Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Metode
Pelaksanaan Dan
Alat Berat
Biaya Pemilikan, Operasi dan
Aplikasi Perhitungan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Perencanaan Teknik Sipil W111700051 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
dan Desain
13

Abstract Kompetensi
Mahasiswa mampu membuat Mampu Menjelaskan dan menghitung
perhitungan produksi alat-alat berat case sederhana
untuk pekerjaan sipil.

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


1 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Biaya Kepemilikan dan Pengoperasian Alat
Berat
Di dalam suatu proyek konstruksi alat-alat berat yang digunakan dapat berasal dari
bermacam-macam sumber, antara alain alat berat yang dibeli oleh kontraktor, alat berat
yang disewa-beli oleh kontraktor, dan alat berat yang disewa oleh kontraktor.

a. Alat berat yang dibeli oleh kontraktor

Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini adalah biaya
pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut digunakan secara optimal. Dilihat dari
segi keuntungan perusahaan, kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting
karena kadang-kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan
alat yang dimilikinya.

b. Alat berat yang disewa-beli oleh kontraktor

Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat. Sewa-beli alat umumnya
dilakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu penyewaan yang lama maka pada akhir
jasa penyewaan alat tersebut dapat dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya
lebih tinggi daripada memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan
alat berat.

c. Alat berat yang disewa oleh kontraktor

Perbedaan dari alat berat yang disewa dengan disewa-beli adalah dari lamanya
penyewaan. Alat berat yang disewa umumnya dalam jangka waktu yang tidak lama. Biaya
pemakaian alat berat sewa adalah yang tertinggi, akan tetapi tidak akan berlangsung lama
karena penyewaan dilakukan pada waktu yang singkat.

Biaya exploitasi peralatan (alat-alat berat) terdiri dari tiga komponen yang perlu
diperhitungkan, yaitu :

1. Initial Cost (capital cost), yang merupakan biaya pengembalian modal berikut
bunga bank.. Biaya ini disebut juga sebagai biaya penyusutan atau depresiasi alat.
2. Direct Operation Cost (biaya operasi langsung), yang merupakan biaya yang
diperlukan untuk mengoperasikan peralatan.

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


2 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Indirect Cost (biaya tidak langsung), yang merupakan biaya yang dikerluarkan
selain komponen biaya pada poin 1 dan 2.
Misalnya : biaya untuk kantor/perusahaan, biaya overhead biaya pemeliharaan,
biaya garasi pada saat alat tidak dipergunakan atau alat berada dalam pool dan
biaya resiko/keuntungan yang perlu ditanggung.

1. Biaya Kepemilikan Alat Berat

Biaya kepemilikan alat berat terdiri dari beberapa faktor.

1. Biaya dalam jumlah besar yang dikeluarkan karena membeli alat tersebut. Jika
pemilik meminjam uang dari bank untuk membeli alat tersebut maka akan ada biaya
terhadap bunga pinjaman.

2. Depresiasi alat, sejalan dengan bertambanya umum alat maka ada penurunan nilai
alat.

3. Pajak

4. Biaya yang dikeluarkan pemilik untuk membayar asuransi alat

5. Biaya yang harus dikeluarkan untuk menyediakan tempat penyimpanan alat berat

Depresiasi adalah penurunan nilai alat yang dikarenakan adanya kerusakan,


pengurangan, dan harga pasaran alat. Perhitungan depresiasi diperlukan untuk mengetahui
nilai alat setelah pemakaian alat tersebut selama suatu masa tertentu. Selain itu bagi pemilik
alat, dengan mengitung depresiasi alat tersebut maka pemilik dapat memperitungkan modal
yang akan dikeluarkan di masa alat suda tidak dapat digunakan dan alat baru arus dibeli.

Dalam pelaksanaannya depresiasi juga dipakai untuk mengitung biaya perawatan


alat berat. Ada beberapa cara yang dipakai untuk menghitung depresiasi alat berat. cara
tersebut adala sebagai berikut:

A. Metode Garis Lurus (Straigt Line Method)

Metode ini merupakan metode termudah dalam perhitungan depresiasi. Hampir


semua perhitungan depresiasi menggunakan metode ini. Untuk menghitung depresiasi per
taun digunakan rumus berikut:

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


3 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dk merupakan depresiasi per tahun yang tergantung pada arga alat pada saat
pembelian (P, present value), nilai sisa alat (F, future value). Nilai Dk pada metode ini selalu
konstan. Nilai buku (B, book value) dari alat dihitung dengan rumus:

Bk = Bk-1 – Dk

Contoh 1:

Suatu alat berat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan nilai sisa 75
juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun. Hitunglah nilai alat tersebut
pada kisaran umur ekonomis alat berat tersebut!

Pembahasan:

Depresiasi per tahun

Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah:

B. Metode Penjumlaan Taun (Sum of the Years Method)

Metode ini merupakan metode percepatan sehingga nila depresiasinya akan lebih
besar daripada depresiasi yang dihitung dengan metode garis lurus. Pertama kali yang
harus dihitung adalah nilai SOY (Sum of Years) dengan menggunakan rumus:

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


4 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh 2:

Soal pada contoh 1, hitunglah depresiasi dengan metode penjumlahan tahun!

Pembahasan:

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


5 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bk=2 = Bk=1 - Dk=2

= 358.333.333 -113.333.333 = Rp245.000.000

Dst……..

Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah:

C. Metode Penurunan Seimbang (Declining Balance Method)

Metode ini menghitung depresiasi per tahun dengan mengalikan nilai buku pada
akhir tahun dengan suatu factor. Nilai depresiasi dengan cara ini lebih besar Daripada
dengan dua metode sebelumnya. Factor percepatan (R) tersebut berkisar abtara 1,25 per
umur alat sampai 2,00 per umur alat. Metode ini disebut sebagai metode penurunan
seimbang ganda (double declining-balance method).

- Depresiasi tahunan dengan metode ini dihitung dengan rumus:

Dk = R(1-R)k-1 x P

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


6 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada awal umur alat, nilai buku dengan metode ini berkurang dengan cepat. Nilai
buku akhit tahun ke-k dihitung dengan rumus:
Bk = (1-R)k x P

Pada perhitungan depresiasi dengan metode ini tidak memperhitungkan nilai sisa
alat.Akan tetapi pada akhir perhitungan nilai buku tidak boleh kurang dari perkiraan nilai sisa
alat.

Contoh 3:
Soal pada contoh 1, hitunglah depresiasi dengan metode penurunan seimbang
ganda!

Pembahasan:

Factor percepatan ditetapkan antara 1,25 sampai dengan 2,00, apabila ditetapkan 2,00
diperoleh

Dk = R(1-R)k-1 x P

Dk=1 = 0,4(1-0,4)k=1-1 x 500.000.000

= Rp200.000.000

Dst………

Bk = (1-R)k x P

Bk=1 = (1-0,4)1 x 500.000.000 = Rp300.000.000

Bk=2 = (1-0,4)2 x 500.000.000 = Rp180.000.000

Dst……..

Secara sederhana, untuk menentukan nilai buku ke-k tahun, dapat dilakukan dengan rumus:

Bk = Bk-1 - Dk >> Bk=0 = harga awal pembelian (P)

Bk=1 = Bk=0 - Dk=1

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


7 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
= 500.000.000 -200.000.000 = Rp300.000.000

Bk=2 = Bk=1 - Dk=2

= 300.000.000 -120.000.000 = Rp180.000.000

Dst……..

Keterangan:

- Pada tahun keempat dengan menggunakan metode penurunan seimbang didapat nilai
buku yang kurang dari perkiraan nilai sisa, pada tahun tersebut sebenarnya diperoleh Dk
= Rp43.200.000 sehingga nilai buku menjadi kurang dari Rp75.000.000. Dengan
demikian depresiasi yang diperbolehkan adalah Rp33.000.000 agar diperoleh nilai buku =
nilai sisa.

- Pada tahun kelima, untuk menjaga nilai buku tetao seperti perkiraan nilai sisa maka
depresiasinya adalah 0.

Dari penggunaan ketiga metode di atas untuk perhitungan depresiasi, diperoleh


perbandingan sebagai berikut:

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


8 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
D. Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan

Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
memperhitungkan bunga dan tanpa memperhitungkan bunga. Biaya kepemilikan per tahun
ditentukan dengan rumus:

a) Dengan memperhitungkan bunga

Tidak memperhitungkan nilai sisa

- Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku
bunga)

A = P (A/P,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat.

- Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table
suku bunga)

Dengan memperhitungkan nilai sisa

- Nilai suku bunga ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table suku
bunga)
A = P (A/P,i,n) – F (A/F,i,n) >> i = persen bunga, n = umur alat.

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


9 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Nilai suku bunga tidak ditentukan dari koefisien suku bunga yang telah ada (table
suku bunga)

b) Tanpa memperhitungkan bunga

Perhitungan biaya kepemilikan rata-rata tanpa memperhitungkan bunga ditentukan


dengan rumus:

Biaya kepemilikan per tahun dihitung dengan membagi nilai Arata-rata dengan umur
ekonomis alat.

2. Biaya Pengoperasian Alat Berat

Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai. Biaya
pengoperasian alat berat meliputi biaya bahan bakar, gemuk, pelumas, perawatan dan
perbaikan, serta alat penggerak atau roda. Operator yang menggerakkan alat juga termasuk
dalam biaya pengoperasian alat.

a) Bahan Bakar

Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda-
beda. Rata-rata alat berat yang menggunakan bahan bakar bensin 0,06 gallon per hourse-
power (hp) per jam, sedangkan alat berat yang menggunakan bahan bakar solar
mengkonsumsi bahan bakar 0,04 gallon per hourse-power (hp) per jam.. nilai yang didapat
kemudian dikalikan dengan factor pengoperasian.

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


10 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b) Pelumas

Perhitungan penggunaan pelumas per jam biasanya berdasarkan waktu operasi dan
lamanya penggantian pelumas. Perkiraannya dihitung dengan rumus:

Lebih rincinya :

Atau :

Dimana :
Q : jumlah penggunaan bahan pelumas (g/jam)
HP : Daya Mesin
C : Kapasitas karter (1)
f : faktor operasi
t : jumlah jam antara penggantian / lama penggunaan pelumas (j)

c) Roda

Perhitungan depresiasi alat berat beroda ban dengan alat berat beroda crawler
berbeda. Umumnya crawler mempunyai depresiasi sama dengan depresiasi alat sedangkan
ban mempunyai depresiasi lebih pendek daripada umur alat.

Gambar 1: Roda Alat Berat

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


11 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d) Pemeliharaan dan Perawatan Alat

Perbedaan mendasar dari pemeliharaan dan perawatan adalah pada besarnya


pekerjaan. Perbaikan besar (major repair) akan mempengaruhi nilai depresiasi alat dan
umur alat. Perbaikan besar ini dihitung pada alat. Disisi lain, perbaikan kecil (minor repair)
merupakan pemeliharaan normal yang dihitung pada pekerjaan.

e) Mobilisasi dan Demobilisasi Alat

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut alat antara proyek
dan garasi atau tempat penyimpanan alat. Biaya ini perlu diperhitungkan karena alat – alat
berat umumnya kecuali truk tidak berjalan sendiri menuju lokasi proyek tetapi diangkut
dengan menggunakan lowbed trailer

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


12 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Imam Sukoto, Ir, Mempersiapkan Lapis dasar Konstruksi 1,2, Badan Penerbit
Perkerjaan Umum, Dep. P.U, 1991
2. PT. United Tractors, Teknik dasar pemilihan alat-alat besar, 1984.
3. Susy Fatena R, Ir, Msc, Alat berat untuk proyek konstruksi, Pt. Rineka Cipta, Jakarta,
2002.
4. Asiyanto, “Diktat Kuliah Magister Teknik Sipil UI – Metoda Pelaksanaan Konstruksi”
1996
5. Modul Kuliah Metoda Pelaksnaan Konstruksi, Universitas Mercu Buana ,2003
6. “BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT.” Pendidikan Teknik
Bangunan. 6 Januari 2012. Web. <http://yunus-ptb.blogspot.co.id/2012/01/biaya-
kepemilikan- dan-pengoperasian.html>
7. Ika Sari Damayanthi Sebayang, “Modul Kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat”,
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, 2017, Jakarta

2021 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat


13 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai