Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :01 Halaman 1 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
Prosedur kerja pengambilan Spesimen Covid-19 yang meluputi persiapan bahan
Pengertian
dan peralatan, ternik pengambilan, pengepakan dan pengiriman spesimen
Untuk mendapatkan sampel covid-19 yang memenuhi syarat untuk dilakukan
Tujuan pemeriksaan laboratorium yaitu pemeriksaan Molekuer Virus Sars-CoV2 atau
Covid-19
Alat dan A. Dokumen :
Bahan • Formulir Form Covid-19 (form permintaan pemeriksaan)
• Formulir epidemiologi
• Surat pengantar dari Dinas Kesehatan
• Informed concent

B. Status Kelompok Pasien yang dijadikan target swab (Berdasarkan Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi COVID-19, Dirjen P2P, Kemenkes,
rev04 27 maret 2020) :
• Pasien dengan pengawasan (PDP); pengambilan spesimen dilakukan
pada hari 1 dan 2, serta bila terjadi kondisi perburukan
• Orang dalam pemantauan (ODP); pengambilan spesimen dilakukan pada
hari 1 dan 2, serta bila terjadi kondisi perburukan
• Orang tanpa gejala (OTG) yaitu kontak erat dengan pasien konfirmasi
COVID-19 : pengambilan spesimen pada hari ke-1 dan ke-14 sejak
terpapar
• Rekomendasi pemulangan pasien dengan pemulihan klinis : Rekomendasi
tersebut diberikan setelah dua kali uji real-time PCR pada spesimen yang
diambil minimal berjarak 24 jam memberi hasilnegatif.

C. Jenis Spesimen
• Swab Nasofaring ( Presentase Positif 63%)
• Swab Orofaring (Presentase Posistif 32 %)
Suhu pengiriman 2-8⁰C ≤5 hari

• Sputum (72%)
Suhu pengiriman 2-8⁰C ≤2 hari.
Pengambilan spesimen sputum berlaku syarat:
1. Pasien dapat mengeluarkan sputum (bukan saliva), dengan cara
batuk spontan atau dapat juga diambil dengan cara aspirasi
menggunakan mucus extractor melalui endotracheal tube (ETT).
Pengambilan sputum dengan cara induksi tidak dianjurkan
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 2 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
mengingat sangat berpotensi timbulnya aerosol yang
mempermudah transmisi airborne. mengingat sangat berpotensi
timbulnya aerosol yang mempermudah transmisi airborne.
2. Pasien melakukan batuk spontan di dalam ruangan bertekanan
negatif atau di lokasi dengan ventilasi terbuka yang jauh dari
keramaian atau lalu-lalang orang seperti pojok dahak yang biasa
digunakan untuk pengumpulan sputum untuk pemeriksaan BTA
(batang tahan asam) atau M.tuberculosis –
3. Bagi petugas yang mendampingi pasien saat pengambilan
spesimen sputum melakukan kewaspadaan droplet, kontak dan
aerosol
4. Jika situasi dan kondisi diatas tidak dapat dilakukan maka
pengambilan spesimen sputum tidak direkomendasikan.

D. Tempat Pengambilan Spesimen :


• Ideal : Ruangan khusus dengan tekanan udara negatif
• Bila tidak tersedia dilakukan di ruangan terpisah dengan ruangan lain dan
dilakukan dekontaminasi sebelum dan setelah serangkaian pengambilan
spesimen dilakukan dan menggunakan APD lengkap sebelum masuk
ruangan . Penghematan APD dapat dilakukan dengan pengambilan
spesimen pada pasien secara berurutan (kohort) dengan menggunakan
APD yang sama namun mengganti sarung tangan pendek/paling luar
untuk setiap pasien

E. Alat
1. Alat Pelindung Diri (Level 3)
a. Masker N95

b. Gaun/ Cover All


PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 3 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
c. Sarung tangan panjang dan pendek
Jumlah menyesuaikan dengan jumlah pasien yang akan diambil.
Minimal 3 buah sarung tangan.

