Anda di halaman 1dari 21

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG MEMULIAKAN RAMADHAN

A. Dasar Tentang Memuliakan Bulan Ramadhan

Ramadhan berasal dari kata Al-Ramdhu, artinya ketika matahari sangat

terik. Jama’ dari kata Ramadhan adalah Ramadhanat yang bermakna sangat

terik. Ramadhan juga berarti membakar sesuatu. Hal tersebut sama dengan

makna hadits yang menyatakan bahwa bulan ramadhan merupakan bulan

pembakar dosa. Selain itu bulan ramadhan memiliki banyak nama-nama lain,

diantaranya : Syahrullahi bulan Allah, Syahrul Shiyam bulan berpuasa,

Syahrul Shabri bulan bersabar, Syahrul Najah bulan pembebasan dari api

neraka, Syahrul Jud bulan memberi, Syahrul Fath bulan kemenangan dan

beberapa lagi nama lainnya.Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

ramadhan sangat besar maknanya, sehingga rugilah seorang muslim bila tidak

menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Apalagi ramadhan memiliki

keutamaan di dalamnya. Sejalan dengan pendapat seorang penulis Warno

Hamid bahwa : “Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang namanya

disebut dalam kitab suci Al-Qur‟an dan bulan Ramadhan memiliki keutamaan-

keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan lain”.20

Adapun dasarnya yaitu :

1. Al-Qur’an

a. Terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi :

ٌَ ُٕ‫ٍ ِي ٍْ قَ ْب ِه ُك ْى نَ َعهَّ ُك ْى تَتَّق‬ٚ


َ ‫ب َعهَٗ انَّ ِر‬
َ ‫َا ُو َك ًَا ُك ِت‬ٛ ِّ‫ ُك ُى انص‬ْٛ َ‫ب َعه‬ َ ‫َُّٓا انَّ ِر‬َٚ‫َا أ‬ٚ
َ ‫ٍ آ َيُُٕا ُك ِت‬ٚ

20
Warno Hamid, Hikmah Ramadhan dan Rahasia Lailatul Qadr (Surabaya, 1999), hal. 11

21
22

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu


berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah Ayat
183)
Ayat di atas menjelaskan bahwa puasa hanya menjadi

kewajiban bagi orang-orang yang beriman, oleh karena itu tidak hanya

memuliakannya saja akan tetapi sudah menjadi kewajiban setiap orang

beriman untuk melaksanakan puasa agar tercapainya derajat takwa di

sisi Allah SWT.

b. Terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi :

ٍْ ًَ َ‫ث ِي ٍَ ْانُٓ َدٖ َٔ ْانفُسْ قَا ٌِ ف‬ ِ َُّ‫آٌ ُْدًٖ نِه‬


ٍ ‫َُِّا‬َٛ‫اس َٔب‬ ُ ْ‫ ِّ ْانقُس‬ِٛ‫اٌ انَّ ِر٘ أُ َْ ِز َل ف‬ َ ‫َش ْٓ ُس َز َي‬
َ ‫ض‬
ُ َ َ
‫ ُد‬ٚ‫ ُِس‬ٚ ‫ ٍَّاو أ َخ َس‬ٚ‫ضًا أ ْٔ َعهَٗ َسفَ ٍس فَ ِع َّدةٌ ِي ٍْ أ‬ٚ‫اٌ َي ِس‬ َ ‫ص ًُّْ َٔ َي ٍْ َك‬ ْ
ُ َٛ‫َش ِٓ َد ِي ُْ ُك ُى ان َّش ْٓ َس فَه‬
‫ ُد بِ ُك ُى ان ُع ْس َس َٔنِتُ ْك ًِهُٕا ان ِع َّدةَ َٔنِتُ َكبِّسُٔا َّللاَ َعهَٗ َيا َْ َدا ُك ْى‬ٚ‫ ُِس‬ٚ ‫ُ ْس َس َٔال‬ٛ‫َّللاُ ِب ُك ُى ْان‬
َّ ْ ْ َّ
َ ‫َٔنَ َعهَّ ُك ْى تَ ْش ُكس‬
ٌُٔ
Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir
(di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu,
pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Ayat di atas menjelaskan bahwa pada bulan ramadhan

diturunkannya Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan petunjuk bagi seluruh

umat, oleh karena itu sudah sepantasnya setiap manusia memuliakan

bulan yang di mana al-Qur‟an diturunkan.


23

c. Terdapat di dalam surat Al-Qadr ayat 1-5 yang berbunyi :

ٍْ ‫ ٌس ِي‬ْٛ ‫ َهتُ ا ْنقَ ْد ِز َخ‬ْٛ َ‫) ن‬٢( ‫هَتُ ا ْنقَ ْد ِز‬ْٛ َ‫ك َيا ن‬
َ ‫) َٔ َيا أَ ْد َزا‬١( ‫هَ ِت ا ْنقَ ْد ِز‬ْٛ َ‫ ن‬ٙ‫ِإََّا أَ َْ َز ْنَُاُِ ِف‬
َ ِْ ‫ ) َسال ٌو‬٤( ‫َٓا ِبئِ ْذ ٌِ َزبِّ ِٓ ْى ِي ٍْ ُكمِّ أَ ْي ٍس‬ٛ‫) تََُ َّز ُل ْان ًَال ِئ َكتُ َٔانسُّٔ ُح ِف‬٣( ‫ف َشٓ ٍْس‬
ٙ ِ ‫أَ ْن‬
ْ ‫َحتَّٗ َي‬
‫طهَ ِع ْانفَجْ ِس‬
Artinya : 1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada
malam kemuliaan21, 2. dan tahukah kamu Apakah malam
kemuliaan itu?, 3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan, 4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, 5.
malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

2. Hadits

Bahwa memuliakan bulan ramadhan sudah menjadi kewajiban bagi

setiap umat Islam hal ini disebabkan bahwa di dalam bulan ramadhan

banyak terdapat kemuliaan dan keutamaan, adapun keutamaan dan

kemuliaan bulan ramadhan yaitu :

a. Bahwa bulan ramadhan merupakan bulan pembelajaran dan kesabaran

hal ini dikarenakan sesuatu yang halal bisa menjadi haram pada bualn

ramadha, seperti makan merupakan sesuatu yang halal akan tetapi pada

siang ramadhan hal tersebut menjadi haram. Hal ini bertujuan agar

seluruh manusia yang beriman dapat mencapai derajat ketakwaan,

sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

b. Bahwa di bulan ramadhan Allah SWT telah menurunkan Al-Qur‟an,

sebagaimana yang terdapat di dalam surat Al-Baqarah ayat 185, Al-

Qur‟an yang merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang

beriman, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-Isra‟ ayat

9 dan 82 yang berbunyi :


