No DaftarKeterampilan
6 PemantauanTandaTandaVitalbayibarulahir
S : 36.5-37,5
-3-
N : 120-160
RR : 40-60
SATURASI :> 90 %
7 Pemberian tanda pengenal bayi baru lahir
- Penggunaan gelang dengan identitas ibu dan ayah,
tanggal lahir dan jam, jenis kelamin
- Dipasang di pergelangan tangan kiri bayi
23 Pemberian VitK
- Diberikan secara IM pada paha kiri dengan dosis 1 mg
-7-
- Jika ukuran kurang dari 32 minggu atau bb kurang
dari 1500gr Maka Vit k diberikan dengan dosis 0,5 mg
24 Tatalaksana awal pada bayi baru lahir bermasalah
-Bagan resusitasi bidan
2.Bayi,Balita 1 Asuhan bayi sehari-hari
danAnak - Cara pemberianasi
prasekolah - Cara menjaga bayi tetap hangat
- Cara merawat tali pusat
- Pola tidur bayi
- Pola BAB bayi
- Pola BAK bayi
2 Identifikasi bayi risiko tinggi
- Tidak mau menyusu
- Kejang
- Sesak nafas
- Menangis atau merintih terus menerus
- Dingin
- Lemah
- Kulit dan mata bayi kekuningan
- Muntah-muntah
- Diare
- Demam
- Tali pusat kemerahan sampai dinding perut Bau dan
bernanah
- Tinja bayi berwarna pucat
3 Asuhan Bayi Kembar
Tetap memberikan ASI
Tiga posisi menyusui yang biasa dipraktekkan saat bayi menyusu
secara simultan yaitu :
- Double Football
Bayi di pegang seperti cara memegang bola disisi kanan dan kiri
tubuh ibu. Tangan ibu menopang kepala bayi dengan badan bayi
berbaring di bawah tangan ibu. Banyak ibu menggunakan cara ini
sampai mereka benar-benar berpengalaman.
- Double Cradle
Bayi dipegang seperti menyusu bayi tunggal, dimana ke-2 badan bayi
menyilang di atas perut ibu. Posisi ini biasa digunakan pada ibu yang
sudah berpengalaman dan bayi dapat mengontrol kepalanya dengan
baik.
- Kombinasi football dan cradle (Posisisejajar)
Bayi pertama dipegang dengan cara football, sedangkan bayi yang
lain dipegang dengan posisi cradle. Posisi ini biasa digunakan oleh
ibu dengan bayi triplet atau lebih, sehingga bayi terbiasa dan
mendapat asupan ASI yang cukup.
4 Pemberian Imunisasi sesuai Program
- Hb0 0- 7 hari
- Bcg ,p1 1 bulan
-8-
- Dpthib1,p2,pcv 2 bulan
- Dpthib2,p3,pcv 3 bulan
- Dpthib3,p4,ipv 4 bulan
- MR 9 bulan
- Pcv 3 12 bulan
- Dpt lanjutan 18-24 bulan
- MR lanjutan 18-24 bulan
5 Identifikasi rujukan tumbuh kembang bayi, balita dan anak
prasekolah
- Pertumbuhan dan perkembangan disesuai dengan
SDIDTK yang di buku kia sesuai usianya
- Jika ada hasil meragukan maka konsultasi ke
puskesmas dan dirujuk ke spesialis jika diberikan
6 Identifikasi rujukan
Kegawat daruratan bayi, balita dan anak prasekolah
-Menggunakan Bagan MTBS
7 Asuhan bayi dengan gangguan pada masalah kulit (ruam popok,
biang keringat)
Bayi jatuh
- Lihat kondisi bayi (jika tidak ada tanda membahayakan cek
apakah ada memar, jika ada memar di kompres
menggunakan air dingin)
- Jika ada luka (bersihkan luka dan rawat luka )
-9-
- Pantau bayi selama 24 jam bila sikecil menangis terus
kemudian tenang dan bias beraktifitas Kembali,
kemungkinan besar tidak bahaya
- Apabila ada tanda-tanda pingsan , muntah, kejang, sesak
nafas, memar luas, di kepala dan tubuh terdapat patah
tulang atau luka terbuka, perdarahan dari hidung, maka
perlu perawatan lebih lanjut di rumah sakit dan
membutuhkan perawatan segera.
