Anda di halaman 1dari 9

Yang mengerjakan:

1. Ester Sarah Aritonang


2. Kezia Zefanya Boantua
3. Maria Elvita
4. Tesya Virdayanti Manihuruk
5. Vania Octo

KUESIONER MASALAH BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH


SELAMA PANDEMI COVID 19
A. Latar Belakang
Seluruh dunia sedang dihebohkan dengan adanya virus corona (covid-
19) yang ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China pada akhir desember
2019 lalu. Di Indonesia sendiri virus covid-19 mulai menyebar pada awal
tahun 2020. World Health Organization (WHO) memberikan panduan untuk
mecegah penularan virus yaitu dengan cara menjaga kebersihan, menjaga
interaksi social dan atau melakukan lockdown wilayah. Sedangkan, di
Indonesia dikenal dengan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)
atau yang sekarang diubah menjadi istilah social atau physical distancing
(Agustino, 2020; Ahidin, 2020; Misno, 2020). Social Distancing atau
Physical Distancing merupakan upaya menjaga jarak sosial. Kondisi ini kita
dihimbau untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah dari
rumah (Nurhalimah, 2020).
Kemunculan Covid-19 ini menjadi kendala bagi semua kalangan di
dunia, juga menjadi ancaman bagi kesehatan manusia. Selain bidang
kesehatan, hal ini juga mempengaruhi bidang lain, salah satunya bidang
pendidikan yang tidak memperbolehkan pembelajaran tatap muka di sekolah
melainkan dilakukan secara daring di rumah. Pembelajaran daring yaitu
penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau
kelompok target yang massif dan luas, sehingga pembelajaran daring dapat
diselenggarakan di mana saja serta diikuti secara gratis maupun berbayar
(Bilfaqih & Qomarudin, 2015).
Berdasarkan instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
sekolah untuk mengatur pembelajaran online memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa tanpa dibebani tuntutan untuk mencapai semua
persyaratan kurikulum. Dalam hal ini, belajar dari rumah mempertimbangkan
kesehatan dan keselamatan siswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan
masyarakat (Rasmitadila et al., 2020). Orang tua dituntut untuk mampu
membimbing anak belajar dari rumah dan mampu menggantikan guru
disekolah, sehingga peran orang tua dalam tercapainya tujuan pembelajaran
daring dan membimbing anak selama belajar dirumah (Wardani & Ayriza,
2020).
Pembelajaran dari rumah dapat mempengaruhi kondisi perkembangan
anak. Perkembangan awal anak dipengaruhi oleh beberapa konteks sosial dan
budaya yang termasuk keluarga, pengaturan pendidikan, masyarakat, dan
masyarakat yang lebih luas. Perkembangan mencerminkan pengaruh dari
sejumlah sistem lingkungan keluarga dan keluarga termasuk dalam sistem
mikrosistem yaitu lingkungan tempat tinggal hidup. Konteks ini meliputi
keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan sekitar, yang di dalam
mikrosistem inilah terjadi interaksi yang paling langsung dengan orang-orang
secara sosial misalnya dengan orangtua, guru, dan teman sebaya.
Anak-anak yang mengikuti pembelajaran di sekolah secara langsung
secara signifikan juga lebih baik dalam melakukan interaksi sosial, dan lebih
matang secara emosional. Hal ini karena ketika anak-anak melakukan
pembelajaran di sekolah, anak-anak akan sering melakukan interaksi secara
langsung dengan guru dan juga teman-temannya, sehingga akan menstimulasi
perkembangan sosial emosionalnya (McDonald et al., 2018). Namun, saat ini
diharuskan untuk belajar melalui pembelajaran daring dengan kondisi yang
menunjukkan bahwa pembelajaran daring berdampak pada perilaku sosial
emosional anak yaitu anak kurang bersikap kooperatif karena anak jarang
bermain bersama, kurangnya sikap toleransi kurangnya bersosialisasi dengan
teman terbatasi adanya belajar dirumah, emosi anak yang terkadang merasa
bosan dan sedih, anak merasa rindu teman dan guru oleh karena itu hal itu
pembelajaran daring berpengaruh pada perilaku sosialemosional anak.
Selain itu, Risalah, A., et al. (2020), pada penelitiannya tentang
kegiatan pembelajaran daring mengatakan dampak perilaku sosial lainnya
adalah meningkatkan kecanduan anak bermain gadget sehingga timbul
ketergantuangan anak terhadap gadget dalam setiap kegiatan sehari-harinya,
serta jam tidur dan bangun anak ikut terganggu. Hal ini mampu menambah
sikap anti sosial anak.
Hal ini juga berdampak pada kurang tercapainya pembelajaran pada
anak. Pembelajaran daring kurang efektif bagi guru terutama anak usia
sekolah dasar karena pembelajaran dilaksanakan secara daring maka guru
juga kurang merasa maksimal dalam memberikan materi pembelajaran
sehingga menjadikan materi tidak tuntas dan penggunaan media pembelajaran
dalam pembelajaran daring juga dirasa tidak maksimal. Peserta didik juga
merasa jenuh akan pembelajaran daring, mereka mereka bosan dengan
pemberian tugas setiap harinya. Peserta didik juga menjadi malas dalam
mengerjakan tugas, hal tersebut menjadikan pengumpulan tugas menjadi
sangat terlambat sehingga menjadikan guru sulit melakukan penilaian (Putria,
dkk., 2020).
Pembelajaran daring juga memiliki berbagai hambatan seperti
penggunaan teknologi atau media sebagai sarana prasarana belajar. Anak
Sekolah Dasar (SD) juga menggunakan media-media dengan fasilitas video,
voice note, dan youtube yang ditambah dengan penggunaan aplikasi Zoom.
Bukanlah hal yang mudah, karena anak belum bisa mengoperasikannya
secara mandiri (Atsani, 2020). Didukung oleh penelitian Putria, dkk (2020)
yang mengatakan, faktor penghambat dalam belajar online selama pandemic
adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak
orang tua yang sibuk bekerja.
Dampak buruk kurangnya pendampingan orang tua pada kegiatan
pembelajaran online dapat menjadi penghambat bagi anak. Seperti pada
penelitian yang dilakukan oleh Revilda, R., Hadi, N., & Purwasih, J. H. G.
(2021), melaporkan bahwa siswa kurang mendapatkan pendampingan selama
proses belajar karena orang tua masih belum siap menggantikan peran guru di
rumah sehingga motivasi anak dalam belajarpun berkurang dan pemahaman
anak tentang materi sekolah juga kurang. Hal tersebut didukung oleh
penelitian yang dilakukan Sutarna, N., et al. (2021) di Kecamatan Darma
Kabupaten Kuningan, bahwa orang tua seringkali tidak sabaran dan tidak
telaten dalam mendampingi anak di rumah yang dapat menimbulkan efek
anak menjadi jenuh di rumah karena tidak bisa bertemu teman-teman dan
kurang motivasi belajar.
Orang tua menjadi seseorang yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembelajaran daring, karena orang tua secara yang secara langsung terlibat
dalam membimbing dan mengawasi peserta didik dalam pembelajaran.
Pemberian motivasi menjadi sangat berarti bagi peserta didik, hal tersebut
dilakukan agar peserta didik kembali semangat meskipun belajar dari rumah.

B. Daftar Pertanyaan pada Kuesioner


Survei Kesiapan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19
Instrument Orang Tua

Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Penghasilan Orang Tua
4. Alamat
5. Usia anak (jenjang pendidikn sd)
6. Nama sekolah
7. Alamat Sekolah anak

Belajar dari Rumah


1. Seberapa sering anak melaksanakan kegiatan belajar dari rumah dalam
satu minggu?
2. Selama proses belajar dari rumah, apakah orang tua mendampingi anak?
a Ya
b Tidak
3. Jika Tidak, apa alasan nya?
a Kedua orang tua/wali bekerja
b Kedua orang tua/wali tidak menguasai materi anak
c Sudah ada anggota keluarga lain yang mendampingi
d Anak sudah cukup mandiri dan tidak membutuhkan pendampingan
4. Siapa yang mendampingi anak belajar dirumah
a Kakak
b Anggota keluarga lainnya
c Pengasuh/asisten rumah tangga
d Guru les
e Tidak ada pemdamping belajar
5. Apakah sekolah atau Guru berkomunikasi dengan orang tua dalam
memantau proses belajar anak dari rumah
a Ya
b Tidak
6. Hal apa saja yang dilakuakan pihak sekolah atau Guru dalam rangka
memantau proses belajar anak dari rumah?
a Perkembangan belajar anak
b Metode belajar anak
c Sarana-prasarana belajar anak
d Mengecek pemahaman anak terhadap materi pembelajaran
e Tidak memantau aktivitas belajar anak
7. Apakah anak dapat mengikuti pembelajaran online
a Ya
b Tidak
8. Apakah anak fokus selama belajar online
a Ya
b Tidak
9. Bagaimanakah dengan hasil raport anak
a Ada peningkatan pada nilai
b Ada penurunan pada nilai
c Nilai tidak apa perubahan
Setuju/tidak setuju
10. Anak saya dapat memahami materi pembelajaran dengan baik selama
proses belajar dari rumah
11. Anak saya dapat menggunakan perangkat perangkat pembelajaran daring
dengan baik (laptop, hp, aplikasi belajar)
12. Anak saya sering terbengkalai dalam mengerjakan tugas sekolah dan
tugas rumah
13. Anak saya merasa belajar dari rumah itu menyenangkan
14. Anak saya menggunakan media dan sumber belajar luring dengan baik
(TV, radio, LKS, bahan ajar cetak)
15. Kondisi lingkungan di rumah mendukung konsentrasi belajar anak
(kebisingan dll)

Ceklis
16. Bagaimana anak melakukan pembelajran daring?
( ) Mengerjakan soal dari guru
( ) Belajar dari buku teks pelajaran
( ) Be;ajar interaktif dengan guru secara online
( ) Belajar dari aplikasi belajar daring (Ruang guru, rumah belajar,
zenius)
( ) Membuat kreativitas/praktik
( ) Belajar dari buku non teks belajar
( ) Yang lainnya .....
17. Dukungan apa yang diberikan pihak sekolah kepada anak anda? (Boleh
memilih lebih dari satu)
( ) Metode pembelajaran yang sesuai
( ) Materi pembelajaran yang sesuai
( ) Sarana dan sumber belajar yang sesuai
( ) Tidak ada dukungan dari sekolah
( ) Lainnya: ...
18. Apa hambatan yang dialami anak saat proses belajar di rumah? (Boleh
pilih lebih satu)
( ) Kurang konsentrasi
( ) Kesulitan memahami pelajaran
( ) Tidak ada yang mendampingi
( ) Bosan
( ) Tidak memiliki perangkat digital (HP, laptop)
( ) Jaringan internet kurang memadai
( ) Jaringan listrik kurang memadai
( ) Tidak ada hambatan
DAFTAR PUSTAKA

Agustino, L. (2020, August 24). Analisis Kebijakan Penanganan Wabah Covid-


19: Pengalaman Indonesia. Jurnal Borneo Administrator, 16(2), 253-270.
https://doi.org/10.24258/jba.v16i2.68

Ahidin, U. (2020). Covid 19 dan Work from Home. Desanta Muliavisitama.


Google Scholar.

Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Penyusunan Materi


Pembelajaran Daring.

McDonald, L. C., Gerding, D. N., Johnson, S., Bakken, J. S., Carroll, K. C.,
Coffin, S. E., Dubberke, E. R., Garey, K. W., Gould, C. V., Kelly, C., Loo,
V., Shaklee Sammons, J., Sandora, T. J., & Wilcox, M. H. (2018). Clinical
Practice Guidelines for Clostridium difficile Infection in Adults and
Children: 2017 Update by the Infectious Diseases Society of America
(IDSA) and Society for Healthcare Epidemiology of America (SHEA).
Clinical Infectious Diseases, 66(7), e1–e48.
https://doi.org/10.1093/cid/cix1085

Misno, D. (2020). Covid-19 (wabah, fitnah, dan hikmah). Amma Alamih.Google


Scholar

Nurhalimah, Neneng. (2020). Upaya Bela Negara Melalui Sosial Distancing Dan
Lockdown Untuk Mengatasi Wabah COVID-19 (Efforts to Defend the
Country Trough Social Distancing and Lockdown to Overcome the Covid-
19 Plague). Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah Insan Kamil.

Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis proses pembelajaran
dalam jaringan (daring) masa pandemi covid-19 pada guru sekolah dasar.
Jurnal Basicedu, 4(4), 861-870.

Rasmitadila, Aliyyah, R. R., Rachmadtullah, R., Samsudin, A., Syaodih, E.,


Nurtanto, M., & Tambunan, A. R. S. (2020). The perceptions of primary
school teachers of online learning during the covid-19 pandemic period: A
case study in Indonesia. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 7(2), 90–
109. https://doi.org/10.29333/ejecs/388

Revilda, R., Hadi, N., & Purwasih, J. H. G. (2021). Dampak Belajar dari Rumah.
NATURALISTIC: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan
Pembelajaran, 5(2), 822-832.

Risalah, A., Ibad, W., Maghfiroh, L., Azza, M. I., Cahyani, S. A., & Ulfayati, Z.
A. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar
Mengajar di Mi/Sd (Studi Kbm Berbasis Daring Bagi Guru dan Siswa).
Jiees: Jorunal Of Islamic Education At Elementary School, 1(1), 10-16.

Sutarna, N., Acesta, A., Cahyati, N., Giwangsa, S. F., Iskandar, D., & Harmawati,
H. (2021). Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Siswa Usia 5-8 Tahun.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 288-297.

Wardani, A., & Ayriza, Y. (2020). Analisis Kendala Orang Tua dalam
Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 772.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.705

https://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/asset/berkas/Instrumen_Orang_Tua_Siswa.pdf

https://gtk.belajar.kemdikbud.go.id/static/dist/file/Kuesioner_Siswa_Belajar_dari_
Rumah.pdf

Anda mungkin juga menyukai