21
Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr Yaitu
suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, karena pada malam itu permulaan turunnya Al
Quran
24

ٌَّ َ‫ث أ‬ َ ‫ٍ انَّ ِر‬ٛ


َ ُ‫َ ْع ًَه‬ٚ ٍٚ
ِ ‫ٌٕ انصَّانِ َحا‬ َ ُِ‫ُبَ ِّش ُس ْان ًُ ْؤ ِي‬َٚٔ ‫ أَ ْق َٕ ُو‬ٙ
َ ِْ ِٙ‫َ ْٓ ِد٘ نِهَّت‬ٚ ٌ‫آ‬
َ ْ‫ِإ ٌَّ ْ َرا ْانقُس‬
‫سًا‬ٛ‫نَُٓ ْى أَجْ سًا َك ِب‬
Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada

(jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira

kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh

bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,

َ ًِ ِ‫ ُد انظَّان‬ٚ‫َ ِز‬ٚ ‫ٍ َٔال‬ٛ


‫ٍ إِال َخ َسازًا‬ٛ َ ُِ‫آٌ َيا ُْ َٕ ِشفَا ٌء َٔ َزحْ ًَتٌ نِ ْه ًُ ْؤ ِي‬
ِ ْ‫َََُُٔ ِّز ُل ِي ٍَ ْانقُس‬
Artinya : Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian.
c. Bahwa di dalam ramadhan terdapat malam yang lebih baik dari 1000

bulan yaitu malam Lailatul Qadr, sebagaimana hadits nabi yang

berbunyi :

‫ال‬
َ َ‫ال َوق‬َ َ‫اب ق‬ٍ ‫ث َح َّدثَنِي يُونُس َع ْن ابْ ِن ِش َه‬
ُ ُ ‫صالِ ٍح َح َّدثَنِي اللَّْي‬ ِ
َ ‫أَ ْخبَ َرنَا َع ْب ُد اللَّو بْ ُن‬
َ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق‬
ُ ‫ال أُ ِر‬
َ‫يت لَْي لَة‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ َّ ‫أَبُو َسلَ َم َة َع ْن أَبِي ُى َريْ َرَة أ‬
‫وىا فِي ال َْع ْش ِر الْغََوابِ ِر‬ ِ ِ
َ ‫س‬ ِ
ُ ‫ض أ َْىلي فَ نَسيتُ َها فَالْتَم‬ ُ ‫الْ َق ْد ِر ثُ َّم أَيْ َقظَنِي بَ ْع‬
Artinya :Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah
menceritakan kepadaku Al Laits telah menceritakan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab, ia berkata; Abu
Salamah telah mengatakan dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah
diperlihatkan lailatul qadar kepadaku, kemudian sebagian
keluargaku membangunkanku, namun aku lupa, oleh karena
itu, carilah ia di sepuluh malam terakhir (bulan
ramadhan)."22

Hadits di atas menjelaskan bahwa nabi memerintahkan umat

Islam agar di akhir-akhir ramadhan atau lebih rincinya pada sepuluh

malam terakhir untuk lebih memperbanyak ibadah kepada Allah,

22
E Book Sunan Ad-Darimi, Bab Lailatul Qadr, Hadits No. 1716
25

karena pada sepuluh malam terakhir ramadhan terdapat satu malam

yaitu malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan.

d. Bahwa bulan ramadhan bulan penuh ampunan dan bulan yang yang

pahalanya hanya Allah yang akan membalasnya berlipat-lipat ganda,

sebagaimana hadits nabi yang berbunyi :

‫وات‬
ُ َ‫الصل‬ َّ ‫ال‬ َ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ َّ ‫َع ْن أَبِي ُى َريْ َرةَ أ‬
‫ و‬.‫ش الْ َكبَائُِر‬ ِ ِ ‫ْخمس والْجمعةُ إِلَى ال‬
َ ْ‫ْج ْم َعة َك َّف َارةٌ ل َما بَ ْي نَ ُه َّن َما لَ ْم تُغ‬
ُ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ‫ال‬
)‫ب الْ َكبَائَِر‬ ْ ‫ات َما بَ ْي نَ ُه َّن إِذَا‬
َ َ‫اجتَ ن‬ ٌ ‫ضا َن ُم َك ّْف َر‬ َ ‫ضا ُن إِلَى َرَم‬
َ ‫(وَرَم‬
َ :‫في رواية‬
Artinya : Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW telah
bersabda, "Shalat lima waktu dan shalat jum’at ke shalat
jum’at berikutnya menjadi pelebur dosa di antara shalat-
shalat itu selama tidak melakukan dosa besar. Puasa
Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya menjadi pelebur
dosa antara keduanya apabila meninggalkan dosa besar." 23

Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap amal ibadah menjadi

penghapus dosa bagi umat manusia, selama seseorang tersebut

meninggalkan dosa besar yaitu berupa syirik.

‫ت أَبَا ُى َريْ َرةَ َع ْن النَّبِ ّْي‬ َ َ‫آد ُم َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْ ُن ِزيَ ٍاد ق‬
ُ ‫ال َس ِم ْع‬ َ ‫َح َّدثَنَا‬
‫َج ِزي‬ ِ َّ ‫ال لِ ُك ّْل َعم ٍل َك َّفارةٌ و‬ َ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم يَ ْر ِو ِيو َع ْن َربّْ ُك ْم ق‬
ْ ‫الص ْو ُم لي َوأَنَا أ‬ َ َ َ َ
ِ ‫يح ال ِْمس‬ ِِ ِ ‫الصائِ ِم أَطْي‬ ُ ُ‫بِ ِو َولَ ُخل‬
‫ك‬ ْ ِ ‫ب ع ْن َد اللَّو م ْن ِر‬ َُ َّ ‫وف فَ ِم‬
Artinya :Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan
kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ziyad berkata, aku mendengar Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang beliau
riwayatkan dari Rabb kalian: "Setiap amalan adalah kaffarat
dosa, sedang puasa adalah bagi-Ku dan Aku lah yang akan
memberinya pahala. Sungguh, bau mulut orang yang

