Anda di halaman 1dari 2

1.

Sebenarnya semua hal yang berhubungan dengan beasiswa trutama beasiswa ke LN itu dimulai dari
individu pelamarnya. Klo pelamarnya niat dan sungguh2 pasti pembimbingannya tinggal ngikut aja.
Mungkin yang jadi evaluasi adalah kesiapan mahasiswa dalam mengikuti tes kemampuan Bahasa Inggris
seperti TOEIC dan tes tes lainnya. Karena IISMA punya standard ya jadi mau ga mau, nilai hasil tes harus
paling tidak seperti nilai minimal mereka

Evaluasi kedua tentunya penulisan essay.. Kemaren kami bantu anak2 untuk mengidentifikasi essay
seperti apa yang bisa membuat mereka diterima.. Tentu ini melalui proses yang panjang.

2. Dulu di jaman saya kuliah S1, mau dapet beasiswa pertukaran pelajar itu susah karena tidak banyak
yang program beasiswnya. Nah dengan adanya IISMA ini memberikan kesempatan kepada anak2 muda
yang kaya akan ide untuk belajar banyak dari negara tujuan.. Bahkan kelas2 yang disediakan oleh host
university adalah kelas kombinasi antara akademik dan industri. Dan ini relevan dengan program link
and match kemdikbud serta visi poltera untuk mencetak lulusan yang berdaya saing internationalan

3. semoga semakin banyak anak2 poltera yang tahun depan tergugah hatinya untuk mendaftar IISMA

1. aku melalui beberapa step. pertama, seleksi di kampus (internal) untuk menyaring beberapa
mahasiswa yang bisa untuk mengikuti tes toiec, setelah terpilih beberapa mahasiswa itu langsung bikin
akun dan melakukan pendaftaran. kedua, setelah lolos tes internal aku tes toiec, ketiga, jika memang
dari hasil tes toiec memenuhi kriteria iisma aku lanjut ke seleksi administrasi, dan terakhir tes
wawancara lalu pengumuman.

2. menurut aku iisma periode kedua ini membuka peluang lebih banyak dan pastinya ketentuan
ketentuan yang lebih tertata. dengan semakin luasnya peluang pastinya akan menarik semakin banyak
mahasiswa yang ingin ikut

3. sangat bangga dan aku bisa memotivasi mahasiswa poltera untuk ikut di periode ketiga dan bawa
lebih banyak mahasiswa poltera lolos iisma

[17/4 09.13] +62 857-3579-0116: 1.) Saya mulai dari yang paling awal, yaitu keluar dari zona nyaman,
jauh sebelum seleksi nasional terdapat seleksi internal yang diadakan oleh KUI di poltera. Sebelum
adanya jadwal tes internal tersebut saya sudah membuat rencana dengan teman-teman saya untuk
pergi ke Bromo, bahkan sudah membayar tiket perjalanan tersebut. Saya sempat bimbang dengan
pilihan yang akan saya buat, namun saya membulatkan tekad untuk pergi mengikuti tes tkbi dan
berangkat dari rumah saya di Surabaya ke poltera yang ada di sampang, saya berangkat pada malam
hari karena bimbangnya saya untuk membulatkan keputusan tersebut. Kemudian, melawan rasa malas.
Ini terjadi pada saat kita sebagai calon penerima beasiswa iisma, akan pergi ke PPNS yang ada di
Surabaya untuk melakukan tes toeic. Kami pergi ke sana menggunakan kendaran pribadi, saya
membayangkan macetnya Surabaya itu sudah malas sebenarnya untuk pergi ke sana. Tapi rasa malas ini
yang harus kita lawan dan kembali ke poin pertama yaitu, keluar dari zona nyaman. Sehingga hal
tersebut membuahkan hasil yang baik. Dan yang terakhir yaitu, jalur langit dan jam malam. Maksud
dari jalur langit yaitu berdoa entah doa orang lain ataupun doa kita sendiri, nah itu semua kalau bisa,
dikebut di jam malam maksudnya perbanyak ibadah di malam hari dan melakukan sholat hajat, namun
bukan berarti kita meninggalkan sholat di siang hari, semua itu wajib.

[17/4 09.14] +62 857-3579-0116: 2.) Pendapat saya untuk progran iisma tahun ini, lumayan meriah ya,
saya bergabung dengan grup mahasiswa calon penerima iisma dari seluruh Indonesia, mereka disitu
sangat antusias sekali dengan program iisma ini. mereka banyak bercerita tentang negara tujuan dan,
apa yang akan mereka lakukan pada saat tiba di universitas tujuan, dan melihat bagaimana orang lain
bercerita tentang impiannya. Namun ya saya tidak tau dengan pasti bagaimana Program iisma ditahun
sebelumnya, apakah lebih meriah atau tidak, karena saya masih belum mengetahui program iisma
tersebut sebelumnya

[17/4 09.14] +62 857-3579-0116: 3.) Allhamdulillah atas berkat Rahmat dan izin tuhan, dan yang pasti
doa orang tua yang menyertai sehingga saya bisa sampai pada tahap ini. Kesan saya untuk bisa lolos
program iisma itu, yang pasti bahagia sekali ya. Karena dari latar belakang keluarga saya yang bisa
dibilang "kurang", namun ada sebuah pencapaian untuk merasakan menimba ilmu di negeri orang. Dan
yang pasti hal itu menjadi kebanggan tersendiri begitu.

[17/4 09.15] +62 857-3579-0116: 4.) Iya, saya mendapatkan bimbingan dan bantuan untuk melakukan
program iisma dari beberapa dosen bahasa inggris di poltera. Yang paling saya ingat itu, latihan intensif
setiap malam. Mulai dari latihan conversation dan gimmick untuk tes interview. Saya melakukan latihan
tersebut karena, saya sebenarnya merasa sangat kurang pada bidang bahasa inggris. Saya tidak pernah
mengikuti les bahasa inggris sebelumnya, baik offline maupun online sama sekali. Namun itu tidak
menjadi hambatan bagi para dosen pembimbing untuk menggembleng saya hingga sampai pada titik ini.

Anda mungkin juga menyukai