Anda di halaman 1dari 49

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

MODUL
PENGOLAHAN
DATA GEOSPASIAL
TINGKAT DASAR

Versi 1.1
2024
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

DAFTAR ISI

A. Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG) .................................................................................... 2


1. Apa itu SIG? .................................................................................................................................... 2
2. Apa itu Data Geospasial? ............................................................................................................. 2
3. Jenis Data Geospasial? ................................................................................................................. 3
B. Pengenalan dan Instalasi Software Quantum GIS ..................................................................... 4
1. Apa itu Quantum GIS? .................................................................................................................. 4
2. Apa Kelebihan Quantum GIS?..................................................................................................... 4
3. Fungsi Quantum GIS? ................................................................................................................... 5
C. Pengenalan dan Instalasi Software Google Earth Pro ............................................................... 6
1. Apa itu Google Earth Pro? ........................................................................................................... 6
2. Apa Saja Fitur Google Earth Pro? ............................................................................................... 7
D. Pelacakan Data Alamat Menggunakan Software Google Earth Pro.................................. 7
1. Penyiapan Data Alamat ................................................................................................................ 7
2. Pelacakan Data Alamat................................................................................................................. 8
E. Pengolahan Data Geospasial Tingkat Dasar Dengan Software QGIS ................................. 17
1. Penentuan Sistem Koordinat Peta ........................................................................................... 17
2. Membuka Data Geospasial ........................................................................................................ 18
3. Konversi Data Tabular Menjadi Data Geospasial Tipe Point .............................................. 20
4. Konversi Data Tabular Menjadi Data Geospasial Tipe Polygon/Agregat ........................ 23
5. Map Symbology / memilih pewarnaan dan klasifikasi peta ................................................ 27
6. Labeling / memunculkan label peta ......................................................................................... 34
7. Map Layout / membuat layout peta ........................................................................................ 36

VERSI 1.1 1
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

A. Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)


1. Apa itu SIG?

SIG adalah Sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,


memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi
geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan,
transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. (Murai dalam Prayitno, 2000).

SIG sebagai sebuah sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan
dan memanipulasi informasi geografis. (Aronoff, 1989).

SIG sebagai suatu komponen terdiri dari hardware, software, data yang diolah, orang
yang mengoperasikan, dan metode yang digunakan untuk pengolahan data.

2. Apa itu Data Geospasial?

Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi, atau ukuran, dan/atau
karakteristik objek alam, dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di
atas permukaan bumi.

Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan,
dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. Sumber:
PP No. 45 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial.

VERSI 1.1 2
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

3. Jenis Data Geospasial?

a. Data Vektor adalah jenis data geospasial yang dibentuk oleh satu titik atau
kumpulan titik yang membentuk sebaran titik, garis, atau area.

Titik (point) Garis (line) Area (polygon)

b. Data Raster adalah jenis data geospasial yang dibentuk oleh kumpulan piksel.
Piksel yang dimaksud adalah elemen terkecil dari citra digital yang
direpresentasikan dalam bentuk kotak-kotak seperti gambar di bawah ini.

Contoh kotak piksel dalam suatu gambar yang diperbesar.


Adapun contoh data raster dapat dilihat pada gambar berikut.

Citra Satelit Foto Udara Peta Relief Permukaan


Bumi

VERSI 1.1 3
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

B. Pengenalan dan Instalasi Software Quantum GIS


1. Apa itu Quantum GIS?

Quantum GIS atau lebih dikenal dengan singkatan QGIS merupakan salah satu
perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis open source dengan lisensi di
bawah GNU General Public License yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem
operasi. QGIS bertujuan untuk menjadi SIG yang mudah digunakan dengan
menyediakan fungsi dan fitur umum. QGIS merupakan proyek dari Open Source
Geospatial Foundation (OSGeo) dimana tujuan awalnya adalah untuk menampilkan data
GIS.

QGIS dapat dijalankan pada Linux (Ubuntu), Unix, Mac OS, Windows dan Android, serta
mendukung banyak format dan fungsionalitas pengolahan data vektor, raster, dan
database. Untuk mengunduh software Quantum GIS dapat berkunjung pada tautan
https://qgis.org/id/site/forusers/download.html .

Download software QGIS versi Windows atau lainnya.