23
E Book Mukhtasar Shahih Muslim oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani,
Bab Shalat Lima Waktu Penghapus Dosa Antara Satu Shalat Dengan Shalat yang Lain, Hadits
No. 205
26

berpuasa jauh lebih wangi di sisi Allah daripada minyak


kesturi."24

Hadits di atas menjelaskan bahwa setiap amal ibadah yang

dilakukan oleh seseorang, maka Allah akan melipat gandakan

pahalanya akan tetapi pada puasa, Allah tidak menjelaskan berapa

banyak pahala yang akan diraih oleh seseorang, hal ini menandakan

bahwa pahala puasa hanya Allahlah yang akan membalasnya dengan

berlipat-lipat ganda melebihi ibadah lainnya, serta Allah sangat

menyukai dan menyenangi seseorang yang beribadah puasa karena

didasarkan ketakwaan kepada Allah SWT.

e. Bahwa pada bulan ramadhan seluruh pintu neraka ditutup setan

dibelenggu dan dibukanya pintu-pintu surga25, sebagaimana hadits

nabi yang berbunyi :

ٍ َّ‫ب َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ِر بْ ُن َعي‬


‫اش‬ ٍ ْ‫ب ُم َح َّم ُد بْ ُن ال َْع ََل ِء بْ ِن ُك َري‬ ٍ ْ‫َح َّدثَنَا أَبُو ُك َري‬
‫صلَّى‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫صالِ ٍح َع ْن أَبِي ُى َريْ َرةَ ق‬ َ ‫ش َع ْن أَبِي‬ ِ ‫َع ْن ْاْلَ ْع َم‬
‫ين‬ ِ َّ ‫ت‬ ْ ‫ص ّْف َد‬ َ ‫اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم إِذَا َكا َن أ ََّو ُل لَْي لَ ٍة ِم ْن َش ْه ِر َرَم‬
ُ ‫الشيَاط‬ ُ ‫ضا َن‬
ِ ِ ‫ومر َدةُ ال‬
ْ ‫ْج ّْن َوغُلّْ َق‬
‫اب‬
ُ ‫ت أَبْ َو‬
ْ ‫اب َوفُتّْ َح‬ ٌ َ‫اب النَّا ِر فَ لَ ْم يُ ْفتَ ْح م ْن َها ب‬ ُ ‫ت أَبْ َو‬ َََ
ِ ‫ْخي ِر أَقْبِل ويا ب‬
‫اغ َي‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ‫ال‬
َ ََ ْ ْ َ ‫اب َويُنَادي ُمنَاد يَا بَاغ َي ال‬ ٌ َ‫ْجنَّة فَ لَ ْم يُغْلَ ْق م ْن َها ب‬ َ
َ ‫ْص ْر َولِلَّ ِو ُعتَ َقاءُ ِم ْن النَّا ِر َو َذ‬
‫لك ُك ُّل لَْي لَ ٍة‬ ِ ‫الش ّْر أَق‬
َّ
Artinya : Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala bin Kuraib menceritakan
kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy memberitahukan
kepada kami dari Al A'masy, dari Abu Shalih, dari Abu
Hurairah, dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Apabila
tiba awal malam bulan ramadhan, maka syetan-syetan dan
jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup,
24
E Book Shahih Bukhari, Bab Apa yang Disampaikan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam Berdasarkan Riwayat dari Rabbnya, Hadits No. 6984
25
Terj Abdurahman Mubarok Ata, Sifat Puasa Nabi. (Bogor : ttp, 2004), h. 38
27

tidak ada satu pintupun yang dibuka, pintu-pintu surga


dibuka dan tidak ada satupintupun yang ditutup, lalu
(malaikat) penyeru menyerukan, "Wahai orang yang
menghendaki kebaikan, datanglah. Wahai orang yang
menghendaki kejelekan, berhentilah. Allah juga mempunyai
pembebas-pembebas dari neraka. Hal itu (terjadi) pada tiap
malam.

Hadits di atas menjelaskan bahwa bulan ramadhan merupakan

bulan ibadah, oleh karena itu setiap sesuatu yang dapat mencegah

seseorang untuk berbuat baik akan dibelenggu oleh Allah, seperti para

setan dan jin kafir yang selalu menggoda manusia untuk mendurhakai

Allah, serta pintu-pintu neraka di tutup dan pintu surga dibuka selebar-

lebarnya, hal ini menandakan bahwa bulan ramadhan merupakan bulan

yang diturunkannya rahmat Allah SWT.

f. Khutbah rasulullah SAW menyongsong bulan suci ramadhan sebagai

bulan mulia, bulan ibadah, bulan santunan, dari Salman Radhiyallahu

„anhu katanya : Rasul SAW bersabda “hai manusia, bulan yang agung,

bulan yang penuh berkah telah menanaungi bulan yang di dalamnya

terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang

padanya Allah mewajibkan berpuasa, qiyamullail disunnahkan, barang

siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu

kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang

diwajibkan pada bulan lainnya dan barang siapa yang melakukan suatu

kewajiban pada bulan itu nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat

dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Bulan

ramadhan adalah bulan sabar, sabar itu balasannya surga. Ramadhan

adalah bulan santunan bulan ditambahkannya rezeki orang mukmin,


28

siapa yang memberikan makanan untuk berbuka kepada seseorang

yang berpuasa, balasannya adalah ampunan terhadap dosa-dosanya,

dirinya dibebaskan dari neraka dan dia mendapatkan pahala sebesar

yang didapatkan oleh orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala

orang tersebut. Sahabat berkomentar kata mereka : ya Rasulullah,

tidak setiap kami memiliki makanan untuk berbuka yang dapat

diberikan kepada orang yang berpuasa? Sabda rasulullah SAW “pahala

tersebut akan diberikan Allah meskipun yang diberikan untuk berbuka

bagi yang berpuasa hanya satu buah kurma atau seteguk air atau

sendok mentega.

