MODUL
PENGOLAHAN
DATA GEOSPASIAL
TINGKAT DASAR
Versi 1.1
2024
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
DAFTAR ISI
VERSI 1.1 1
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
SIG sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan memanipulasi informasi geografis. (Aronoff, 1989).
SIG sebagai suatu komponen terdiri dari hardware, software, data yang diolah, orang
yang mengoperasikan, dan metode yang digunakan untuk pengolahan data.
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi, atau ukuran, dan/atau
karakteristik objek alam, dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di
atas permukaan bumi.
Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Sumber:
PP No. 45 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial.
VERSI 1.1 2
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
a. Data Vektor adalah jenis data geospasial yang dibentuk oleh satu titik atau
kumpulan titik yang membentuk sebaran titik, garis, atau area.
b. Data Raster adalah jenis data geospasial yang dibentuk oleh kumpulan piksel.
Piksel yang dimaksud adalah elemen terkecil dari citra digital yang
direpresentasikan dalam bentuk kotak-kotak seperti gambar di bawah ini.
VERSI 1.1 3
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
Quantum GIS atau lebih dikenal dengan singkatan QGIS merupakan salah satu
perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis open source dengan lisensi di
bawah GNU General Public License yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem
operasi. QGIS bertujuan untuk menjadi SIG yang mudah digunakan dengan
menyediakan fungsi dan fitur umum. QGIS merupakan proyek dari Open Source
Geospatial Foundation (OSGeo) dimana tujuan awalnya adalah untuk menampilkan data
GIS.
QGIS dapat dijalankan pada Linux (Ubuntu), Unix, Mac OS, Windows dan Android, serta
mendukung banyak format dan fungsionalitas pengolahan data vektor, raster, dan
database. Untuk mengunduh software Quantum GIS dapat berkunjung pada tautan
https://qgis.org/id/site/forusers/download.html .
VERSI 1.1 4
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
Gratis
Tidak membutuhkan biaya untuk proses instalasi dan
penggunaan program
Bebas
Dapat menambah dan memodifikasi fungsi dalam QGIS
Terus berkembang
Setiap orang dapat menambah fitur baru dan penyempurnaan
aplikasi
VERSI 1.1 5
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
Google Earth Pro adalah software yang lebih canggih dan lengkap dari Google Earth.
Google Earth Pro berfungsi untuk menjelajahi permukaan bumi dalam bentuk virtual
menggunakan citra satelit dan foto udara yang dikumpulkan dari seluruh dunia.
Google Earth Pro tersedia sebagai unduhan gratis untuk pengguna di komputer
(Windows, macOS, dan Linux). Pengguna hanya perlu membuat akun Google dan
mengaktifkan lisensi gratis untuk menggunakan Google Earth Pro. Unduh software
Google Earth Pro melalui tautan
https://www.google.com/intl/id/earth/about/versions/#earth-pro .
VERSI 1.1 6
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 7
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
a. Memiliki alamat lengkap dengan format seperti: Jl. Wastu Kencana Nomor 42,
Kecamatan Cicendo, Kota Bandung; atau
b. Bila tidak memiliki alamat, maka pengguna dapat membuat format alamat
sendiri, misal bila data yang akan dilacak adalah sebaran kantor desa maka
buatlah format alamat sendiri seperti: Kantor Desa Kertajaya, Kecamatan
Pebayuran, Kabupaten Bekasi;
c. Data yang dilacak adalah tempat POI (Point of Interest) atau sebuah titik
tertentu dari suatu lokasi yang menarik bagi seseorang. Misal seperti lokasi
wisata, kita dapat membuat format alamat sendiri seperti: Situ Bagendit,
Kabupaten Garut.
Contoh data yang akan dilacak adalah sebaran kantor desa di Kabupaten Bekasi. Di
mana standar minimalnya sudah terpenuhi yaitu terdapat field alamat kantor.