Bayi kejang
- Pindahkan anak ketempat yang aman seperti lantai atau kasur serta
jauh dari benda-benda berbahaya.
- Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama
dengan suhu badan si kecil). Jangan kompres dengan air dingin,
karena dapat menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak
antara suhu panas tubuh sikecil dengan kompres dingin tadi.
- Miringkan posisi kepala ke salah satu sisi agar ia tidak tersedak dan
memudahkan keluarnya air liur atau muntah.
- Melonggarkan pakaian yang digunakannya agar anak tidak
mengalami sesak napas.
- Jangan meletakkan atau memasukkan apapun kedalam mulutnya
selama kejang-kejang berlangsung, termasuk memberinya obat-
obatan. Jika anak sulit bernapas atau kulitnya membiru segera bawa
kerumah sakit atau panggil ambulance
Bayi sesak
- Konsul Dokter
- Bebaskan jalan nafas
- Memberikan bantuan nafas dengan bantuan oksigen
- Memasang infus
- Memberikan obat obatan sesuai advis
- Rujukan
Bayi Kuning
- Fisiologis bila timbul setelah 24 jam – 72 jam dan menghilang pada
usia 2 minggu
- Ikterus patologis terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
- Derajat 1: Kepala dan leher dengan perkiraan kadar bilirubin 5.0 mg
%
- Derajat 2 : Kepala, leher sampai badan atas (diatas umbilikus)
dengan perkiraan kadar bilirubin 9.0 mg%
- Derajat 3: Kepala, leher, badan atas sampai badan bawah (dibawah
umbilikus) hingga tungkai atas (di atas lutut) dengan perkiraan
bilirubin 11.4 mg/dl
- Derajat 4: Kepala, leher, badan atas sampai badan bawah, tungkai
atas, dan tungkai bawah dengan perkiraan bilirubin 12.4 mg/dl
- Derajat 5: Kepala, leher, badan atassampai badan bawah, tungkai
atas, tungkai bawah sampai telapak tangan dan kaki atau seluruh
badan neonates dengan perkiraan kadar bilirubin mencapai 16.0
mg/dl
10 Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
Kasus kipi ada 2 : Serius dan non serius
- Jika sudah memberikan pelayanan imunisasi makam
enganjurkan kepada ibu untuk menghubungi nakes jika
-10-
terjadi efek samping
- Nakes desa melaporkan ke petugas korim
- Melaporkan kekepalapuskesmas
- Jika terjadi kipi serius faskes melaporkan ke dinkes untuk
dilakukan pelacakan
3.Masa 1 Pemeriksaan tanda–tanda Kehamilan :
Kehamilan 1. Amneorhea( terlambathaid)
2. Perutkembung
3. Mualmuntah
4. Kelelahan
5. Kramperutdisertaibercakdarah
6. Perubahan pada payudara
2 TesKehamilan
1. Siapkanwadahkeciluntuikmenampungurin
2. Setelahurinditampungcelupkantespeck strips
kewadahdenganbagianputihnya
3. Celupkan sampai dibawah garis batas MAX
4. tunggulah kurang lebih 5-10 detik ,lalu angkat test pack
5. Membaca hasil jika garis 2 maka positif
3 Pemeriksaan fisik terfokus pada ibu hamil :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan Tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Pemeriksaan Tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus): HbSAg, HIV, Siphilis,
golda, Hb, GDA
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (bimbingan konseling), termasuk juga
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
serta KB pasca persalinan.
