Anda di halaman 1dari 19

KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No.

2, 2022

Jurnal Kumara Cendekia

https://jurnal.uns.ac.id/kumara

ANALISIS PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK


TAMAN KANAK-KANAK SELAMA MASA PANDEMI

Muthmainah
Prodi PG PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
muthmainnah@uny.ac.id

ABSTRAK
Keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang lain menjadi salah satu kendala bagi anak selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan sosial emosional anak Taman Kanak-kanak selama masa
pandemi. Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur, dengan langkah-langkah pengumpulan sumber data,
reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa perkembangan sosial emosional anak
cenderung mengalami penurunan, yaitu kemandirian, percaya diri, dan kemampuan berinteraksi sosial. Penyebabnya
diantaranya kurangnya kesempatan anak bersosialisasi selama Belajar dari Rumah, kurangnya stimulasi dari orang tua,
dan adanya physical distancing. Dampak yang ditimbulkan dari belum optimalnya perkembangan sosial emosional
anak perlu segera ditangani. Orang tua perlu mendorong anak untuk bersosialisasi dan guru perlu memiliki strategi jitu
untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional seiring dengan adanya pembelajaran luring 100%.
Kata Kunci: sosial emosional, anak, pandemi

ABSTRACT
Limitations to interact with other people are one of the obstacles for children during the Covid-19 pandemic. This
study aims to analyze the socio-emotional development of kindergarten children during the pandemic. The data
collection method used literature study, with the steps of collecting data sources, data reduction, and drawing
conclusions. The result of this research is that children's social emotional development tends to decrease. The reasons
include the lack of opportunities for children to socialize during Learning from Home, lack of stimulation from parents,
and physical distancing. The impact of not optimal social emotional development of children needs to be addressed
immediately. Parents need to encourage children to socialize, and teachers need to have accurate strategies to develop
emotional social skills along with 100% offline learning.
Keywords: emotional social, children, pandemic

PENDAHULUAN resmi mengumumkan bahwa wabah


Pandemi global Covid-19 telah Coronavirus Disease (Covid-19)
berdampak besar pada dunia (Prime et sebagai pandemi global (Kompas,
al., 2020). UNICEF (2020) 2020). Pandemi Covid-19
melaporkan bahwa jarak fisik, berdampak pada berbagai aspek tak
penutupan bisnis yang tidak penting, terkecuali bidang pendidikan.
penangguhan layanan, program Kemendikbud mengeluarkan Surat
komunitas dan rekreasi terjadi di Edaran No 4 Tahun 2020 tentang
sebagian besar negara, termasuk Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Indonesia. Pada akhir tahun 2019, dalam Masa Darurat Penyebaran
Indonesia mengalami perubahan dan Coronavirus Disease (Covid-19) yang
masa sulit dengan adanya virus Covid- salah satu isinya membuat proses
19. Selanjutnya pada bulan Maret 2020 kegiatan pembelajaran dilaksanakan
World Health Organization (WHO) di rumah (Nahdi, Ramdhani, Yuliatin,
152
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

Hadi, 2020). Aktivitas pendidikan membimbing anak selama belajar di


lembaga-lembaga PAUD yang pada rumah (Wardani & Ayriza, 2020).
mulanya sangat intens dalam melakukan Tentunya hal ini bukanlah perkara
stimulasi perkembangan anak usia dini mudah bagi orang tua untuk
melalui kegiatan bermain sambil belajar membagi peran antara peran sebagai
di sekolah, diganti dengan pembelajaran pendidik anak di rumah, sekaligus
di rumah masing-masing peserta didik peran lainnya, seperti bekerja,
(Hewi & Asnawati, 2020). menyelesaikan pekerjaan rumah,
Pembelajaran tatap muka diganti dan lainnya. Dampak lainnya juga
menjadi pembelajaran dalam jaringan dialami guru yang dituntut kreatif
(daring)/online di rumah. selama BDR, agar tetap
Pembelajaran daring yaitu memfasilitasi berbagai aspek
penyelenggaraan kelas pembelajaran perkembangan anak. Salah satu
dalam jaringan untuk menjangkau perkembangan yang tetap perlu
kelompok target yang massif dan luas, distimulasi meskipun adanya
sehingga pembelajaran daring dapat pembatasan sosial yaitu sosial
diselenggarakan dimana saja (Bilfaqih emosional.
& Qomarudin, 2015). Selain itu dikenal Pembelajaran sosial adalah
juga istilah Belajar Dari Rumah keterampilan dalam bersikap sesuai
(BDR), yaitu proses pembelajaran dari pada tuntutan sosial sehingga anak
sekolah ke rumah. Hal ini didasarkan bisa bersosialisasi dengan lingkungan
pada instruksi Kementerian Pendidikan sekitar (Sofyan, 2015). Sedangkan
dan Kebudayaan bahwa, sekolah pembelajaran emosional adalah suatu
menyelenggarakan pembelajaran proses dimana anak-anak belajar
daring dengan tetap memberikan menguasai dan mengelola emosi,
pengalaman belajar yang bermakna menetapkan serta menggapai tujuan
bagi siswa tanpa dibebani tuntutan positif, merasakan serta menampilkan
untuk mencapai semua persyaratan empati buat orang lain, membangun
kurikulum. BDR diselenggarakan serta memelihara ikatan positif, dan
dengan mempertimbangkan kesehatan membuat keputusan yang bertanggung
dan keselamatan siswa, pendidik, jawab (Mbleo, 2019). Perkembangan
tenaga kependidikan, dan masyarakat sosial emosional berkembang secara
(Rasmitadila et al., 2020). Selama bertahap melalui proses penguatan
BDR, sebagian Taman Kanak-kanak dan modelling (Nurjannah, 2017).
menyelenggarakan pembelajaran Proses sosialisasi diperoleh melalui
daring, dan sebagian lagi dengan interaksi anak sehari-hari, kegiatan
kegiatan dimana orang tua mengambil belajar, dan respon anak terhadap
tugas anak di sekolah dan interaksi yang dialami. Dalam
melaporkannya setiap seminggu perkembangan sosial emosional, anak
sekali. dilatih mengembangkan kesadaran
Selama BDR, peran orang tua diri, rasa tanggung jawab, serta
semakin bertambah, yaitu perilaku sosial anak agar berkembang
membimbing anak belajar dari rumah, dengan optimal (Radliya, Apriliya, &
menggantikan guru di sekolah, Zakiyyah, 2017).
membantu tercapainya tujuan Ashdown & Bernard (2012)
pembelajaran daring, dan mengasosiasikan pengembangan

