Anda di halaman 1dari 30

74 Cabang Biologi

Cabang-Cabang Biologi dan


Penjelasannya
Ada 74 cabang biologi yang dipelajari di dunia ini. Kenali satu per satu definisi
dan fokus di bidang apa.

1. Agronomi
Ilmu yang mempelajari tanaman budidaya. Biasanya mengkaji pemilihan benih
yang baik, teknologi aplikasi pupuk yang tepat, jarak penanaman, serta
kedalaman tanam untuk hasil yang maksimal bahkan sampai membuat biji
yang baik dan berkualitas.

2. Anatomi
Ilmu yang mengkaji struktur dalam tubuh makhluk hidup (tingkat organ dan
sistem organ) 

3. Andrologi
cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari struktur dan fungsi sistem
reproduksi pria (proses, hormon, kelainan, dan lain-lain) 

4. Astrobiologi
Ilmu yang mempelajari asal-usul, evolusi, penyebaran, dan masa depan
kehidupan di alam semesta 

5. Bakteriologi
Cabang ilmu biologi yang mengkaji bakteri dari segi kehidupan dan
peranannya bagi kehidupan alam dan manusia.
6. Bioinformatika
Ilmu yang mempelajari pemanfaatan teknologi informasi untuk mempelajari
dan menyimpan data biologi seperti genom dan DNA

7. Biologi evolusioner
Ilmu yang mempelajari proses evolusi, asal-usul, dan keturunan jenis-jenis
makhluk hidup sepanjang waktu 

8. Biologi kelautan
Ilmu yang mempelajari ekosistem, tumbuhan, dan hewan laut 

9. Biologi molekuler
Ilmu yang mempelajari penyusun tubuh makhluk hidup tingkat molekuler
(tingkat molekul) 

10. Biologi sintetis


Ilmu yang mempelajari konstruksi biologi yang tidak ditemukan di alam 

11. Biologi teoritis


Ilmu yang mempelajari pemodelan matematika untuk fenomena biologi 

12. Bioteknologi
Ilmu yang mempelajari penerapan biologi untuk menghasilkan produk guna
meningkatkan kesejahteraan manusia 

13. Biogeografi
Ilmu yang mempelajari distribusi dan sejarah spesies di muka bumi.

14. Biofisika
Cabang ilmu biologi yang mempelajari proses biologi melalui metode yang
digunakan dalam ilmu fisika 

15. Biokimia
Ilmu yang mempelajari reaksi kimia dalam makhluk hidup, terutama dalam
tingkat sel 

16. Biologi kuantum


Ilmu yang mempelajari aplikasi mekanika kimia teoritis & kuantum pada objek
dan permasalahan biologi 

17. Botani
Ilmu yang mempelajari khusus tentang tumbuh-tumbuhan dan tanaman. 

18. Briologi
Cabang ilmu biologi yang mempelajari dan mengkaji tentang lumut-lumut.

19. Dendrologi
Ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya,
seperti liana 

20. Ekologi
lmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik (interkasi) antara
makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik)

21. Embriologi
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang perkembangan embrio 

22. Entomologi
Ilmu yang mempelajari tentang serangga dan kehidupannya

23. Enzimologi
Ilmu yang mengkaji khusus tentang enzim

24. Evolusi
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup
dalam jangka panjang bahkan ratusan tahun lebih.

25. Epidemiologi
Ilmu yang mempelajari tentang pola distribusi penyakit (distribusi peristiwa
yang terkait kesehatan pada populasi tertentu di suatu wilayah tertentu atau
seluruh dunia)

26. Eugenetika
Ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum pewarisan sifat (genetika)

27. Endokrinologi
Ilmu yang mempelajari tentang perhormonan

28. Etnobiologi
Ilmu yang mempelajari tentang cara makhluk hidup diperlukan atau
digunakan oleh kebudayaan manusia 

29. Fikologi
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan Alga/ganggang 
30. Fisiologi
Ilmu yang mempelajari tentang fungsi kerja tubuh 

31. Fisioterapi
Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot 

32. Farmakologi
Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan lebih dalam lagi

33. Farmakognosi
Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan dari sumber alami seperti
tumbuhan, hewan, atau mikroba 