4 Inspeksiabdomen
- Kulit: Adakah scars, striae gravidarum, linea nigra, linea alba
- Umbilikal: Kontur, lokasi, inflamasi, benjolan seperti hernia
umbilikalis
- Permukaan abdomen : datar, distensi, menonjol, atau cekung
- Bagian samping abdomen : benjolan, massa, atau kesimetrisan
dinding abdomen yang dapat menunjukkan organomegali,
misalnya hepatomegali atau splenomegali
5 Melakukan Palpasi Abdomen dalam pemeriksaan kehamilan
Palpasi Leopold I
- Mengetahui TFU dan menentukan bagian-bagian tubuh janin
-11-
yang berada di fundus
- Cara kerja palpasi leopold I :
Pemeriksa menghadap ke ibu hamil
Tekuk kaki ibu
Pemeriksaan dimulai dengan mengumpulkan janin ke tengah
sambil meraba bagian apa yang terdapat di fundus kemudian
tangan kiri menahan di fundus
Palpasi Leopold II
- Untuk mengetahui bagian-bagian dari janin yang berada di
samping kanan dan samping kiri uterus.
- Langkah kerjanya adalah : setelah prosedur palpasi leopold I
dilakukan, tangan kanan menentukan letak punggung bayi.
Palpasi Leopold III
- Untuk menentukan bagian tubuh dari janin yang berada di uterus
bagian bawah, mengetahui posisi janin yang ada di bagian bawah
uterus telah memasuki PAP ibu atau belum.
- Langkah kerja :
Setelah Leopold II, tangan kanan diposisikan diatas simphisi untuk
menetukan bagian bawah janin dilanjutkan dengan menggoyang-
goyangkannya. Ketika bagian terendah dari janin yang
digoyangkan tidak terasa bergoyang, maka itu artinya bagian
terendah dari janin telah memasuki PAP.
Palpasi Leopold IV
- Untuk mengetahui seberapa banyak bagian janin yang sudah
masuk panggul (dilakukan saat TM 3)
- Langkah kerja :
Memposisikan kedua tangan di bagian terendah janin, apabila tangan
bisa terkatup berati belum masuk PAP (Konvergen), jika tangan
tidak terkatup berarti sudah masuk panggul (divergen)
6 Perawatanpayudara
1. Menggunakan Bra yang nyaman khusus ibu hamil, tidak berkawat
dan berbahan katun
2. Mengoleskan pelembap setelah madi atau sebelum tidur pada
payudara
3. Menggunakan breast pad
4. Mengompres hangat payudara ketika payudara terasa nyeri dan
sensitif
5. Memijat payudara dengan minyak zaitun atau baby oil secara
lembut. Jika muncul benjolan di areola, Bumil bisa
meredakannya dengan menempelkan handuk yang sudah
dibasahi air hangat.
7 Pemeriksaan denyut jantung janin stetoskop dan doppler
1. Dengan menggunakan Stetoskop Pinard (Funanduskup)
Tentukan letak punggung janin untuk mencari daerah atau
tempat denyut jantung janin. Setelah daerah ditemukan,
stetoskop pinard digunakan dengan bagian yang berlubang luas
ditempatkan menempel perut ibu, sedangkan bagian yang
lubangnya sempit ditempatkan pada telinga kita, letakkan tegak
lurus. Bila terdengar suatu detak, maka untuk memastikan
apakah yang terdengar itu denyut jantung janin, detak ini harus
disesuaikan dengan detak nadi ibu. Bila detakkan itu sama
-12-
dengan nadi ibu, yang terdengar bukan jantung janin, tetapi
detak aorta abdominalis dari ibu. Setelah nyata bahwa yang
terdengar itu betul-betul denyut jantung janin maka dihitung
untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut jantung
janin itu.
2. Dengan menggunakan Doppler
a. Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat
digunakan.
b. Usapkan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah
ditentukan. Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap
udaraantara kulit abdomen dengan permukaan sensor.
c. Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan,
kemudian tekan tombol start untuk mendengarkan denyut
jantung janin.
d. Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan
menggunakan tombol pengatur volume. Lihat denyut jantung
janin pada angka yang ditujukan melalui
monitor
15 Memfasilitasisenamhamil
Manfaat senam hamil
1.Mengurangi stress
2. Meningkatkanenergitubuh
3.Membuat tidurlebihnyenyak
4.Mencegah nyeripunggung
5.Memperlancar persalinan
6. Perbaikiposturtubuh
Gerakan senam hamil.