B. Persiapan Memasuki Bulan Ramadhan

Ada beberapa persiapan bagi seseorang dalam persiapan memasuki

bulan Ramadhan, adapun persiapannya yaitu :

1. Persiapan rohani dan jasad

a. Persiapan rohani

Persiapan rohani merupakan persiapan yang palin utama, karena

kekuatan rohani tersebut yang akan menjadi motor penggerak

seseorang dalam melaksanakan ibadah puasa 26, persiapan rohani ada

beberapa segi, diantaranya sebagai berikut :

1) Niat, sebagaimana hadits nabi yang berbunyi :

َّ ‫صلَّى‬
ُ‫َّللا‬ َّ ‫سو َل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫سلَّ َن أَىَّ َر‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬َّ ‫صلَّى‬َ ‫ج النَّ ِب ِّي‬ ِ ‫صةَ ز َْو‬ َ ‫عَيْ َح ْف‬
ُ‫صيَا َم لَه‬ِ ‫الصيَا َم قَ ْب َل ا ْلفَ ْج ِر فَ ََل‬
ِّ ‫سلَّ َن قَا َل َهيْ لَ ْن يُ ْج ِو ْع‬
َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬

26
www.Ikadi. or. Id, diakses pada tanggal 23 Agustus 2017, pukul 09.20 wib
29

Artinya : Dari Hafshah —istri Nabi SAW—: Rasulullah


bersabda, "Barangsiapa tidak menghadirkan niat
puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa
baginya. "27
Para ulama berbeda pendapat dalam niat, yaitu :

a) Menurut pendapat Imam Syafi‟I dan Imam Ahmad, waktu niat

puasa fardhu adalah pada sebagian malam. Sementara itu niat puasa

sunnah boleh dilakukan pada waktu malam hari atau siang hari.28

b) Menurut pendapat Imam Hanafi, waktu niat untuk puasa sunnah

dan puasa fardhu yang ditentukan waktunya boleh pada sebagian

malam dan siang, yaitu sebelum tergelincir matahari. Sedangkan

untuk puasa yang tidak ditentukan waktunya, niatnya adalah

sebelum terbit fajar.

2) Latihan

Sebagaimana yang dijelaskan nabi di dalam haditsnya yang berbunyi :

ِ‫ول اللَّو‬ ْ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم أَنَّ َها قَال‬ َ ِ‫َع ْن َعائ‬
ُ ‫ت َكا َن َر ُس‬ َ ‫شةَ َزْو ِج النَّبِ ّْي‬
‫ول ََل‬ َ ‫ول ََل يُ ْف ِط ُر َويُ ْف ِط ُر َحتَّى نَ ُق‬ َ ‫وم َحتَّى نَ ُق‬ ُ ‫ص‬
ِ
ُ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم ي‬َ
ِ ِ ِ َ ‫ت رس‬
‫ام َش ْه ٍر‬
َ َ‫استَ ْك َم َل صي‬ ْ ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم‬ َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ ُ ْ‫وم َوَما َرأَي‬ ُ ‫ص‬
ُ َ‫ي‬
‫صيَ ًاما ِم ْنوُ فِي َش ْعبَا َن‬ ِ ‫ضا َن وما رأَيْتُوُ فِي َش ْه ٍر أَ ْكثَر‬
َ َ َ َ َ ‫ط إََِّل َرَم‬ ُّ َ‫ق‬
Artinya : Dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah pernah berpuasa
sampai aku katakan beliau tidak berbuka, dan beliau
berbuka sampai aku katakan beliau tidak berpuasa. Aku
tidak pernah melihat beliau puasa satu bulan penuh kecuali

27
E Book Shahih Sunan Abu Daud oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Bab Niat
Dalam Puasa, Hadits No. 2454
28
Asy-Syafii, Fikih Imam Syafii (Terj Misbah), (Jakarta : Pusta Azzam, 2012), h. 482.
30

Ramadhan dan aku tidak melihat bulan yang paling banyak


digunakan puasa (dari Ramadhan) kecuali Sya’ban.29

Hadits di atas menggambarkan bahwa nabipun sebelum

memasuki bulan ramadhan beliau mempersiapkan diri dengan

memperbanyak puasa sunnah di bulan sya‟ban, hal ini sebagai

pelatihan dan persiapan dalam menyambut bulan ramadhan serta tubuh

menjadi terbiasa berpuasa pada bulan ramadhan nantinya.

b. Persiapan jasad

Jasad adalah salah satu komponen yang penting dan harus

dipersiapkan dalam menyambut bulan ramadhan, karena tanpa jasmani

yang sehat dan kuat, seseorang tidak akan mampu melaksanakan

ibadah puasa, memperbanyak bacaan al-qur‟an, sholat tarawih,

qiyamullail dan ibadah-ibadah yang dapat mendatangkan keridhaan

Allah SWT.30

2. Persiapan ilmu

Persiapan ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting hal ini

dikarenakan agar ibadah yang dilakukan oleh seseorang tidak menyalahi

apa-apa yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasulnya 31, sebagaimana

hadits nabi yang berbunyi :

‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم َم ْن‬ ِ ُ ‫ال رس‬


َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ َ َ‫ت ق‬ ْ َ‫ض َي اللَّوُ َع ْن َها قَال‬ِ ‫شةَ ر‬ ِ
َ َ ‫َع ْن َعائ‬
ِ َ َ‫س فِ ِيو فَ ُه َو َردّّ ق‬ ِ َ ‫أَح َد‬
‫صلَّى‬َ ‫ال النَّبِ ُّي‬ َ َ‫يسى ق‬ َ ‫ال ابْ ُن ع‬ َ ‫ث في أ َْم ِرنَا َى َذا َما لَْي‬ ْ
ِ
َ ‫اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم َم ْن‬
ّّ‫صنَ َع أ َْم ًرا َعلَى غَْي ِر أ َْم ِرنَا فَ ُه َو َرد‬

29
E Book Shahih Sunan Abu Daud oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Bab
Bagaimana Puasa Nabi, Hadits No. 2434
30
www.Ikadi. or. Id, Loc.cit
31
Ibid
31

Artinya : Dari Aisyah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda,


'Barangsiapa yang membuat-buat perkara yang baru di dalam
perkara (agama) kami ini yang bukan darinya, maka tertolak'. "
Dalam lafazh lain disebutkan, "Nabi SAW bersabda,
'Barangsiapa yang membuat perkara yang baru selain dari
yang telah kami perintahkan niscaya perkara itu tertolak'. "32
Hadits di atas menjelaskan bahwa sesuatu yang berupa ibadah yang

tidak berasal dari rasulullah maka ibadahnya tidak akan diterima, oleh

karena itu setiap seseorang yang hendak melaksanakan suatu ibadah harus

berdasarkan dalil dari Al-Qur‟an dan hadits-hadits nabi.