VERSI 1.1 8
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
3. Pada tampilan berikutnya akan muncul Data Import Wizard lalu pilih pada Field
Type sesuai dengan jenis file CSV yang sudah disiapkan yaitu Delimited, lalu pilih
opsi Other dan masukan “;” (dalam contoh file, pembatas data/Delimited
menggunakan simbol “;”) dan pastikan data sudah terlihat pada tampilan preview
dan sesuai, contoh preview dapat dilihat pada kotak merah yang berada pada
gambar di bawah ini.
VERSI 1.1 9
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
4. Dikarenakan data contoh yang dipakai menggunakan data alamat dan bukan
berdasarkan koordinat (latitude & longitude) maka selanjutnya aktifkan checklist
pada pilihan “This dataset does not contain latitude/longitude information, but
street addresses”.
5. Pada menu berikutnya kita pilih opsi “This dataset contain one address field”, lalu
pilih pada Address Field sesuai dengan field data alamat yang ada di contoh data.
VERSI 1.1 10
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
6. Lalu sesuaikan setiap jenis Field Type untuk data yang digunakan, contoh
IDDESA merupakan data unik berbentuk angka jadi disesuaikan menjadi Integer
dan Alamat_Kantor berbentuk text atau string disesuaikan juga menjadi String
dst.
7. Setelah proses penyesuaian data CSV Alamat tersebut, maka Google Earth Pro
akan melanjutkan proses layering yaitu merubah data alamat menjadi koordinat
8. Klik ok dan Yes apabila muncul kotak dialog pada dua gambar di bawah ini
VERSI 1.1 11
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
10. Klik OK apabila muncul dialog style template setting, dengan memilih no field
pada set name field. Selanjutnya klik Save.
VERSI 1.1 12
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
11. Setelah proses penyimpanan selesai maka seluruh titik kantor desa akan muncul
pada halaman utama Google Earth Pro. Terlebih dahulu ceklis/aktifkan layer
12. Sebelum menyimpan layer biasakan untuk memeriksa kembali sebaran titik,
karena bisa saja ada beberapa titik yang keluar dari batas wilayah Kabupaten
Bekasi. Ini merupakan sebuah langkah kontrol kualitas dari data yang diolah.
Apabila sudah selesai dapat menyimpan layer dengan klik save as dan pilih save
VERSI 1.1 13
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
13. Selanjutnya akan dilakukan proses konversi format data dari format kml (google
earth) menjadi format Shapefile. Tahapannya buka software QGIS, klik Open
Data Source Manager
14. Selanjutnya klik browse pada kotak yang berisi titik tiga di sebelah kanan, dan
pilih file kml Data Kantor Desa.kml - terakhir klik Open
VERSI 1.1 14
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
15. Kllik add untuk menambahkan data, selanjutnya akan muncul kotak dialog
seperti gambar kanan, maka klik add layer
16. Setelah itu akan tampil data sebaran kantor di halaman utama, selanjutnya
simpan layer ke dalam format shapefile dengan cara klik kanan pada layer data
sebaran kantor - pilih export dan save as file. Setelah itu beri nama layer
KANTOR_DESA_PT seperti pada gambar kedua, terakhir klik OK
VERSI 1.1 15
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
17. Data sebaran kantor desa hasil pengolahan akan terlihat seperti gambar di
bawah ini
Kualitas dari data sebaran kantor desa cukup akurat, mengingat karena titik kantor desa
merupakan lokasi unik sehingga banyak kontributor google maps yang memetakan
berbagai titik seperti lokasi wisata, tempat makan, dan salah satunya kantor desa, yang
terpenting titik kantor desa ini sudah terpetakan di google (google maps, google earth
pro, dll).
VERSI 1.1 16
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
b. Penentuan sistem koordinat, klik kotak pada pojok kanan, kemudian masukan
kode 4326 dalam kotak filter seperti yang terlihat pada gambar kanan, dan klik
Apply dan klik Ok.