d. Pelindung mata atau pelindung wajah

e. Pelindung kepala

f. Sepatu pelindung atau cover shoes

g. Bisa ditambah apron kalau menggunakan gaun


PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 4 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
2. Peraltan dan media Pengiriman Spesimen Saluran Pernafasan
a. ViralTransport Media (VTM), misalnya : HBSS, Virocult, MEM, UTM,
• Disimpan dalam freezer -20⁰C.(dalam keadaan beku, VTM
berwarna kuning = normal)
• Jika akan digunkan dicairkan terlebih dahulu
• Hindari beku-cair (VTM akan rusak)

b. Swab dacron atau flocked swab

Prosedur c. Tongue Spatel

d. Kontainer Steril untuk sputum *

3. Peraltan dan media Pengiriman Spesimen Saluran Pernafasan


e. ViralTransport Media (VTM), misalnya : HBSS, Virocult, MEM, UTM,
• Disimpan dalam freezer -20⁰C.(dalam keadaan beku, VTM
berwarna kuning = normal)
• Jika akan digunkan dicairkan terlebih dahulu
• Hindari beku-cair (VTM akan rusak)
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen : Nomor Revisi :
Halaman 5 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020 01
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003

f. Swab dacron atau flocked swab

g. Tongue Spatel

h. Kontainer Steril untuk sputum *

i. Parafilm

j. Plastik Klip dengan absorben (dapat menggunakan tissue towel)


PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 6 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003

k. Cool box
Menggunakan ice gel/ gel pack disekeliling dalam box

l. Senter atau penlight atau head lamp

m. Gunting steril

n. Marker atau label


PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 7 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
Bahan pelengkap lainnya:
1. Antiseptik alkohol 70% dalam botol spray
2. Handrub
3. Sabun medis/ antiseptik

A. Petugas pengambil spesimen melakukan tindakan antiseptik:


• Selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah tindakan
• Menjaga kebersihan ruangan dengan desinfektan
B. Pengambilan Spesimen Nasofaring dan orofaring
a. Petugas memberi salam, memperkenalkan diri, dan memastikan identitas
pasien.
b. Mempersiapkan peralatan dan bahan diatas trolley
c. Memberikan label yang berisi nama pasien dan kode nomer spesimen.
Jika label bernomer tidak tersedia maka penamaan menggunakan marker
pada bagian berwarna putih di dinding cryotube VTM. Memastikan ulang
identitas pasien dengan label nama di cryotube.

1.1 Tahap Pengambilan Nasofaring


1. Persiapkan VTM, VTM dicairkan di suhu ruang
2. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai
plastic atau jenis Flocked Swab (tangkai lebih lentur). Jangan
menggunakan swab kapas atau swab yang mengandung Calcium
Alginat atau Swab kapas dengan tangkai kayu, karena dapat
menghambat proses pemeriksaan secara molekuler.
3. Posisi pasien duduk dengan kepala bersandar (menengadah). Pada
pasien yang tirah baring (tidak dapat duduk), petugaslah yang
menyesuaikan arah swab
4. Pastikan tidak ada Obstruksi (hambatan pada lubang hidung).
5. Tangan kanan petugas melakukan swab nasofaring dengan cara
memasukkan swab secara perlahan kedalam lubang hidung kanan,
menyusuri lantai hidung ke arah septum nasi/arah medial, sampai
terasa tahanan. Apabila diperlukan, tangan kiri petugas memegang
kepala pasien untuk fiksasi atau menahan kepala tidak
bergerak.Panjang tangkai swab yang masuk kurang lebih setengah
(0,5) sampai dengan tiga-per-empat (0,75) jarak lubang hidung
dengan telinga. Putar tangkai aplikator swab sebanyak 1- 2 putaran
lalu dikeluarkan secara perlahan. Selanjutnya dilakukan hal yang
sama ke lubang hidung kiri. Pengambilan spesimen di kedua lubang
hidung adalah untuk meningkatkan positivitas hasil pemeriksaan. Jika
kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan pada dua (2) lubang
hidung, maka cukup diakukan pada satu (1) lubang hidung saja.
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 8 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003

6. Perlu diperhatikan: arah tangkai swab saat masuk dalam lubang


hidung menuju nasofaring, tidak mengarah ke atas atau kearah mata.
Jika terdapat tahanan sebelum mencapai panjang tangkai swab yang
diharapkan, maka jangan dipaksakan, tindakan dihentikan tindakan
dan dikonsulkan kepada tenaga medis yang lebih kompeten misalnya
spesialis THT-KL.
7. Ujung swab dimasukkan kedalam medium transport yang sudah
dibuka secara aseptik, kemudian tangkai dipotong dengan cara
mematahkan atau menggunakan gunting sedemikian hingga
menhindari tumpahan/cipratan dan VTM bisa ditutup rapat. Gunting
dibersihkan dengan kapas alkohol 70% setiap kali setelah dan
sebelum digunakan lagi.

8. Pastikan label kode spesimen sesuai dengan kode yang ada di


formulir/Kuesioner
9. Cryotube kemudian dililit parafilm dan masukkan ke dalam Plastik
Klip. Jika ada lebih dari 1 pasien, maka Plastik Klip
dibedakan/terpisah. Untuk menghindari kontaminasisilang.
10. Simpan pada suhu 4-8 ° C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam
Freezer.
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 9 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
1.2 Tahap Pengambilan Orofaring (Pedoman dari PAMKI)
1. Gunakan APD sesuai standar
2. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (VTM)
3. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik.
4. Pasien masih dalam posisi duduk dan sedikit menengadah, diminta
membuka mulut dan diamati untuk menentukan perlu atau tidaknya
menggunakan spatel lidah untuk membantu mencapai faring posterior
5. Swab dimasukkan secara perlahan sampai mencapai dinding faring
posterior (dinding faring belakang uvula). Petugas perlu
mengantisipasi risiko timbulnya refleks batuk, muntah dan vagal
reflex, akibat tindakan tersebut.
6. Swab dimasukkan secara perlahan sampai mencapai dinding faring
posterior (dinding faring belakang uvula). Petugas perlu
mengantisipasi risiko timbulnya refleks batuk, muntah dan vagal
reflex, akibat tindakan tersebut.

7. Kemudian masukkan swab orofaring sesegera mungkin ke dalam


cryotube yang berisi virus transport medium.
8. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube
dapat ditutup dengan rapat.

9. Cryotube kemudian dililit parafilm.


10. Cryotube yang sudah berisi swab dibungkus dalam tisu bersih lalu
dimasukan ke dalam plastik klip.
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 10 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
1.3 Tahap Pengambilan Orofaring (Pedoman dari Litbangkes)
11. Gunakan APD sesuai standar
12. Persiapkan cryotube yang berisi 1,5 ml media transport virus (VTM)
13. Gunakan swab yang terbuat dari Dacron/rayon steril dengan tangkai
plastik.
14. Pasien masih dalam posisi duduk dan sedikit menengadah, diminta
membuka mulut.
15. Lakukan usap pada belakang tonsil dan hindarkan swab menyentuh
bagian lidah

16. Kemudian masukkan swab orofaring sesegera mungkin ke dalam


cryotube yang berisi virus transport medium.
17. Putuskan tangkai plastik di daerah mulut cryotube agar cryotube
dapat ditutup dengan rapat.

18. Cryotube kemudian dililit parafilm.


19. Cryotube yang sudah berisi swab dibungkus dalam tisu bersih lalu
dimasukan ke dalam plastik klip.
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 10 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
20. Simpan dalam suhu 4-8°C sebelum dikirim. Jangan dibekukan dalam
Freezer

1.4 Pengambilan Spesimen Sputum


1. Container steril spesimen
2. Plastik Klip atau Plastik pembungkus container
3. Sputum di tampung dalam container Steril

1.5 Pengepakan Dan Pengiriman Spesimen


1. Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373,
"Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan diangkut/ditransportasikan
dengan tujuan diagnostik atau investigasi.
2. Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan
tumpahan. Adapun sistem yang digunakan adalah dengan
menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan
pedoman dari WHO dan International Air Transport Association (IATA)
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 11 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
Pengepakkan/Pengiriman
1. Masukkan pot sputum ke dalam plastik klip per spesimen
2. Demikian juga untuk swab nasofaring dan orofaring harus dikirim dalam
plastik klip secara terpisah (per pasien/spesimen)

3. Seluruh spesimen dimasukkan ke dalam cool box yang berisi Ice pack
yang telah dibekukan terlebih dahulu. Suhu pengiriman dijaga pada 2-8°C.
4. Ice packs sebaiknya ditempatkan pada sisi kirikanan (ditambahkan juga
bagian atas-bawah jika memungkinkan).
5. Harus dapat dipastikan bahwa spesimen tetap terjaga kondisi suhunya
saat diterima di laboratorium

6. Jangan lupa masukkan juga formulir penyelidikan epidemiologi, formulir


permintaan pemeriksaan dan surat pengantar dari Dinkes yang telah diisi
dan diberi label ke dalam cool box dengan terlebih dahulu dimasukkan
dalam wadah plastik
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 13 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
7. Ke dalam cool box juga bisa dimasukkan kertas pengganjal (bisa berupa
kertas koran yang diremas remas). Kemudian ditutup

8. Tutup Cool box dengan selotip dan beri label pada sisi kanan dan atau kiri
cool box, yang ditujukan ke Laboratorium rujukan.