2. Apa Kelebihan Quantum GIS?

QGIS merupakan software pengolahan data geospasial yang memiliki beberapa


kelebihan diantaranya:

VERSI 1.1 4
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

Gratis
Tidak membutuhkan biaya untuk proses instalasi dan
penggunaan program

Bebas
Dapat menambah dan memodifikasi fungsi dalam QGIS

Terus berkembang
Setiap orang dapat menambah fitur baru dan penyempurnaan
aplikasi

Tersedia modul/petunjuk teknis secara bebas


Pendukung panduan dan bantuan terhadap permasalahan
tersedia online dan dapat diunduh dalam bentuk dokumen
(https://docs.qgis.org/3.16/id/docs/user_manual/index.html ;
http://www.qgistutorials.com/id/docs/making_a_map.html)

Multi sistem operasi


Dapat diinstal di MacOS, Windows, Linux

3. Fungsi Quantum GIS?

Berikut adalah beberapa fungsi utama dari Quantum GIS:


a. Pemetaan dan Visualisasi: QGIS memungkinkan pengguna untuk membuat
peta interaktif dengan mengimpor data geografis dari berbagai sumber,
termasuk format file seperti shapefile, KML, GeoTIFF, dan banyak lagi.
Pengguna dapat menambahkan lapisan peta, mengatur gaya dan simbologi,
serta menerapkan efek visual untuk memperbaiki representasi visual data
geografis.
b. Analisis Spasial: QGIS menyediakan berbagai alat dan fungsi untuk melakukan
analisis spasial, termasuk overlay, buffering, analisis jarak, interpolasi, dan
banyak lagi. Ini memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi pola,
hubungan, dan tren dalam data geografis.
c. Edit dan Pengolahan Data: QGIS memungkinkan pengguna untuk mengedit
dan memproses data geografis. Pengguna dapat membuat, mengubah, atau
menghapus entitas geografis, mengatur atribut data, dan melaksanakan
transformasi geometri.

VERSI 1.1 5
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

d. Integrasi dengan Data Lain: QGIS dapat mengintegrasikan data geografis


dengan data non-geografis, seperti tabel database, spreadsheet, atau data
lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk menggabungkan informasi yang
berbeda untuk analisis dan pemetaan yang lebih komprehensif.
e. Plugin dan Ekstensi: QGIS memiliki kemampuan untuk memperluas
fungsionalitasnya melalui plugin dan ekstensi yang dikembangkan oleh
komunitas pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan dan
memperluas kemampuan QGIS sesuai dengan kebutuhan.

C. Pengenalan dan Instalasi Software Google Earth Pro


1. Apa itu Google Earth Pro?

Google Earth Pro adalah software yang lebih canggih dan lengkap dari Google Earth.
Google Earth Pro berfungsi untuk menjelajahi permukaan bumi dalam bentuk virtual
menggunakan citra satelit dan foto udara yang dikumpulkan dari seluruh dunia.

Google Earth Pro tersedia sebagai unduhan gratis untuk pengguna di komputer
(Windows, macOS, dan Linux). Pengguna hanya perlu membuat akun Google dan
mengaktifkan lisensi gratis untuk menggunakan Google Earth Pro. Unduh software
Google Earth Pro melalui tautan
https://www.google.com/intl/id/earth/about/versions/#earth-pro .

Download software Google Earth Pro versi Windows atau lainnya

VERSI 1.1 6
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

2. Apa Saja Fitur Google Earth Pro?


Beberapa fitur yang tersedia di Google Earth Pro diantaranya:
● Citra Satelit Resolusi Tinggi: Google Earth Pro memungkinkan pengguna untuk
melihat citra dengan resolusi tinggi dari permukaan bumi. Ini memungkinkan
pengguna untuk melihat detail permukaan bumi yang lebih jelas dan tajam.
● Pengukuran: Fitur pengukuran yang lebih lengkap tersedia di Google Earth Pro.
Pengguna dapat mengukur jarak, luas, dan volume area tertentu di permukaan
bumi menggunakan alat pengukuran yang disediakan.
● Impor dan Ekspor Data: Google Earth Pro memungkinkan pengguna untuk
mengimpor data geospasial dari berbagai format file seperti shapefile, KML, dan
CSV. Selain itu, pengguna juga dapat mengekspor data dan gambar dari Google
Earth Pro ke format yang kompatibel dengan perangkat lunak GIS lainnya.
● Animasi dan Rekaman: Google Earth Pro memungkinkan pengguna untuk
membuat animasi perjalanan virtual atau rekaman perjalanan yang dapat
direkam dan dibagikan kepada orang lain.
● Akses ke Peta Historis: Fitur "Waktu" di Google Earth Pro memungkinkan
pengguna untuk melihat citra satelit historis dan perubahan seiring waktu di
lokasi tertentu.

D. Pelacakan Data Alamat Menggunakan Software Google Earth Pro


Salah satu kegunaan Google Earth Pro adalah dapat melacak data alamat sama seperti
pengguna melacak alamat pada Google Maps, akan tetapi Google Earth Pro memiliki
kelebihan yaitu dapat melacak hingga ribuan data alamat dengan maksimal hingga 2500
data dalam satu kali proses yang dapat dilakukan secara berulang. Pengguna hanya
diminta untuk menyediakan data tabel alamat dalam bentuk CSV (comma delimited),
kemudian data csv tersebut dapat diimpor ke dalam Google Earth Pro yang nantinya
akan menghasilkan data sebaran titik (point). Adapun tata cara pelacakan data alamat
menggunakan software Google Earth Pro dapat dilihat pada petunjuk teknis berikut ini.

1. Penyiapan Data Alamat


Data yang akan digunakan dalam proses pelacakan menggunakan Google Earth Pro
harus memiliki standar minimal yaitu:

VERSI 1.1 7
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

a. Memiliki alamat lengkap dengan format seperti: Jl. Wastu Kencana Nomor 42,
Kecamatan Cicendo, Kota Bandung; atau
b. Bila tidak memiliki alamat, maka pengguna dapat membuat format alamat
sendiri, misal bila data yang akan dilacak adalah sebaran kantor desa maka
buatlah format alamat sendiri seperti: Kantor Desa Kertajaya, Kecamatan
Pebayuran, Kabupaten Bekasi;
c. Data yang dilacak adalah tempat POI (Point of Interest) atau sebuah titik
tertentu dari suatu lokasi yang menarik bagi seseorang. Misal seperti lokasi
wisata, kita dapat membuat format alamat sendiri seperti: Situ Bagendit,
Kabupaten Garut.
Contoh data yang akan dilacak adalah sebaran kantor desa di Kabupaten Bekasi. Di
mana standar minimalnya sudah terpenuhi yaitu terdapat field alamat kantor.

2. Pelacakan Data Alamat


1. Buka software Google Earth Pro, lalu klik menu File-Import.

VERSI 1.1 8
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

2. Pilih file CSV yang telah dibuat/disiapkan sebelumnya.

3. Pada tampilan berikutnya akan muncul Data Import Wizard lalu pilih pada Field
Type sesuai dengan jenis file CSV yang sudah disiapkan yaitu Delimited, lalu pilih
opsi Other dan masukan “;” (dalam contoh file, pembatas data/Delimited
menggunakan simbol “;”) dan pastikan data sudah terlihat pada tampilan preview
dan sesuai, contoh preview dapat dilihat pada kotak merah yang berada pada
gambar di bawah ini.

VERSI 1.1 9
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

4. Dikarenakan data contoh yang dipakai menggunakan data alamat dan bukan
berdasarkan koordinat (latitude & longitude) maka selanjutnya aktifkan checklist
pada pilihan “This dataset does not contain latitude/longitude information, but
street addresses”.

5. Pada menu berikutnya kita pilih opsi “This dataset contain one address field”, lalu
pilih pada Address Field sesuai dengan field data alamat yang ada di contoh data.

VERSI 1.1 10
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

6. Lalu sesuaikan setiap jenis Field Type untuk data yang digunakan, contoh
IDDESA merupakan data unik berbentuk angka jadi disesuaikan menjadi Integer
dan Alamat_Kantor berbentuk text atau string disesuaikan juga menjadi String
dst.

7. Setelah proses penyesuaian data CSV Alamat tersebut, maka Google Earth Pro
akan melanjutkan proses layering yaitu merubah data alamat menjadi koordinat

8. Klik ok dan Yes apabila muncul kotak dialog pada dua gambar di bawah ini

VERSI 1.1 11
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

9. Pilih create new template, dan klik OK

10. Klik OK apabila muncul dialog style template setting, dengan memilih no field
pada set name field. Selanjutnya klik Save.

VERSI 1.1 12
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

11. Setelah proses penyimpanan selesai maka seluruh titik kantor desa akan muncul
pada halaman utama Google Earth Pro. Terlebih dahulu ceklis/aktifkan layer

12. Sebelum menyimpan layer biasakan untuk memeriksa kembali sebaran titik,
karena bisa saja ada beberapa titik yang keluar dari batas wilayah Kabupaten
Bekasi. Ini merupakan sebuah langkah kontrol kualitas dari data yang diolah.
Apabila sudah selesai dapat menyimpan layer dengan klik save as dan pilih save

VERSI 1.1 13
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

13. Selanjutnya akan dilakukan proses konversi format data dari format kml (google
earth) menjadi format Shapefile. Tahapannya buka software QGIS, klik Open
Data Source Manager

14. Selanjutnya klik browse pada kotak yang berisi titik tiga di sebelah kanan, dan
pilih file kml Data Kantor Desa.kml - terakhir klik Open

VERSI 1.1 14
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

15. Kllik add untuk menambahkan data, selanjutnya akan muncul kotak dialog
seperti gambar kanan, maka klik add layer

16. Setelah itu akan tampil data sebaran kantor di halaman utama, selanjutnya
simpan layer ke dalam format shapefile dengan cara klik kanan pada layer data
sebaran kantor - pilih export dan save as file. Setelah itu beri nama layer
KANTOR_DESA_PT seperti pada gambar kedua, terakhir klik OK

VERSI 1.1 15
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

17. Data sebaran kantor desa hasil pengolahan akan terlihat seperti gambar di
bawah ini

Kualitas dari data sebaran kantor desa cukup akurat, mengingat karena titik kantor desa
merupakan lokasi unik sehingga banyak kontributor google maps yang memetakan
berbagai titik seperti lokasi wisata, tempat makan, dan salah satunya kantor desa, yang
terpenting titik kantor desa ini sudah terpetakan di google (google maps, google earth
pro, dll).

VERSI 1.1 16
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

E. Pengolahan Data Geospasial Tingkat Dasar Dengan Software QGIS


QGIS adalah perangkat lunak sistem informasi geografis (GIS) yang digunakan untuk
pemetaan, analisis spasial, dan visualisasi data geografis. QGIS dirancang untuk
digunakan oleh para ahli GIS, peneliti, dan pengguna lain yang tertarik dengan
pemahaman dan pemodelan data geografis. Pada bagian sub bab ini akan diulas tata
cara pengolahan data geospasial dari mulai membuka data, pengolahan, hingga
visualisasi dalam bentuk layout peta.
1. Penentuan Sistem Koordinat Peta
a. Membuka software QGIS

b. Penentuan sistem koordinat, klik kotak pada pojok kanan, kemudian masukan
kode 4326 dalam kotak filter seperti yang terlihat pada gambar kanan, dan klik
Apply dan klik Ok.

VERSI 1.1 17
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

2. Membuka Data Geospasial


a. Daftar data yang digunakan dalam pelatihan ini diantaranya adalah sebagai
berikut:
No Nama Data Format Data Tahun Data Sumber
1 Waduk Situ Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
2 Sungai Shapefile 2017 Badan Informasi Geospasial
3 Puskesmas Tabular 2022 Data Dasar Puskesmas Kemenkes
4 Kantor Desa Tabular 2022 Tim Diskominfo Jabar
5 Jalan Tol Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
6 Jalan Provinsi Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
7 Jalan Nasional Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
8 Batas Provinsi Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
9 Batas Kecamatan Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
10 Batas Kabupaten Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
11 Batas Desa Shapefile 2020 Badan Informasi Geospasial
12 Tutupan Lahan Shapefile 2018 Bappeda Jabar

b. Untuk membuka / menambahkan data geospasial ke dalam software QGIS


dengan klik Open Data Source Manager atau dengan cara tekan Ctrl + L.
Selanjutnya klik browse

VERSI 1.1 18
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

c. Pilih seluruh data shapefile yang ada dalam folder, kemudian klik open, klik add

d. Seluruh data yang ditambahkan akan tampil pada halaman utama software QGIS

VERSI 1.1 19
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

3. Konversi Data Tabular Menjadi Data Geospasial Tipe Point


Selain menambahkan data shapefile, akan dicoba pula menambahkan data
tabular/statistik. Data tabular tersebut akan dikonversi menjadi data geospasial dengan
standar minimal harus terpenuhi yaitu tabel yang digunakan harus memiliki nilai
koordinat x dan y. Nilai X untuk longitude dan nilai Y untuk lattitude, penjelasannya
dapat dilihat berikut ini:
X = 107.087145
Y = -6.355658
Contoh data yang digunakan untuk konversi data tabular menjadi data geospasial
adalah data sebaran puskesmas seperti pada tabel di bawah ini.

a. Untuk menambahkan data seperti biasa klik open data source manager,
selanjutnya pilih tab Delimited Text. Klik browse pada kotak titik tiga, dan pilih
data puskesmas kabupaten bekasi.csv

VERSI 1.1 20
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

b. Untuk file format pilih custom delimiters dan ceklis semicolon, untuk record and
field options ceklis first record, detect field types, decimal separator is comma.
Apabila komputer anda menggunakan titik sebagai separator maka unceklis
untuk decimal separator is comma. Untuk geometry definition pilih point
coordinates, untuk X field pilih X dan Y field pilih Y. Geometry CRS
menggunakan EPSG: 4326. Setelah setting selesai maka klik add

c. Selanjutnya data sebaran puskesmas akan tampil seperti pada gambar di bawah ini

VERSI 1.1 21
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

d. Setelah tampil maka selanjutnya adalah menyimpan data sebaran puskesmas ke


dalam format shapefile. Klik kanan pada layer, pilih export dan klik save feature
as

e. Klik file name untuk menginput nama file, berikan nama Puskesmas_PT.
Selanjutnya perhatikan gambar ketiga di bawah ini untuk melakukan setting
format, pilih CRS dengan EPSG:4326, setelah itu pilih geometri type
menggunakan point, setelah itu klik OK

VERSI 1.1 22
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

f. Setelah proses penyimpanan selesai maka data Puskesmas_PT akan tampil pada
halaman utama. Setelah itu Data Puskesmas Kabupaten Bekasi.csv dapat
dihapus dari daftar layer

4. Konversi Data Tabular Menjadi Data Geospasial Tipe Polygon/Agregat


Data tabular yang berupa agregat jumlah per desa / kecamatan dapat divisualisasikan
juga ke dalam bentuk peta. Syarat minimalnya adalah data tabular yang akan di join
harus sama-sama memiliki kode wilayah baik desa / kecamatan, kode wilayahnya dapat
menggunakan kode wilayah BPS / Kemendagri.

a. Open data csv ke dalam QGIS, pilih menu open data source manager

VERSI 1.1 23
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

Pilih file csv yang akan di open

b. Setting file dengan memilih file format CSV, record and field options ceklis first
record has field names dan detect field types, untuk Geometry definition pilih
No Geometry. Bila sudah selesai klik add. Maka file csv akan tampil di QGIS.

VERSI 1.1 24
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

c. Lakukan join table antara batas kecamatan dengan file csv. Langkah pertama Klik
kanan layer batas kecamatan dan pilih properties

d. Pilih menu join, dan klik add new join (tanda ikon tambah)

VERSI 1.1 25
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

e. Pilih join layernya file csv populasi ternak jabar, pilih join field dengan kode
kecamatan yang ada di file csv, dan pilih target field dengan kode kecamatan
yang ada di layer, klik OK.

f. Tabel sudah selesai di join, kemudian Klik OK.

VERSI 1.1 26
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

g. Selanjutnya lakukan proses symbology, pilih value yang akan di visualisasikan,


tentukan jumlah klasifikasi, dan terakhir klik classify.

5. Map Symbology / memilih pewarnaan dan klasifikasi peta


a. Proses simbologi adalah proses untuk memilih simbol dan warna untuk setiap
layer peta yang tampil. Untuk memilih simbol dan memberikan warna pada
setiap layer dapat dilakukan dengan klik kanan pada salah satu layer dan
kemudian pilih properties.

VERSI 1.1 27
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

b. Pilih simbol untuk layer Kantor Desa, silahkan gunakan insting sendiri untuk
menentukan selera simbol dan warna

c. Untuk layer berbentuk poligon maka bisa menggunakan pemilihan warna secara
langsung, yaitu klik warna dalam kotak Color, kemudian copy paste kode warna
ini #a5bfdd

VERSI 1.1 28
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

d. Selanjutnya lakukan langkah yang sama untuk memilih pewarnaan layer. Kode
warna layer Sungai #6498d2

e. Layer jalan tol menggunakan marker topo main road, width 1,0 - points

VERSI 1.1 29
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

f. Kode warna layer Jalan Nasional #db1e2a

g. Layer Batas Provinsi, pilih simple line, kode warna #393535

VERSI 1.1 30
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

h. Layer Batas Kabupaten, pilih simple fill, fill style pilih no brush, kode warna
#686868

i. Layer Batas Kecamatan, pilih simple line, kode warna #54585b

VERSI 1.1 31
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

j. Layer Batas Desa, pilih simple line, kode warna #69645b

k. Pilih simbol secara bebas untuk layer Puskesmas

VERSI 1.1 32
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

l. Layer Batas Provinsi AR, kode warna #f7f6e5.

m. Khusus untuk layer tutupan lahan yang memiliki banyak kelas seperti hutan,
bangunan, kebun dll maka langkah pertama yang dilakukan adalah memilih
Categorized, dengan value nya Klass, kemudian klik Calssify. Berikut ini
merupakan kode warna yang dapat digunakan untuk tiap kelas tutupan lahan:
Hutan #43861a, Kebun/Perkebunan #36da3e, Ladang/Tegalan #b3d92b,
Sawah #eee71a, Semak Belukar #68fc6f, Sungai #122be9, Tambak/Empang
#71b1ec, Tanah Kosong #aeadbb, Terbangun #e97e60.

VERSI 1.1 33
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

6. Labeling / memunculkan label peta


Pada tahap memunculkan label peta tidak semua layer harus dimunculkan labelnya,
hanya beberapa layer yang menjadi layer utama yang perlu dimunculkan nama label.
a. Untuk langkahnya klik kanan pada layer batas desa kemudian klik properties,
masuk ke tab menu labels. Pilih value / nama objek yang akan dimunculkan
labelnya, pilih font dan ukuran font, selanjutnya klik OK. Selanjutnya lakukan
proses yang sama pada setiap layer yang akan dimununculkan labelnya

b. Layer batas kecamatan

VERSI 1.1 34
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

c. Layer batas kabupaten

d. Layer batas provinsi

VERSI 1.1 35
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

7. Map Layout / membuat layout peta


Layout peta merupakan tahap akhir dalam memvisualisasikan data geospasial. Dalam
membuat layout peta terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan
diantaranya terdiri dari:
● Judul peta adalah judul dari peta yang dibuat
● Penunjuk arah adalah penunjuk arah angin (utara)
● Skala adalah perbandingan jarak pada peta terhadap jarak sebenarnya
● Sistem koordinat adalah suatu sistem yang digunakan dalam pendefinisian
koordinat dari suatu atau beberapa titik dalam ruang
● Legenda adalah keterangan simbol dan warna dalam suatu peta
● Sumber data perlu ditampilkan dalam layout peta
● Inset peta adalah penunjuk lokasi dari objek peta dengan area yang lebih luas
● Logo peta
● Identitas pembuat peta / nama instansi pembuat peta
● Tahun pembuatan peta
a. Untuk memulai layout, klik menu project, klik new print layout

VERSI 1.1 36
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

b. Masukan judul peta sesuai dengan tema peta yang dibuat, klik OK

c. Setelah memasukan nama judul peta, maka akan muncul tampilan layout kosong.
sebelum melakukan layout terlebih dahulu atur ukuran kertas layout peta yang
akan dibuat dengan cara klik kanan pada kertas putih, pilih menu Page Properties.
pilih ukuran A4 (contoh praktikum).

d. Agar tampilan layout peta rapi maka terlebih dahulu peril dibuatkan kotak frame
pembatas layout peta dengan menggunakan menu Add Item - Add Shape - Add
Rectangle, kemudian bentuk persegi di sekitar layout peta.

VERSI 1.1 37
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

e. Kotak pembatas layout tidak boleh sama persis dengan pembatas kertas,
posisinya harus kurang dari pembatas kertas seperti pada gambar di bawah ini

f. Lakukan langkah pembuatan persegi/kotak untuk membuat kotak informasi tepi


untuk menempatkan judul, skala, legenda, sumber data dan lainnya

VERSI 1.1 38
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

g. Setelah membuat kotak informasi tepi, maka selannjutnya siapkan


kotak/tampilan untuk muka peta yang akan diitampilkan, dengan menggunakan
tools Add Map.

h. Lalu tentukan besaran kotak muka peta yang akan ditampilkan, agar telihat lebih
rapi, maka tentukan kotak tampilan muka peta sama lebarnya dengan kotak
informasi tepi yang telah dibuat sebelumnya

VERSI 1.1 39
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

i. Setelah muncul tampilan muka peta, maka pada jendela Items-Main Properties
Sesuaikan skala peta menjadi 280000 (atau sesuai kebutuhan tergantung luas
wilayah, skala, dan ukuran kertas layout)

j. Terdapat 3 gambar pada uraian ini. Untuk gambar 1 tambahkan grid peta dengan
klik ikon + add a new grid, selanjutnya klik modify. Pada gambar 2 dapat
mengatur interval dari grid yang dibuat yaitu interval x=0,1 dan interval y=0,1.
Pada gambar 3 klik line style untuk masuk ke symbol setting, selanjutnya
sesuaikan ukuran garis grid.

VERSI 1.1 40
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

Masih dalam pengaturan grid, selanjutnya pada gambar 1 paling kiri adalah untuk
mengatur jenis dan ukuran font dari nilai grid. Pada gambar 2 dan 3 sesuaikan
posisi nilai koordinat, untuk posisi left dan right ubah menjadi vertical ascending

k. Selanjutnya adalah menampilkan arah utara / north arrow. Klik add item
kemudian pilih Add North Arrow seperti pada gambar kiri. Klid add scale bar
untuk menambahkan skala batang seperti pada gambar kanan

VERSI 1.1 41
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

l. Untuk menampilkan legenda / keterangan dari peta, klik add item dan klik add
legend. Pada gambar 2 muncul kotak dialog pengaturan legenda.

Pada gambar 1 (kiri) kita dapat menghapus beberapa layer yang dirasa tidak
perlu masuk ke dalam legenda. Pada gambar 2 (tengah) untuk menyesuaikan
ukuran dan jenis font dari legenda. Pada gambar 3 (kanan) untuk menyesuaikan
ukuran dari simbol legenda

VERSI 1.1 42
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

m. Bila ingin merubah nama layer agar lebih rapih, maka klik kotak legenda di kiri,
kemudian klik salah satu layer pada item properties di sebelah kanan, kemudian
klik ikon selected item properties.

n. Inset Peta, untuk menambahkan penunjuk lokasi ke dalam muka peta utama klik
Add Picture, kemudian pilih raster image (gambar kanan) dan klik kotak dialog
bertanda titik tiga, klik open (gambar 3) inset peta bekasi kab.png

Setelah ditambahkan maka sesuaikan posisi penyimpanan inset peta ke dalam


muka peta

VERSI 1.1 43
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

o. Sistem Koordinat, masukan informasi sistem koordinat ke dalam layout peta:


Proyeksi : ........ Mercator
Sistem Grid : ........ Geographic
Datum Horizontal : ........ WGS 1984

p. Sumber Data, masukan informasi sumber data ke dalam layout peta


menggunakan add label:
Sumber Data:
1. Sebaran Kantor Desa, tracing menggunakan Google Earth Pro
2. Tutupan Lahan, Bappeda Jabar
3. Peta Dasar, Badan Informasi Geospasial

VERSI 1.1 44
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

q. Logo dan Identitas pembuat peta, klik add item, pilih add picture, klik di dalam
layout peta, klik browse (kotak titik tiga)

Pilih logo kabupaten bekasi dan klik open, atau bila ingin menambahkan logo
instansi dapat dilakukan langkah yang sama untuk mengulangi proses tersebut

Selanjutnya akan muncul logo dalam muka peta

VERSI 1.1 45
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

r. Eksport layout peta, setelah selesai melakukan layout peta maka selanjutnya
layout tersebut dapat disimpan ke dalam format jpg/png/pdf. Klik export as
image, atur ukuran resolusi gambar yang akan di eksport

VERSI 1.1 46
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

s. Hasil akhir layout peta sebaran kantor desa di Kabupaten Bekasi

VERSI 1.1 47
MODUL PENGOLAHAN DATA GEOSPASIAL TINGKAT DASAR

SELESAI
SEMANGAT MENCOBA KEMBALI DI KANTOR

VERSI 1.1 48

Anda mungkin juga menyukai