34. Filogeni
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan di antara organisme yang dikaitkan
dengan evolusi 

35. Fotobiologi
Ilmu yang mempelajari tentang interaksi cahaya dan organisme hidup 

36. Genetika
Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat 

37. Histologi
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh tumbuhan dan hewan 38.
Hematologi: Ilmu yang mempelajari tentang darah
39. Herpetologi
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan hewan melata, yakni jenis-jenis
reptilia dan amfibia 

40. Imunologi
Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh 

41. Iktiologi
keilmuan cabang dari zoologi yang mempelajari kehidupan (biologi) ikan

42. Kardiologi
Ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah 

43. Karsinologi
Ilmu yang mempelajari tentang Krustasea (udang-udangan dan kepiting) 

44. Limnolog
Ilmu yang mengkaji khusus perkembangan dan kehidupan tentang Perairan
darat 

45. Mamalogi
Ilmu yang mempelajari tentang Mamalia

46. Mikologi
Ilmu yang mempelajari tentang Fungi disebut juga cendawan

47. Mikrobiologi
Ilmu yang mempelajari tentang Mikroorganisme dan penggunaanya
48. Malakologi
Ilmu yang mempelajari tentang Moluska 

49. Morfologi
Ilmu yang mempelajari tentang Bentuk atau ciri luar organisme. Morofologi
adalah cabang biologi yang mempelajari bentuk luar makhluk hidup secara
detail dan teiliti.

50. Neurologi
Ilmu yang mempelajari tentang penyimpangan pada sistem saraf 

51. Nematolog
Ilmu yang mempelajari tentang Nematoda atau cacing gilig 

52. Neurofisika
Ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf dalam tingkat molekul 

53. Organologi
Ilmu yang mempelajari tentang organ tubuh 

54. Onkologi
Ilmu yang mempelajari tentang Kanker 

55. Ontogeni
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot
menjadi dewasa

56. Ornitolog
Ilmu yang mempelajari tentang burung 

57. Osteologi
Ilmu yang mempelajari tentang tulang 

58. Patologi
Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya 

59. Palaentologi
Ilmu yang mempelajari tentang fosil dan kaitannya dengan sejarah bumi 

60. Paleobotani
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan masa lampau (fosil tumbuhan)

61. Paleozoologi
Ilmu yang mempelajari tentang hewan purba 

62. Parasitologi
Ilmu yang mempelajari tentang parasit dan parasitisme 

63. Protozoologi
Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa 64. Primatologi: Ilmu yang
mempelajari tentang Primata 

65. Pulmonologi
Ilmu yang mempelajari tentang Paru-paru (sub dari ilmu kedokteran penyakit
dalam)
66. Radiologi
Ilmu yang mempelajari tentang pencitraan medis untuk mendiagnosis dan
menyembuhkan penyakit 

67. Rekayasa genetika


Ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetik pada makhluk hidup.

68. Sanitasi
Ilmu yang mempelajari tentang Kesehatan lingkungan 

69. Sitologi
Ilmu yang mempelajari tentang Sel 

70. Taksonomi
Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan organisme 

71. Teratologi
Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan 

72. Virologi
Ilmu yang mempelajari tentang Virus dan persebarannya

73. Virofisika
Ilmu yang mempelajari tentang mekanika dan dinamika interaksi antara virus
dan sel 

74. Zoologi
Ilmu serius yang mempelajari tidak hanya perilaku, anatomi, dan struktur
internal hewan, tetapi juga organisme secara keseluruhan. Beberapa topik
yang akan Anda temui termasuk habitat alami, kondisi yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup, adaptasi, dan evolusi hewan.
*Organ Tubuh Manusia: Pengertian,
Bagian, dan Fungsinya

Menurut Brum (1994) Manusia mempunyai sembilan sistem organ yakni sistem pencernaan,
sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem motorik atau gerak, sistem
reproduksi, sistem saraf, sistem integumen dan sistem endokrin.

Sumber: Kompas.com

Organ sendiri merupakan kumpulan jaringan yang mempunyai satu fungsi atau lebih.
Berdasarkan sisi letaknya, organ tubuh terbagi menjadi dua, yaitu organ dalam dan organ
luar. Organ dalam tubuh terdiri dari jantung, ginjal, lambung dan usus. Sedangkan untuk
organ luar tubuh adalah hidung dan kulit.

