Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya (resource) yang paling
penting diantara sumber daya – sumber daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
atau organisasi. SDM yang berkualitas adalah asset yang sangat berharga, oleh
karena itu pengelolaan SDM yang baik sangat perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan perusahaan atau organisasi yang telah ditentukan.
Untuk mencapai hal itu diperlukan SDM yang berkualitas yang hanya dapat
dicapai dengan pengembangan SDM (pendidikan berkelanjutan, pelatihan, kursus,
dll), pemberian kompensasi yang wajar dan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan
kerja.
Pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan dewasa ini sudah
menjadi keharusan bagi setiap perusahaan atau organisasi. Upaya ini dilakukan untuk
memperoleh kualitas kesehatan yang baik serta untuk memberikan rasa aman dan
nyaman bagi karyawan dalam bekerja. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan dan
keselamatan kerja bagi karyawan di Instalasi Laboratorium.

II. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan tempat layanan umum yang di dalamnya terdapat


aktifitas yang melibatkan pelanggan (pasien), pengunjung, pedagang, karyawan
rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah sakit. Berkaitan dengan hal tersebut maka
perlu diupayakan penyediaan fasilitas layanan kesehatan yang aman bagi orang yang
ada di dalam rumah sakit, maupun masyarakat sekitarnya.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium merupakan bagian dari
pengelolaan laboratorium secara keseluruhan. Laboratorium melakukan berbagai
tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan bahan pemeriksaan yang berasal
dari manusia maupun bukan manusia. Sehingga petugas laboratorium berpotensi
besar untuk terinfeksi kuman patogen. Potensi infeksi dapat juga terjadi antar
petugas, petugas dengan keluarganya maupun petugas dengan masyarakat. Untuk
mengurangi bahaya yang terjadi maka perlu kebijakan yang ketat. Petugas
laboratorium harus memahami keamanan laboratorium dan tingkatannya,
mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan

1
dengan pekerjaannya sesuai SOP serta mengontrol bahan/alat pemeriksaan secara
baik menurut praktik laboratorium yang benar.
Untuk memberikan jaminan keamanan tersebut maka perlu disusun program,
sebagai acuan pelaksanaan kegiatannya.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan umum
1. meningkatkan mutu pelayanan di RSIA Sayng Ibu Batusangkar
2. memberikan rasa aman dan nyaman baik karyawan, konsumen maupun
lingkungan tempat bekerja dan masyarakat di sekitar rumah sakit

B. Tujuan khusus
1. Menekan tingkat kesakitan atau kecelakan akibat kerja sekecil mungkin
2. Memastikan terpenuhi hak – hak karyawan yang mengalami kecelakan dan
atau penyakit akibat kerja
3. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawan dan konsumen
4. Mewujudkan kinerja yang dapat dipertanggug jawabkan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Identifikasi resiko keselamatan per area kerja
a. Melakukan identifikasi resiko keselamatan per area kerja (pendaftaran,
sampling, bagian hematologi, bagian kimia, bagian urine/faeces, bagian
imunologi/mikrobiologi, kamar mandi)
b. Merekap dan mengumpulkan data hasil identifikasi resiko keselamatan
per area kerja
c. Membuat rekomendasi dalam rangka mengurangi resiko keselamatan
berdasarkan hasil analisis identifikasi resiko keselamatan per area kerja
2. Mempertahankan kebiasaan pemakain APD (Alat Pelindung Diri) dan Cuci
Tangan
a. Melakukan evaluasi pemakaian APD dan kebiasaan cuci tangan
b. Sosialisasi ulang secara berkala

2
3. Pengelolaan Kesehatan kerja, Kecelakan kerja, dan Penyakit akibat kerja
a. Memantau kesehatan staf laboratorium
b. Pemberian vaksinasi Hepatitis B bagi karyawan
c. Mengumpulkan data insiden keselamatan yang terjadi di laboratorium
d. Menyusun laporan insiden keselamatan dan kalau diperlukan melaporkan
ke Tim K3 RS
4. Pelatihan dan Orientasi
a. Menyusun daftar karyawan yang sudah dan belum mengikuti pelatihan
K3 dan merencanakan pelatihan bagi karyawan yang belum mengikuti
b. Merencanakan orientasi prosedur dan praktek keselamatan kerja bagi
karyawan baru
c. Pelatihan tentang prosedur baru/penggunaan bahan berbahaya yang baru
bagi karyawan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Identifikasi resiko keselamatan per area kerja
a. Melakukan identifikasi resiko keselamatan per area kerja
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab beserta staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : bulan Desember 2019
3) Cara pelaksanaan : mengidentifikasi resiko keselamatan per area kerja,
misalnya di bagian pendaftaran : resiko keselamatan akibat pekerjaan di
pendaftaran apa saja, di bagian sampling apa saja, dst
b. Merekap dan mengumpulkan data hasil identifikasi resiko keselamatan per
area kerja
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab beserta staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : segera setelah identifikasi resiko selesai
3) Cara pelaksanaan : data yang sudah ada dikelompokkan per area
kerja dengan membuat tabel sbb :

