai dari collum vesicae dan
melewati diafragma urogenital, berakhir di orifisium uretra eksterna yang terletak di antara
klitoris dan introitus vagina.7

2.2 Pemeriksaan Uretrografi

2.2.1 Definisi

Fluoroskopi injeksi kontras pada uretra adalah modalitas imaging yang paling umum
digunakan dan memberikan penggambaran uretra dinamis secara real-time.4 Uretrografi
adalah studi radiologis khusus dengan pemberian media kontras yang larut dalam air melalui
meatus uretra (orifisium uretra eksterna) untuk melihat uretra laki-laki dan memperoleh
gambarnya melalui peralatan fluoroskopi.3 Pemeriksaan uretrografi dibagi menjadi
uretrosistografi retrograd dan voiding uretrosistografi.1

2.2.2 Tujuan

Uretrografi sering dilakukan dalam evaluasi awal penyakit striktur uretra dan
mengetahui lokasi anatomi penyempitan.3,4 Selain itu, uretrografi juga dapat mengevaluasi
komplikasi pasca operasi setelah intervensi uretra.4 Indikasi lainnya adalah evaluasi anatomi
untuk mengetahui apakah ada kelainan kongenital, terutama pada pasien anak dengan riwayat
infeksi saluran kemih berulang. Ada beberapa situasi darurat khusus seperti pada pasien
dengan trauma panggul. Bila ada dugaan cedera uretra, uretrografi dengan dukungan
computed tomography dapat dilakukan.3

2.2.3 Prosedur

Pada uretrografi retrograd, pasien diposisikan terlentang dengan badan dimiringkan


45° secara oblique dan pinggul sisi tubuh yang membentuk sudut difleksikan. 8 Sebelum
dilakukannya uretrogram, ujung penis dibersihkan dengan larutan betadine untuk
meminimalkan risiko infeksi. Pada keadaan tertentu, sejumlah kecil lidokain diberikan
langsung ke meatus uretra sebagai anestesi lokal. Selanjutnya, kateter dimasukkan ke dalam
uretra penis sebelum injeksi kontras.4 Kateter harus dibilas sebelum dimasukkan untuk
menghilangkan gelembung udara yang dapat disalahartikan sebagai filling defects di dalam
uretra.8 Beberapa institusi menggunakan selang makanan pediatrik ukuran 8 French untuk
meminimalkan ketidaknyamanan, sementara yang lain menggunakan kateter Foley
konvensional ukuran 16 atau 18 French. Jika menggunakan selang makanan pediatrik,
tekanan manual harus diberikan ke ujung penis untuk meminimalkan kebocoran kontras yang
disuntikkan dari meatus uretra.4 Sebaiknya jangan melumasi kateter dengan gel untuk
mencegah terselipnya kateter dari glans penis.8 Penis diletakkan menyamping di atas paha
dengan tarikan sedang; posisi miring pasien dan traksi penis diperlukan untuk meluruskan
uretra, terutama di persimpangan penoskrotal. 20-30 ml kontras beryodium yang water-
soluble disuntikkan sampai vesica urinaria di bawah fluoroskopi.4,8

Gambar 2.2 Uretrografi retrograd menunjukkan anatomi uretra pria(9)


Pada voiding uretrosistografi, buli-buli diisi kontras terlebih dahulu sebanyak 150-200
ml, kemudian foto diambil pada waktu miksi.(1)

(A) (B)
Gambar 2.3 (A) Voiding uretrosistografi posisi AP.(10) (B) Voiding uretrosistografi posisi
lateral.(10)

2.2.4 Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi yang absolut untuk pemeriksaan uretrogram. Namun ada
beberapa kontraindikasi relatif, antaralain:
1) Kehamilan merupakan kontraindikasi relatif terhadap uretrografi karena
kekhawatiran akan efek radiasi terhadap janin.
2) Infeksi saluran kemih (ISK). Pemberian antibiotik profilaksis sebelum
pemeriksaan uretogram dapat disarankan pada pasien dengan riwayat ISK. Pada
pasien dengan ISK aktif, dapat dipertimbangkan agar menunda uretrografi sampai
infeksi sembuh.
3) Alergi kontras beryodium. Ada kemungkinan media kontras diserap secara
sistemik selama proses uretrografi. Hal ini umumnya terjadi jika terdapat
ekstravasasi media kontras dari lumen uretra atau kandung kemih.11
BAB III

GAMBARAN KELAINAN URETRA PADA URETROGRAFI

3.1 Kelainan Kongenital

3.1.1 Divertikulum Uretra Anterior Kongenital

Divertikulum uretra anterior kongenital (DUAK) dapat menyebabkan obstruksi


saluran kemih bagian bawah. Kasus DUAK sangat jarang. Defek kongenital pada korpus
spongiosum meninggalkan uretra berdinding tipis dan membentuk suatu divertikel. DUAK
biasanya terjadi di penoscrotal junction. DUAK dapat ditemukan pada usia berapa pun, dari
bayi hingga dewasa. Keluhan utama yang umum adalah aliran urin yang buruk, urin menetes,
infeksi saluran kemih, dan ballooning uretra saat berkemih. Pemeriksaan radiologi yang
biasanya digunakan untuk menegakkan diagnosis DUAK adalah voiding uretrosistogram.
Divertikulum biasanya muncul sebagai kantong yang keluar dari dinding ventral uretra.12