Bagian – Bagian Sistem Organ Tubuh Manusia

Sumber: Kompas.com

Berdasarkan fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian,
antara lain sebagai berikut.

1. Sistem Indra
Pancaindra atau biasa disebut sistem indra pada manusia yang terdiri dari 5 indra. Pancaindra
tersebut terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Semuanya mempunyai fungsi
masing – masing. Mata berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk
mencium bau, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.

Kulit itu sendiri merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi organ
dalam tubuh. Selain sebagai indra peraba, kulit juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari
mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu tubuh serta menjaga tubuh agar
tidak terlalu cepat kehilangan cairan.

2. Sistem Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular atau biasa disebut sistem peredaran darah. Sistem kardiovaskuler
terdiri dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vascular). Sistem ini bertanggung jawab
dalam memastikan sirkulasi darah agar berjalan dengan lancar, yaitu dengan memompa dan
mengedarkan darah ke seluruh tubuh sehingga sering disebut sistem transportasi.
Darah sendiri sebagai sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain seperti
hormone untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu darah yang bertugas untuk membawa
zat beracun seperti karbon dioksida agar dapat dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran
darah pada tubuh manusia yaitu jantung dan pembuluh darah.

Sumber: Kompas.com

Jantung bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Selain jantung, ada pembuluh darah
yang dapat mendukung sistem peredaran darah. Darah yang beredar di pembuluh darah ke
seluruh tubuh disebut loop tertutup. Pembuluh darah dibagi menjadi kapiler, arteri, dan vena
sesuai dengan fungsinya.

Sistem peredaran darah manusia sebagai sistem peredaran darah tertutup karena darah akan
mengalir keluar masuk tubuh melalui pembuluh darah dan darah akan mengalir melalui
jantung dua kali. Oleh sebab itu, dinamakan sirkuit ganda yang memiliki elemen – elemen
sebagai berikut.

a. Sirkuit Sistematik
Sirkuit sistematik biasa disebut dengan sirkuit utama. Aliran darah sistematik sebagai aliran
darah yang mengeluarkan darah kaya oksigen dari bilik kiri jantung/ventrikel dan akan
mengedarkannya ke jaringan tubuh. Oksigen ditukar dengan karbon dioksida di jaringan
tubuh. Darah yang kaya karbon dioksida tersebut kemudian diangkut melalui pembuluh darah
ke atrium kanan jantung.
b. Sirkulasi Paru
Sirkulasi paru sebagai sistem peredaran darah yang akan membawa darah dari jantung ke
paru – paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbon dioksida dari ventrikel kanan
dibawa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, di mana ia akan ditukar dengan darah yang
kaya oksigen di kantung paru-paru serta mengalir melalui vena pulmonalis ke atrium kiri
jantung.

3. Sistem Pernapasan
Salah satu sistem organ yang mempunyai peran vital bagi kelangsungan hidup manusia
adalah sistem pernapasan. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang
dihirup serta mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolism dari dalam tubuh.

Organ sistem pernapasan sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu organ sistem pernapasan atas
dan bawah. Organ sistem pernapasan bagian atas meliputi rongga hidung, sinus, faring dan
jaring. Untuk organ sistem pernapasan bagian bawah itu sendiri meliputi trakea, bronkus,
diafragma dan paru – paru.

Di sistem pernapasan terjadi respirasi yang merupakan proses pertukaran gas organisme dan
lingkungan. Oksigen sebagai kebutuhan utama saat bernafas, selain itu juga dibutuhkan untuk
pembakaran atau oksidasi makanan seperti gula atau glukosa. Proses ini membantu
menghasilkan energi untuk aktivitas sehari – hari seperti pertumbuhan, menjaga suhu tubuh,
pembakaran sel somatic dan kontraksi otot.

Tidak hanya menghasilkan energi, bernafas juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Sehingga sistem pernapasan didukung oleh organ – organ dengan berbagai bentuk dan fungsi.