‫اض‬ َ َ‫السلَ ِم ُّي َو ُح ْج ُر بْ ُن ُح ْج ٍر قَ َاَل أَتَ ْي نَا الْعِ ْرب‬ ُّ ‫الر ْح َم ِن بْ ُن َع ْم ٍرو‬ َّ ‫َح َّدثَنِي َع ْب ُد‬
‫ْت ََل‬ َ ‫ين إِذَا َما أَتَ ْو َك لِتَ ْح ِملَ ُه ْم قُل‬ ِ َّ ِِ ِ
َ ‫بْ َن َسا ِريَةَ َو ُى َو م َّم ْن نَ َز َل فيو { َوََل َعلَى الذ‬
ِِ ِِ ِ َ َ‫َح ِملُ ُكم َعلَْيوِ } فَسلَّمنَا وقُلْنَا أَتَ ْي ن‬ ِ
‫ين‬ َ ‫ين َوُم ْقتَبس‬ َ ‫ين َو َعائد‬ َ ‫اك َزائ ِر‬ َ ْ َ ْ ْ ‫أَج ُد َما أ‬
‫ات يَ ْوٍم ثُ َّم أَقْبَ َل‬َ َ‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ذ‬ ِ ُ ‫ال الْعِرباض صلَّى بِنَا رس‬
َ ‫ول اللَّو‬ َُ َ ُ َ ْ َ ‫فَ َق‬
‫ال‬َ ‫وب فَ َق‬ ِ ْ َ‫ت ِم ْن ها الْعيو ُن وو ِجل‬ ِ ِ
ُ ُ‫ت م ْن َها الْ ُقل‬ َ َ ُ ُ َ ْ َ‫َعلَْي نَا فَ َو َعظَنَا َم ْوعظَةً بَليغَةً ذَ َرف‬
ِ ‫ال أ‬
‫ُوصي ُك ْم‬ َ ‫َن َى ِذهِ َم ْو ِعظَةُ ُم َود ٍّْع فَ َماذَا تَ ْع َه ُد إِلَْي نَا فَ َق‬َّ ‫ول اللَّ ِو َكأ‬ َ ‫قَائِ ٌل يَا َر ُس‬
‫ش ِم ْن ُك ْم بَ ْع ِدي‬ ِ
ْ ِ‫اعة َوإِ ْن َع ْب ًدا َحبَشيِّا فَِإنَّوُ َم ْن يَع‬
ِ َ َّ‫السم ِع والط‬ ِ
َ ْ َّ ‫بتَ ْق َوى اللَّو َو‬
ِ
‫ين‬ ِ ِ َّ ‫ْخلَ َف ِاء الْم ْه ِديّْين‬ ُ ‫سنَّتِي َو ُسن َِّة ال‬ ِ ِ ِ
َ ‫الراشد‬ َ َ ُ ‫سيَ َرى ا ْخت ََلفًا َكث ًيرا فَ َعلَْي ُك ْم ب‬ َ َ‫ف‬
‫ات ْاْلُ ُموِر فَِإ َّن ُك َّل‬ ِ َ‫اج ِذ وإِيَّا ُكم وم ْح َدث‬ ِ ‫س ُكوا بِ َها و َعضُّوا َعلَْي َها بِالنَّو‬ َّ ‫تَ َم‬
َُ ْ َ َ َ
َ ‫ُم ْح َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َوُك َّل بِ ْد َع ٍة‬
ٌ‫ض ََللَة‬
Artinya : Dari Abdurrahman bin 'Amr As-Sulami dan Hujr bin Hujr,
keduanya berkata, "Kami berkunjung kerumah Al 'Irbadh bin
Sariyah dan ia termasuk seorang yang diturunkan ayat, "dan
tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang
kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu
berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu. "
(Qs. At-Taubah [9]: 92) Kemudian kami mengucapkan salam
32
E Book Shahih Sunan Abu Daud oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Bab
Berpegang Teguh Dengan Sunnah, Hadits No. 4606
32

kepadanya dan kami berkata, 'Kami datang untuk menziarahimu,


duduk-duduk denganmu dan ingin mendengarkan yang berharga
darimu.' Al Irbadh berkata, 'Suatu hari Rasulullah SAW shalat
bersama kami dan setelah itu beliau menghadap kepada kami,
lalu memberi kami nasihat yang sangat berharga yang membuat
mata melinangkan air mata dan hati pun tergetar. Maka ada
seseorang berkata, 'Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah
nasihat perpisahan! Pesan apa yang akan engkau sampaikan
kepada kami?' Beliau berkata, Aku mewasiatkan kepadamu agar
bertakwa kepada Allah dan tunduk serta taat meskipun seorang
hamba sahaya yang hitam (menjadi pemimpinmu), sesungguhnya
orang-orang yang hidup setelahku akan mendapatkan
perselisihan yang banyak, maka hendaknya kalian berpegang
teguh kepada Sunnahku dan Sunnah khalifah pengganti setelahku
yang mendapatkan petunjuk, peganglah dan genggamlah erat-
erat. Berhati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang baru,
karena setiap perkara yang baru (diada-adakan) adalah bid’ah
dan setiap yang bid’ah adalah sesat'. "33

Hadits di atas menggambarkan bahwa ibadah yang tidak

didasarkan atas tuntunan yang di bawa oleh rasul maka ibadah tersebut

tertolak atau tidak diterima maka seseorang harus membaca dan menelaah

buku-buku yang berkaitan dengan puasa agar mengetahui syarat, rukun

serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa, serta hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan puasa.34

3. Memastikan Hilal Telah Terlihat atau Menyempurnakan Hitungan Bulan.

Ada tiga pendapat tentang kewajiban seseorang berpuasa pada bulan

ramadhan, yaitu :

a. Dengan Melihat Hilal Sendirian.35

1) melihat hilal sendirian, para ulama berbeda pendapat dalam

menetapkan hukumnya, di antaranya sebagai berikut :

