PAPER EMMA AINUN Makalah Kepemimpinan Um
PAPER EMMA AINUN Makalah Kepemimpinan Um
PAPER
Disusun
Oleh:
EMMA AINUN
NIS: 13141028
2015/2016
1
MOTTO
PERSEMBAHAN
2
MENELADANI SIFAT AMANAH UMAR BIN ABDUL AZIZ
DALAM KEPEMIMPINAN
Oleh:
Emma Ainun
NIS: 13141028
Pembimbing I Pembimbing II
MENGETAHUI
3
PERNYATAAN
sepenuhnya karya tulis saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung
resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dan
Emma Ainun
NIS: 13141028
4
MENELADANI SIFAT AMANAH UMAR BIN ABDUL AZIZ
DALAM KEPEMIMPINAN
OLEH:
Penguji I Penguji II
MENGETAHUI
5
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
memiliki nama-nama yang indah. Maha kuasa atas segalanya yang penulis tidak
karya tulis ini yang berjudul MENELADANI SIFAT AMANAH UMAR BIN
umatnya yang telah memberi cahaya keislaman yang hingga sekarang yang
rekan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Walaupun yang masih jauh dari kesempurnaan karena hanya Allah SWT yang
memiliki kesempurnaan. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para
depan yang cemerlang. Jazakallah khairan katsiran. Jasa kalian tak terhitung.
2. Nenek yang selalu mendoakan penulis dan selalu memberikan apapun tanpa
3. Sella Meliannisa dan Ressya N Fajrina kedua adikku tersayang yang telah
6
4. Kepada saudara-saudara penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
terima kasih untuk dukungannya dan kita masih bisa bersilaturahim sampai
sekarang.
5. Untuk Bi Cicih dan Mang Eco terima kasih atas kebaikan kalian selama ini.
Juga tidak lupa untuk De, Dika dan Nur yang selalu memberi kesan kepada
penulis.
6. Penulis berterima kasih kepada Uwa yang telah berbagi cerita kepada penulis
sehingga penulis mendapat motivasi dan dorongan. Juga untuk kedua anaknya
7. K. H. Aceng Zakaria selaku Mudir ‘Am , figur pemimpin yang patut dicontoh
8. Ustadz. Lutfi Lukman Hakim, Lc. Selaku Mudir Mu’allimin sekaligus bapak
para santri Mu’allimin yang selalu memotivasi santri untuk menjadi yang
9. Ustadz. Komarudin, S. Pd. I. Selaku wali kelas 3 d IPS yang selalu memberi
10. Tidak lupa penulis mengucapkan syukran katsiran atas jasa beliau yang sangat
berarti dengan penuh motivasi yang besar, beliau yang tidak pernah lelah
proses yang dijalaninya. Kepada Ustadz. Yudi Wildan Rosyid, Lc. Jazakallah
khairan katsiran.
7
11. Ustadzh. Yanti Nurlaeli, S. Pd. M. Pd. Selaku Biro Paper sekaligus kepala
asrama putri, yang telah menjadi Mother santri UG yang membuat termotivasi
12. Ustadz. Irwan Noviansyah, S. Th. I. M. Ud. Selaku pembimbing I yang telah
13. Ustadz. Dindin Syawaludin, S. Pd. I. M. Si. Selaku pembimbing II yang telah
14. Pak Mamat Ruhiyat dan Ustadzh. Evi, S. Pd. Selaku Abah dan mamah di
16. Dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih untuk
Emma Ainun
NIS: 13141028
8
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 4
D. Manfaat 5
Penulisan........................................................................
E. Metode dan Teknik Penulisan...................................................... 5
F. Sistematika Penulisan.................................................................. 5
Kepemimpinan............................................................................. 18
9
D. Biografi Umar bin Abdul Aziz.................................................... 21
Kepemimpinan............................................................................. 25
Aziz..............................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 30
A. Kesimpulan.................................................................................. 30
B. Saran............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 32
RIWAYAT HIDUP....................................................................................... 34
10
BAB I
PENDAHULUAN
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah Bani Umayah yang
memiliki hubungan darah dengan khalifah Umar bin Khattab. Karena ibunya
yang bernama Ummu Ashim binti Ashim Umar bin Khattab. Setelah ayahnya
meninggal dunia Umar bin Abdul Aziz diminta oleh khalifah Abdul Malik bin
Marwan untuk datang ke Damaskus. Di kota inilah Umar bin Abdul Aziz menikah
dengan Fatimah, anak khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dari kota inilah Ia
meniti karir sebagai pejabat penting pemerintahan. Beliau adalah seorang khalifah
yang lurus (ar-Rasyid) sekaligus ahli zuhud, asyaj (memiliki tanda di keningnya)
Umar Bin Abdul Aziz memiliki banyak hal positif yang dapat diambil
hikmah untuk dijadikan suri tauladan adalah dari sikap rendah hati,
ambisi terhadap kekuasaan, dekat dengan rakyat kecil, toleransi, demokrasi, cinta
Dari berbagai sifat tauladan dari seorang khalifah Umar Bin Abdul Aziz
dengan keistimewaan yang dimilikinya juga yaitu sebagai salah seorang khalifah
11
Beliau termasuk dalam deretan ulama yang mempunyai kedekatan para
khalifah. Umar bin Abdul Aziz mempunyai kedudukan strategis di tengah keluarga
dia masih kecil. Mengapa demikian, karena umurnya yang masih sangat muda di
menyerahkan urusan, tugas penting kepada Umar, agar dia belajar menekuni
Umar bersedih hati dengan wafatnya Abdul Malik pamannya. Maka Umar
berjanji kepada Allah SWT untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang dia
lakukan (ketika memerintah) jika Umar memegang apa yang dia pegang, dan
sungguh Umar telah bersungguh-sungguh dalam hal itu. Di bulan Rabiul Awal
tahun 87 H, Walid bin Abdul Malik mengangkat Umar bin Abdul Aziz sebagai
Thaif pada tahun 91 H. Demikian Umar bin Abdul Aziz menjadi gubernur
gubernur, karena pada saat itu Umar bin Abdul Aziz belum menunaikannya. Umar
yang hidupnya sederhana dan berpihak kepada masyarakat faqir dan dhuafa.
12
Semua harta yang dimilikinya dikembalikan ke Negara dan dipergunakan untuk
perintah kepada orang-orang yang beriman harus memenuhi janji sebagai amanah
imannya sebagai orang yang memberikan amanah” (Bina A, 2013: 200). Allah
٨ ََوٱلَّ ِذينَ هُمۡ َأِل ٰ َم ٰنَتِ ِهمۡ َوع َۡه ِد ِهمۡ ٰ َر ُعون
Artinya: “Dan (sungguh beruntung) orang-orang yang memikul
(memelihara) amanah-amanah dan janjinya”.(Depag, 2009: 342)
1993: 42). Bukan perkara yang mudah dalam menjalankan segala urusan, apalagi
salah satu khalifah Umar Bin Abdul Aziz beliau dapat menjalankan kewajibannya
13
Dari latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk membahas sifat
Umar Bin Abdul Aziz dari segi amanah kepemimpinannya, selanjutnya penulis
para pembaca.
B. Rumusan Masalah
kepemimpinan?
C. Tujuan Penulisan
kepemimpinan.
dalam kepemimpinan.
14
D. Manfaat Penulisan
dengan karya tulis ilmiyah ini, pembaca dapat mengambil contoh dari sifat beliau
yang artinya menampilkan tulisan yang disajikan dalam sebuah karya ilmiyah
(Usep, 2011: 19). Serta dalam karya ilmiyah ini penulis menggunakan metode
danberbagai literatur sebagai bahan perbandingan atau acuan yang relevan dengan
F. Sistematika Penulisan
Dalam karya tulis ilmiyah ini yang akan disusun ada beberapa bab yang terdiri:
BAB I Pendahuluan
15
BAB II Tinjauan Pustaka
Diterapkan Umar bin Abdul Aziz dalam Menjalankan Amanah, Kiat Meneladani
Sifat Amanah Umar bin Abdul Aziz dalam Kepemimpinan, Biografi Umar bin
Abdul Aziz.
Meliputi: Alasan Mengapa Pemimpin harus Bersifat Amanah, Cara Umar bin
Umar bin Abdul Aziz, Pandangan Umat terhadap Kepemimpinan Umar bin
Abdul Aziz.
BAB IV Penutup
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
akan sedikit menerangkan pengertian dari meneladani yang asalnya dari kata
teladan yang mempunyai arti “sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh”.
Jadi meneladani adalah “memberi teladan yang baik”. (Depdiknas, 2008: 1424).
Amanah menurut Mahmud Yunus (1972: 49) yaitu berasal dari kata ً اَماَنَة- ُيَ ْع ُمن- َاَ ُمن
yang artinya kepercayaan, jujur lurus, setia. Dan menurut kamus Arab al-
Munawir amanah yaitu ُ االُ َمنَةyang artinya orang yang dapat dipercaya, ُ االَ َمانَةyang
kepada seseorang yang wajib ditunaikan. Berkata Ahmad dalam bukunya bahwa
amanah adalah hak yang dipertanggung jawabkan kepada seseorang, baik hak itu
milik Allah SWT atau hak hamba baik berupa pekerjaan, perkataan, atau
kepercayaan hati (1990: 165). Amanah adalah tanggung jawab yang wajib
dilaksanakan oleh orang yang bersangkutan dan bila tidak dilaksanakan akan
Al- Amin juga gelar yang diberikan kepada Nabi SAW sejak sebelum
diangkat menjadi Nabi. Gelar ini diberikan oleh keluarga dan kaumnya, dengan
kepercayaan mereka terhadap beliau bahwa dirinya adalah orang yang dipercaya.
Begitu juga ibunda Nabi Muhammad SAW yang bernama Aminah. Aminah yang
artinya wanita yang dapat dipercaya (Bina A, 2013:199). Amanah tidak hanya
17
dipertanggung jawabkan di dunia saja melainkan di akhirat pula bahkan
pertanggung jawabanya lebih besar. Dan menurut Bakry (1993: 42) amanah
diartikan sebagai tugas yang ditunaikan dengan jujur, diawasi atau tidaknya ia
tetap bekerja degan baik. Sehingga tidak akan ada pelanggaran terhadap amanah
yang bakal benar-benar lepas dari pantauannya. Berkata al- Hufiy dalam bukunya
(2000: 321) amanah ialah memilih perkara yang lebih bermanfaat bagi agama dan
dunia terhadap dirinya sendiri. Dan bahwa segala sesuatu harus ada yang
ُو َم ْس ُؤ ٌل ِ ِ الرجُل ر ٍ يِف ِِِ ٍ اع َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه فَااْلِ م اَُم َر
ٍ ُكلُّ ُك ْم َر
َ اع اَهل ه َو ه َ ُ َّ اع َو َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َرعيَّت ه َو
ُو َم ْس ُؤ ٌل َع ْن َر ِعيَّتِ ِه ٍ اعيَةٌ َو ِهيَ َم ْسُؤ لَةٌ َعْنَر ِعيَّتِ َه ا واخْل اَِد ُم يِف َم ِال َس يِّ ِد ِه َر
َ اع َوه
ِ يت زو ِجها ر ِ ِِ ِ
َ َ ْ َ ََعْنَرعيَّته َوالْ َم ْرَأةُ يِف ب
)(رواه البخاري
Artinya: “Kamu sekalian pemimpin dan kamu sekalian akan diminta
pertanggung jawabannya tentang apa yang kamu pimpin, imam (pejabat apa
saja) adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggung jawaban tantang apa
yang dipimpinnya, orang laki-laki adalah pemimpin dalam lingkungan
keluarganya dan ia akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya, orang wanita
(istri) juga pemimpin dalam mengendalikan rumah tangganya dan ia juga akan
ditanya tentang apa yang dipimpinnya, pembantu rumah tangga juga pemimpin
dalam mengawasi harta benda dan ia juga akan ditanya tentang apa yang
dipimpinnya (HR. Bukhari).(Bina A, 2013: 225).
Serta Allah SWT memberi jabatan kepada yang berhak menerimanya dan
Allah juga yang berhak mencabut jabatan itu dari seseorang. Firman-Nya dalam
18
Salah satu pembagian dari sifat amanah adalah amanah kepemimpinan.
(https://islamislogic.wordpress.com/kumpulan-hadits-shahih/40-hadits-tentang-
manusia kepada jalan yang benar, Allah SWT juga telah memberikan kesaksian
Nabi (2013: 145) bahwa Muhammad bin Abdullah bin Mu’adzir berkata:
masyarakat pun akan termotivasi untuk bersikap amanah pula. Begitu sebaliknya,
apabila pemimpin bersikap khianat, maka masyarakat pun akan memiliki alasan
untuk khanat pula.” (2013: 217). Dan Menurut Barghisy (2013: 26) menegaskan
19
Begitu penting pemimpin yang memiliki sifat amanah, akan berpengaruh
terhadap negara maupun rakyat yang dipimpin olehnya. Negara tidak akan maju
kalaulah pemimpin tidak memiliki sifat amanah. Dan adapun kriteria seorang
pemimpin yaitu,
“Sebaik-baik pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka
pun sebetulnya sangat cinta kepadamu, kamu sayang kepada mereka dan mereka
pun sayang kepadamu, kamu hormat kepada mereka dan mereka pun hormat
kepadamu.” (Faridl, 2005: 44). “Pemimpin juga sebagai pelayanan bagi umat.”
‘Abu Bakar, Umar dan para sohabat yang lainnya. Umar disaat menjabat
sebagai Amirul Mu’minin pernah memikul karung terigu di pundaknya
sendiri untuk membantu rakyatnya yang sangat membutuhkan. Kata
pengawalnya, “Biarlah oleh saya Amirul Mu’minin.” Umar menjawab,
“Tidak! Ini adalah tanggung jawab saya.’
Dalam berbagai aspek kehidupan di muka bumi ini tidak penah lepas dari
pemimpin dan kepemimpinan. Hal sekecil apapun jika terdapat sekelompok orang
yang melakukan sesuatu pasti ditunjuklah seorang untuk menjadi pemimpin, yang
20
dan orang lain, serta kepada Allah SWT seseorang itu akan menghadap untuk
kebutuhan yang lain” (Dennis, Tt: 5). Menurut (Laranta, 2013: 146) tugas
dengan baik, menjaga kejujuran, tidak menyia-nyiakan waktu dalam tugas kerja,
jujur dan amanah pastilah suatu bangsa akan maju pesat. Bekerja dengan rajin dan
perusahaan (Bakry, 1993: 42). Ia tidak akan melakukan korupsi dalam jabatannya
baik itu korupsi uang, harta benda, waktu. Dalam perkataann Laranta (2013: 185)
telah dijelaskan dari pengertian kepemimpinan di atas, suatu kelompok tidak dapat
berjalan tanpa adanya kepemimpinan yang dibentuk tentunya atas dasar tanggung
Menjalankan Amanah
Pada awal masa Umar bin Abdul Aziz, beliau memperbaiki sistem
memihak kepada masyarakat. Dengan prinsip Umar bin Abdul Aziz dalam
21
rahmat dan kunci keberkahan, tidak ada pendapat yang akan tersesat bersama
2014: 65).
Jabatan yang pertama kali beliau terima adalah sebagai gubernur Madinah
dulu masa khalifah Walid bin Abdul Malik. Dengan pengalaman pertamanya,
beliau menjabat sebagai khalifah dan tanggung jawab yang luas dan besar yaitu
Perkataan Umar bin Abdul Aziz dalam bukunya Murodi (2004: 102)
guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat muslim yang berada
di bawah kekuasaan Dinasti Bani Umayah.” (Murodi, 2004: 103). Dan adapun
menurut bukunya ash- Shallabi usaha-usaha Umar bin Abdul Aziz antara lain
Kemudian Umar memilih seorang ulama besar hafidz di zamannya, yang tersohor
22
di negerinya yang bernama az-Zuhri. Jika dia berbicara tentang Al-Qur’an dan
As-Sunah, maka di ahlinya. Salah satu riwayat menyebutkan, bahwa Umar bin
Abdul Aziz memerintahkan Abu Bakar bin Hazm agar mengumpulkan dan
kakeknya tersebut.
beliau tetapi bagi para sahabat yang lain termasuk bagi az- Zuhry dan Abu Bakar
saat itu pula di zaman mereka pemalsuan dan penipuan hadits muncul disebabkan
Dalam kebijakan ini Umar bin Abdul Aziz melarang para gubernur dan
kepada Sulaiman bin Abdul Malik dalam bukunya ash- Shallabi ‘Sungguh aku
melihatmu membuat orang kaya makin kaya dan orang miskin tetap dalam
untuk kelompok masyarakat yang tidak mampu dan lemah, menjamin tingkat
23
3. Pengembangan Ekonomi dan Kemakmuran Sosial
merasa aman di negeri mereka. Umar bin Abdul Aziz menegaskan bahwa
masyarakat tergerak untuk berniaga dan mengembangkan harta mereka. Umar bin
pemasukan untuk negara. Telah benyak yang memetik hasil dari kebijakan
tersebut, termasuk Umar sendiri. Umar bin Abdul Aziz benar-benar telah membuat
berkecukupan.
Dalam kebijakan ini Umar dengan sikapnya yang lemah lembut menolong
seorang laki-laki yang datang kepadanya dan berdiri di hadapannya, dia berkata
“Wahai amirul mukminin, aku dalam keadaan kesulitan yang berat, aku berada
dalam kemiskinan yang membelit”. Melihat seorang laki-laki itu Umar terlihat
memberi kepada keluarganya lima ratus dinar dari negaranya. Bukan saja Umar
bin Abdul Aziz hanya memperhatikan masyarakat fakir dan miskin tetapi orang-
orang sakit, penyandang cacat, anak-anak yatim, orang-orang buta, orang yang
bagi orang-orang yang fakir dan miskin, menyiapkan pelayan bagi orang buta,
juga pelayan bagi yang sakit menahun. Sehingga Umar mengirim surat ke kota-
24
kota Syam, yang isinya: ‘Laporan kepadaku (tentang anak-anak yatim) juga anak-
adalah orang-orang yang menanggung hutang yaitu ibnu Syihab az- Zuhri.
Dengan begitu Umar telah meringankan beban bagi orang yang terlilit hutang
yang tidak mampu membayarnya dan baginya merupakan amanah yang harus
dilaksanakan.
membelanjakan harta dari baitul mal untuk mereka. Sehingga Umar menulis surat
kepada gubernur.
lemah dari mereka serta mencukupi yang miskin dari mereka. Kebijakan terhadap
25
Begitu amanah Umar bin Abdul Aziz dalam menjalankan roda
pemerintahannya sehingga dapat memberi pelayanan yang terbaik bagi siapa saja
kebijakan yang lain Umar bin Abdul Aziz adalah sebagai berikut:
1. Menghapus Kelas-Kelas Sosial antara Muslim Arab dan Muslim Non Arab
terhadap muslim Arab sehingga kurang menguntungkan bagi muslim non Arab.
kebijakan tersebut. Semua masyarakat mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan hak mereka tidak diberikan
yaitu hak anak-anak yatim yang ditinggalkan oleh para pejuang muslim. Ketika
Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah, beliau mengeluarkan kebijakan
mereka terampas.
kelompok non muslim, salah satunya bangunan gereja yang dirombak menjadi
masjid yaitu pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik. Ketika Umar bin Abdul
26
Aziz menduduki jabatannya sebagai khalifah, beliau mengizinkan untuk
menuntut untuk Umar bin Abdul Aziz mengeluarkan kebijakan tersebut dan beliau
pun mengabulkannya.
Banyak tanah orang kristen yang menjadi hak milik orang-orang islam.
Sehingga banyak orang-orang kristen yang tidak mempunyai lahan untuk digarap
6. Mewajibkan Pembayaran Kharaj kepada Umat Islam dan Jizyah (pajak jiwa)
Kebijakan yang juga diambil oleh Umar bin Abdul Aziz, yaitu bagi orang-
orang kristen yang mewajibkan untuk membayar jizyah (pajak jiwa) saja, hal ini
karena mereka mayoritas bukan orang kaya. Dan untuk orang-orang islam beliau
mewajibkan kharaj (pajak) karena mayoritas dari mereka orang kaya sehingga
Dan satu kisah diceritakan dari Umar bin Abdul Aziz ketika menjalankan
“Dikisahkan Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah Bani Umayah.
Pada suatu malam, tatkala baginda sedang tekun bekerja di bilik istananya, tiba-
tiba putranya masuk untuk membincangkan sesuatu hal yang berhubungan dengan
urusan keluarga. Tiba-tiba baginda memadamkan lampu yang terletak dimejanya
yang digunakan untuk menerangi bilik kerjanya itu. Putranya merasa heran
melihat sikap ayahnya, seraya bertanya, “Mengapa ayah padamkan lampu itu?”
27
Ayahnya menjawab, “Benar kata kau wahai anakku, tetapi kau harus ingat bahwa
lampu yang sedang ayah gunakan untuk bekerja ini adalah kepunyaan kerajaan.
Minyak yang digunakan itu dibeli dengan menggunakan uang kerajaan, sedang
perkara yang hendak ananda perbincangkan dengan ayahanda adalah perkataan
keluarga. Landas, Umar bin Abdul Aziz meminta pembantunya membawa lampu
dari bilik dalam. Kemudian, ia pun berkata kepada putranya, “Sekarang lampu
yang baru kita nyalakan ini adalah kepunyaan keluarga kita minyak pun dibeli
dengan uang kita. Silahkan kemukakan masalah yang kamu perbincangkan
dengan ayah.” (Ma’mun, 2010: 37)
Dari kebijakan-kebijakan yang telah Umar bin Abdul Aziz lakukan selama
Kepemimpinan
Ada beberapa hal tentang bagaimana meneladani sifat amanah Umar bin
Abdul Aziz dalam kepemimpinan (Bina A, 2013: 221) adalah sebagai berikut :
Sifat amanah datang ketika kita mengerjakan sesuatu itu dengan ikhlas,
semata-mata hanya untuk mengharap ridha Allah SWT. Baik sesuatu itu
amanah ini akan tumbuh dalam diri orang-orang yang beriman sungguh Allah
maha mengetahui dalam hati seseorang. Sifat ikhlas dapat membawa pahala jika
kita menyertai sifat tersebut. Sebaliknya, jika kita tidak menyertakan sfat ikhlas
28
mengalami keuntungan karena sifat amanahnya, karena meyakini bahwa semua
Amanah merupakan sesuatu hal yang dilakukan atas tanggung jawab diri
sendiri terhadap seseorang dan kepada Allah SWT. Dan akan dipertanggung
menyadari bahwa dirinya memegang tanggung jawab yang amat sangat besar.
yang amanah, hendaklah rakyat juga memilih pemimpin secara amanah, karena
dengan menjaga sumber rezeki. Dengan rezeki yang terjaga dari unsur syubhat,
apalagi haram, akan melahirkan sifat khianat anggota keluarga dan siapapun yang
menyantapnya.
29
Jadi, beliau makan dengan lahap itu bukan karena makananya yang lezat
atau beliau sedang kelaparan. Beliau makan dengan lahap karena makanan yang
sedang disuguhkan adalah makanan yand diyakini sebagai makan yang halal.
Korupsi yang sedang terjadi di masa sekarang ini, ternyata sudah ada di
zaman Nabi Muhammad SAW. Seperti dalam arti dari HR. Muslim:
dari sifat khianat, serta kedua sifat tersebut (Amanah dan Khianat) tidak bisa
berkumpul keduanya di dalam hati seseorang. Ingatlah setiap apa yang kita
kejakan itu perbuatan baik, maka yang demikian itu amanah yang menjadi dasar
tanggung jawab.
1. Sifat amanah fitrah bagi setiap orang dan menurut Hanif Hanan, jika
2. Banyak berdzikir, hati dan lidah dibasahi dengan dzikir dan selalu
30
godaan setan dan hawa nafsu. Demikian juga sifat fitrah amanah akan
terjaga pula.
diri kita, dan akan termotivasi untuk ikut mengambil pelajaran dan
seseorang. Semoga kita dapat meniru keteladanan dari sifat amanah yang telah
dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul. Serta kepemimpinan yang dijalankan oleh
Umar bin Abdul Aziz yang mendapat respon positif dari masyarakat.
Beliau adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abu al-
Ash bin Umayah bin Abd Syams bin Abd Manaf, seorang imam, al-Hafidz,
allamah, mujtahid, ahli zuhud, ahli ibadah, pemimpin dan amirul mukminin dalam
Bapaknya ialah Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam, satu dari gubernur-
gubernur Bani Umayah pilihan, laki-laki yang dermawan lagi pemberani, beliau
memegang jabatan gubernur Mesir lebih dari dua puluh tahun. Ibunya ialah
Ummu Ashim. Umar bin Abdul Aziz dilahirkan pada tahun 63 H di Halwan dekat
31
Kairo. Ia lahir ketika ayahnya Abdul Aziz menjadi gubernur di Mesir.
Umar bin Khattab, karena ibunya yang bernama Ummu Ashim binti Ashim bin
Pada masa kecilnya, Umar bin Abdul Aziz tinggal menetap di rumah
Banyak ilmu pengetahuan keagamaan yang diperolehnya, antara lain ilmu hadits,
Al-Qur’an dan lain-lain. Umar bin Abdul Aziz belajar hadits dari ayahnya, Abdul
Aziz dan para sahabat lainnya, seperti Anas bin Malik, Abdullah bin Jafar bin Abi
Thalib, Ibnu Qorith, Yusuf bin Abdillah bin Salah, Amir bin Saad, Said bin
Musayyub, Urwah bin Zubair, Abi Bakar bin Abdirrahman, Arrabi bin Samurah
dan lain-lain.
Muhammad bin al-Munkadir, Yahya bin Said al- Anshari, Musalamah bin Abdul
Malik, Raja bin Haiwah dan lain-lain. Selain ilmu hadits, Umar bin Abdul Aziz
juga menguasai ilmu Al-Qur’an. Bahkan ia telah menghafal dan mengkaji Al-
Qur’an sejak Umar masih kecil. Untuk memperdalam semua itu, Abdul Aziz
Beliau adalah seorang khalifah yang lurus ar-Rasyid sekaligus ahli zuhud,
asyaj (tanda di kening) dari Bani Umayah, salah seorang imam ahli ijtihad dan
salah seorang khulafa rosyidin, berakhlak mulia dan berwajah tampan, berakal
32
sempurna, peletak kebijakan-kebijakan brilian, pemilik kesungguhan, berilmu
seberapa.
Umar bin Abdul Aziz dijuluki al-asyaj (yang terluka di wajah) sehingga
dikatakan untuknya Asyaj Bani Umayah. Kisahnya pada masa Umar kecil, beliau
masuk ke kandang kuda bapaknya untuk melihat-lihat kuda, tiba-tiba seekor kuda
Abdul Aziz bin Marwan (bapaknya Umar) mempunyai sepuluh orang anak.
Mereka adalah Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim. Ibu mereka adalah
Laila binti Ashim bin Umar bin Khattab. Abdul Aziz mempunyai enam anak dari
selain Laila, yaitu al-Ashbagh, Salah, Suhail, Ummu al-Hakam, Zabban dan
Umar bin Abdul Aziz menikah dengan Fatimah yaitu putri khalifah Abdul
Malik bin Marwan, Umar mempunyai anak Ishak, Yaqub, Musa. Diantara istri-
istrinya adalah Lamis binti Ali bin Harits dan dari wanita ini Umar mempunyai
Utsman binti Syuaib bin Zayyan, darinya Umar mempunyai anak yang bernama
Ibrahim. Dan dari Ummu Walad istrinya juga Umar mempunyai anak, Abdul
Malik, Walid, Ashim, Abdullah, Abdul Aziz, Zayyan, Aminah dan Ummu Abdullah.
33
“Ciri-ciri fisik Umar bin Abdul Aziz berkulit cokelat, berwajah lembut
namun tampan, perawakan ramping, berjanggut rapih, bermata cekung, ada juga
yang berkata ia adalah laki-laki berkulit putih” (ash- Shallabi, 2014: 20).
34
BAB III
ANALISIS
dan Al-Hadits. Sebagian besar masyarakat kita masih beranggapan bahwa amanah
sendiri dan orang lain. Sesuai dengan rujukan yang telah dipaparkan, sifat amanah
jawab yang besar. Karena menyangkut dengan masyarakat luas, urusan yang
sangat begitu besar terutama pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz kurang
rakyat yang memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik, seperti
umat. Ada juga salah satu pernyataan Rosulullah SAW yang dikemas oleh Umar
‘Islam itu tidak akan tegas tanpa organisasi yang baik dan organisasi yang
baik tidak akan ada tanpa ada imaroh (kepemimpinan) yang baik dan
35
kepemimpinan yang baik tidak mungkin terwujud tanpa adanya kepatuhan
dari yang dipimpin dan kepatuhan tidak mungkin ada tanpa sebuah proses
ikrar atau bai’at (persetujuan) dari orang-orang yang dipimpin’.
keduanya, karena ada sebuah proses yang disebut dengan bai’at (persetujuan),
Beliau adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abu al-
Ash bin Umayah bin Abd Syams bin Abd Manaf, seorang imam, al-Hafidz,
allamah, mujtahid, ahli zuhud, ahli ibadah, pemimpin dan amirul mukminin dalam
Bapaknya ialah Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam, satu dari gubernur-
gubernur Bani Umayah pilihan, laki-laki yang dermawan lagi pemberani, beliau
memegang jabatan gubernur Mesir lebih dari dua puluh tahun, yang begitu
amanah dalam memegang tanggung jawabnya. Ibunya ialah Ummu Ashim. Umar
bin Abdul Aziz dilahirkan pada tahun 63 H di Halwan dekat Kairo. Ia lahir ketika
36
Ada beberapa cara dalam Umar bin Abdul Aziz melaksanakan
mengenai kebijakan-kebijakan Umar bin Abdul Aziz untuk para umatnya. Dengan
memperbaiki sitem pemerintahan sebelumnya yaitu pada masa khalifah Walid bin
masyarakat. Dengan cara bertukar pikiran atau pendapat antara pemimpin dan
yang dilaksanakan ketika Umar memegang jabatan, yaitu antara lain adalah
sebagai berikut:
Umar berkata kepada Sulaiman bin Abdul Malik ‘aku melihatmu engkau
membuat orang kaya makin kaya dan orang miskin makin miskin.’ Sehingga
Umar mengambil langkah untuk menginfakan harta melewati jalan zakat dan
kehidupannya.
37
dalam peraturan syariat. Sungguh kebijakan yang Umar ambil adalah jalan
perbedaan antara kelompok muslim Arab dan muslim non Arab, mereka
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan sifat amanah dalam jiwa seorang
pemimpin, antara lain adalah, menjaga sifat ikhlas, menyadari tanggung jawab
pribadi, menjaga sumber rezeki, menjaga diri dari tindakan korupsi, mengingat
akibat buruk dari sifat khianat (Bina A, 2013: 221). Namun dalam kesempatan
kali ini penulis hanya dapat menguraikan tiga dari lima poin tersebut.
siapapun melainkan timbul dari ketulusan hati seorang diri. Termasuk sifat
amanah tersebut yang sudah ada dalam diri seseorang yang dimana sifat
38
amanah dan kadzib tidak bisa berkumpul dalam hati seseorang. “Pasti
205)
Bahwa setiap orang yang merasa dirinya diberi tugas atau pekerjaan
sehingga rezeki yang kita dapat ternodai oleh pekerjaan yang tidak
Selama Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah negara, beliau
orang lain terhadapnya. Umar bin Abdul Aziz dapat memposisikan dirinya sebagai
seorang pemimpin yang menjadi panutan bagi masyarakat. Berbudi pekerti baik,
Umar bin Abdul Aziz yang sedang berjihad di jalan Allah SWT dengan bersikap
39
Allah SWT. Dan Umar menjelaskan bahwa “Segala keselamatan terletak pada
Abdul Aziz karena begitu sayangnya begitu kepada masyarakat sehingga melalui
keluarga besarnya, menegakkan syariat atas diri dan orang-orang di sekitarnya dan
menyeluruh”.
Umar bin Abdul Aziz merupakan pemimpin yang tidak serakah terhadap
nasihat Nabi SAW yang mulia yang telah Umar bin Abdul Aziz terapkan dalam
40
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan menjadi pandangan umat pada saat itu, sehingga terciptanya kehidupan
2. Berikut kebijakan yang amanah yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz
yaitu:
d. Tidak ada perbedaan antara kelas-kelas sosial Arab dan non Arab
akhirat.
41
c. Menjaga sumber rezeki dengan tidak mengotori apa yang kita peroleh
d. Menjaga diri dari tindakan korupsi, mengingat bahwa apa yang kita
kerjakan bukan semata-mata untuk pribadi, tetapi untuk orang lain juga
B. Saran
khalifah Umar bin Abdul Aziz seperti cara meneladani sifat amanah tersebut.
kepemimpinan (politik), tetapi juga dapat dijelaskan dari sudut pandang lainnya.
Seperti amanah orang tua terhadap anak, suami terhadap istri dan yang
Oleh karena itu, penulis menyampaikan kepada para pembaca, baik santri,
orang tua, asatidz ataupun yang lainnya untuk mendapatkan pembahasan yang
42
DAFTAR PUSTAKA
Ash- Shallabi, Ali Muhammad. (2014). Perjalanan Hidup Khalifah Yang Agung
Umar Bin Abdul Aziz. Jakarta: Darul Haq.
Dennis, Fitryan. (TT). Belajar Dari Orang Sukses, Rahasia Meraih Promosi.
Jakarta: Erlangga.
Departemen Agama RI. (2009). Syamil Quran Spesial for Women. Jakarta: PT
Sygma Eksamedia Arkatulima.
http://aulakehidupan.co.id/2013/09/amanah-dan-kepemimpinan.html.
https://islamislogic.wordpress.com/kumpulan-hadits-shahih/40-hadits-tentang-
pemimpin-dan-penjelasanya/
Mulyono, Dwi. (2013). Sosiologi Kelas XII SMA Dan MA. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka.
Muhammad al- Hufiy, Ahmad. (2000). Keteladan Akhlak Nabi SAW. Bandung:
Pustaka Setia.
43
Shabir, Muslich. (2004). Terjemah Riyadus Shalihin I. Semarang: PT Karya toha
Putra.
Usep. (2011). Buku Panduan Penulisan Karya Ilmiyah/ Paper. Garut: Tidak
Diterbitkan.
44
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
2016)
45