LAPORAN PENDAHULUAN
FARMAKOLOGI
CARA PEMBERIAN OBAT (PRASAD LAB)
OLEH
A. DEFINISI
Sistem Penghantaran Obat (SPO) atau Drug Delivery System pada dasarnya
adalah istilah yang menggambarkan bagaimana suatu obat dapat sampai ke tempat
target aksinya (Doddy, 2014). Sistem Penghantaran obat telah dikembangkan untuk
tujuan meningkatkan kerja obat dengan cara antara lain, peningkatan farmakokinetika
(absorbsi, distribusi, metabolisme dan eksresi), perubahan farmakodinamika
(mekanisme kerja, respon farmakologi, mempertahankan kerja dan penargetan obat).
Tujuan utama dalam sistem penghantaran obat adalah melepaskan bahan aktif
sampai ke sistem peredaran darah dan ke tempat kerja obat sehingga menghasilkan
efek farmakologi yang optimal (Liu, 2008) (Villar, et al, 2012). Dalam sistem
penghantaran obat di dalam tubuh, salah satu faktor yang penting adalah bentuk
sediaan. Penggunaan suatu bentuk sediaan bertujuan mengoptimalkan penyampaian
obat sehingga dapat mencapai efek terapi dalam lingkungan in vivo dimana pelepasan
obat berlangsung (Lukman, 2011).
1. Tepat Pasien
Prinsip pertama yang harus kita pastikan untuk pemberian obat adalah benar
pasien Untuk memastikan identitas pasien dapat dilakukan dengan cara
menanyakan nama dan identitas pasien pada pasien yang sadar, dengan
pertanyaan aktif dan jawaban verbal.
2. Tepat obat
Memastikan kebenaran obat sebanyak tiga kali yaitu pada saat memindahkan obat
dari tempat penyimpanan obat, selanjutnya pada saat obat diprogramkan dan
terakhir pada saat mengembalikan obat kembali ke tempat penyimpanan.
3. Tepat dosis
Obat harus diberikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan tidak boleh kurang
maupun lebih. Kekurangan dosis obat akan menyebabkan obat menjadi tidak
bekerja dengan maksimal sedangkan kelebihan dosis obat dapat menyebabkan
over dosis yang dapat membahayakan keselamatan pasien.
4. Tepat cara pemberian
Obat dapat diberikan melalui cara yang berbeda tergantung dari keadaan umum
pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta
tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual,
parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
5. Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,
karena berhubungan dengan kerja obat. Ada obat yang harus diminum setelah
makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung dan juga
pemberian obat harus sesuai dengan anjuran yang telah diberikan oleh dokter
misal pasien mendapatkan obat 3 kali sehari. berarti obat tersebut harus masuk
setiap 8 jam sekali
6. Tepat Dokumentasi
Hal yang harus ditulis dalam pendokumentasian meliputi, nama pasien, jenis obat.
dosis, cara pemberian, waktu dan nama serta tanda tangan bidan yang
memberikan obat tersebut.
Praktikum Farmakologi
Dosen : Nur Ilah Padhila, S.Kep, Ns., M.Kes.
DAFTAR PUSTAKA