VERSI 1.1 17
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 18
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
c. Pilih seluruh data shapefile yang ada dalam folder, kemudian klik open, klik add
d. Seluruh data yang ditambahkan akan tampil pada halaman utama software QGIS
VERSI 1.1 19
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
a. Untuk menambahkan data seperti biasa klik open data source manager,
selanjutnya pilih tab Delimited Text. Klik browse pada kotak titik tiga, dan pilih
data puskesmas kabupaten bekasi.csv
VERSI 1.1 20
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
b. Untuk file format pilih custom delimiters dan ceklis semicolon, untuk record and
field options ceklis first record, detect field types, decimal separator is comma.
Apabila komputer anda menggunakan titik sebagai separator maka unceklis
untuk decimal separator is comma. Untuk geometry definition pilih point
coordinates, untuk X field pilih X dan Y field pilih Y. Geometry CRS
menggunakan EPSG: 4326. Setelah setting selesai maka klik add
c. Selanjutnya data sebaran puskesmas akan tampil seperti pada gambar di bawah ini
VERSI 1.1 21
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
e. Klik file name untuk menginput nama file, berikan nama Puskesmas_PT.
Selanjutnya perhatikan gambar ketiga di bawah ini untuk melakukan setting
format, pilih CRS dengan EPSG:4326, setelah itu pilih geometri type
menggunakan point, setelah itu klik OK
VERSI 1.1 22
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
f. Setelah proses penyimpanan selesai maka data Puskesmas_PT akan tampil pada
halaman utama. Setelah itu Data Puskesmas Kabupaten Bekasi.csv dapat
dihapus dari daftar layer
a. Open data csv ke dalam QGIS, pilih menu open data source manager
VERSI 1.1 23
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
b. Setting file dengan memilih file format CSV, record and field options ceklis first
record has field names dan detect field types, untuk Geometry definition pilih
No Geometry. Bila sudah selesai klik add. Maka file csv akan tampil di QGIS.
VERSI 1.1 24
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
c. Lakukan join table antara batas kecamatan dengan file csv. Langkah pertama Klik
kanan layer batas kecamatan dan pilih properties
d. Pilih menu join, dan klik add new join (tanda ikon tambah)
VERSI 1.1 25
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
e. Pilih join layernya file csv populasi ternak jabar, pilih join field dengan kode
kecamatan yang ada di file csv, dan pilih target field dengan kode kecamatan
yang ada di layer, klik OK.
VERSI 1.1 26
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 27
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
b. Pilih simbol untuk layer Kantor Desa, silahkan gunakan insting sendiri untuk
menentukan selera simbol dan warna
c. Untuk layer berbentuk poligon maka bisa menggunakan pemilihan warna secara
langsung, yaitu klik warna dalam kotak Color, kemudian copy paste kode warna
ini #a5bfdd
VERSI 1.1 28
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
d. Selanjutnya lakukan langkah yang sama untuk memilih pewarnaan layer. Kode
warna layer Sungai #6498d2
e. Layer jalan tol menggunakan marker topo main road, width 1,0 - points
VERSI 1.1 29
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 30
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
h. Layer Batas Kabupaten, pilih simple fill, fill style pilih no brush, kode warna
#686868
VERSI 1.1 31
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 32
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
m. Khusus untuk layer tutupan lahan yang memiliki banyak kelas seperti hutan,
bangunan, kebun dll maka langkah pertama yang dilakukan adalah memilih
Categorized, dengan value nya Klass, kemudian klik Calssify. Berikut ini
merupakan kode warna yang dapat digunakan untuk tiap kelas tutupan lahan:
Hutan #43861a, Kebun/Perkebunan #36da3e, Ladang/Tegalan #b3d92b,
Sawah #eee71a, Semak Belukar #68fc6f, Sungai #122be9, Tambak/Empang
#71b1ec, Tanah Kosong #aeadbb, Terbangun #e97e60.
