Anda di halaman 1dari 2

Sorgum Bisa Jadi Solusi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di NTT https://www.infoindonesia.id/read/2022/11/08/19926/sorgum-bisa-jadi-solusi-kemiskinan-ekstrem-da...


EKONOMI

Sorgum Bisa Jadi Solusi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di


NTT
Laporan: infoindonesia.ID  Selasa, 08 November 2022 | 11:41

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (tengah), menerima audiensi Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana dan Universitas Kristen Wira Wacana
Sumba, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (8/11/2022). (KSP)

Share Share Tweet Pin

JAKARTA - Tanaman sorgum diyakini dapat dikembangkan sebagai salah satu solusi pengentasan kemiskinan
ekstrem dan pengurangan prevalensi kekerdilan pada anak (stunting) di Nusa Tenggara Timur.

“Yang bisa menggerakkan kemiskinan ekstrem dan stunting adalah sorgum. Tapi kita masih perlu meyakinkan publik bahwa 

1 of 11 12/11/2022, 5:29
Sorgum Bisa Jadi Solusi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting di NTT https://www.infoindonesia.id/read/2022/11/08/19926/sorgum-bisa-jadi-solusi-kemiskinan-ekstrem-da...

sorgum ini bisa dikembangkan untuk industri makanan dan banyak industri lainnya,” kata Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko,
saat beraudiensi dengan Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana dan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba di Gedung
Bina Graha Jakarta, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Moeldoko berharap budi daya sorgum digencarkan agar dapat mendorong masyarakat menanam dan mengembangkan
tanaman pangan itu.

Baca Juga:

Tiru Thailand dan Vietnam, Indonesia Perlu Insentif Percepat Konversi Kendaraan Listrik

Ubedilah Badrun Tantang Moeldoko Debat Terbuka Soal Politik Identitas dan Radikalisme

Aturan Baru Kemenag Penting Untuk Cegah Kekerasan Seksual

“Kantor Staf Presiden terus aktif mendorong program pengembangan riset dan studi sorgum bersama para akademisi,” kata dia.

Universitas Kristen Wira Wacana Sumba yang berlokasi di Sumba Timur, NTT, berencana mengembangkan program riset dan
pengembangan sorgum. Inisiatif Universitas Kristen Wira Wacana Sumba untuk mengembangkan pusat riset dan studi sorgum
karena tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting yang cukup tinggi di NTT.

Menurut Moeldoko, salah satu penyebab kemiskinan ekstrem di NTT karena pengelolaan sumber daya alam yang belum optimal.
Namun, kondisi tanah NTT yang kering dengan wilayah yang sedikit mengalami curah hujan, dapat menjadi lahan yang subur
bagi tanaman sorgum.

Jika dimanfaatkan secara luas, pengembangan sorgum tidak hanya memberikan alternatif pangan nasional, tapi juga menyerap
tenaga kerja dan menghasilkan pendapatan daerah.

“Dari satu hektare lahan bisa menghasilkan 3-5 ton sorgum. Satu hektare lahan sorgum ini diproyeksikan menghasilkan Rp12
juta. Budi daya sorgum ini mudah karena pupuknya juga tidak seberapa. Ini bisa mengangkat ekonomi lokal secara dahsyat,”
kata dia. 

Rektor Universitas Kristen Wira Wacana Sumba, Maklon Felipus Killa, dan Wakil Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen
Satya Wacana, Fence Emanuel Lase, berharap melalui kemitraan dengan badan usaha di bidang sorgum, pihak perguruan tinggi
bisa mengembangkan pusat studi sorgum khas Sumba.

“Kami berterima kasih atas perhatian Pak Moeldoko dan KSP yang benar-benar berkomitmen membangun NTT. Kami sangat
paham bahwa salah satu isu penting saat ini adalah isu pangan dan energi. Maka kami akan terus berupaya untuk
mengembangkan mata kuliah yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Killa.

Video Terkait:
Ali Ngabalin Minta Ibu Felicia Nggak Usah Baper!

2 of 11 12/11/2022, 5:29

Anda mungkin juga menyukai