Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Keperawatan (Farmakologi Keperawatan)

Dosen: Dewi Yuliana, S.Si., M.Farm., Ph.D

LAPORAN PENDAHULUAN
FARMAKOLOGI KEPERAWATAN
PERHITUNGAN DOSIS PADA ANAK

OLEH
Nama Mahasiswa : Nur Alfiah Lailan
Stambuk : 14220220011
Kelas : C1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2023
A. DOSIS ANAK
Menetapkan dosis pada anak memang tidak mudah karena harus
diperhitungkan beberapa faktor, antara lain umur, berat badan, jenis kelamin, sifat
penyakit, daya serap obat, ekskresi obat. Faktor lain kondisi pasien, kasus penyakit
jenis obatnya juga faktor toleransi, habituasi, adiksi, dan sensitifitas.
Penggunaan obat yang dosisnya kurang dari takaran anjurantidak akan
berpengaruh terhadap penyakit. Sedangkan mengonsumsi obat melebihi takaran yang
disarankan berisiko mengidap gejala ata bahkan penyakit tertentu. Jenis efek
samping yang diakibatkan dapat berbeda sesuai dengan jenis obat yang dikonsumsi.
Untuk menghitung dosis obat yang harus kita tahu dan hafal adalah rumusnya.
Banyak sekali rumus-rumus atau metode menghitung dosis obat pada anak-anak dan
metode yang sering kali di gunakan adalah metode Clark dan Young.
Dari hasil penelitian Anis Selawati menyatakan bahwa ada beberapa resep
yang mencantumkan dosis obat untuk aturan sekali pakai pada penggunaan obat
ditemukan tidak tepat dosis, contoh pada kasus resep ambroxol yang diberikan untuk
anak 9 tahun dengan dosis sekali pakai hanya 2/3 sendok teh yang seharusnya dosis
sekali pakainya adalah 1 sendok teh, amoxicillin sirup yang diberikan untuk anak usia
3 tahun dosis sekali pakainya hanya 5 ml namun harusnya dosis sekali pakainya
adalah 7,4 ml dan cefixim sirup yang diberikan untuk anak usia 2 tahun dosis
sekali pakai hanya 2,4 ml yang seharusnya dosis sekali pakai untuk obat tersebut
ialah 3,8 ml. Standar yang digunakan pada perhitungan dosis pada penelitian ini yaitu
dengan melihat pada Pharmaceutical care untuk penyakit infeksi saluran pernapasan
11 dan Drug Information Hanbook (DIH) sehingga membantu perhitungan dosis yang
tepat untuk pasien12. Hal ini menunjukan bahwa pada penelitian ini ada kejadian
potensi medication error fase prescribingpada kajian klinis pada komponen dosis obat
sebesar 35,9% dengan jumlah ada 47 lembar resep yang masih belum sesuai dosisnya.

B. RUMUS
a. YOUNG (anak dibawah 8 tahun)

n(tahun)
Dosis = x dosis
n ( tahun ) +12

b. DILLING (anak sama dengan dan diatas 8 tahun)

n(tahun)
Dosis = x dosis dewasa
20
c. COWLING

n(tahun)
Dosis = x dosis dewasa
24

d. CAUBIUS
0-1 tahun = 1/2 x dosis dewasa
1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = 1/4 x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun = 1/2 x dosis dewasa
14-20 tahun = 2/3 x dosis dewasa
21-60 ahun = dosis dewasa

e. FRIED (khusus untuk bayi)

n(bulan)
Dosis = x dosis dewasa
150

C. PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN BERAT BADAN


a. Rumus Clark (AS)

bobot badan anak ( pon)


Dosis = x dosis dewasa
150

b. Rumus Theremick-Fier (Jerman)

bobot badan anak (kg)


Dosis = x dosis dewasa
70

c. Rumus Black (Belanda)

bobot badan anak (kg)


Dosis = x dosis dewasa
62
D. CONTOH KASUS
DILLING
seorang anak-anak berumur 10 tahun. demam tinggi selama 1 hari, dan telah
diresepkan oleh dokter mendapatkan paracetamol dengan dosis dewasa 500mg,
berapakah dosis yang harus diberikan untuk bayi tersebut ?
jawab:

n(tahun)
Dosis = x dosis dewasa
20
10
Dosis = x 500 mg
20

= 250 mg

YOUNG
Seorang anak – anak berumur 5 tahun. demam tinggi selama 1 hari, dan telah
diresepkan oleh dokter mendapatkan paracetamol dengan dosis dewasa 500mg,
berapakah dosis yang harus diberikan untuk bayi tersebut?
Jawab:

n(tahun)
Dosis = x dosis
n ( tahun ) +12

5
Dosis = x 500 mg
5+12
= 94 mg
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, L. (2019). Implementasi Metode Clark Dan Young Untuk Menentukan Dosis Obat
Pada Anak-anak. Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer, 2(1), 100-
108.
Selawati, A., Tomi, T., & Kunaedi, A. (2023). POTENSI MEDICATION ERROR PADA
PASIEN ISPA ANAK RAWAT JALAN DI RSD GUNUNG JATI CIREBON
TAHUN 2021. Journal of Pharmacopolium, 5(3).

Anda mungkin juga menyukai