VERSI 1.1 33
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 34
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 35
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 36
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
b. Masukan judul peta sesuai dengan tema peta yang dibuat, klik OK
c. Setelah memasukan nama judul peta, maka akan muncul tampilan layout kosong.
sebelum melakukan layout terlebih dahulu atur ukuran kertas layout peta yang
akan dibuat dengan cara klik kanan pada kertas putih, pilih menu Page Properties.
pilih ukuran A4 (contoh praktikum).
d. Agar tampilan layout peta rapi maka terlebih dahulu peril dibuatkan kotak frame
pembatas layout peta dengan menggunakan menu Add Item - Add Shape - Add
Rectangle, kemudian bentuk persegi di sekitar layout peta.
VERSI 1.1 37
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
e. Kotak pembatas layout tidak boleh sama persis dengan pembatas kertas,
posisinya harus kurang dari pembatas kertas seperti pada gambar di bawah ini
VERSI 1.1 38
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
h. Lalu tentukan besaran kotak muka peta yang akan ditampilkan, agar telihat lebih
rapi, maka tentukan kotak tampilan muka peta sama lebarnya dengan kotak
informasi tepi yang telah dibuat sebelumnya
VERSI 1.1 39
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
i. Setelah muncul tampilan muka peta, maka pada jendela Items-Main Properties
Sesuaikan skala peta menjadi 280000 (atau sesuai kebutuhan tergantung luas
wilayah, skala, dan ukuran kertas layout)
j. Terdapat 3 gambar pada uraian ini. Untuk gambar 1 tambahkan grid peta dengan
klik ikon + add a new grid, selanjutnya klik modify. Pada gambar 2 dapat
mengatur interval dari grid yang dibuat yaitu interval x=0,1 dan interval y=0,1.
Pada gambar 3 klik line style untuk masuk ke symbol setting, selanjutnya
sesuaikan ukuran garis grid.
VERSI 1.1 40
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
Masih dalam pengaturan grid, selanjutnya pada gambar 1 paling kiri adalah untuk
mengatur jenis dan ukuran font dari nilai grid. Pada gambar 2 dan 3 sesuaikan
posisi nilai koordinat, untuk posisi left dan right ubah menjadi vertical ascending
k. Selanjutnya adalah menampilkan arah utara / north arrow. Klik add item
kemudian pilih Add North Arrow seperti pada gambar kiri. Klid add scale bar
untuk menambahkan skala batang seperti pada gambar kanan
VERSI 1.1 41
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
l. Untuk menampilkan legenda / keterangan dari peta, klik add item dan klik add
legend. Pada gambar 2 muncul kotak dialog pengaturan legenda.
Pada gambar 1 (kiri) kita dapat menghapus beberapa layer yang dirasa tidak
perlu masuk ke dalam legenda. Pada gambar 2 (tengah) untuk menyesuaikan
ukuran dan jenis font dari legenda. Pada gambar 3 (kanan) untuk menyesuaikan
ukuran dari simbol legenda
VERSI 1.1 42
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
m. Bila ingin merubah nama layer agar lebih rapih, maka klik kotak legenda di kiri,
kemudian klik salah satu layer pada item properties di sebelah kanan, kemudian
klik ikon selected item properties.
n. Inset Peta, untuk menambahkan penunjuk lokasi ke dalam muka peta utama klik
Add Picture, kemudian pilih raster image (gambar kanan) dan klik kotak dialog
bertanda titik tiga, klik open (gambar 3) inset peta bekasi kab.png
VERSI 1.1 43
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 44
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
q. Logo dan Identitas pembuat peta, klik add item, pilih add picture, klik di dalam
layout peta, klik browse (kotak titik tiga)
Pilih logo kabupaten bekasi dan klik open, atau bila ingin menambahkan logo
instansi dapat dilakukan langkah yang sama untuk mengulangi proses tersebut
VERSI 1.1 45
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
r. Eksport layout peta, setelah selesai melakukan layout peta maka selanjutnya
layout tersebut dapat disimpan ke dalam format jpg/png/pdf. Klik export as
image, atur ukuran resolusi gambar yang akan di eksport
VERSI 1.1 46
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
VERSI 1.1 47
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR
SELESAI
SEMANGAT MENCOBA KEMBALI DI KANTOR
VERSI 1.1 48