Nama:Jeremy sibagariang HARI/TANGGAL: Sabtu , 28 JANUARI 2023
KELAS: XII TUGAS: ARTIKEL QGIS GEOGRAFI
QGIS
QGIS merupakan perangkat lunak terbuka (open source) yang
dikembangkan oleh Gary Sherman seorang programmer GIS pada awal tahun 2002. Pada tahun 2007 QGIS menjadi proyek incubator Open Source Geospatial (OSGeo) Foundation. Quantum GIS atau lebih dikenal dengan singkatan QGIS merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis open source dengan lisensi di bawah GNU General Public License yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi. Dan juga Qgis adalah aplikasi sistem informasi geografis desktop sumber terbuka dan bebas lintas platform yang menyediakan tampilan, penyuntingan, dan analisis data. Beberapa keuntungan dari Qgis adalah sebagai beriku: Tidak perlu bayar untuk memakainya QGIS mendukung standar OGC. Artinya tipe data spasial mengikuti standar terbuka internasional. QGIS dapat membuka layanan WMS, WFS, WCS. QGIS juga dapat membuka berkas dengan tipe ekstensi csv, geojson, dan geopackage. Malah kalau bisa dikoneksi ke PostGIS, bisa juga langsung baca data spasialnya dari basis data langsung. QGIS memiliki repositori plugin. Terdapat beberapa plugin yang mungkin membantu operator GIS dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Kalau tidak ada, bisa buat sendiri Reporting engine QGIS itu bagus sekali. Kalau Anda mau membuat laporan spasial (dokumen PDF misalnya), bisa pakai QGIS untuk membuat laporan dengan kartografi yang indah. QGIS punya markup style sendiri untuk memperindah pembuatan peta. Polygon bisa diwarnai/diarsir sesuai keinginan. QGIS 3 bahkan nantinya akan mendukung rendering peta 3D Mudah dimodifikasi (menggunakan Plugin API) menggunakan bahasa pemrograman Python. Python cukup mudah dipelajari bagi non-pemrogram. Bagi pemrogram, ini bisa jadi peluang sebagai konsultan untuk memberi tambahan fungsionalitas ke QGIS dengan mudah. Komunitas internasional yang sangat aktif. Setiap setahun sekali mereka mengadakan Hackfest, untuk tatap muka dan berbagi perkembangan penggunaan QGIS di lapangan. Mailing lists daringnya juga aktif. Mudah diinstall dan multiplatform. Bisa diinstall di Windows 10, Linux, ataupun MacOS. Untuk Linux, cara installnya bisa berbeda tergantung varian yang digunakan. Tapi saya yakin ini bukan masalah bagi pengguna Linux.
Selain keuntungan di atas, terdapat juga beberapa
kekurangan khususnya di Indonesia, yaitu: Sedikit sekali yang pakai. Saya pribadi hanya tahu orang-orang yang pakai itu yang bekerja di kalangan humanitarian atau NGO, misalnya BNPB, HOT-OSM, PMI, dan sejenisnya. Meskipun begitu, di luar negeri QGIS juga sering dipakai beriringan dengan ArcGIS. Menurut saya pribadi, QGIS merupakan de facto desktop GIS alternatif selain ArcGIS. Kalau di luar negeri sih cukup populer. Sedikit sekali pakar pengembangan/pengguna QGIS di Indonesia. Berbeda dengan Esri, yang biasanya punya company representative untuk menjawab/trouble shooting, QGIS tidak punya itu. Kalau komunitasnya tidak aktif, ya tidak ada yang bisa dimintai tolong. Tapi kalau berani bergabung dengan komunitas internasional, mestinya tidak masalah. Hanya kadang-kadang pengguna QGIS tidak berani bertanya karena kendala bahasa.
Qgis juga memiliki beberapa fungsi antara lain:
digunakan untuk membantu mengelola sumber daya pertanian dan perkebunan dalam konteks yang lebih luas, seperti perencanaan wilayah (kabupaten atau provinsi); menduga periode panen, mengembangkan sistem rotasi tanam, dan melakukan analisis dampak terhadap lingkungan sekitar