3
IDENTIFIKASI RESIKO KESELAMATAN PER AREA KERJA

No Area Kerja Resiko Keselamatan


1. Pendaftaran -
-
-
2. Sampling -
-
-
3. Hematologi -
-
-
4. Kimia -
-
-
5. Urine/feses -
-
-
6. Imunologi -
-
-
7. Mikrobiologi -
-
-
8 Kamar mandi/wc -
-
-

c. Membuat rekomendasi dalam rangka mengurangi resiko keselamatan


berdasarkan hasil analisis identifikasi resiko keselamatan per area kerja
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab beserta staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : setelah data resiko keselamatan per area kerja
direkap

4
3) Cara pelaksanaan : data resiko keselamatan yang sudah terrekap
dianalisa, lalu dipikirkan rekomandasi tentang proses atau peralatan apa
yang bisa digunakan untuk mengurangi resiko keselamatan tersebut.
REKOMENDASI RESIKO KESELAMATAN PER AREA KERJA

No Area Kerja Resiko Keselamatan Rekomendasi


1. Pendaftaran - -
- -
- -
2. Sampling - -
- -
- -
3. Hematologi - -
- -
- -
4. Kimia - -
- -
- -
5. Urine/feses - -
- -
- -
6. Imunologi - -
- -
- -
7. Mikrobiologi - -
- -
- -
8 Kamar mandi/wc - -
- -
- -

5
2. Mempertahankan kebiasaan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) dan
kebiasaan cuci tangan
a. Melakukan evaluasi pemakaian APD dan kebiasaan cuci tangan secara
berkala
1) Pelaksana kegiatan : Kepala Instlasi Laboratorium dan staf yang
ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : sekali setahun
3) Cara pelaksanaan : pelaksana mengisi check-list yang sudah
disediakan selama 5 hari berturut-turut, secara acak, tidak diberi nama,
obyek yang dinilai juga tidak diberitahu.

Kode responden :
Jenis kelamin ;

Hari ke - 1 2 3 4 5
Y T Y T Y T Y T Y T
Jenis APD
Jas Laboratorium
Masker
Sarung tangan
Face shield
Alas kaki tertutup
Kebiasaan cuci tangan
Sebelum kontak dengan
pasien/sampel
Setelah selesai pekerjaan

b. Sosialisasi ulang secara berkala


1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab dan staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : insidental
3) Cara pelaksanaan : disampaikan tentang urgensi dan kepentingan
pemakaian APD dan kebiasaan cuci tangan secara disiplin

6
3. Pengelolaan Kesehatan kerja, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
a. Memantau kesehatan staf laboratorium
1) Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : insidental
3) Cara pelaksanaan : jika ada petugas laboratorium yang sakit lebih dari 3
hari tanpa keterangan yang jelas tentang penyakitnya maka petugas yang
bertanggung jawab harus melapor kepada kepala laboratorium tentang
kemungkinan terjadinya pemaparan yang diperoleh dari laboratorium dan
menyelidikinya.
b. Pemberian vaksinasi hepatitis B bagi karyawan
1) Pelaksana kegiatan : tim K3RS
2) Waktu kegiatan : insidental (koordinasi dengan tim K3RS)
3) Cara pelaksanaan : Semua karyawan laboratorium diperiksa HbSAg
dan Anti Hbs titer. Kemudian yang memerlukan vaksinasi, diusulkan
untuk vaksinasi HbSAg.
c. Mengumpulkan data insiden keselamatan yang terjadi di laboratorium
1) Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk
2) Waktu kegiatan :Insendental (kalau ada kasus insiden
keselamatan)
3) Cara pelaksanaan :Setiap ada kasus yang termasuk insiden
keselamatan dibuat kronologis lalu data tersebut dikumpulkan dalam 1
map khusus
d. Menyusun laporan insiden keselamatan dan kalau diperlukan melaporkan ke
Tim K3 RS
1) Pelaksana kegiatan : staf yang ditunjuk
2) Waktu pelaksanaan : setahun sekali
3) Cara pelaksanaan :setiap akhir tahun dibuat laporan insiden
keselamatan kepada Tim K3 RS, baik ada ataupun tidak ada. Kalau
insiden bisa ditangani di laboratorium dan hasil belum sampai
dikeluarkan maka cukup diarsip saja, tidak perlu dilaporkan ke Tim K3.
4. Pelatihan dan Orientasi
a. Menyusun daftar karyawan yang sudah dan belum mengikuti pelatihan K3 dan
merencanakan pelatihan bagi karyawan yang belum mengikuti

7
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab
2) Waktu kegiatan : setahun sekali
3) Cara pelaksanaan : semua karyawan didata, mana yang sudah ikut
pelatihan K3 dan mana yang belum lalu hasilnya direkap
b. Merencanakan orientasi prosedur dan praktek keselamatan kerja bagi
karyawan baru
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab
2) Waktu pelaksanaan : setiap ada karyawan yang baru masuk
3) Cara pelaksanaan : karyawan baru dijadwalkan orientasi tentang
prosedur dan praktek keselamatan kerja
c. Pelatihan tentang prosedur baru/penggunaan bahan berbahaya yang baru bagi
karyawan
1) Pelaksana kegiatan : koordinator lab
2) Waktu pelaksanaan : insidental
3) Cara pelaksanaan : mengikutkan jika ada info pelatihan tentang
prosedur baru atau penggunaan bahan berbahaya yang baru.
VI. SASARAN
1. Menjamin keselamatan kerja Staf Laboratorium, angka kecelakaan kerja 0 %.
2. Mengurangi angka penularan infeksi dari petugas ke pasien atau dari pasien ke
pasien.
3. Kesehatan staf laboratorium terjamin dan terkontrol.
4. Meningkatkan keterampilan staf laboratorium dalam menangani dan
mengoperasionalkan fasilitas, sarana dan prasarana laboratorium.

VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN


Terlampir

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Dilakukan setiap 4 bulan sekali oleh Kepala Instalasi atau staf yang ditunjuk.

8
2. Pelaporan
Pelaporan masing-masing kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu dan cara
pelaksanan oleh koordinator laboratorium atau staf yang ditunjuk dan ditujukan
kepada Kepala Instalasi.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan dilakukan dengan mengisi lembar kerja yang sudah
disediakan atau mendokumentasi kegiatan tersebut. Catatan kegiatan
dikumpulkan segera setelah kegiatan selesai sebagai bahan evaluasi di akhir
tahun
2. Pelaporan
Pelaporan kejadian/insiden yang berkaitan dengan K3 dilaporkan koordinator
laboratorium, disampaikan kepada Kepala Instalasi. Kalau dipandang perlu,
laporan disampaikan kepada Tim K3 RS. Pelaporan kegiatan K3 secara umum
dilakukan sekali setahun pada akhir tahun.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan secara menyeluruh diakukan setahun sekali pada
bulan Desember oleh Kepala Instalasi.

Mengetahui,
Direktur RSIA Sayang Ibu Batusangkar Kepala Instalasi Laboratorium

dr. M Asyrof Habibie Dr. dr. Dwi Yulia, Sp.PK


NIK. 21010001 NIK.15002001

9
10
Lampiran
Program K3 tahun 2022
SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN BULAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 Penanggung
2 kegiatan
1. Identifikasi risiko keselamatan per area kerja Hayatul Masni
a. Melakukan identifikasi resiko keselamatan per area
kerja (pendaftaran, sampling, bagian hematologi,
bagian kimia, bagian urine/faeces, bagian
imunologi/mikrobiologi, kamar mandi)
b. Merekap dan mengumpulkan data hasil identifikasi
resiko keselamatan per area kerja
c. Membuat rekomendasi dalam rangka mengurangi
resiko keselamatan berdasarkan hasil analisis
identifikasi resiko keselamatan per area kerja
2. Mempertahankan kebiasaan pemakain APD (Alat Haniffer Anisa
Pelindung Diri) dan Cuci Tangan
a. Melakukan evaluasi pemakaian APD dan kebiasaan
cuci tangan
b. Sosialisasi ulang secara berkala
3. Pengelolaan Kesehatan kerja, Kecelakan kerja, dan Silvi Dwi Heriani
Penyakit akibat kerja
a. Memantau kesehatan staf laboratorium
b. Pemberian vaksinasi Hepatitis B bagi karyawan
c. Mengumpulkan data insiden keselamatan yang terjadi
di laboratorium
d. Menyusun laporan insiden keselamatan dan kalau
diperlukan melaporkan ke Tim K3 RS
4. Pelatihan/Orientasi Neilul Rahmi
11
a. Menyusun daftar karyawan yang sudah dan belum
mengikuti pelatihan K3 dan merencanakan pelatihan
bagi karyawan yang belum mengikuti
NO KEGIATAN BULAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1
2
e. Merencanakan orientasi prosedur dan praktek Hayatul Masni
keselamatan kerja bagi karyawan baru
f. Pelatihan tentang prosedur baru/penggunaan bahan Hayatul Masni
berbahaya yang baru bagi karyawan

Kepala Instalasi Laboratorium

Dr. dr. Dwi Yulia, Sp.PK


NIK.15002001

12
IDENTIFIKASI RESIKO KESELAMATAN PER AREA KERJA
DI LABORATORIUM TAHUN 2022
NO AREA KERJA RESIKO KESELAMATAN REKOMENDASI

1. Pendaftaran - Lantai licin - Koordinasi dengan vendor CS untuk memastikan lantai kering dan
tidak licin
- Identitas pasien tidak lengkap - Selalu memastikan identifikasi pasien lengkap sebelum mendaftar
- Jumlah kursi ruang tunggu kurang, sehingga - Menambah kursi diruang tunggu
masih terdapat pasien yang duduk dilantai
2. Sampling - Tertusuk jarum - Tidak menggunakan spuit
- Petugas sampli kurang - Menambah jumlah sampling

3. Hematologi - Tertumpah darah - Menggunakan tabung single use dan selalu menggunakan APD
- Terpercik aerosol - Tersedianya eye wash station, spill kits
4. Kimia - Terkena serum - Selalu menggunakan APD lengkap
- Terpercik aerosol - Tersedianya eye wash station, spill kits
5. Urine/feses - Tertumpah urine/feses - Selalu menggunakan APD lengkap
- Terpercik aerosol - Tersedianya eye wash station, spill kits

6. Imunoserologi - Terkena serum - Selalu menggunakan APD lengkap


- Terpercik aerosol - Tersedianya eye wash station, spill kits

7. Mikrobiologi - Tertular dari specimen (sputu,pus,dll) - Selalu menggunakan APD lengkap


- Terpercik aerosol - Melakukan pemeriksaan dalam Bio Safety Cabinet
- Tersedianya eye wash station, spill kits
8 Kamar mandi/wc - Lantai licin - Koordinasi dengan vendor CS untuk memastikan lantai kering dan
tidak licin
Kepala Instalasi Laboratorium

Dr. dr. Dwi Yulia, Sp.PK


NIK.15002001

13
EVALUASI PEMAKAIAN APD DAN KEBIASAAN CUCI TANGAN

Kode Responden :
Jenis Kelamin :
Bulan :

Hari ke- 1 2 3 4 5
Jenis APD
Jas laboratorium
Masker
Sarung tangan
Kebiasaan Cuci Tangan
Sebelum kontak dengan Pasien/Sampel
Setelah selesai pekerjaan

Kepala Instalasi Laboratorium

Dr. dr. Dwi Yulia, Sp.PK

14
NIK.15002001
PELATIHAN DAN ORIENTASI K3 KARYAWAN LABORATORIUM
TAHUN 2022

MENGIKUTI PELATIHAN K3
NAMA KARYAWAN RENCANA TINDAK LANJUT
NO YA TIDAK
1 Zuyilinalinasi V Usulan Pelatihan

2 Silvi Dwi Heriani, Amd. AK V Usulan Pelatihan

3 Haniffer Anisa, Amd. AK V Usulan Pelatihan

4 Neilul Rahmi, Amd. AK V Usulan Pelatihan

Kepala Instalasi Laboratorium

Dr. dr. Dwi Yulia, Sp.PK


NIK.15002001

15
16

Anda mungkin juga menyukai