2, 2022
https://jurnal.uns.ac.id/kumara
Muthmainah
Prodi PG PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
muthmainnah@uny.ac.id
ABSTRAK
Keterbatasan untuk berinteraksi dengan orang lain menjadi salah satu kendala bagi anak selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan sosial emosional anak Taman Kanak-kanak selama masa
pandemi. Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur, dengan langkah-langkah pengumpulan sumber data,
reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa perkembangan sosial emosional anak
cenderung mengalami penurunan, yaitu kemandirian, percaya diri, dan kemampuan berinteraksi sosial. Penyebabnya
diantaranya kurangnya kesempatan anak bersosialisasi selama Belajar dari Rumah, kurangnya stimulasi dari orang tua,
dan adanya physical distancing. Dampak yang ditimbulkan dari belum optimalnya perkembangan sosial emosional
anak perlu segera ditangani. Orang tua perlu mendorong anak untuk bersosialisasi dan guru perlu memiliki strategi jitu
untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional seiring dengan adanya pembelajaran luring 100%.
Kata Kunci: sosial emosional, anak, pandemi
ABSTRACT
Limitations to interact with other people are one of the obstacles for children during the Covid-19 pandemic. This
study aims to analyze the socio-emotional development of kindergarten children during the pandemic. The data
collection method used literature study, with the steps of collecting data sources, data reduction, and drawing
conclusions. The result of this research is that children's social emotional development tends to decrease. The reasons
include the lack of opportunities for children to socialize during Learning from Home, lack of stimulation from parents,
and physical distancing. The impact of not optimal social emotional development of children needs to be addressed
immediately. Parents need to encourage children to socialize, and teachers need to have accurate strategies to develop
emotional social skills along with 100% offline learning.
Keywords: emotional social, children, pandemic
153
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
154
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
155
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
156
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
157
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
memberikan stimulasi yang tepat untuk dan Arisca (2021) bahwa orang tua
mengembangkan kemampuan sosial atau pendidik yang memiliki peran
emosional anak. Pernyataan tersebut penting dalam mendidik untuk
diperkuat Rohyani (2020) bahwa tumbuh kembang anak. Orang tua dan
sebagian orang tua memberlakukan guru perlu menyampaikan
gadget sebagai sahabat anak ketika anak pembelajaran dan pengasuhan yang
merasa bosan, kurangnya intervensi baik dengan memberikan kebebasan
orang tua pada dunia anak, masalah kepada anak dapat mengembangkan
orang tua dalam menghadapi anak dan ide atau imajinasi anak. Selain itu
juga kejenuhan orang tua serta anak Amalinda et al., (2021)
selama masa pandemi. mengungkapkan bahwa
Sebagian orang tua kesulitan perkembangan emosi anak dapat
menciptakan suasana menyenangkan, dilihat dari aktivitas kesehariannya
membangun kedekatan emosional yang mandiri, bertanggung jawab, dan
dengan anak, acuh terhadap anak dan nyaman dengan orang tuanya. Dengan
anak cukup hanya diberikan gadget dan demikian orang tua perlu
benda elektronik lainnya. Fenomena ini membersamai dan senantiasa
dipertegas dengan adanya data/informasi membimbing anak dengan penuh
dari negara-negara lain tentang adanya perhatian dan kasih sayang. Lebih
peningkatan tindak kekerasan terhadap lanjut Fauziah, Ernita, Octavia, dan
anak dalam rumah tangga selama Dwiyanti (2020) menyatakan bahwa
lockdown. Kekhawatiran terkait perubahan sikap anak selama daring
bertambahnya masalah ekonomi atau yaitu adanya sikap pembangkangan
penurunan pendapatan serta semakin (negativism), agresi (aggression),
bertambahnya beban atau tugas orang mementingkan diri sendiri
tua yang menjadikan tekanan bagi orang (selfishness), sedangkan untuk
tua dan pengasuh dalam mengurus anak, gangguan psikoemosional sikap
dan membantu anak belajar pemalu, emosi berlebihan (arogansi).
menimbulkan tingkat stress yang tidak Adapun upaya atau solusinya yaitu
biasa yang dapat berujung pada dengan kegiatan bermain,
terjadinya kekerasan (Coe dan Enomoto, keteladanan, bermain kelompok dan
2020). Lockdown berdampak negatif nasihat (Wahyuningsih, &
bagi pertumbuhan dan perkembangan, Pudyaningstyas, 2020).
serta menajdi beban bagi orang tua. Dari berbagai temuan maka
Sebagian orang tua mengeluh tentang dapat disimpulkan bahwa peran orang
anaknya yang mengalami kecanduan tua sangat penting dalam
gadget, baik televisi, telepon genggam perkembangan anak, tak terkecuali
hingga tablet. Hal ini sangat perkembangan sosial emosional.
membahayakan anak dan merusak Peran orang tua tersebut akan semakin
kesehatan serta mental anak. optimal apabila disertai kerjasama
Hasil studi Lestari, Karta, dengan guru dan sekolah. Seiring
Fahruddin, dan Astini (2021) dengan kebijakan penyelenggaraan
menyatakan bahwa selama pandemi sekolah 100 % tatap muka, maka
para orang tua memiliki cara yang sekolah dan guru perlu merancang
berbeda-beda dalam mengembangkan strategi jitu seperti pembelajaran
sosial emosional anak seperti: mengajak berbasis proyek, pembelajaran
melakukan rutinitas sehari-hari, kooperatif, permainan tradisional,
mengajak belajar bersama, serta metode pembelajaran menunjukkan
mengajak senam dan bernyanyi. Studi dan menceritakan (show and tell),
tersebut diperkuat Amalinda, Virantika, metode bermain, kebiasaan
158
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
159
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
160
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
Ismi Fauziah, Ernita, Diah Rini Octavia, McDonald, L. C., Gerding, D. N.,
Muzliani Dwiyanti. (2020). Analisis Johnson, S., Bakken, J. S., Carroll,
gangguan psikososial dan emosional K. C., Coffin, S. E., Dubberke, E.
anak usia dini di RA nurul iman R., Garey, K. W., Gould, C. V.,
medan belawan selama pembelajaran Kelly, C., Loo, V., Shaklee
berbasis daring. Jurnal Kumara Sammons, J., Sandora, T. J., &
Cendekia. 8(3). Wilcox, M. H. (2018). Clinical
Kairupan, Rokot, Lestari, Rampengan, dan Practice Guidelines for
Kairun (2021), Behavioral and Clostridium difficile Infection in
emotional changes in early childhood Adults and Children: 2017 Update
during the Covid-19 pandemic. E- by the Infectious Diseases Society
Clinic. 9(2). 402-411. of America (IDSA) and Society for
https://doi.org/10.35790/ecl.9.2.2021. Healthcare Epidemiology of
34014. America (SHEA).Clinical
Kemendikbud. (2020). Surat Edaran No 4, Infectious Diseases,
Tahun 2020, tentang Pelaksanaan 66(7), e1–e48.
Kebijakan Pendidikan dalam Masa https://doi.org/10.1093/cid/cix1085
Darurat Penyebaran Corona Virus Miles, M., & Huberman, M. (2005). No
Disease (Covid-19). Qualitative Data Analysis. UI
Kostelnik, M. J., Soderman, A. K., Whiren, Press.
A. P., Rupiper, M. L., & Gregory, K. Mukhlis, Akhmad., & Mbelo,
M. (2015). Guiding children’s social Furkanawati Handani. (2019).
development and learning: Theory Analisis perkembangan sosial
and skills. (8th ed.). Cengage. emosional anak usia dini
Kompas. (2020). Who umumkan virus padapermainan tradisional. Jurnal
corona sebagai pandemi global. Perkembangan dan Pendidikan
Diakses pada tanggal 27 Maret 2021 Anak Usia Dini. 1(1), 11-28.
dari Nahdi, K., Ramdhani, S., Yuliatin, R.R.,
https://amp.kompas.com/global/read/ Hadi, Y. A. (2020). Implementasi
2020/03/12/001124570/who- pembelajaran pada masa lockdown
umumkan-virus-corona-sebagai- bagi lembaga paud di kabupaten
pandemi-global. lombok timur. Jurnal Obsesi:
Kusuma, W.S & Sutapa, P. (2020). Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Dampak pembelajaran daring 5(1), 177-186. Diakses pada 24
terhadap perilaku sosial emosional Maret 2022 dari
anak”. Jurnal Obsesi. 2: 1635–43. https://obsesi.or.id/index.php/obses
http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v i/article/view/529.
5i2.940 Novsila, Y.V.D. (2021). Dampak
pembelajaran daring pada
perkembangan sosial emosional
anak usia dini kelas B di TK Islam
Bina Balita Wayhalim Bandar
Lampung.
Nurjannah. (2017). Mengembangkan
kecerdasan sosial emosional anak
usia dini melalui Kketeladanan.
Jurnal Bimbingan Konseling Dan
Dakwah Islam. 14(1), 50-61.
161
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
162
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
163
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
164
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
165
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
menjaga Dapat
kesejahteraan disimpul-kan
anak- bahwa
anaknya perkembanga
selama n sosial
pandemi emosional
Covid-19. anak selama
pembelajaran
6 Dian Perke Dari 5 orang di rumah
Indah Sri mbang anak yang pada masa
Lestari, I an diteliti Covid-19 di
Wayan Sosial terdapat 1 Dusun
Karta, Emosi anak yang Presak Baru
Fahruddin, onal BSB Desa
Baik dala (Berkembang Manemeng
Nilawati Pelaks Sangat Baik) Kecamatan
Astini anaan dan 4 anak Pringgarata
(2021) Pembe lainnya Lombok
lajaran dalam Tengah
Di kategori BSH cukup baik
Ruma (Berkembang dan tentunya
h Pada Sesuai orang tua dan
Masa Harapan). guru memilki
Pande Selama peranan yang
mi Pandemi para penting
Covid orang tua selama
-19 memiliki cara proses
yang pembelajaran
berbeda-beda dari rumah.
dalam
mengem- 7 Ekyana L., Parent Terdapat
bangkan Fauziddin s’ perubahan
sosial M, & Percep perilaku
emosional Arifiyanti tion: sosial anak
anak seperti: N (2021) Early selama
mengajak Childh physical
melakukan ood distancing.
rutinitas Social Anak yang
sehari-hari, Behav kurang
mengajak iour mandiri
belajar Durin (58,9%)
bersama, g mengalami
serta Physic penurunan
mengajak al perilaku
senam dan Distan sosial
bernyanyi. cing in terbesar yang
166
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
167
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
168
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
n untuk keberhasi-lan
Belaw gangguan anak
an psikoemo- memahami
Selam sional sikap emosi yang
a pemalu, ada pada
Pembe emosi dirinya,
lajaran
berlebihan mengendali-
Berba
(arogansi). kan emosi
sis
Darin Adapun marah, dan
g upaya atau mengekspres
solusinya ikan emosi
yaitu dengan ketika
kegiatan diganggu,
bermain, dipukul, dan
keteladanan, ditendang
bermain temannya.
kelompok Hypnoteachi
dan nasihat. ng terbukti
dapat
11 Wahyuning Metod Terdapat meningkat-
sih, N. e peningkatan kan
Hafidah, Hypno pada kemampuan
R, & teachi kemampuan mengelola
Pudyaning ng mengelola emosi pada
styas A.R. untuk emosi yaitu anak usia 5-6
menin
(2020). persentase tahun.
gkatka
ketuntasan
n
kema pada 12 Rohyani, Menja Sebagian
mpuan indikator F. (2020) wab orang tua
menge memahami proble yang
lola emosi diri matika memberlaku
emosi sebesar yang kan gadget
pada 100%, dihada sebagai
anak indikator pi sahabat anak
usia 5- mengendalik anak
6 ketika anak
an emosi diri usia
tahun. merasa
sebesar 81%, ini di
bosan,
dan indikator masa
kurangnya
mengekspres pande
intervensi
ikan emosi mi
sebesar orang tua
covid-
76,19%. 19 pada dunia
Peningka-tan anak,
tersebut masalah
dibuktikan orang tua
dengan dalam
169
KUMARA CENDEKIA Vol. 10 No. 2, 2022
menghada-pi selama
anak dan juga lockdow
kejenuhan n.
orang tua dan Simpula
anak selama n
masa pandemi penelitia
ini. n ini
ialah
lockdow
n dapat
13 Kairupan, Behav Terdapat memeng
T.S, ioral perubaha aruhi
Rokot, and n baik pola
N,T, Emoti perilaku tidur dan
Lestari, H, onal dan aktivitas
Rampenga Chang emosi fisik
es in maupun
n, N.H, & pada
Early kemamp
Bernabas anak usia
Childh uan
H. R ood dini.
(2019) Peningka mengont
during rol
the tan
perilaku emosi
COVI
eksternal pada
D- 19
Pande isa-si anak
mic dan usia dini.
internali
sasi serta
perubaha
n waktu
aktivitas
fisik dan
pola
tidur
juga
dilapork
an pada
banyak
studi
tersebut.
Selain
itu,
terdapat
peningka
tan
screen
time
170