153
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

sosio-emosional dengan lima lainnya adalah kebosanan anak. Hal


kompetensi inti yaitu: kesadaran diri, ini diperkuat oleh temuan survei
kesadaran sosial, manajemen diri, Dayal & Tiko (2020) yang
keterampilan hubungan, dan menyatakan derajat kesejahteraan
pengambilan keputusan yang emosional pra-taman kanak-kanak (di
bertanggung jawab. Keterampilan- bawah usia lima tahun) di AS yaitu
keterampilan tersebut memungkinkan mengalami perasaan bosan atau
anak untuk berinteraksi secara positif bingung. Data lainnya menunjukkan
dengan orang lain, memiliki sikap adanya sikap sebagian orang tua yang
positif terhadap sekolah, dan melakukan kekerasan verbal (kata-
meningkatkan prestasi akademik (Ho & kata) yang menyakitkan atau
Funk, 2018). Domitrovich et al., (2017) meremehkan kemampuan anak, dan
menegaskan bahwa anak-anak dengan memberikan label negatif pada
kompetensi sosial emosional yang buruk anak. Hal tersebut dikhawatirkan
umumnya memiliki perilaku yang lebih akan memiliki dampak jangka
menantang, termasuk agresi, kenakalan, panjang yang negatif dan dapat
dan penyalahgunaan zat. mempengaruhi citra diri anak
Perkembangan sosial emosional (Erniwati & Fitriani, 2020). Dampak
anak tentunya tak lepas dari pengaruh lainnya yaitu munculnya
keluarga, lingkungan, mental anak, dan psikosomatis. yaitu gangguan fisik
pengalaman awal anak (Suryana, 2018). yang disebabkan oleh faktor
Selama pandemi, pengaruh orang tua kejiwaan dan tumpukan emosi
sangat besar bagi perkembangan anak. seperti kecemasan, stres, dan pikiran
Kemampuan untuk berbaur dan negatif (Fadlilah, 2020).
mengatur emosi diperoleh anak dengan Perkembangan awal anak
kesempatan yang berbeda atau bertemu dipengaruhi oleh konteks sosial dan
dengan individu dalam lingkungan saat budaya, termasuk keluarga,
ini, terlepas dari apakah orang tua, lingkungan pendidikan, dan
saudara, teman sebaya atau orang masyarakat. Anak-anak yang
dewasa lainnya (Dewi, Mayasarokh, & mengikuti pembelajaran di sekolah
Gustiana, 2020). secara langsung secara signifikan
Selama masa pandemi, lebih baik dalam melakukan
aktivitas dan interaksi sosial dibatasi interaksi sosial, dan lebih matang
dan tentunya hal ini berdampak pada secara emosional. Saat di sekolah,
perkembangan sosial emosional anak. anak-anak dapat berinteraksi secara
Anak-anak yang biasanya bermain langsung dengan guru dan teman-
dengan teman-teman, menjadi hanya temannya, sehingga akan
bermain di rumah dengan keluarga menstimulasi perkembangan sosial
karena adanya pembatasan sosial. emosionalnya (McDonald et al.,
Bahkan sebagian besar anak menjadi 2018). Hasil observasi selama tiga
kecanduan gadget dan kurang terasah bulan menunjukkan bahwa
kemampuan sosialnya. Gadget dapat pembelajaran selama masa pandemi
menghambat perkembangan sosial saat berdampak pada perilaku sosial
anak terlalu banyak menghabiskan emosional anak di daerah Belawan
waktunya di depan layar gadget Medan. Prosedur pengamatan
(Abdulatif & Lestari, 2021). Fenomena dilakukan dengan meminta orang

154
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

tua mengisi laporan perkembangan Penelitian ini menggunakan


sosial emosional anak. Hasil penelitian studi pustaka (library
pengamatan dari 30 anak research), yaitu pengumpulan data
menunjukkan 12 anak kurang terlatih dengan objek penelitian dan
kerjasamanya karena minimnya pengumpulan datanya bersifat
interaksi dengan teman-temannya, 9 kepustakaan. Objek dalam penelitian
ini diidentifikasi dengan variabel
emosi anak yang labil karena
perkembangan sosial emosional anak
mengalami bosan dan rindu bermain
Taman Kanak-kanak selama masa
dengan teman-teman, 8 anak kurang pandemi. Pencarian literatur
mandiri, 10 anak kurang terlatih menggunakan Science Direct,
tanggung jawabnya, serta 6 anak Google Scholar, Mendeley,
bersikap malu-malu saat bertemu ProQuest, dan Z-Library dengan studi
orang asing, dan tampak canggung literatur periode 2019–2022.
ketika bertemu dengan orang lain. Pengumpulan data dilakukan
Aktivitas belajar tatap muka yang dengan mengumpulkan sejumlah
ditiadakan, pembatasan sosial, artikel/jurnal yang berkaitan dengan
kebosanan yang dialami anak, atau masalah dan tujuan penelitian.
perilaku negatif dari orang tua menjadi Adapun teknik analisis data meliputi
masalah bagi anak-anak selama masa pengumpulan sumber data, reduksi
data, dan penarikan kesimpulan.
pandemi. Perkembangan sosial
Langkah-langkah untuk
emosional anak semakin kurang karena menganalisis penulisan artikel ini
anak-anak tidak mengenal dekat disajikan pada Gambar 1.
temannya, belum bisa bermain bersama,
dan hanya berinteraksi secara online saat
pembelajaran.
Penelitian terkait dengan faktor-
faktor yang memengaruhi
perkembangan sosial emosional anak
dan dampak medis atau kesehatan fisik
selama pandemi telah banyak dilakukan.
Namun penelitian yang mengarah pada
analisis dampak pembelajaran daring
terhadap perkembangan sosial
emosional anak usia dini perlu dicermati
secara lebih analitis. Perkembangan
sosial emosional selama masa pandemi Gambar 1. Langkah-langkah
menjadi suatu sorotan menarik untuk Penulisan
diteliti karena tidak seluruh anak
mengalami penurunan perkembangan HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebagian besar studi tentang
sosial emosional.
perkembangan sosial emosional
anak selama masa pandemi
METODE PENELITIAN
menyatakan adanya penurunan.
Penurunan tersebut disebabkan oleh
berbagai hal, diantaranya
kesempatan yang terbatas untuk
berinteraksi dengan orang lain.