Gambar 3.1 Voiding uretrosistogram menunjukkan dilatasi uretra penis anterior


(divertikulum)(12)
3.1.2 Striktur Uretra Kongenital

Striktur uretra didefinisikan sebagai kongenital hanya jika tidak meradang dan tidak
terkait dengan riwayat atau potensi trauma uretra, atau instrumentasi. Kasus striktur uretra
kongenital jarang dijumpai. Voiding uretrosistogram dapat menunjukkan segmen stenotik dan
perubahan-perubahan yang terkait pada uretra. Salah satu jenis kelainan striktur uretra
kongenital adalah katup uretra anterior.13

Gambar 3.2 Striktur karena katup uretra anterior (panah), dengan dilatasi proksimal(13)

3.1.3 Duplikasi Uretra

Duplikasi uretra adalah kelainan bawaan langka yang lebih sering terjadi pada anak
laki-laki daripada perempuan. Manifestasi klinis yang dijumpai dapat berbeda-beda, seperti
deformasi penis, aliran urin ganda, infeksi saluran kemih, inkontinensia urin, discharge uretra,
dan obstruksi aliran keluar urin. Pemeriksaan uretrografi retrograd maupun voiding
uretrosistogram dapat dilakukan untuk mengetahui klasifikasi duplikasi uretra.14
Gambar 3.3 Bentuk-bentuk duplikasi uretra berdasarkan Effman classification system(14)

Gambar 3.4 Voiding uretrosistogram pada duplikasi uretra IIA(14)


DAFTAR PUSTAKA

1. Rasad S. Radiologi diagnostik. 2nd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2020. p. 304-6.
2. Revels JW, Wang SS, Weaver JS, et al. A multimodality review of male urethral
imaging: pearls and pitfalls with an update on urethral stricture treatment. BJR.
2022;95(1134). https://doi.org/10.1259/bjr.20211034
3. Abundiz BK, Roberto RV, Madai MH, Jimenez CV. Most common mistakes in
training residents: Retrograde urethrography. OSP J Radiol. 2020;1(1):1-4.
4. Galgano SJ, Sivils C, Selph JP, et al. The male urethra: Imaging and surgical approach
for common pathologies. Curr Probl Diagn Radiol. 2021;50(3):410-8.
https://doi.org/10.1067/j.cpradiol.2020.06.005
5. Horiguchi A, Edo H, Shinchi M, et al. Role of magnetic resonance imaging in the
management of male pelvic fracture urethral injury. Int J Urol. 2022;29(9):919-29.
https://doi.org/10.1111/iju.14779
6. Flanagan JC, Batz R, Nordeck SM, et al. Urethrography for assessment of the adult
male urethra. RadioGraphics. 2018;38(3):831-2.
https://doi.org/10.1148/rg.2018170131
7. Sekhar A, Eberhardt-IV L, Lee KS. Imaging of the female urethra. Abdom Radiol.
2019;44(12):3950-61. https://doi.org/10.1007/s00261-019-02212-y
8. Ramanathan S, Raghu V, Ramchandani P. Imaging of the adult male urethra, penile
prostheses and artifcial urinary sphincters. Abdom Radiol. 2020;45(7):2018-35.
https://doi.org/10.1007/s00261-019-02356-x
9. Niknejad M. Normal retrograde urethrogram (annotated) [Internet]. Radiopaedia.org.
2018 [cited 17 May 2023]. https://doi.org/10.53347/rID-61843
10. Shetty A, Kearns C, Chieng R, et al. Voiding cystourethrography [Internet].
Radiopaedia.org. 2023 [cited 17 May 2023]. https://doi.org/10.53347/rID-27057
11. Nehme TN, Liebengood SM, Liston SE, et al. ACR–SAR practice parameter for the
performance of adult cystography and urethrography [Internet]. The American College
of Radiology. 2020 [cited 14 May 2023]. Available from:
https://www.acr.org/Clinical-Resources/Practice-Parameters-and-Technical-Standards
12. Eshiba A, Ashour K, Zein M. Congenital anterior urethral diverticulum. Journal of
Pediatric Surgery Case Reports. 2018;36:33-35.
https://doi.org/10.1016/j.epsc.2018.06.015
13. Fahmy M. Congenital anomalies of the penis. Cairo: Springer, Cham; 2017. p. 215-20.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-43310-3_33
14. Suoub M, Saleem MM, Sawaqed F. Complete urethral duplication: Case report
andliterature review. Research and Reports in Urology. 2020;12:15-20.
https://doi.org/10.2147/RRU.S239106
15.

Anda mungkin juga menyukai