Lihat di buku KIA/ panduankelasibuhamil
16 KonselingPerencanaanPersalinanDanPencegahan
Komplikasi
1. Bidan mengisi sticker P4K meliputi nama, HPL, penolong
persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi, dan calon pendonor darah
2. Pengisian berdasarkan riwayat penyakit ibu dan
persalinan terdahulu
3. Menyampaikan pada pasien sticker ditempel di jendela
atau pintu rumah
9 Jepit,potongdan ikattalipusat
10 InisiasiMenyusuDini
- PenilaiansepintasCatatwaktukelahiran
- Letakkanbayidiperutbawahibu
- Keringkantubuhbayikecualitangan
- Kulitbayimelekat pada kulitibu
- Letakkanbayi pada posisitengkurapsetelahtalipusat
dipotong
- Selimutiibu dan bayi
- Lakukankontakkulitbayikekulitibudidadaibu paling
Sedikit 1 jam
- Hindarimembasuhataumenyekapayudaraibusebelumb
ayimenyusu
- Biarkanbayimencari dan menemukan putting
daqnmulaimenyusu
Oksi
PTT
Plasenta
Masase
12 ManajemenAktifkalaIII
3,2,1
3 PindahposisiTegangkantalipusat
2.Tarik ,putar
-20-
1. masasepundus uteri
13 Pemeriksaanplacenta
(kotiledon, selaputdankelainan)
1. Insersitalipusat
2. Kelengkapankotiledon
3. Selaputplasenta
4. Kelainanplasenta
14 PenjahitanLukaJalanLahirderajat1dan2
Derajat 1
Robekan yang hanyamelibatkanselaput vagina dan kulit
perinium
Derajat 2
Robekan melibatkanselaputvagina,kulit perinium dan
Otot perinium
5.MasaNifas 1 KIETandabahayanifas
- Perdarahan lewat jalan lahir
- Demam lebih dari 2 hari
- Keluar cairan berbau
- Payudara bengkak disertai rasa sakit
- Depresi
2 Melakukanedukasitentangmenyusui
- Wajibmemberikan ASI selama 6 bulan
- Menjelaskancaramenyusui yang benar
- Menjelaskanmanfaat ASI bagiibu dan bayi
- Dukungandarisuami dan keluarga
- Pemenuhangiziuntukibumenyusui
- Tehnikpengeluaran ASI
Mengeluarkan ASI dengantangan
Mengeluarkan ASI denganpompa
3 PijatOksitosin
- sandarkan bagian depan tubuh hingga punggung dalam
posisi siap dipijit
- minta suami memijat bagian tulang belakang ibu
-21-
- gunakan dua kepalan tangan dengan ibu jari menunjuk
kedepan untuk memijat
4 Tatalaksanapadaibu
Menyusui
Posisi :
- Kepala dan badan bayi membentuk garis lurus
- Wajah bayi mnghadap payudara,hidung berhadapan
dengan puting susu
- Badab bayi dekat ketubuh ibu
- Ibu menggendong atau mendekap badan ibu secara utuh
Pelekatan :
- Bayi dekat dengan payudara dengan mulut terbuka
lebar
- Dagu bayi menyentuh payudara
- Bagian areola diatas lebih banyak terlihat dibanding
dibawah mulut bayi
Bibir bawah bayi memutar keluar(dower)
5 Pemeriksaaninvolusi
- Setelah persalinan TFU 2 cm dibawah pusat
- 12 jam kemudian kembali 1 cm diatas pusat
- Hari ke 2 TFU 1 cm dibawah pusat
- Hari ke 3-4 TFU 2 cm di bawah pusat
- Hari ke 5-7 TFU pertengahan pusat sympisis
- Hari ke 10 TFU tidak teraba
- Lochea rubra 6-48 jam setelah persalinan warnanya
merah
- Lochea sanguilenta 3-7 hari warnanya coklat
- Lochea serosa 8-28 hari warnanya kuning
- Lochea alba 29-42 hari warnanya putih
6 Perawatanlukajalanlahir
- Menjaga daerah perineum selalu bersih dan kering
- Hindari penggunaan obat” tradisional
- Cuci daerah perineum dengan sabun dan air 3-4 kali
perhari
Kembali 1-2 minggu untuk memeriksa penyembuhan luka
dan segera datang ke petugas bila mengalami demam atau
mengeluarkan cairan yang berbau busuk
7
Perawatanpayudara (Kompres dan massasepayudara )
8 PerahASI/pumping
- Pompa asi ada 2 : pompa asi mnual dan pompa asi listrik
- Cuci tangan dengan air dan sabun terlebih dahulu hingga
bersih
- Tempatkan botol atau wadah yg telah disterilkn
dibagian bawah pyudara untuk menampung ASI yg
keluar
- Pijat payudara secara perlahan-lahan
- Posisikan jari” membentuk huruf C disekitar areola atau
bagian gelap disekitar puting, lalu tekan secara
perlahan. Hindari menekan puting terlalu keras karena
bisa menimbulkn nyeri dan menghalangi keluarnya ASI
- Lepaskan tekanan saat ASI keluar, kemudian ulangi
kembali menekan secara perlahan
9 TataLaksanaPengelolaanASI
- Asi baru diperah disimpan dalam cooler bag, suhu 15 ‘C,
lamanya 24 jam
- Dalam ruangan {ASIP segar} 27’Cs/d 32’C lamanya 4 jam,
< 25’C 6-8 jam
- Kulkas < 4’C lamamnya 48-72 jam
- Freezer pada lemari 1 pintu -15’C s/d 0’C lamanya 2
minggu
Freezer 2 pintu -20’Cs/d -18’C lamanya 3-6 bulan
10 Senamnifas
Lihat di buku KIA/panduankelasibuhamil
11 Pemeriksaanpadakunjungannifas
sesuaistandardankebutuhanibunifas
- Keadaan umum
- Suhu tubuh
- Tekanan darah
-23-
- Berat badan
- Nadi
- Pernafasan
- Pemeriksaan mata
- Pemeriksaan payudara
- Pemeriksaan abdomen
- Kandung kemih
- Ekstreitas bawah{odema}
- Inspeksi vulva dan luka perineum
- Pemeriksaan loche /perdarahan
- Jenis pelayanan
- Tablet tambah darah nifas
- Pemeriksaan tanda bahaya nifas
- Pelayanan KB pasca persalinan
- KIE masa nifas
12 Kunjungannifas
- KF 1 : 6-48 jam
- KF 2 : 3-7 hari
- KF 3 : 8-28 hari
- KF 4 : 29-42 hari
-
6. Pelayanan 1 PemanfaatanKriteriaKelayakanMedisDalamPenggunaanKontras
epsi
KeluargaBerenca
na(KB) 1. Membantu penyedia layanan dalam menentukan
metode kb terbaik bagi klien
2. Melakukan penapisan klien sesuai kriteria kelayakan
medis klien
3. Mendeteksi kehamilan sebelum penggunaan metode KB
4. Menjelaskan jenis KB berdasarkan spesifikasi masing-
masing
Memberikan gambaran terhadap prosedur medis yang
diperlukan
2 Pemeriksaanfisikterfokuspadaibuyanginginmendapatkanpelaya
nan
KeluargaBerencana
1. Pil (TTV, BB, palpasi mammae abdomen)
2. Suntik (TTV, BB, palpasi mammae abdomen)
3. Implant ( BB, palpasi mammae abdomen)
4. IUD (TTV, bimanual, palpasi mammae, abdomen,
inspekulo)
3 PemberianKontrasepsiPil
1. Memberikan KIE tentang KB pil ( manfaat, tujuan, efek
samping, kontraindikasi, cara kerja dan cara
-24-
penggunaan)
2. Petugas memberikan alkon pil
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan ttv
4. Petugas mengingatkan pasien untuk minum pil secara
teratur dan tepat waktu
5. Petugas menganjurkan kontrol apabila ada keluhan
6. Pencatatan dan pelaporan
4 PemberianKondom
1. Tunjukkan alkon kondom
2. KIE tentang ( keuntungan, kerugian, efek samping, cara
pemakaian kondom, kapan pasien harus kontrol)
3. Pencatatan dan pelaporan
5 PemberianKontrasepsisuntik
1. Memastikan identitas pasien
2. Menjelaskan tentang prosedur
3. Melakukan inform concent
4. Menyiapkan alat dan bahan
