Disusun Oleh :
Kelompok 3
Kelas C
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
2
I. Judul Penelitian :
Gambaran Kecemasan Menghadapi Quarter Life Crisis Pada Mahasiswa Kelas C Fakultas
Psikologi Universitas Medan Area
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
( ) Pria
( ) Wanita
6
Usia :
( ) 18-25 thn
( ) 26-30 thn
( ) 31 tahun keatas
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
FAVOURABLE
UNFAVOURABLE
VII. Penskalaan
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan
merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Nama skala ini
diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan
penggunaannya.
Skala Likert atau Likert Scale adalah skala penelitian yang digunakan untuk mengukur
sikap dan pendapat. Dalam skala likert responden diminta untuk melengkapi kuesioner yang
mengharuskan mereka untuk menunjukkan tingkat persetujuannya terhadap serangkaian
pertanyaan. Skala likert yang digunakan adalah skala likert dengan lima kategori yaitu 1 =
sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5= sangat setuju
AITEM FAVORABEL :
AITEM UNFAVORABEL :
1. Kebimbangan a. Ragu-ragu 1, 10 - 1, 10 -
dalam b. Ketakutan 24, 12 - 24, 12 -
pengambilan
keputusan
b. Kurang
pergaulan 18, 7 - 18, 7 -
dan relasi
b. Timbul
6, 20 - 6 20
gangguan
tidur
b. Bersikap
8, 23 - 8, 23 -
optimis
terhadap
kompetisi
b. Memiliki
22, 9 - 22, 9 -
asumsi
terburuk
berbenah dan
berubah
b. Tidak ingin
bangkit
21, 4 - 21, 4 -
setelah
mengalami
kegagalan
Untuk menentukan kategorisasi skor subyek, maka dilakukan penghitungan mean hipotetik
dan mean empirik sebagai berikut :
- Mean hipotetik
Jumlah aitem yang sahih pada skala adalah 53 butir. Skor terendah yang diberikan kepada
subyek adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5
(53 x 1) + (53 x 5) :2
= 53 + 265 :2
= 318: 2
= 159
- Mean empirik
Ketika total skor seluruh subyek dihitung rata-ratanya dengan menggunakan bantuan
SPSS, maka diketahui bahwa mean empirik adalah 124, 063
- Selain itu, penghitungan nilai standar deviasi menggunakan bantuan SPSS menunjukkan
nilai 46,882
- Berdasarkan angka-angka yang telah diperoleh di atas, maka dibuatlah kategorisasi nilai
berdasarkan distribusi kurva normal, dengan rincian sebagai berikut :
19
Sedang
Tinggi
Rendah
X. Hasil
Berdasarkan kategorisasi nilai yang telah ditulis pada bagian VIII di atas, maka diketahui
kelompok subyek penelitian ini memiliki kecemasan menghadapi quarter life crisis yang
tergolong tinggi.
Selanjutnya, ketika skor subyek dianalisis satu per satu maka maka diperoleh data sebagai
berikut :
Rendah 6 1. NFD
3. EKA
4. W
5. K
6. H
Sedang 7 1. F
2. DHIYA
4. SW
5. VIN
6. YMF
7. OLIVIANI NOVIA
Tinggi 3 1. SBD
2. MDW
3. NA
Semua anggota kelompok aktif berkontribusi dalam proses pengerjaan walaupun banyak
kendala yang dihadapi saat mengerjakannya. Kesan yang dirasakan saat bekerja sama dalam
mengerjakan tugas kelompok selama ini ialah pekerjaan jadi terasa lebih mudah dan
membutuh waktu cukup lama untuk terselesaikan. Selain itu, kebersaman juga semakin kuat,
rasa persaudaraan muncul dan kita jadi lebih akrab dan saling menyayangi.
21
Balzarie, E. N., & Nawangsari, E. (2019). Kajian Resiliensi pada Mahasiswa Bandung yang
Mengalami Quarter Life Crisis. Prosiding Psikologi, 5(2), 495-486.
Robbins, A., & Wilner, A. (2001). Quarterlife Crisis: The Unique Challenges of Life in Your
Twenties. New York: Penguin Putnam.
Washle, O. (2018). The Quarter Life Crisis: Investigating Emotional Intellegence, self esteem
and maximization as predictor of coping self-efficacy. Dublin: Submitted in partial
fulfilment of the requirements of the Higher Diploma in Arts in Dublin Bussines scholl.
22
DAFTAR LAMPIRAN