155
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

Pernyataan tersebut diperkuat temuan mengkhawatirkan, dimana anak


Abdiana & Mayar (2021) yang merasa bosan karena selalu berada di
menyatakan bahwa kegiatan dalam rumah, merasa rindu ingin
pembelajaran yang dilakukan secara bertemu dengan teman-teman dan
daring karena adanya Covid-19 sangat gurunya.
berpengaruh terhadap perkembangan Penerapan kebijakan belajar
sosial emosional anak karena anak di rumah membuat sebagian anak
semakin minim berhubungan dengan merasa cemas dan tertekan.
teman sebayanya. Penurunan Banyaknya tugas yang diberikan oleh
pencapaian perkembangan sosial guru juga memunculkan stres selama
emosional ini kemungkinan terjadi pembelajaran daring (Drane et al.,
karena selama daring, anak tidak dapat 2020). Sebagian anak pun ternyata
melakukan interaksi sosial dengan juga tercatat mengalami kekerasan
orang lain khususnya guru dan teman- verbal selama di rumah. Hasil
temannya (Wulandari & Purwanta, penelitian Ekyana, Fauziddin, dan
2020). Lebih lanjut Egan Jennifer, Arifiyanti (2021) juga menunjukkan
Moloney, Hoyne & Beatty (2021) bahwa terdapat perubahan perilaku
menemukan data bahwa perkembangan sosial emosional anak selama physical
sosial-emosional anak-anak sangat distancing. Anak menjadi kurang
terganggu selama masa pandemi dengan mandiri (58,9%), dan enggan
berbagai dampak negatif. Selain itu, membersihkan kekacauan yang telah
temuan menunjukkan bahwa keluarga dibuat (38,7%). Dari temuan tersebut,
merindukan lingkungan pengasuhan orang tua sebaiknya membuat
yang disediakan oleh program PAUD kesepakatan/aturan, pembiasaan, dan
yang mendukung perkembangan sosio- mendorong anak agar mandiri dan
emosional anak-anak mereka, serta bertanggung jawab selama di rumah.
struktur dan rutinitas yang diberikan Hasil survei global Save the
oleh partisipasi anak-anak dalam Children menggambarkan bahwa
program anak usia dini. sejumlah 56 % anak yang tidak
Kairupan, Rokot, Lestari, berhubungan dengan teman-temannya
Rampengan, dan Kairun (2019) merasa kurang bahagia dan lebih
menyatakan bahwa lockdown dapat khawatir daripada sebelumnya (Save
memengaruhi pola tidur dan aktivitas the Children, 2020). Anak-anak
fisik maupun kemampuan mengontrol merasa bahagia ketika bermain secara
emosi pada anak usia dini. Pernyataan bebas dengan anak-anak lain,
tersebut sejalan dengan temuan Yan bekerjasama dan belajar bersama
Violla Dwi Novsila (2021) yang (Howard & McInnes, 2013), serta
menyatakan bahwa sebagian anak mengekspresikan dan mendengarkan
menjadi enggan mengerjakan tugas, pendapat atau ide teman-temannya
kurang antusias dalam mengikuti (Fantuzzo et al., 2006). Interaksi
pembelajaran, merasa kesepian dan dengan anak-anak lain mendukung
bosan. Wiguna et al., (2020) berbagai aspek perkembangan sosio-
menambahkan bahwa anak merasa emosional, dan pembatasan yang
cepat bosan karena pembelajaran diberlakukan sangat mengganggu
dilakukan secara mandiri tanpa ada peluang interaksi ini.
teman. Pendapat tersebut sejalan Fenomena lain yang terjadi
dengan pernyataan Kemenkes adalah sebagian anak belum terlatih
Fidiansjah (Antara & Prima, 2020) sikap kooperatif dan keterampilan
yaitu bahwa dampak sosial emosional sosial. Hal ini sesuai dengan hasil
anak dari pembelajaran daring cukup studi Kusuma & Sutapa (2021) yang