5. Mengatur posisi pasien
6. Masukan obat kedalam spuit
7. Petugas melakukan aseptik pada tempat yg akan
disuntik dg kapas alkohol
8. Penyuntikan KB dg arah tegak lurus hingga mencapai
daerah otot
9. Lakukan aspirasi, apabila tdk ada darah masukan
obat
10.angkat jarum suntik dan bersihkan kulit dg kapas
alkohol
11.buang spuit ke safety box
12.pencatatan dan pelaporan
13.perencanaan tanggal kembali
7.KeterampilanD 1 Settingpelayanankebidanandifasyankes
asarPraktikK Persiapanalatdiruangan
linisKebidan
an
2 Perencanaan kebutuhanalat
Danbahan
3 Melakukananamnesis
4 Pemantauantanda-tandavital
5 SettingAlatdalam pelayanan
6 Pengendaliandan Pencegahan
Infeksidalamsetiaptindakan
Kebersihan tangan, penggunaan dan perlepasan apd,
-25-
pengelolaan alat habis pakai, pengelolaan limbah dan
pengelolaan linen.
7 Penerapankeselamatanpasien
Padasetiaptindakan
- Perhatikan nama obat, rupa dan juga ucapan mirip
- Pastikan identifikasi pasien
- Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
- Pastikan Tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
juga
- Kendalikan cairan elektrolit pekat
- Pastikan akurasi pemberian obat pasien pada pengalihan
pelayanan ataupun operan
- Hindari terjadinya salah sambung kateter dan salah
sambung selang
- Gunakan alat injeksi sekali pakai atau barang habis pakai
- Tingkatkan kebersihan tangan untuk mencegah terjadinya
infeksi nosocomial
8 PemasanganInfus
1. Menyiapkan alat-alat.
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Menghubungkan cairan dan infuset atau bloodset dengan menusukkan
kebagian karet dari botol cairan.
4. Mengisi cairan kedalam infuset atau bloodset.
5. Memeriksa daerah yang akan dipasang infuse.
6. Menggunakan sarung tangan.
7. Melakukan penusukkan pada vena sambil memperhatikan keluarnya
darah melalui medicut, apabila keluar darah maka tarik keluar sedikit
bagian dalam medicut sambil meneruskan tusukkan kedalam vena.
8. Menahan bagian atas vena dan sambungkan bagian ujung infuset
kedalam medicut hitung tetesan cairan.
9. Melakukan viksasi dengan kasa steril yang sudah diberi betadin
menggunakan plester.
10. Melepaskan sarung tangan.
Mencatat dalam rekam medis.
9 Pemberian MagnesiumSulfat
(Mgso4)
10 Pemasanganurinekateter
11 MemprosesSterilisasiruangandengansinarUV/chlorin
12 Pemeriksaanfisik
13 Pemeriksaanobstetri
14 Pemberianobatatasinstruksidokterdenganberbagaicara(topical,oral,i
nhalasi,subpositoria,Injeksiintravena,injeksiintramuscular,injeksi
sub-kutan,injeksiintrakutan)
1.Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat
pemberian.
2. Cuci tangan
3. Atur peralatan disamping tempat tidur klien
4. Tutup tirai
5. Identifikasi klien secara tepat
6. Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang
akan diberi obat
7. Inspeksi kondisi kulit.
8. Gunakan sarung tangan
9. Oleskan agen topical :
a) Krim, salep dan losion yang mengandung minyak
1) Letakkan satu sampai dengan dua sendok teh obat di telapak tangan kemudian
lunakkan dengan menggosok lembut diantara kedua tangan
2) Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakan memanjang searah
pertumbuhan bulu.
3) Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak setelah pemberian
b) Lotion mengandung suspensi
1) Kocok wadah dengan kuat
2) Oleskan sejumlah kecil lotion pada kassa balutan atau bantalan kecil.
-27-
3) Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering.
c) Bubuk (Powder)
1) Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh
2) Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantara ibu jari atau
bagian bawah lengan
3) Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan
d) Spray aerosol
1) Kocok wadah dengan keras
2) Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi area
(biasanya 15-30 cm)
3) Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien untuk
memalingkan wajah dari arah spray. 4) Semprotkan obat dengan cara merata
pada bagian yang sakit
5) Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah
tidak digunakan pada tempat yang sesuai.
6) Cuci tangan
SOP SUBPOSITORIA
- Posisi supinasi
( telentang)
- Posisi lateral
-31-
- posisi dorsal recumben
- posisi trendelenberg
- posisi sims
- posisi lithotomi
- posisi pronasi
( telungkup)
- posisi genu pectoral
- posisi fowler
- posisi ortopnea
17 Perawatan lukapostoperasiobstetrikginekologi
Rutingantiperban. Gantiperban Anda
sekalisehariatausesuaiarahandokter.
Segeragantibalutanperbanbilakondisinyabasah, lembap,
atauterasatidaknyaman.
Tidakmengangkatbendaberat. Janganmengangkatbenda yang
terlaluberatselamakurang-lebih dua
minggusetelahoperasi caesar (post SC).
Jaga
lukatetapbersih. Lakukansecararutindenganmembersihkannyamen
ggunakansabun dan air bersihtanpaharusdigosokterlalukuat.
Janganberendam. Janganberendam di bak mandi dan
berenangsampaidoktermengizinkan Anda untukmelakukannya.
HindarimencuciSteri-Strip. Anda tetapbisa mandi dan
mengeringkanperbandenganhandukbersih.
JanganmelepaspaksaSteri-Strip. Perbankhususinibiasanyaakanlepa
ssendirikurang-lebihdalamseminggu. Bila
perbantidakkunjunglepas, konsultasikandengandokter Anda.
18 Ambulasidanmobilisasi
19 Bantuanhidupdasar
1. MenilaiTIngkatKesadaran Korban.
2. Panggil Bantuan.
3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar.
4. LakukanKompresi (Penekanan Dada) 30 kali.
5. Bersihkanjalan napas.
6. Buka jalan napas/ tengadahkankepala.
Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan
20 Pemasangan OrogastricTube
(OGT)
22 KomunikasiInterPersonal/Konseling(KIP/K)
23 Komunikasi,Informasidanedukasi (KIE)
Mencuci tangan
Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka
Atur posisi pasien dorsal recumbent
Memasang pispot
Memakai sarung tangan
Membersihkan genetalia dengan membuka labia mayora dengan
tangan kanan dan kanan memegang kapas sublimat /NaCl.
Membersihkan mulai labia mayor dan minor 1 kali pemakaian
dengan arah dari atas ke bawah. Ulangi untuk labia yang lain
sampai bersih. Demikian dilanjutkan beberapa kali sampai vulva
bersih.
Basuh daerah genetalia dengan air hangat
Keringkan dengan tisu sekitar genetalia taruh pada bengkok
Oleskan obat bila ada luka daerah genetalia
Pasang pembalut dan celana
Pispot diangkat, pengalas dan selimut
Melepas sarung tangan steril
Merapikan pasien dan posisinya diatur kembali
Membereskan peralatan
28 Kebersihandiri
30 Rujukan
-B. (bidan)
Pastikan bahwa ibu atau bayi bru lahir didampingi oleh
penolong persalinan yg kompeten.
- A. (alat)
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan
persalinan
-K. (keluarga)
Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu
-S. (surat)
Berikan surat ketempat rujukan
-O. ( obat)
Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke
fasilitas rujukan
-K. ( kendaraan)
-35-
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk
merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman
-U. (Uang)
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalan jumlah
yg cukup
-DA ( darah)
Ingatkan keluarga untuk mempersiapkan keluarga yang
bisa donor.
31 Dokumentasi
33 FasilitasipemberianpersetujuansetelahMendapatkaninformasi