Sistem pernapasan juga mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Paru – paru dapat
dibandingkan dengan dua bursa synovial lambung di mana bagian dalamnya akan terhubung
ke udara luar melalui saluran udara.

Bagian dalamnya sangat besar dan terdiri dari kantung mata alveolus dengan dinding yang
sangat tipis. Adanya pertukaran gas terjadi di alveolus. Selama proses pernapasan, oksigen
yang diambil dapat mengoksidasi makanan yang dihasilkan oleh pencernaan makanan.
4. Sistem Pencernaan
Setiap manusia membutuhkan makanan dari tumbuhan dan hewan. Makanan yang masuk ke
dalam perut dan dicerna atau dipecah menjadi bagian atau molekul yang lebih kecil dan
sederhana. Proses ini akan berlangsung di sistem pencernaan. Makanan diserap oleh saluran
pencernaan dan diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk molekul kecil.

Sistem pencernaan ini memungkinkan tubuh untuk dapat menerima makanan, kemudian
diolah menjadi nutrisi serta energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme
makanan akan menjadi energy serta nutrisi yang melibatkan sistem pencernaan terdiri dari
beberapa organ seperti mulut, kerongkongan, lambung, hati, pancreas, usus, dan anus.

Dalam sistem pencernaan, pulping dibagi menjadi dua yaitu pulping mekanik dan pulping
kimia. Pencernaan mekanis sebagai proses mengubah makanan dari kasar menjadi kecil atau
halus. Proses ini berlangsung pada gigi di dalam mulut.

Pencernaan kimiawi merupakan proses yang menggunakan enzim untuk mengubah makanan
dari zat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana yaitu terjadi di mulut, lambung dan usus.
Enzim ini mengandung zat kimia yang diproduksi tubuh untuk mendorong reaksi kimia
makanan di dalam tubuh.

Organ – organ tubuh manusia yang terlibat dalam sistem pencernaan sebagai berikut.

a. Mulut
Proses pencernaan makanan dimulai di mana makanan masuk ke mulut dan rongga mulut di
mulai di saluran pencernaan. Pencemaran mekanis dan kimiawi terjadi di mulut. Organ yang
bekerja di dalam mulut seperti lidah, gigi serta kelenjar ludah. Yang berperan dalam
pencernaan mekanik makanan dengan mengunyah yaitu lidah dan gigi.

b. Kerongkongan
Makanan yang dicerna di mulut akan dikirim ke kerongkongan. Kerongkongan mempunyai
bentuk seperti selang ataupun tabung air dengan panjang sekitar 2530 cm. hal ini dimulai dari
dada, di belakang leher, belakang faring serta di belakang jantung dan akan berakhir di perut
melalui septum rongga tubuh di depan tulang belakang.
c, Lambung
Lambung sebagai saluran pencernaan yang mengembang seperti kantung, terletak di bagian
atas rongga perut kiri dan sebagian ditutupi oleh hati dan limpa. Bentuk lambung seperti
huruf J.

d. Hati
Hati mempunyai letak di bawah septum rongga tubuh dan mengisi sebagian besar bagian atas
rongga perut kanan. Hati sendiri menghasilkan empedu dan terkumpul di kantong empedu.

e. Pankreas
Pankreas terletak di dinding posterior abdomen dan sisi kiri limpa. Ujungnya ada di loop
duodenum. Saluran pankreas ini mengarah ke duodenum bersama dengan saluran empedu.

f. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berbentuk dengan memiliki diameter sekitar 2,5 cm. Saat
diregangkan, usus halus dapat mencapai panjang sekitar 6 meter.

g. Usus Besar
Usus halus dapat menyerap zat makanan. Zat yang tidak dapat diserap di dorong ke dalam
usus besar.

h. Anus
Bagian bawah dari sumbu usus akhirnya mengarah ke saluran anus yang kemudian
mengeluarkan feses.

5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada pria dan wanita berbeda. Untuk pria, sistem reproduksi mencakup
semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan seperti
penis, testis, epididymis, dan vas deferens.

Sedangkan untuk sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan dan melahirkan anak. Organ reproduksi ini meliputi vagina,
rahim, ovarium dan tuba falopi.

Sistem reproduksi manusia dibagi menjadi organ reproduksi pria dan wanita.

a. Alat Reproduksi Pria


Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.
Alat kelamin luar terdiri dari penis dan skrotum. Alat reproduksi luar terdiri dari testis, vas
deferens, uretra, dan gonad.

b. Alat Reproduksi Wanita


Pada organ reproduksi wanita dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ reproduksi luar dan
organ reproduksi dalam. Contoh dari organ reproduksi luar wanita seperti vulva, labium dan
saluran genital. Vulva merupakan celah terluar pada organ reproduksi wanita yang dikelilingi
oleh sepasang bibir kanan dan kiri. Kedua bibir ini dinamakan labia. Vulva tersebut
mengarah ke dua saluran, yaitu saluran kemih dan alat kelamin/vagina.

Sedangkan organ reproduksi wanita terdiri dari ovarium, saluran genital dan vagina.

6. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih dan uretra. Sistem organ
ini mempunyai fungsi untuk menyaring racun, cairan dan elektrolit yang berlebihan, seperti
kalium dan natrium di dalam darah.

Setelah disaring, darah tersebut akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sementara sisa limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.

Selain berfungsi untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk mengatur
jumlah elektrolit dan cairan tubuh serta dapat memastikan tingkat asam – basa atau pH darah
berada pada kadar yang normal.

7. Sistem Saraf dan Muskuloskeletal


Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik.
Sistem saraf ini memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami serta memberi respons
terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, sistem saraf juga mempunyai peran dalam tubuh
untuk bergerak bersama dengan sistem muskuloskeletal.

Sistem muskuloskeletal terdiri dari otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Pada umumnya,
sistem ini mempunyai fungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan
tubuh, menghasilkan panas tubuh melalui metabolism serta melindungi organ dalam tubuh.

8. Sistem Endokrin
Sistem ini mencakup hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk
menghasilkan hormone. Peran dari hormone untuk mengendalikan berbagai fungsi tubuh
seperti pernapasan, metabolism, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik serta
perkembangan seksual.

Kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrin adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
pancreas, testis dan ovarium.

9. Sistem Eskresi
Sistem ini sebagai sistem organ manusia yang mempunyai fungsi untuk mengeluarkan zat
sisa metabolism dan zat – zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ini terdiri dari
kulit, hati, usus besar, paru – paru dan ginjal.
a. Kulit
Kulit merupakan alat ekskresi yang mengeluarkan kotoran berupa keringat. Keringat ini
mengandung produk limbah terutama garam. Struktur kulit manusia itu sendiri terdiri dari
epidermis, dermis dan hypodermis.

b. Hati
Hati memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Di antaranya fungsi hati
berkaitan dengan fungsi ekskresi yaitu menghasilkan empedu. Empedu diproduksi ketika sel
darah merah dipecah.

c. Paru-paru
Letak paru-paru di sisi kiri dan kanan rongga dada manusia yang dilindungi oleh tulang
rusuk. Paru – paru terdiri dari dua bagian. Untuk paru – paru kanan mempunyai tiga lobus
dan paru – paru kiri mempunyai dua lobus.

d. Ginjal
Ginjal akan menyaring darah dan bertindak sebagai alat ekskresi, memungkinkan residu
dalam darah dikeluarkan dalam bentuk urin. Urine yang dikeluarkan setiap hari merupakan
hasil dari sistem perkemihan. Sistem ini dapat menjaga keseimbangan air tubuh, menjaga
volume dan komposisi cairan dalam tubuh serta mengatur pH cairan.

10. Sistem Imunitas


Sistem imunitas atau yang biasa disebut sistem kekebalan tubuh meliputi sel – sel khusus
seperti sel darah putih dan limfosit serta sistem limfatik yang terdiri dari limpa, hati, kelenjar
timus dan kelenjar getah bening.

Sistem imunitas mempunyai peran untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun,
sel kanker serta berbagai penyebab infeksi seperti virus, bakteri, jamur dan parasite.
Kemudian, sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan zat atau sel
berbahaya tersebut.