33
E Book Shahih Sunan Abu Daud oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Bab
Berpegang Teguh Dengan Sunnah, Hadits No. 4607
34
www.Ikadi. or. Id, Loc.cit
35
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung : Sinar Baru Algensindo Bandung, 2013), h.
221.
33

a) Hendaknya dia berpuasa ketika melihat hilal ramadhan dan berhari

raya secara diam-diam agar tidak menyelisis masyarakat, ini

merupakan pendapat Asy-Syafi‟I,36 hal ini berdasarkan firman

Allah SWT yang berbunyi :

ُ َٛ‫ش ِٓ َد ِي ُْ ُك ُى ان َّش ْٓ َس فَ ْه‬


ًُّْ ‫ص‬ َ ٍْ ًَ َ‫ف‬
Artinya : Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu,…… (QS. Al-Baqarah : 185)
b) Berpuasa berdasarkan ru’yatnya dan tidak berhari rya kecuali

bersama masyarakat lainnya. Ini pendapat imam Abu Hanifah,

Malik dan yang masyhur dari pendapat imam Ahmad.37

c) Jika ru’yatnya tidak dianggap. Hendaknya berpuasa dan berhari

raya bersama masyarakat kebanyakan. Ini pendapat imam Ahmad

dan dipilih oleh syaikhul ibnu Taimiyah38, berdasarkan sabda

rasulullah yang berbunyi

ْ ِ‫ ِّ قَا َل َٔف‬ٛ‫ ِّ َٔ َسهَّ َى ِف‬ْٛ َ‫َّللاُ َعه‬


‫ط ُس ُك ْى‬ َّ َّٗ‫صه‬َ ُّٙ ‫ َسةَ َذ َك َس انَُّ ِب‬ْٚ ‫ ُْ َس‬ٙ‫َع ٍْ أَ ِب‬
‫ف َٔ ُك ُّم‬ ٌ ‫ٌُّٕ َٔ ُكمُّ َع َسفَتَ َي ْٕ ِق‬ َ ‫ضح‬ َ ُ‫َ ْٕ َو ت‬ٚ ‫ٌُٔ َٔأَضْ َحا ُك ْى‬ َ ‫َ ْٕ َو تُ ْف ِطس‬ٚ
ٌ ِ‫اج َي َّكتَ َي ُْ َح ٌس َٔ ُكمُّ َج ًْعٍ َي ْٕق‬
‫ف‬ ِ ‫ِيًُٗ َي ُْ َح ٌس َٔ ُك ُّم فِ َج‬
Artinya : Dari Abu Hurairah: Rasulullah mengingatkan dia dengan
sabdanya, “hari fitri kalian adalahhariyang kalian
semua berbuka, hari kurban kalian adalah hari yang
kalian semua berkurban, semua (wilayah) Arafah
adalah tempat (sah untuk wukuf), semua (wilayah)
Mina adalah tempat menyembelih, setiap sudut-sudut
kota Makkah adalah tempat menyembelih, dan setiap
perkumpulan adalah tempat beristirahat."39

36
Abu Malik Kamal, Ensiklopedi Puasa Wajib dan Sunnah Setahun, (Yogyakarta : As-
Salam, 2012), h. 30
37
Ibid, h. 30-31.
38
Ibid, h. 31.
39
Dishahihkan oleh Al-Albani, diriwayatkan abu daud (2324) dan juga diriwayatkan oleh
lainnya, lihat Al-Irwa‟ (905).
34

b. Dengan menyempurnakan hitungan bulan Sya‟ban.

Satu bulan yang berdasarkan hitungan hilal jumlahnya tidak

kurang dari dua puluh sembilan dan tidak lebih dari tiga puluh hari, oleh

karena itu jika tidak melihat hilal maka sempurnakanlah hitungan bulan

sya‟ban, sebagaimana hadits nabi yang berbunyi :

‫الش ْه ُر تِ ْس ٌع َو ِع ْش ُرو َن فَ ََل‬َّ ‫صلَّى اللَّوُ َعلَيْ ِو َو َسلَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّو‬ ُ َ َ ‫َع ْن ابْ ِن عُ َم َر قَالَ َق‬
‫ال فَ َكا َن‬ َ ‫وموا َحتَّى تَ َرْوهُ َوََل تُ ْف ِط ُروا َحتَّى تَ َرْوهُ فَِإ ْن غُ َّم َعلَْي ُك ْم فَاقْ ُد ُروا لَوُ ثَََلثِينَ َق‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫ت‬
‫اك َوإِ ْن لَ ْم يُ َر َولَ ْم يَ ُح ْل‬ َ ‫ين نَظََر لَوُ فَِإ ْن ُرئِ َي فَ َذ‬ ِ ِ
َ ‫ابْ ُن عُ َم َر إِ َذا َكا َن َش ْعبَا ُن ت ْس ًعا َوع ْش ِر‬
ِ َ ‫َصبَ َح ُم ْف ِط ًرا فَِإ ْن َح‬ ِ
ٌ ‫ال ُدو َن َم ْنظَ ِره َس َح‬
ٌ‫اب أ َْو قَ تَ َرة‬ ْ ‫اب َوََل قَ تَ َرةٌ أ‬ ٌ ‫ُدو َن َم ْنظَ ِره َس َح‬
ِ ‫ْحس‬ ِ ِ ُ ‫َّاس وََل يَأ‬ ِ َ َ‫صائِ ًما ق‬
‫اب‬ َ ‫ْخ ُذ ب َه َذا ال‬ َ ِ ‫ال فَ َكا َن ابْ ُن عُ َم َر يُ ْفط ُر َم َع الن‬ َ ‫َصبَ َح‬
ْ ‫أ‬
Artinya : Dari Ibnu Umar, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Satu bulan ada 29 hari, maka janganlah kalian berpuasa
sampai benar-benar melihath hitungan bulan juga janganlah
berbuka puasa sampai benar-benar melihat hitungan bulan.
Jadi, apabila membingungkan (terjadi mendung),
sempurnakanlah hitungannya sampai 30 hari. "Perawi hadits
mengatakan: Ibnu Umar ketika bulan sya’ban berjumlah 29
hari, maka beliau memantau bulan terlebih dahulu, dan
apabila bulan Ramadhan sudah nampak, maka beliau
berpuasa, tapi apabila belum nampak dan dalam pandangan
beliau tidak terhalang mendung maka beliau tidak puasa,
namun apabila dalam pandangannya terhalang mendung,
maka beliau puasa.Perawi hadits menuturkan: Ibnu Umar
tidak puasa seperti halnya kebanyakan orang dan beliau
tidak mengambil hisab (hitungan). (Shahih: Muttafaq
'Alaih)40

c. Dengan Adanya melihat atau ru’yat yang dipersaksikan oleh seseorang

yang adil di depan hakim.

Sebagaimana persaksian umar yang telah melihat hilal, sebagaiman

di dalam hadits nabi yang berbunyi :

40
E Book Shahih Sunan Abu Daud oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hadits No.
2320
35

ِ َّ ‫ُٕل‬
‫َّللا‬ َ ‫ث َزس‬ ُ ْ‫ال ت ََسا َءٖ انَُّاسُ ْان ِٓ َال َل فَأ َ ْخبَس‬ َ َ‫َع ٍْ اب ٍِْ ُع ًَ َس ق‬
ِّ ‫َا ِي‬ٛ‫ص‬
ِ ‫اس ِب‬َ َُّ‫صا َيُّ َٔأَ َي َس ان‬ َ َ‫ْتُُّ ف‬َٚ‫ َزأ‬ََِّٙ‫ ِّ َٔ َسهَّ َى أ‬ْٛ َ‫َّللاُ َعه‬
َّ َّٗ‫صه‬
َ
Artinya : Dari Ibnu umar, ia berkata, "Orang-orang berusaha melihat
hilal, kemudian aku memberitahu Rasulullah SAW bahwa aku
telah melihat hilal. Setelah itu Rasulullah SAW berpuasa dan
memerintahkan orang-orang agar berpuasa."41

C. Bentuk-Bentuk Tradisi yang Berkembang di Masyarakat Dalam

Menyambut Bulan Ramadhan

1. Balimau Kasai42

Kamparmerupakan suatu daerah yang masih kental akan adat

istidat mereka, meski banyak adat luar yang masuk ke Indonesia dan

mereka juga mengadopsinya namun adat asli mereka tidak mereka

tinggalkan. Mandi balimau kasai merupakan salah satu adat turun temurun

dari nenek moyang masyarakat kampar, yang mana adat ini masih

bertahan sampai sekarang. Sebagaimana balimau kasai ini merupakan

semacam ritual-ritual yang dilakukan oleh masyarakat hindu untuk

menyembah para dewanya, hal ini ditandai dengan adanya kerajaan candi

muaratakus di daerah XIII Koto Kampar, pertanda pernah masuknya

agama hindu di daerah Kampar.Namun dengan bergantinya hari hingga

bergantinya tahun tradisi ini kian menipis dan kian habis keasliannya, hal

itulah yang mesti dibenahi dan harus dipertahankan oleh para ninik mamak

untuk anak cucu mereka nantinya yaitu masyarakat kampar itu sendiri.

41
Ibid, hadits No. 2342
42
Fajri Arman, Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Balimau Kasai di Desa Kuapan
Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Jurnal Hukum, h. 3- 4
36

Supaya tradisi yang ada dan masih tinggal ini dapat dipertahankan,

karena saat sekarang tradisi ini semakin menyalahi aturan-aturan yang

ada. dulu ada batasan antara laki-laki dan perempuan, sekarang semua

bercampur baur, tak hanya itu musik yang dihadirkan bukanlah yang

bernuansa Islami melainkan musik dangdut dengan goyangan yang

membangkitkan gairah. Ajang yang semulanya ini yang tujuannya untuk

penyucian diri berubah makna menjadi ajang mencari jodoh dan mandi

bersama pasangan yang bukan muhrim. Balimau kasai dijadikan hari

terakhir sebelum hari semuanya dilarang pada keesokan harinya, atau

diibaratkan di daerah barat seperti hari pesta bujang dimana laki-laki

bebas melakukan apa saja sekalipun itu berhubungan intim dengan wanita

lain sebelum terikat oleh tali perkawinan. Balimau kasai adalah sebuah

upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Kampar di provinsi

Riau untuk menyambut bulan suci ramadhan.

Acara ini biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun yaitu sehari

menjelang masuknya bulan puasa, upacara tradisional ini selain sebagai

ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa juga

merupakan simbol penyucian diri. Balimau sendiri bermakna mandi

dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat

kampar sendiri disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk

purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi-

wangian yang biasanya dipakai ke wajah dan tangan atau semacam lulur.

Bagi masyarakat kampar pengharum badan (kasai) ini dipercayai dapat

mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum
37

memasuki bulan puasa. Tradisi balimau kasai di Kampar, konon katanya

telah berlangsung berabad-abad lamanya sejak daerah ini masih di bawah

kekuasaan kerajaan. Upacara untuk menyambut kedatangan bulan puasa

ramadhan ini dipercayai bermula dari kebiasaan raja pelalawan, Namun

ada juga anggapan lain yang menyatakan bahwa upacara tradisional ini

berasal dari Sumatra barat. Bagi masyarakat kampar sendiri upacara

balimau kasai dianggap sebagai tradisi campuran hindu-Islam yang telah

ada sejak kerajaan muara takus berkuasa.

Keistimewaan balimau kasai merupakan acara adat yang

mengandung nilai sacral yang khas. Wisatawan yang mengikuti acara ini

bisa menyaksikan masyarakat kampar dan sekitarnya berbondong-

bondong menuju pinggir sungai( sungai kampar) untuk melakukan ritual

mandi bersama. Sebelum masyarakat menceburkan diri ke sungai ritual

mandi ini dimulai dengan makan bersama yang oleh masyarakat Kampar

sering disebut makan majamba.

Adapun kegiatannya selain bermandikan limau dan kasai, lebih

dikenal yaitu pawai sampan hiasnya.Yang pada awalnya hanya

menggunakan akik-akik yang terbuat dari batang pisang yang dimulai

dari simpang batu bela hinga ujung batu belah yang sekarang dikenal

dengan anjungan dermaga balimau kasai batu belah.