156
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

menyatakan bahwa perilaku sosial anak-anaknya selama pandemi Covid-


emosional anak selama pembelajaran 19.
daring di masa pandemi adalah anak Ditinjau dari perspektif bio-
kurang bersikap kooperatif. Anak ekologis Bronfenbrenner & Morris,
jarang bermain bersama dan kurang (2006), sekolah dan fasilitas PAUD
bersosialisasi dengan teman. Sikap merupakan tempat penting di mana
kooperatif pada umumnya anak-anak berkembang secara fisik
berkembang saat anak berinteraksi dan psikologis. Guru, pendidik, dan
dengan teman-temannya di sekolah. pengasuh memainkan peran kunci
Namun dengan adanya BDR maka dalam membantu anak-anak
sikap kooperatif anak menjadi kurang mengembangkan kompetensi sosial
terasah. Pernyataan tersebut diperkuat dan emosional (Kostelnik et al.,
dengan temuan Rahma et al., (2018) 2015). Pendidik anak usia dini perlu
bahwa, anak-anak yang mengikuti mempromosikan keterampilan sosial
program homeschooling mengalami dan emosional di kelas dengan
perkembangan sosial yang kurang baik menyediakan lingkungan yang aman
pada beberapa aspek, seperti kurang untuk anak-anak (Ho & Funk, 2018).
dapat menerima keragaman atau Para guru diharapkan lebih kreatif
multikultural dan juga memiliki dalam menyampaikan materi agar
toleransi yang rendah kepada orang anak tidak merasa bosan dan tetap
lain. bersemangat.
Permasalahan selama masa Sebagian anak menghabiskan
pandemi khususnya terkait waktu di rumah selama masa
perkembangan sosial emosional pandemi, dan memungkinkan orang
menuntut guru dan orang tua untuk tua menjadi model. Anak cenderung
mencari solusinya. Temuan Egan et al., akan meniru apa yang dilakukan
(2021) menyatakan bahwa orang tua orang tuanya di rumah. Seperti
menggambarkan dampak negatif dari pepatah yang mengatakan children
kegiatan di masa pandemi terhadap see, children do”. Sejalan dengan
kesejahteraan sosial dan emosional fenomena tersebut, Ismaniar dan
anak-anak. Anak-anak menjadi suka Utoyo (2020) menyatakan bahwa
mengamuk, mengalami kecemasan, mirror of effect merupakan suatu
kebergantungan, kebosanan, dan fenomena yang terjadi dimana
kurangnya stimulasi. Namun, beberapa perilaku anak mencerminkan perilaku
orang tua melaporkan aspek positif lingkungan sosial di sekitarnya.
diantaranya menjadi lebih banyak waktu Karakteristik anak yang cenderung
untuk bermain dengan saudara kandung mudah berimitasi dan belum memiliki
dan istirahat dari rutinitas biasa. Orang konsep yang kuat tentang moral.
tua juga sebaiknya memberikan Yang dikhawatirkan yaitu adanya
semangat kepada anak untuk mengikuti kemungkinan mirror of effect
proses pembelajaran daring. Orang tua terhadap hal negatif dalam perilaku
perlu mendampingi anak secara intensif anak, jika orang tua kurang mampu
ketika proses pembelajaran berlangsung mengendalikan emosi selama Work
atau mendampingi saat anak from Home pada masa pandemi
mengerjakan tugas. Pendapat tersebut Covid-19. Oleh karena itu orang tua
didukung Wijaya, Bunga, dan Kiling perlu mengendalikan emosi dan
(2021) yang menjelaskan bahwa para berusaha menciptakan lingkungan
ibu dan pemangku kepentingan terkait keluarga yang kondusif untuk
untuk mengambil tindakan pencegahan perkembangan perilaku anak. Selain
ekstra dalam menjaga kesejahteraan itu, sebagian orang tua belum

157
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

memberikan stimulasi yang tepat untuk dan Arisca (2021) bahwa orang tua
mengembangkan kemampuan sosial atau pendidik yang memiliki peran
emosional anak. Pernyataan tersebut penting dalam mendidik untuk
diperkuat Rohyani (2020) bahwa tumbuh kembang anak. Orang tua dan
sebagian orang tua memberlakukan guru perlu menyampaikan
gadget sebagai sahabat anak ketika anak pembelajaran dan pengasuhan yang
merasa bosan, kurangnya intervensi baik dengan memberikan kebebasan
orang tua pada dunia anak, masalah kepada anak dapat mengembangkan
orang tua dalam menghadapi anak dan ide atau imajinasi anak. Selain itu
juga kejenuhan orang tua serta anak Amalinda et al., (2021)
selama masa pandemi. mengungkapkan bahwa
Sebagian orang tua kesulitan perkembangan emosi anak dapat
menciptakan suasana menyenangkan, dilihat dari aktivitas kesehariannya
membangun kedekatan emosional yang mandiri, bertanggung jawab, dan
dengan anak, acuh terhadap anak dan nyaman dengan orang tuanya. Dengan
anak cukup hanya diberikan gadget dan demikian orang tua perlu
benda elektronik lainnya. Fenomena ini membersamai dan senantiasa
dipertegas dengan adanya data/informasi membimbing anak dengan penuh
dari negara-negara lain tentang adanya perhatian dan kasih sayang. Lebih
peningkatan tindak kekerasan terhadap lanjut Fauziah, Ernita, Octavia, dan
anak dalam rumah tangga selama Dwiyanti (2020) menyatakan bahwa
lockdown. Kekhawatiran terkait perubahan sikap anak selama daring
bertambahnya masalah ekonomi atau yaitu adanya sikap pembangkangan
penurunan pendapatan serta semakin (negativism), agresi (aggression),
bertambahnya beban atau tugas orang mementingkan diri sendiri
tua yang menjadikan tekanan bagi orang (selfishness), sedangkan untuk
tua dan pengasuh dalam mengurus anak, gangguan psikoemosional sikap
dan membantu anak belajar pemalu, emosi berlebihan (arogansi).
menimbulkan tingkat stress yang tidak Adapun upaya atau solusinya yaitu
biasa yang dapat berujung pada dengan kegiatan bermain,
terjadinya kekerasan (Coe dan Enomoto, keteladanan, bermain kelompok dan
2020). Lockdown berdampak negatif nasihat (Wahyuningsih, &
bagi pertumbuhan dan perkembangan, Pudyaningstyas, 2020).
serta menajdi beban bagi orang tua. Dari berbagai temuan maka
Sebagian orang tua mengeluh tentang dapat disimpulkan bahwa peran orang
anaknya yang mengalami kecanduan tua sangat penting dalam
gadget, baik televisi, telepon genggam perkembangan anak, tak terkecuali
hingga tablet. Hal ini sangat perkembangan sosial emosional.
membahayakan anak dan merusak Peran orang tua tersebut akan semakin
kesehatan serta mental anak. optimal apabila disertai kerjasama
Hasil studi Lestari, Karta, dengan guru dan sekolah. Seiring
Fahruddin, dan Astini (2021) dengan kebijakan penyelenggaraan
menyatakan bahwa selama pandemi sekolah 100 % tatap muka, maka
para orang tua memiliki cara yang sekolah dan guru perlu merancang
berbeda-beda dalam mengembangkan strategi jitu seperti pembelajaran
sosial emosional anak seperti: mengajak berbasis proyek, pembelajaran
melakukan rutinitas sehari-hari, kooperatif, permainan tradisional,
mengajak belajar bersama, serta metode pembelajaran menunjukkan
mengajak senam dan bernyanyi. Studi dan menceritakan (show and tell),
tersebut diperkuat Amalinda, Virantika, metode bermain, kebiasaan

158
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

mengekspresikan emosi, dan kegiatan


stimulasi pengembangan sosial
emosional lainnya. Sekolah juga perlu DAFTAR PUSTAKA
menggalakkan program edukasi bagi
orang tua, baik melalui pertemuan orang Abdiana, I., & Mayar, F. (2021). Analisis
pembelajaran daring terhadap
tua, media sosial, dan media lainnya.
perkembangan sosial mosional
Dengan adanya kerjasama yang baik
anak usia dini. Jurnal Pendidikan
antara orang tua, guru, dan sekolah
Tambusai, 5(3), 7747–7750.
diharapkan dapat menumbuhkan dan
Retrieved from
menyuburkan kembali kemampuan
https://jptam.org/index.php/jptam/a
sosial emosional anak.
rticle/view/2234
Abdulatif, S & Lestari, T. (2021).
SIMPULAN Pengaruh gadget terhadap
Masa pandemi memberikan perkembangan sosial anak di masa
dampak bagi anak, tak terkecuali pada pandemi. Jurnal Pendidikan
perkembangan sosial emosionalnya. Tambusai. 5(1). 1490-1493.
Pemerintah perlu memberikan dukungan Amalinda, Virantika & Arisca. (2021).
tambahan untuk anak-anak, orang tua, The Impact of lockdown on early
dan keluarga untuk mendukung childhood emotional development.
perkembangan sosio-emosional dan Jurnal Indria. 6(1).
kesehatan mental anak-anak. Ketika http://dx.doi.org/10.24269/jin.v6n1
wacana 'kehilangan belajar' (loose .2021.pp40-47.
learning) terjadi, maka guru perlu Antara, & Prima, E. (2020). Pembelajaran
daring pengaruhi jwa anak, perlu
memprioritaskan kesehatan mental dan
antisipasi cepat. TEMPO.CO.
perkembangan sosial-emosional anak Ashdown, D. M., & Bernard, M. E.
melalui pedagogi relasional. Oleh karena (2012). Can explicit instruction in
itu, orang tua perlu memberikan social and emotional learning skills
kesempatan bermain karena sangat benefit the social-emotional
penting. Melalui kegiatan bermain, anak development, well-being, and
dapat mengembangkan keterampilan academic achievement of young
sosial dan emosional yang kritis, children? Early Childhood
membangun ketahanan/resiliensi, dan Education Journal, 39(6), 397–
mengembangkan keterampilan 405.
mengatasi/koping. Harapannya https://doi.org/10.1007/s10643-
011-0481.
pembelajaran tatap muka dapat segera
Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N.
dilaksanakan, sehingga anak dapat (2015). Esensi penyusunan materi
belajar di sekolah dengan protokol pembelajaran daring. Yogyakarta:
kesehatan. Di sekolah, anak memiliki Deepublis.
kesempatan untuk berinteraksi dengan Bronfenbrenner, U., & Morris, P. A.
guru dan teman-teman dapat (2006). The bioecological model of
menumbuhkan dan menyuburkan human development. In R. M.
kemampuan sosial emosional. Melalui Lerner & W. Damon (Eds.),
interaksi sosial, anak juga dilatih Handbook of child psychology:
kematangan emosi dan keterampilan Theoretical models of human
development. (pp. 793–828). John
sosialnya agar semakin terampil dan
Wiley & Sons.
menjadi pribadi yang adaptif dan
mampu menyelesaikan masalah.

159
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

Coe, E. dan K. Enomoto. Ekyana, Fauziddin, & Arifiyanti. (2021).


(2020).“Mengembalikan ketahanan: Parents’ perception: Early
Dampak covid-19 terhadapkesehatan childhood social behaviour during
ental dan penggunaan obat”, (McKinsey physical distancing in the Covid-
& Company, April 2020) 19 Pandemic.
Dayal, H. C., & Tiko, L. (2020). When are https://doi.org/10.21009/JPUD.152
we going to have the real school? A .04
case study of early childhood Fadlilah, A. N. (2020). Strategi
education and care teachers’ Menghidupkan Motivasi Belajar
experiences surrounding education Anak Usia Dini Selama Pandemi
during the Covid-19 pandemic. Covid-19 melalui Publikasi. Jurnal
Australasian Journal of Early Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Childhood. Usia Dini, 5(1), 373.
https://doi.org/10.1177/18369391209 https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i
66085 1.548
Dewi, Ajeng Rahayu Tresna., Mayasarokh, Fantuzzo, J., Coolahan, K., Mendez, J.,
Mira., & Gustiana, Eva. (2020). McDermott, P., & Sutton- Smith,
Perilaku Sosial Emosional Anak Usia B. (1998). Contextually relevant
Dini. Jurnal Golden Age. 4(1), 181- validation of peer play constructs
190. with African American Head Start
Domitrovich, C. E., Durlak, J. A., Staley, children: Penn interactive peer
K. C., & Weissberg, R. P. (2017). play scale. Early Childhood
Social-emotional competence: An Research Quar- terly, 13(3), 411–
essential factor for promoting 431.
positive adjustment and reducing risk Hewi, L., & Asnawati, L. (2020). Strategi
in school children. Child pendidik anak usia dini era covid-
Development, 88(2), 408–416. 19 dalam menumbuhkan
https://doi.org/ 10.1111/cdev.12739. kemampuan berfikir logis. Jurnal
Drane, C., Vernon, L., & Shea, S. O. Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
(2020). The Impact of ‘earning at Usia Dini Volume 5 Issue 1 (2021)
home’ on the educational outcomes Pages 158-167. Diakses pada 19
of vulnerable Children in Australia Mei 2020 dari
during the Covid-19 dpandemic. https://obsesi.or.id/index.php/obses
Literature Review Prepared by the i/article/view/530.
National Centre for Student Equity in Ho, J., & Funk, S. (2018). Preschool:
Higher Education. Curtin University, Promoting young children’s social
Australia. and emotional health. Young
Erniwati, E., & Fitriani, W. (2020). Faktor- Children, 73(1), 73–79.
faktor penyebab orang tua melakukan Ismaniar & Utoyo. (2020). “Mirror of
kekerasan verbal pada anak usia Effect” dalam perkembangan
dini. Yaa Bunayya: Jurnal perilaku anak pada masa pandemi
Pendidikan Anak Usia …, 4197. Covid-19. Jurnal Diklus, 4(2).

160
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

Ismi Fauziah, Ernita, Diah Rini Octavia, McDonald, L. C., Gerding, D. N.,
Muzliani Dwiyanti. (2020). Analisis Johnson, S., Bakken, J. S., Carroll,
gangguan psikososial dan emosional K. C., Coffin, S. E., Dubberke, E.
anak usia dini di RA nurul iman R., Garey, K. W., Gould, C. V.,
medan belawan selama pembelajaran Kelly, C., Loo, V., Shaklee
berbasis daring. Jurnal Kumara Sammons, J., Sandora, T. J., &
Cendekia. 8(3). Wilcox, M. H. (2018). Clinical
Kairupan, Rokot, Lestari, Rampengan, dan Practice Guidelines for
Kairun (2021), Behavioral and Clostridium difficile Infection in
emotional changes in early childhood Adults and Children: 2017 Update
during the Covid-19 pandemic. E- by the Infectious Diseases Society
Clinic. 9(2). 402-411. of America (IDSA) and Society for
https://doi.org/10.35790/ecl.9.2.2021. Healthcare Epidemiology of
34014. America (SHEA).Clinical
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran No 4, Infectious Diseases,
Tahun 2020, tentang Pelaksanaan 66(7), e1–e48.
Kebijakan Pendidikan dalam Masa https://doi.org/10.1093/cid/cix1085
Darurat Penyebaran Corona Virus Miles, M., & Huberman, M. (2005). No
Disease (Covid-19). Qualitative Data Analysis. UI
Kostelnik, M. J., Soderman, A. K., Whiren, Press.
A. P., Rupiper, M. L., & Gregory, K. Mukhlis, Akhmad., & Mbelo,
M. (2015). Guiding children’s social Furkanawati Handani. (2019).
development and learning: Theory Analisis perkembangan sosial
and skills. (8th ed.). Cengage. emosional anak usia dini
Kompas. (2020). Who umumkan virus padapermainan tradisional. Jurnal
corona sebagai pandemi global. Perkembangan dan Pendidikan
Diakses pada tanggal 27 Maret 2021 Anak Usia Dini. 1(1), 11-28.
dari Nahdi, K., Ramdhani, S., Yuliatin, R.R.,
https://amp.kompas.com/global/read/ Hadi, Y. A. (2020). Implementasi
2020/03/12/001124570/who- pembelajaran pada masa lockdown
umumkan-virus-corona-sebagai- bagi lembaga paud di kabupaten
pandemi-global. lombok timur. Jurnal Obsesi:
Kusuma, W.S & Sutapa, P. (2020). Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Dampak pembelajaran daring 5(1), 177-186. Diakses pada 24
terhadap perilaku sosial emosional Maret 2022 dari
anak”. Jurnal Obsesi. 2: 1635–43. https://obsesi.or.id/index.php/obses
http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v i/article/view/529.
5i2.940 Novsila, Y.V.D. (2021). Dampak
pembelajaran daring pada
perkembangan sosial emosional
anak usia dini kelas B di TK Islam
Bina Balita Wayhalim Bandar
Lampung.
Nurjannah. (2017). Mengembangkan
kecerdasan sosial emosional anak
usia dini melalui Kketeladanan.
Jurnal Bimbingan Konseling Dan
Dakwah Islam. 14(1), 50-61.

161
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

Radliya, Nizar Rabbi., Apriliya, Seni., & Wahyuningsih, N. Hafidah, R, &


Zakiyyah, Tria Ramdhaniyah. (2017). Pudyaningstyas A.R. (2020).
Pengaruh Penggunaan Gawai Metode Hypnoteaching untuk
Terhadap Perkembangan Sosial meningkatkan kemampuan
Emosional Anak Usia Dini. Jurnal mengelola emosi pada anak usia 5-
Paud Agapedia. 1(1). 6 tahun. Jurnal Kumara Cendekia.
Rahma, R. A., Lestari, G. D., & Nugroho, 8(1).
R. (2018). The Social Emotional Wardani, A., & Ayriza, Y. (2020).
Development of Homeschooling Analisis kendala orang tua dalam
Children. Journal of Nonformal mendampingi anak belajar di
Education, 4(2), 151–160. rumah Pada Masa Pandemi Covid-
https://doi.org/10.15294/jne.v4i2.159 19. Jurnal Obsesi: Jurnal
75. Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
Rasmitadila, Aliyyah, R.E Rachmadtullah 772.
R, Samsudin A, Syaodih E, Nurtanto https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i
M, & Tambunan, ARN. (2020). The 1.705
Perceptions of Primary School Wiguna, R., Sutisnawati, A., &
Teachers of Online Learning during Lyesmaya, D. (2020). Analisis
the Covid-19 Pandemic Period: A proses pembelajaran siswa
Case Study in Indonesia. Journal of berbasis di kelas rendah pada masa
Ethnic and Cultural Studies. 7(2). pandemic covid-19. Jurnal
http://dx.doi.org/10.29333/ejecs/388. Perseda, III(2),75–79.
Rohyani, F. (2020). Menjawab problematika Wijaya R.P.C, Bunga B,N, & Kiling I.Y.
yang dihadapi anak usia ini di masa (2021). Socio-emotional struggles
pandemi covid-19. Qawwam: Journal of young children during COVID-
for gender mainstreaming. 14(1); 19 pandemic: Social isolation and
2540-9182. https://doi: increased use of technologies.
10.20414/Qawwam.v14i1.2310. https://doi.org/10.1177/1476718X2
Save the Children (2020). Protect a 11052789.
generation. The impact of COVID- 19 Wulandari, H., & Purwanta, E. (2020).
on children’s lives. Retrieved Pencapaian perkembangan nak
December 21, 2020, from https:// usia dini di taman kanak-kanak
www.savethechildren.org.au/getmedia/ selama pembelajaran daring di
c3cf8443-37bc-4420-b53b- masa pandemi Covid-19. Jurnal
de6800d4dbaa/ProtectAGeneration_1 Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
189391475.pdf.aspx. Usia Dini, 5(1), 452.
Sofyan, H. (2015). Perkembangan anak usia https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i
dini dan cara praktis peningkatannya. 1.626.
Jakarta: CV Infomedika. World Health Organization. WHO
Suryana, D. (2018). Pendidikan anak usia COVID-19 Dashboard [Internet].
dini stimulasi dan aspek World Health Organization.
perkembangan anak. Jakarta: Geneva; 2020 [cited 2021 April].
Prenadamedia Group. Available from: https://covid19.
UNICEF (2020). Early who.int/
childhoodevelopment and Covid-19.
Retrieved from
https://data.unicef.org/topic/early-
childhood-devel opment/covid-19//

162
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

World Health Organization. Mental health melaporkan


and psychosocial considerations aspek positif
during the COVID-19 outbreak. diantaranya
World Health Organ. menjadi lebih
2020;(January):1–6 [cited 2021 April].
banyak
Available from: https://www.
waktu untuk
who.int/docs/default-source/corona
viruse/mental-health- bermain
considerations.pdf. dengan
saudara
Lampiran kandung dan
istirahat dari
No Peneliti Judul Hasil rutinitas
Penelitian biasa. Sudi
1 Egan S.M, Missin Sebagian PLEY juga
Jennifer, g besar anak menunjukkan
P. Early merindukan bahwa
Moloney Educa teman dan perkembanga
M., Hoyne tion ingin n sosial-
C., & and bermain emosional
Beatty, C. Care dengan anak anak-anak
(2021) Durin lain. Orang sangat
g the tua terganggu
Pande menggambar selama masa
mic: kan dampak pandemi
The negatif dari dengan
Socio- kegiatan di berbagai
Emtio masa dampak
nal pandemi negatif.
iImpa terhadap Selain itu,
ct of kesejahteraan temuan
The sosial dan menunjukkan
Covid emosional bahwa
-19 anak-anak. keluarga
Crisis Anak-anak merindukan
on menjadi suka lingkungan
Young mengamuk, pengasuhan
Childr mengalami yang
en kecemasan, disediakan
kemelekatan, oleh program
kebosanan, PAUD yang
dan mendukung
kurangnya perkemba-
stimulasi. ngan sosio-
Namun, emosional
beberapa anak-anak
orang tua mereka, serta

163
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

struktur dan tercatat


rutinitas yang mengalami
diberikan kekerasan
oleh verbal
partisipasi karena
anak-anak proses
dalam belajar yang
program lazim.
anak usia
dini. 3 Indah Analis
Kegiatan
Abdiana, is pembelaj-
2 Wening Damp Perilaku Farida Pembearan
Sekar ak sosial Mayar lajaran
dilakukan
Kusuma, Pembe emosional (2021) Darinsecara daring
Panggung lajaran anak selama g karena
Sutapa Darin pembelajara Terhaadanya
(2021) g n daring dap covid-19
terhad
adalah anak Perkesangat
ap
kurang mba- berpengaruh
Perila
ku bersikap ngan kepada
Sosial kooperatif Sosial
perkembanga
Emosi karena anak Emosin sosial
onal jarang onal emosional
Anak bermain Anak anak karena
bersama, Usia anak semakin
kurangnya Dini minim
sikap berhubu-
toleransi ngan dengan
kurangnya teman
bersosia- sebayanya.
lisasi dengan 4 Yan Violla Damp Dalam proses
teman Dwi ak pembelajaran
terbatasi Novsila Pembe daring di TK
adanya (2021) lajaran Islam Bina
belajar Darin Balita
dirumah, g pada Wayhalim
emosi anak Perke Bandar
yang mba- Lampung
terkadang ngan berdampak
merasa Sosial pada
bosan dan Emosi perkembanga
sedih, anak onal n sosial
merasa rindu Anak emosional
teman dan Usia anak usia
guru serta Dini dini di kelas
anak juga Kelas B seperti

164
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

B di anak tidak daring dan


TK mau orang tua
Islam mengerj- harus selalu
Bina akan tugas, mendampi-
Balita kurang ngi anak
Wayh antusias ketika proses
alim dalam pembelaja-
Banda mengikuti ran
r pembelaja- berlangsung
Lamp ran, tidak atau
ung dapat mendampi-
bertemu ngi saat anak
teman mengerja-
sehingga kan tugas.
merasa 5 Raden Socio- Analisis
kesepian dan Pasifikus emoti tematik
merasa bosan Christa onal menghasilka
karena tidak Wijaya, strugg n empat tema
dapat Beatriks les of utama, yaitu
berinteraksi Novianti young peningkatan
langsung Bunga, childr penggunaan
dengan Indra en teknologi,
teman. Yohanes during kurangnya
Dalam hal ini Kiling Covid interaksi
guru dituntut (2021) -19 sosial,
untuk lebih pande kepedulian
kreatif dalam mic: orang tua,
menyampaik Social dan
an materi isolati kebosanan
agar anak on and serta
tidak merasa increa peningkatan
bosan dan sed kebutuhan
anak terus use of akan
bersema- techno stimulasi.
ngat. Orang logies Temuan
tua juga dalam
harus penelitian ini
memberi mendorong
semangat para ibu dan
kepada anak pemangku
agar mereka kepentingan
bersemangat terkait untuk
untuk mengambil
mengikuti tindakan
proses pencegahan
pembelajaran ekstra dalam

165
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

menjaga Dapat
kesejahteraan disimpul-kan
anak- bahwa
anaknya perkembanga
selama n sosial
pandemi emosional
Covid-19. anak selama
pembelajaran
6 Dian Perke Dari 5 orang di rumah
Indah Sri mbang anak yang pada masa
Lestari, I an diteliti Covid-19 di
Wayan Sosial terdapat 1 Dusun
Karta, Emosi anak yang Presak Baru
Fahruddin, onal BSB Desa
Baik dala (Berkembang Manemeng
Nilawati Pelaks Sangat Baik) Kecamatan
Astini anaan dan 4 anak Pringgarata
(2021) Pembe lainnya Lombok
lajaran dalam Tengah
Di kategori BSH cukup baik
Ruma (Berkembang dan tentunya
h Pada Sesuai orang tua dan
Masa Harapan). guru memilki
Pande Selama peranan yang
mi Pandemi para penting
Covid orang tua selama
-19 memiliki cara proses
yang pembelajaran
berbeda-beda dari rumah.
dalam
mengem- 7 Ekyana L., Parent Terdapat
bangkan Fauziddin s’ perubahan
sosial M, & Percep perilaku
emosional Arifiyanti tion: sosial anak
anak seperti: N (2021) Early selama
mengajak Childh physical
melakukan ood distancing.
rutinitas Social Anak yang
sehari-hari, Behav kurang
mengajak iour mandiri
belajar Durin (58,9%)
bersama, g mengalami
serta Physic penurunan
mengajak al perilaku
senam dan Distan sosial
bernyanyi. cing in terbesar yang

166
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

the dilaporkan ood tumbuh


Covid oleh orang Emoti kembang
-19 tua, onal anak.
Pande sedangkan Devel Implikasi
mic yang paling opmen dari
sedikit t penerapan
berubah pembiasaan
adalah sehari-hari
membersih- dan
kan kerjasama
kekacauan guru antara
yang telah lain
dibuat mengambil
(38,7%). proses
Implikasi tumbuh
dari hasil kembang
penelitian ini anak melalui
hendaknya pembiasaan
orang tua sehari-hari
tetap dan selalu
memperhatik memperhati-
an perilaku kan
sosial pembelajaran
anaknya , membuat
dengan anak
memberikan bersemangat,
kesempatan karena orang
kepada anak tua memiliki
untuk peran penting
berinteraksi dalam
dengan perkemba-
teman sebaya gan anak.
di dalam Orang tua
rumah dan guru
dengan tetap dalam
memperhati- menyampai-
kan protokol kan
kesehatan. pembelajaran
8 Amalinda, The Orang tua dan
K.N, Impac atau pendidik pengasuhan
Virantika, t of yang yang baik
M., & Lockd memiliki dengan
Arisca, M. own peran penting memberikan
(2021) On dalam kebebasan
Early mendidik kepada anak
Childh untuk dapat

167
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

mengembang negatif dalam


kan ide atau perkemba-
imajinasi ngan
anak. perilakunya
Perkemba- akan terjadi
ngan emosi jika orang
tua kurang
anak dapat
mampu
dilihat dari
mengendali-
aktivitas kan emosi
keseharian- selama Work
nya yang From Home
mandiri, pada masa
bertanggung pandemi
jawab, dan Covid-19.
nyaman Oleh sebab
dengan orang itu maka
tuanya diharapkan
9 Ismaniar Mirro Mirror of orang tua
r of effect mampu
Ismaniar,
Effect merupakan mengendali-
Setiyo
” suatu kan emosi
Utoyo dan selalu
(2020) dalam fenomena
Perke yang terjadi berusaha
mbang dimana menciptakan
an perilaku anak lingkungan
Perila mencermini- keluarga
ku kan perilaku yang
Anak lingkungan kondusif
pada sosial di untuk
Masa sekitarnya. perkemba-
Pande Karakteristik ngan perilaku
mi anak yang anak.
Covid cenderung
19 mudah 10 Ismi Analis Perubahan
berimitasi, Fauziah, is sikap anak
belum Ernita, Gangg selama
memiliki Diah Rini uan daring yaitu
konsep yang Octavia, Psikos adanya sikap
kuat tentang Muzliani osial pembangkan
moral serta dan
Dwiyanti gan (negati-
menyukai Emosi
(2020). vism), agresi
aktivitas onal
Anak (aggres-
bermain
Usia sion),
menyebabka
Dini mementingka
n
kemungkinan di RA n diri sendiri
Mirror of Nurul (selfish-
effect Iman ness),
terhadap hal Meda sedangkan

168
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

n untuk keberhasi-lan
Belaw gangguan anak
an psikoemo- memahami
Selam sional sikap emosi yang
a pemalu, ada pada
Pembe emosi dirinya,
lajaran
berlebihan mengendali-
Berba
(arogansi). kan emosi
sis
Darin Adapun marah, dan
g upaya atau mengekspres
solusinya ikan emosi
yaitu dengan ketika
kegiatan diganggu,
bermain, dipukul, dan
keteladanan, ditendang
bermain temannya.
kelompok Hypnoteachi
dan nasihat. ng terbukti
dapat
11 Wahyuning Metod Terdapat meningkat-
sih, N. e peningkatan kan
Hafidah, Hypno pada kemampuan
R, & teachi kemampuan mengelola
Pudyaning ng mengelola emosi pada
styas A.R. untuk emosi yaitu anak usia 5-6
menin
(2020). persentase tahun.
gkatka
ketuntasan
n
kema pada 12 Rohyani, Menja Sebagian
mpuan indikator F. (2020) wab orang tua
menge memahami proble yang
lola emosi diri matika memberlaku
emosi sebesar yang kan gadget
pada 100%, dihada sebagai
anak indikator pi sahabat anak
usia 5- mengendalik anak
6 ketika anak
an emosi diri usia
tahun. merasa
sebesar 81%, ini di
bosan,
dan indikator masa
kurangnya
mengekspres pande
intervensi
ikan emosi mi
sebesar orang tua
covid-
76,19%. 19 pada dunia
Peningka-tan anak,
tersebut masalah
dibuktikan orang tua
dengan dalam

169
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022

menghada-pi selama
anak dan juga lockdow
kejenuhan n.
orang tua dan Simpula
anak selama n
masa pandemi penelitia
ini. n ini
ialah
lockdow
n dapat
13 Kairupan, Behav Terdapat memeng
T.S, ioral perubaha aruhi
Rokot, and n baik pola
N,T, Emoti perilaku tidur dan
Lestari, H, onal dan aktivitas
Rampenga Chang emosi fisik
es in maupun
n, N.H, & pada
Early kemamp
Bernabas anak usia
Childh uan
H. R ood dini.
(2019) Peningka mengont
during rol
the tan
perilaku emosi
COVI
eksternal pada
D- 19
Pande isa-si anak
mic dan usia dini.
internali
sasi serta
perubaha
n waktu
aktivitas
fisik dan
pola
tidur
juga
dilapork
an pada
banyak
studi
tersebut.
Selain
itu,
terdapat
peningka
tan
screen
time

170

Anda mungkin juga menyukai