Fungsi sistem organ pada manusia berbeda – beda, namun akan saling terkait dan saling
mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi secara optimal sangat
penting untuk memastikan tubuh agar tetap sehat.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan organ tubuh juga diperlukan beberapa hal misalnya
dengan menjalani gaya hidup yang sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
ke dokter, terutama jika kita mempunyai risiko untuk mengalami penyakit tertentu.
Mengenal Alat Reproduksi
Wanita dan Fungsinya
Apa saja organ atau alat reproduksi wanita?
pada dasarnya sistem reproduksi wanita terbagi menjadi dua, yaitu bagian
luar dan dalam. Berikut adalah penjelasannya.

Alat reproduksi wanita bagian luar


Fungsi dari alat atau organ reproduksi wanita bagian luar (alat kelamin)
adalah sebagai jalur masuk sperma serta melindungi alat reproduksi bagian
dalam dari infeksi.

Berikut adalah bagian-bagian dari alat reproduksi wanita di bagian luar.

1. Labia majora
Anda juga bisa menyebut salah satu organ reproduksi wanita ini sebagai
bibir besar karena fungsinya melindungi organ luar lainnya.

Pada masa puber, area kulit di labia majora akan tumbuh bulu atau rambut
yang juga mengandung kelenjar penghasil minyak.
Lanjutkan Membaca
2. Labia minora
Labia minora atau bibir kecil merupakan alat reproduksi wanita yang
mempunyai berbagai ukuran.
Letaknya tepat di dalam labia majora, mengelilingi bukaan ke vagina dan
uretra (saluran pembawa urine). Kulitnya sangat halus, mudah teriritasi, dan
bengkak.

3. Kelenjar Bartholin
Kelenjar ini berada di setiap sisi sebelah lubang vagina dan bisa
mengeluarkan sekresi cairan (lendir) untuk melumasi area miss V.

4. Klitoris
Organ reproduksi wanita yang satu ini merupakan tonjolan kecil dan
sensitif. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit disebut sebagai preputium, mirip
dengan kulup di ujung penis.
Perlu diketahui pula bahwa klitoris sensitif terhadap rangsangan dan
menjadi area ereksi. Oleh karena itu, klitoris kerap menjadi salah satu titik
rangsang wanita saat berhubungan intim.
Alat reproduksi wanita bagian dalam

Setelah membahas bagian luar, sekarang Anda perlu tahu apa saja organ
reproduksi wanita bagian dalam.

1. Vagina
Vagina adalah saluran yang menghubungkan serviks (bagian bawah rahim)
dengan bagian luar tubuh. Letaknya di dalam tubuh, belakang kandung
kemih, lebih rendah dari rahim.
Fungsi vagina sebagai alat reproduksi wanita adalah menjadi jalan keluar
darah saat menstruasi, jalan lahir bayi, serta jalan masuk sperma menuju
rahim.
2. Ovarium
Ovarium, atau indung telur, berada di sisi kanan dan kiri rongga panggul
yang bersebelahan dengan bagian rahim atas.

Alat atau organ reproduksi wanita yang satu ini bertanggung jawab untuk
memproduksi hormon seperti estrogen, progesteron dan ovum atau yang
biasa disebut sel telur.
3. Tuba falopi
Tuba falopi atau oviduk memiliki bentuk seperti saluran bercorong yang
masing-masing membentang dari ujung kanan dan kiri pada rahim atas ke
ujung ovarium.
Organ reproduksi yang satu ini mempunyai fungsi untuk mengangkut
ovum dan membawanya ke dalam infundibulum (bagian ujung tuba falopi)
menuju rahim.

Pembuahan sel telur dengan sperma juga terjadi di tuba falopi. Kemudian,
telur yang sudah dibuahi pindah dan ditanamkan pada lapisan rahim.

4. Rahim (uterus)
Rahim (uterus) adalah organ reproduksi wanita yang berongga dan
bentuknya seperti buah pir. Ini merupakan rumah bagi janin yang sedang
berkembang. Ada dua bagian rahim, yaitu sebagai berikut.

 Serviks, merupakan leher rahim yang berada di bagian bawah dan


menjadi jalan menuju vagina serta tubuh utama rahim yaitu korpus.
 Korpus, area fleksibel karena bisa mengembang sesuai perkembangan
bayi. Ini juga merupakan saluran untuk darah menstruasi dan sperma.
Selain itu, rahim menyokong embrio selama tahap perkembangan awal.
Otot-otot dinding rahim berkontraksi persalinan normal untuk mendorong
janin melewati jalan lahir.
5. Leher rahim (serviks)
Leher rahim atau serviks adalah organ berbentuk silinder atau tabung yang
menghubungkan vagina dengan rahim.
Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu ektoserviks (dinding luar leher rahim)
dan endoserviks (bagian dalam leher rahim).

Serviks memproduksi lendir yang akan berubah selama siklus menstruasi.


Perubahan tekstur lendir serviks bertujuan untuk mencegah atau
membantu terjadinya kehamilan.
Bagaimana cara kerja alat reproduksi wanita?
Seperti yang sudah dipaparkan, alat reproduksi wanita terdiri beberapa
organ tubuh yang memiliki fungsi tertentu.

Mengutip dari Kids Health, organ reproduksi wanita membantu agar tubuh
dapat melakukan fungsi berikut.
 Menghasilkan sel telur.

 Melindungi dan memelihara sel telur yang telah dibuahi sperma,


hingga berkembang seutuhnya.
 Melakukan hubungan seksual.
 Melahirkan bayi.
Fungsi utama dari organ reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur
dan tempat pembuahan. Ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur
(oosit).

Sel telur ini akan diangkut menuju tuba falopi, yaitu tempat pembuahan
dengan sperma. Saat pembuahan berhasil, maka akan pindah ke lapisan
rahim yang akan menebal.

Apabila tidak terjadi pembuahan, lapisan rahim luruh sebagai menstruasi.


Selain itu, organ reproduksi wanita pun menghasilkan hormon seks yang
menjaga siklus reproduksi.

Cara kerja sistem reproduksi wanita tidak dapat berjalan tanpa adanya
kelenjar seks atau gonad.

Baik pria mau pun wanita memiliki gonad sebagai salah satu organ
reproduksi. Pada wanita, gonad berupa ovarium yang menghasilkan sel
telur (ovum).
Seiring berjalannya waktu, kinerja alat reproduksi wanita akan mencapai
titik akhir.

Yakni, saat siklus menstruasi berhenti dan tubuh tidak lagi menghasilkan
hormon seks. Kondisi ini disebut dengan menopause.
Tidak ada perbedaan dari alat reproduksi wanita dengan organ tubuh
lainnya. Sebaiknya, Anda tetap merawat dan menjaga kesehatan reproduksi
karena sebagian orang tidak menyadari kerentanannya.
Hal ini tentunya dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan seperti
masalah kesuburan dan penyakit
Organ Reproduksi Pria yang Perlu
Diketahui
Mengenal alat reproduksi pria dan fungsinya
Sistem reproduksi pria terdiri dari organ-organ yang berfungsi untuk
mendukung kelangsungan reproduksi seksual.
Secara garis besar, sistem reproduksi ini bekerja untuk memproduksi,
memelihara, dan mengangkut sperma serta air mani.
Fungsi berikutnya adalah untuk mengeluarkan sperma ke dalam saluran
reproduksi wanita .
Sistem reproduksi juga menjalankan fungsi untuk memproduksi dan
mengeluarkan hormon seks pria.
Alat reproduksi pria terdiri dari beberapa bagian, terutama organ eksternal
dan internal.
Setiap bagian dari organ reproduksi pria memiliki fungsinya masing-
masing.
1. Penis

Penis pada pria memiliki fungsi yang sama seperti vagina pada wanita.
Saat menerima rangsangan seksual, penis bisa membesar dan mengeras
(proses ereksi), Proses ini membantu mengeluarkan sperma atau disebut
juga dengan ejakulasi.
Lanjutkan Membaca
Organ reproduksi pria ini bukan berupa otot, melainkan jaringan seperti
spons yang berisi darah.
Secara umum, anatomi penis memiliki tiga bagian utama, yaitu akar (radix),
batang (corpus), dan kepala (glans).
Akar (radix)
Radix adalah bagian pangkal penis yang terletak di dekat dasar panggul.
Akar penis memiliki tiga jaringan ereksi dan dua otot, yakni
ischiocavernosus dan bulbospongiosus.
Batang (corpus)
Batang penis merupakan bagian penghubung akar dan kepala penis.
Corpus terdiri dari tiga silinder jaringan ereksi, yakni dua buah corpora
cavernosa dan sebuah corpus spongiosum.
Kepala (glans)
Kepala adalah bagian ujung penis dengan bentuk mengerucut yang
terdapat lubang saluran uretra. Saluran ini mendukung fungsi penis sebagai
tempat keluar urine dan air mani.
2. Testis
Orang awam mengenal testis dengan sebutan pelir atau biji kemaluan.
Organ satu ini berbentuk oval, seperti telur ayam.
Testis akan mulai tumbuh ketika laki-laki memasuki masa pubertas, sekitar
usia 10 – 13 tahun.
Ketika testis membesar selama masa pertumbuhan, kulit di sekitar skrotum
akan diselimuti rambut halus, berwarna lebih gelap, dan menggantung ke
bawah.
Setiap pria umumnya memiliki ukuran testis yang berbeda-beda.
Fungsi testis sebagai alat reproduksi pria adalah menghasilkan dan
menyimpan sperma.
Tak hanya itu, testis juga berfungsi untuk memproduksi hormon
testosteron.
Bagian sistem reproduksi pria lainnya yang terhubung langsung dengan
testis, di antaranya sebagai berikut.
Epididimis
Epididimis merupakan tempat penyimpanan sementara dan pematangan
sel sperma sebelum digunakan untuk membuahi sel telur.
Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran berbentuk tabung yang berfungsi
menyalurkan sel sperma matang dari epididimis menuju saluran uretra
untuk dikeluarkan saat ejakulasi.
3. Skrotum

Skrotum merupakan kantong kulit yang menggantung di belakang penis.


Organ ini berfungsi untuk membungkus testis dan mengontrol suhu testis.
Testis harus berada pada suhu yang tepat agar bisa memproduksi sperma
yang normal.
Idealnya, testis harus berada pada suhu yang sedikit lebih dingin daripada
suhu tubuh.
Otot-otot khusus yang ada di dinding skrotum memungkinkan testis
mengerut atau menegang apabila terjadi perubahan suhu dari lingkungan
sekitarnya.
Testis secara alamiah akan mengerut atau mengecil ukurannya ketika
mereka terkena suhu dingin.
Sebaliknya, testis juga bisa menjadi elastis ketika berada di suhu yang
hangat.
4. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran
kemih (uretra), yakni saluran tempat keluarnya urine dan sperma dari dalam
tubuh.
Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan yang bercampur sel
sperma yang diproduksi testis untuk proses ejakulasi.
Cairan prostat ini juga berfungsi untuk menjaga sel sperma agar tetap
sehat dan kualitasnya baik.
Pasalnya, prostat memiliki komponen antibodi untuk melindungi dari
bakteri dan patogen penyebab penyakit.
5. Kelenjar internal
Pada alat reproduksi pria, terdapat juga organ dalam yang disebut kelenjar
internal atau organ aksesori.

Bagian ini juga memainkan peranan penting dalam sistem reproduksi pria.

Saluran ejakulasi
Sluran ejakulasi dibentuk oleh vas deferens dan vesikula seminalis yang
berfungsi untuk mengalirkan sperma keluar dari penis.

Uretra
Uretra merupakan tabung yang membawa urine dari kandung kemih ke
luar tubuh Anda.

Pada pria, uretra memiliki fungsi tambahan untuk mengeluarkan air mani
(ejakulasi) saat mencapai orgasme.

Vesikula seminalis
Vesikula seminalis adalah kantung yang menempel pada vas deferens di
dekat pangkal kandung kemih.
Kantung ini berfungsi membuat cairan kaya gula (fruktosa) sebagai sumber
energi untuk sel-sel sperma.

Kelenjar bulbourethral
Kelenjar ini menghasilkan cairan bening dan licin yang berfungsi untuk
melumasi uretra dan menetralkan keasaman pada organ penis.

Dengan begitu, sel-sel sperma tetap hidup saat dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai