Anda di halaman 1dari 4

Tanda dan Gejala Tuberkulosis Paru

Tuberculosis sering dijuluki “the great imitator” yang artinya suatu


penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga
memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita
gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan bahkan kadang-kadang
asimtomatik (Muttaqin, 2012).

Gejala klinik Tuberkulosis paru dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu gejala
respiratorik dan gejala sistemik :

A. Gejala Respiratorik, meliputi :


1. Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan gejala ini banyak ditemukan.
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan
untuk membuang produk-produk radang keluar. Sifat batuk dimulai dari
batuk kering (non produktif) kemudian setelah timbul peradangan
kemudian menjadi produktif (menghasilkan sputum) ini terjadi lebih dari 3
minggu. Keadaan yang selanjutnya adalah batuk darah (hemoptoe) karena
terdapat pembuluh darah yang pecah.
2. Batuk darah
Pada saat baruk darah yang dikeluarkan yaitu dahak bervariasi,
mungkin tampak berupa garis atau bercak-bercak darah, gumpalan darah
atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi karena
pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari
besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.

B. Gejala klinis Haemoptoe :


Kita harus memastikan bahwa perdarahan tersebut dari nasofaring dengan
cara membedakan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Batuk darah
a. Darah dibatukkan dengan rasa panas ditenggorokkan.
b. Darah berbuih bercampur udara.
c. Darah segar berwarna merah muda.
d. Darah bersifat alkalis.
e. Anemia kadang-kadang terjadi.
f. Benzidin test negative.
2. Muntah darah
a. Darah dimuntahkan dengan rasa mual.
b. Darah bercampur sisa makanan.
c. Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung.
d. Darah bersifat asam.
e. Anemia sering terjadi.
f. Benzidin test positif.
3. Epistaksis
a. Darah menetes dari hidung.
b. Batuk pelan kadang keluar.
c. Darah berwarna merah segar.
d. Darah bersifat alkalis.
e. Anemia jarang terjadi.
4. Sesak nafas
Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut,
dimana infiltrasinya sudah setengah bagian dari paru-paru. Gejala ini
ditemukan apabila terjadi kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena
ada hal-hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothoraks, anemia
dan lain-lain.
5. Nyeri dada
Nyeri dada pada Tuberkulosis paru termasuk nyeri pleuritic yang
ringan. Gejala nyeri dada ini timbul apabila system persarafan di pleura
terkena.

C. Gejala Sistemik, meliputi :


1. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Namun kadang-
kadang panas bahkan dapat mencapai 40-41ºC. Keadaan ini sangat
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi
kuman tuberculosis yang masuk. Demam merupakan gejala yang sering
dijumpai biasanya timbul pada sore hari dan malam hari mirip dengan
deman influenza, hilang timbul dan semakin lama semakin panjang
serangannya sedangkan masa bebas serangan semakin pendek.
2. Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lainnya adalah keringat malam, anoreksia,
penurunan berat badan serta malaise (gejala malaise sering ditemukan
berupa : tidak nafsu makan, sakit kepala, meriang, nyeri otot, dll).

Timbulnya gejala ini biasanya berangsurangsur dalam beberapa minggu


sampai beberapa bulan, tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas
walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia (naga, S , 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Bagaskara, F. Asuhan Keperawatan Tuberkulosis Paru Pada Ny. S Dan NY. M


Dengan Masalah Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas DI
Ruang Melati Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto Lumajang Tahun
2019 (Doctoral dissertation, Fakultas Keperawatan Universitas Jember).

Muttaqin, A. (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan


Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

Naga, S. 2012. Ilmu Penyakit Dalam. Yoyakarta: DIVA press.

Anda mungkin juga menyukai