1.6 Cara Pemakaian dan Pelepasan APD


Hal yang perlu diingat :
• Menggunakan baju kerja (scrub suit)
• Lepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang digunakan
• Melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APD
• Gunakan APD mulai dari antero room dan melepas APD di antero room
• Mandi setelah selesai menggunakan APD

A. Langkah-langkah pemakaian APD dengan Gaun


1. Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub
suit di ruang ganti (Kalau tersedia)
2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak
rusak
3. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
4. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan
sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas
menggunakan pelindung sepatu (shoe covers) dengan cara pelindung
sepatu dipakai di luar sepatu petugas dan menutupi celana panjang
petugas
5. Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara
pertama memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke
belakang dengan baik. Pastikan tali terikat dengan baik
6. Pasang masker N95 dengan cara letakkan masker bedah didepan
hidung dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali
diikat ke belakang.
7. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata
8. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik.
9. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 14 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
B. Langkah-langkah pelepasan APD dengan Gaun
1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor
2. Buka sarung tangan pertama
3. Buka pelindung kepala dan face shield
4. Buka Googles
5. Buka pelindung sepatu/ sepatu pelindung (booth)
6. Buka Masker bedah/ N95

C. Langkah-langkah pemakaian APD dengan Coverall


1. Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub
suit di ruang ganti (Kalau tersedia)
2. Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak
rusak
3. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand
sanitizer dengan menggunakan 6 langkah
4. Kenakan sepatu pelindung (boots). Jika petugas menggunakan
sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas
menggunakan pelindung sepatu (shoe covers) dengan cara pelindung
sepatu dipakai di luar sepatu petugas atau jika coverall tertutup
sampai sepatu petugas maka tidak perlu menggunakan pelindung
sepatu
5. Pakai Coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain berada di
bagian depan tubuh. Coverall menutupi area kaki sampai leher
Keterangan: Apabila petugas kesehatan akan melakukan tindakan
aerosol maka petugas kesehatan dapat menambahkan pelindung
wajah (face shield) setelah pemasangan pelindung kepala dengan
menempatkan bando face shield di atas alis dan pastikan pelindung
wajah menutupi seluruh wajah sampai ke dagu.
langkah – langkah pemakaian APD dengan coverall adalah sebagai
berikut: memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang bagian
lengan dan rapatkan coverall di bagian tubuh dengan menaikkan
zipper sampai ke bagian leher, Hood atau pelindung kepala dari
coverall dibiarkan terbuka di belakang leher.
6. Pasang masker N95 dengan cara letakkan masker bedah didepan
hidung dan mulut dengan memegang ke dua sisi tali kemudian tali
diikat ke belakang
7. Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan
telinga dengan baik
8. Pasang pelindung mata (goggles) rapat menutupi mata.
9. Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun
PROSEDUR KERJA PENGAMBILAN SWAB&SPUTUM SPESIMEN COVID-19
Nomor Dokumen :
Nomor Revisi : 01 Halaman 15 dari 15
S5P2/02.19/PK/LABKES-BJM/2020
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Kepala UPT Labkesda Banjarmasin
Prosedur Kerja 17 April 2020
(PK)
Syahrani, SKM
NIP. 19650223 198812 1 003
D. Langkah-langkah pelepasan APD dengan Coverall
1. Petugas kesehatan berdiri di area kotor
2. Buka hood atau pelindung kepala coverall dengan cara buka pelindung
kepala di mulai dari bagian sisi kepala, depan dan kemudian perlahan
menuju ke bagian belakang kepala sampai terbuka
3. Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper dari atas ke
bawah kemudian tangan memegang sisi dalam bagian depan coverall
sambil berusaha membuka perlahan dari bagian depan tubuh, lengan
dengan perlahan sambil bersamaan membuka sarung tangan
kemudian dilanjutkan ke area yang menutupi bagian kaki dengan
melipat bagian luar ke dalam dan selama membuka coverall selalu
usahakan menjauh dari tubuh petugas kemudian setelah selesai,
coverall dimasukkan ke tempat sampah infeksius
4. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan
menggunakan 6 langkah
5. Buka pelindung mata (goggles) dengan cara menundukkan sedikit
kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggles)
secara bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas
kemudian goggles dimasukkan ke dalam kotak tertutup
6. Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah
secara perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius
7. Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer menggunakan 6
langkah
8. Setelah membuka scrub suit, Petugas segera membersihkan tubuh/
mandi untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa
Referensi 1. Penatalaksanaan Dan Pemeriksaan Spesimen COVID-19 Puslitbang
Biomedis Dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Jakarta, 20
Februari 2020.
2. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Menghadapi Wabah Covid-
19 Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2020
3. PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD) DALAM
MENGHADAPI WABAH COVID-19 DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN,
JAKARTA 6 APRIL 2020
4. Panduan Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik Untuk Penegakkan Diagnosis
Covid-19, PAMKI, 16 April 2020

Anda mungkin juga menyukai