Tapi sekarang sudah menggunakan sampan dan berbentuk

bangunan yang menjadi ajang mengasah skil juga kemampuan dalam seni

dan kreatifitas dan selalu ditunggu- tunggu setiap tahunnya, yang dimulai

atau star iliu dari simpang lurah pulau bangkinang sebrang dengan jarak
38

tempuh di dalam air sekitar 12km dengan waktu 3jam yang finis di desa

batu belah.

Tokoh agama Sumatra barat, Prof. Dr. Duski Samad menilai,

tradisi balimau menjelang Ramadhan, akan menodai Ramadhan itu sendiri,

karena tidak ada dalam ajaran islam.

2. Tradisi Mandi Pangir43

Tradisi mandi pangir merupakan tradisi yang dilakukan di petang

hari terakhir sebelum masuk bulan puasa ramadhan, tradisi ini dilakukan

oleh semua warga di desa tanjung medan yang ingin melaksanakan ibadah

puasa pada esok hari nya, adapun tujuan tradisi ini adalah untuk

membersihkan diri dan mengharumkan badan dalam memasuki bulan yang

suci. Adapun bahan-bahan yang harus dipersiapkan dalam proses mandi

pangir bermacam ragam terdiri dari: daun sereh wangi, daun jeruk purut,

daun pandan, daun nilam, mayang pinang, akar usar, akar sitanggis, dan

jeruk purut. Semua bahan- bahan ini harus dipersiapkan oleh setiap

keluarga dan biasanya dalam proses pencariannya dilakukan secara

bersamaan dengan keluarga yang lain. Setelah bahan-bahan ini di dapat

maka seluruh bahan dicampur dan direbus, setelah itu baru dimandikan

oleh anggota keluarga, dan dilanjutkan dengan mandi seperti biasa.

Menurut sejarahnya hal ini dilakukan karena pada jaman nenek moyang

mereka dahulu belum ada sabun, maka mereka membuat bahan-bahan dari

alam untuk membuat diri mereka wangi untuk memasuki bulan suci

Ramadhan44.

43
Jibah boru Harahap (masyarakat), wawancara, Desa Tanjung Medan, Tanggal 15
September 2017.
44
Jabal Siregar (masyarakat), wawancara, Desa Tanjung Medan, tanggal 15 September
2017.
39

Tradisi mandi pangir yang dilaksanakan oleh masyarakat ini adalah

sebuah tradisi yang boleh dikarenakan tidak ada yang menyalahi dalam

aturan islam, baik tata caranya dan alat-alat untuk melaksanakannya.

3. Tradisi Punggahan45

Tradisi Punggahan biasanya dilakukan oleh keluarga dari suku

jawa yang ada di desa Tanjung Medan, tradisi menyambut bulan Ramadan

ini selalu dilakukan setiap tahunnya. Tradisi ini dilaksanakan pada malam

hari setelah sholat maghrib berjamaah di masjid pada malam hari terakhir

sebelum masuk bulan puasa ramadhan, atau malam besoknya akan

melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid. Adapun pelaksanaan

tradisi punggahan ini yaitu berkumpul di rumah salah seorang tokoh

masyarakat jawa yang ada di desa Tanjung Medan dan masing-masing

anggota atau peserta membawa makanan masing-masing dari rumah

masing-masing, setelah berkumpul maka makanan pun akan di kumpulkan

dan dicampurkan seluruhnya dari masing-masing bawaan peserta lalu akan

dibagi-bagi kan ke seluruh peserta yang hadir dan di makan bersama-

sama.46Masyarakat Jawa memanfaatkan momen ini untuk berkumpul

bersama-sama warga dan tetangga-tetangga.Setelah makan-makan selesai

maka kan dilaksanakan acara doa bersama untuk kebaikan selama bulan

Ramadhan. Di dalam punggahan biasanya ada satu momen untuk saling

meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan puasa yang suci.

45
Warsono, (Tokoh Adat), wawancara, Desa Tanjung Medan, Tanggal 15 September
2017.
46
Marto Suwito, (masyarakat), wawancara, Desa Tanjung Medan Tanggal 15 September
2017.
40

Tradisi punggahan di dalam pelaksanaannya tidak terdapat hal-hal

yang menyalahi aturan islam, bahkan menjadi hal yang baik karena

menjalin silaturrahim dengan makan bersama dan berdoa bersama-sama.

4. Ziarah kubur47

Tradisi ziarah kubur adalah salah satu tradisi yang dilaksanakan

oleh masyarakat ketika ingin memasuki bulan puasa ramadhan. Tradisi

ziarah ini dilaksanakan yaitu dengan cara mendo‟akan orang atau keluarga

yang sudah meninggal, tradisi ini di masyarakat desa tanjung medan

menjadi tradisi yang dilakukan ketika memasuki bulan suci Ramadhan.

Fenomena ini sesuai dengan pernyataan dari ibu Marwiyah Harahap salah

seorang warga Desa Tanjung Medan, yang menyatakan bahwa Ziarah

kubur menjelang Ramadhan merupakan suatu tradisi turun temurun yang

tidak bias ditinggalkan bagi masyarakat daerah tersebut. Tradisi Ziarah

kubur ini dilakukan dengan cara mendatangi makam atau kuburan dari

anggota keluarga yang telah meninggal, dan melaksanakan pembacaan

surah yasin atau Al-qur‟an di kuburan tersebut, setelah itu baru kemudian

melaksanakan do‟a di rumah. Tradisi ziarah ini diikuti oleh setiap anggota

keluarga yang melaksanakannya. 48

Menurut pendapat ulama, sebenarnya, perintah khusus untuk

berziarah kubur menjelang bulan ramadhan sebenarnya nyaris tidak ada

dalilnya. Sehingga hukumnya tidak secara khusus disunnahkan atau

47
Ahmad Yahya Hasibuan, (masyarakat), wawancara, Desa Tanjung Medan Tanggal 15
September 2017.
48
Marwiyah Harahap. (masyarakat), wawancara, Desa Tanjung Medan. Tanggal 15
September 2017.
41

diwajibkan. Maka bila kita ingin berziarah kubur menjelang bulan

Ramadhan, tidak ada anjuran khusus atau larangan selama tidak melanggar

aturan-aturan mengenai ziarah kubur.

Anda mungkin juga menyukai