Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN RESIKO

LABORATORIUM
dr. Kusumastuti, M.Sc, Sp.PK
Instalasi laboratorium RSUD Panembahan Senopati Bantul
Pasien Safety (Keselamatan Pasien)

 Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman
 Sistem ini meliputi :
 Assesment Resiko
 Identifikasi dan pengelolaan resiko pasien
 Pelaporan dan analisis resiko  prioritas tindakan
 kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 implementasi solusi meminimalkan resiko
 Evaluasi tindakan
 Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
dilakukan
Beberapa kondisi yang termasuk area patient safety :

 Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/Adverse Event  suatu kejadian yang tidak diharapkah sehingga
mengakibatkan pasien cedera akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien
 Kejadian Nyaris Cedera(KNC)/Near Miss  suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi karena faktor “keberuntungan”.
 Kejadian Tidak Cedera (KTC)/No Harm Event  suatu kejadian akibat melaksanakan suatu atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil tapi tidak mencederai pasien
 Kejadian Potensial Cedera (KPC)  suatu kejadian yang memungkinkan mencederai pasien karena
suatu tindakan tapi belum terjadi
 Kejadian Sentinel/Sentinel Event  suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius, seperti operasi pada bagian tubuh yang salah.
Risk Register (Register Resiko)
 Adalah dokumen aktif yang berisi daftar potensi kejadian risiko beserta dengan penyebabnya,
probabilitas dan dampak, penanggung jawab risiko, prioritas tindakan dan rencana tindakan
 Risk Register bisa dibuat berdasarkan unit kerja, contoh di laboratorium
 unit pendaftaran
 unit pengambilan sampel (sampling)
 unit analisis sampel ( hematologi, kimia, mikrobiologi, urin, dll)
 unit verifikasi hasil
 unit penyerahan hasil
 unit lain-lain : yang tidak bisa masuk ke unit sebelumnya
 Potensi resiko bisa mengenai pasien dan juga petugas
Potensi resiko
 Yang berimbas pada keselamatan pasien , misalnya :
 pelayanan laboratorium lama dengan berbagai sebab (alat belum ready,
QC gak masuk, alat rusak, SIM error, mati listrik, dll)
 kesalahan penyerahan hasil laboratorium
 kesalahan identifikasi pasien
 kesalahan pengambilan sampel
 kesalahan pemakaian tabung
 kesalahan order parameter pemeriksaan laboratorium
 kesalahan memasukkan hasil pemeriksaan
 pasien pingsan saat diambil darah
 pasien harus diambil darah lebih dari 1 kali
 pasien terkunci di kamar mandi, dll
Potensi resiko
 Yang berimbas pada keselamatan petugas , misalnya :
 tertusuk jarum saat ambil darah
 tertular penyakit infeksi dari pasien
 petugas stress karena dikejar-kejar hasil oleh pasien
 petugas terkena pisau pemotong jaringan
 petugas tergores slide saat membuat apusan
 petugas terpapar cairan tubuh pasien yang tumpah
 petugas terjepit sentrifuge
 petugas terpeleset karena jalan licin, menginjak tumpahan reagen
 petugas tidak nyaman karena terlalu panas, terlalu dingin
 gangguan mata karena melihat computer terus menerus
 badan pegel pegel karena terlalu banyak berdiri, dll
Cara membuat Risk Register
 Identifikasi potensi resiko di setiap area kerja sebanyak-banyaknya  bisa berupa kuesioner
potensi resiko di setiap area kerja

No Area Kerja Resiko Keselamatan


-
1. Pendaftaran
-
-
-
2. Sampling
-
-
-
3. Hematologi
-
-
-
4. Kimia
--

-
5. Urine/feses
-
-
-
6. Imunologi
-
-
-
7. Mikrobiologi
-
-
8 -
Lain-lain
-
-
 Menentukan besarnya dampak (impact) dan frekuensi kejadian (probability)
 Menghitung skor resiko dan pengontrolan (x resiko)
 Skor Resiko = Dampak x Frekuensi
Pengontrolan
1 = sulit
2 = agak sulit
3 = agak mudah
4 = mudah
 Pengontrolan x resiko
 Menentukan ranking resiko  diambil 3 besar untuk menentukan
prioritas tindakan
Contoh :
 Langkah 1  identifikasi potensi resiko di pendaftaran
 Potensi resiko :
 Pelayanan lama karena harus entry data 2 kali (SIM dan LIS)
 Gangguan mata pada petugas karena terlalu focus pada layar computer
 Kecemasan petugas karena antrian pasien banyak
 Kesalahan identifikasi pasien saat pendaftaran
 Petugas tertular penyakit infeksi saat berinteraksi dengan pasien
 Pelayanan lama karena SIM/LIs error
Dll
 Langkah 2  Menentukan besarnya dampak (impact) dan frekuensi kejadian
(probability)
 Langkah 3  Menghitung skor resiko dan pengontrolan (x resiko)

Tim Khusus :
 Langkah 4  Menentukan ranking resiko
 Langkah 5  Ambil 3 skor tertinggi untuk prioritas tindakan
 Langkah 6  Tindak lanjut prioritas tindakan (RTL)
 Langkah 7  Evaluasi Tindak Lanjut
Analisis Matriks Grading Resiko
 Penilaian matriks resiko adalah suatu metode analisis kualitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitasnya.
 Dampak  Penilaian dampak/akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat
yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal
 Probabilitas/frekuensi  Penilaian tingkat probabilitas/frekuensi risiko adalah
seberapa seringnya insiden tersebut terjadi
Terima Kasih

Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai