Metode
Pelaksanaan Dan
Alat Berat
Perhitungan Kapasitas
Produksi, Produksi Bulldozer
dan Motor grader
Abstract Kompetensi
Mahasiswa mampu membuat Mampu Menjelaskan dan menghitung
perhitungan produksi alat-alat berat case sederhana
untuk pekerjaan sipil.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
1 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Perhitungan Kapasitas Produksi
1. Pendahuluan
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat
diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah pesawat airbus
boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah Rumah
Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan sebagainya.
Kapasitas produksi juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang
tertuang dalam jadwal produksi induk (master production shedule), karena jadwal produksi
induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi dalam jangka waktu tertentu..
Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek maka ada
lima cara yang dapat dilakukan :
3. Memodifikasi produk
4. Memperbaiki permintaan
Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat menentukan jumlah produksi yang dapat
menghasilkan biaya minimum dengan memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka
panjang dan siklus kehidupan produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas
jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat
dan menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu
berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume permintaan.
Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam factor yang
harus diperhatikan, faktor2 tersebut umumnya disebut sebagai factor produksi antara lain : (1).
kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin (3). Kapasitas jam tenaga kerja (4).
Kapasitas modal kerja. Dari beberapa factor tersebut diusahakan untuk memperoleh
kombinasi jumlah dan jenis produksi yang akhirnya dapat menghasilkan
keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling minimal.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
1. Dozzing
q = q1 x a
Dimana :
2. Cycle Time ( Cm )
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
3. Grade factor ( e ).
4. Job Efficiency ( E ).
Dibawah ini bisa dilihat panduan untuk menentukan job efficiency suatu alat,panduan ini
hanyalah secara garis besarnya saja,untuk mendapatkan gambaran produksi
yang aktual tentukan efisiensi menurut kondisi operasi aktual alat.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
2. Ripping
Kapasitas produksi bulldozer saat melakukan ripping sangat sulit sekali untuk
dihitung,karena tergantung dengan kondisi material yang akan di ripping,metode
pengoperasian alat dan skill operator. Tetapi dari data yang tersedia pada buku
Spec. Handbook masing-masing merk alat, disitu bisa kita lihat hubungan antara
seismic velocity ( kecepatan aliran / rambat gelombang saat melewati suatu material,
dimana dengan metode ini kekerasan dari material bisa ditentukan ) dengan
kapasitas produksi. Lihat gambar dibawah ( disini saya ambilkan contoh untuk unit
bulldozer D375 ).
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
3. Ripping dan Dozing
Saat unit melakukan operasi ripping dengan normal,maka operasi dozing dan ripping
akan dilakukan secara bergantian namun berulang-ulang. Untuk menghitung produksi dari
kedua operasi tersebut ( dozing dan ripping ) maka bisa digunakan rumus sebagai berikut :
Kemudian masukkan angka - angka yang sesuai dengan spec dari jenis bulldozer
yang anda gunakan, barulah anda akan dapatkan kapasitas produksi dari dozer yang anda
gunakan.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Kapasitas Produksi Motor Grader
1. Pendahuluan
Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan, dan
biasanya digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanah Grader juga
dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.
Pada umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan perawatan jalan. Dari
kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering di gunakan dalam proyek lapangan
terbang.
Gerakan-gerakan bagian depan ini adalah seperti : Straight mode, Articulated mode dan
crab mode.
Straight mode disebut juga gerak lurus, memungkinkan Motor Grader untuk mela
kukan pekerjaan normal. Articulated mode memungkinkan bagian depan Grader untuk
berputar pada radius kecil, sedang Crab mode memudahkan bagian depan Grader untuk
melakukan pemotongan slope pada kanal atau saluran irigasi walau pun bagian belakang
grader tetap berada pada permukaan datar.
Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan :
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Dalam pengoperasian Motor Grader diperlengkapi peralatan tambahan (add itional
part agar dapat bekerja serba guna, antara lain :
1. Scarifier teeth (ripper dalam bentuk kecil sebagai penggaruk) alat ini dipasang didepan
blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri.
Dalam pembuatan jalan raya, Motor Grader selain dapat membentuk per- mukaan
jalan dapat pula membentuk bahu jalan dan sekaligus saluran drainase tepi sepanjang jalan
dalam bentuk V atau bentuk lainnya. Juga mencampur mate rial dan menghampar
gundukan tanah yang baru diletakkan. Selain itu motor gra der dapat berfungsi meratakan
tanah dalam skala luas seperti landasan lapangan terbang, perataan ini tidak saja pada
permukaan yang se-“level” melainkan juga pada permukaan yang tidak sebidang.
Selain pekerjaan tersebut, motor grader dapat pula difungsikan untuk peker jaan
bervariasi lainnya dengan cara memberi peralatan tambahan, seperti :
1. Special short blade (blade pendek), berfungsi untuk menggali saluran dang kal yang
berbentuk segi-4 dengan ukuran tertentu, selain itu alat tambahan ini dapat berfungsi
membuat tambahan lebar perkerasan pada jalan yang telah ada.
2. Elevating Conveyor, perlengkapan ini berfungsi untuk menyalurkan mate rial lepas
yang melewati blade, kemudian mengangkatnya dan dibuang ke samping.
Selain perlengkapan diatas ada pula yang mempunyai konstruksi rangka (frame
articulated), yang memungkinkan grader lebih memudahkan bermanuver dan berpindah.
Motor Grader dapat pula dilengkapi dengan automatic blade con- troll system, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan grade permukaan yang be- nar-benar presisi, sesuai yang
direncanakan. Salah satu cara dengan meletakkan kawat disisi pinggir dari lokasi yang akan
diratakan, selanjutnya suatu alat sensor ditempatkan pada motor grader dan menyentuh
kawat tsb. Blade akan naik turun mengikuti kawat. Semua peralatan tambahan tadi
dimaksudkan untuk memper- mudah pelaksanaan pekerjaan pemindahan tanah secara
mekanis.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
2. Perhitungan Produktivitas Motor Grader
Ketentuan ini dikarenakan dalam bekerjanya motor grader, volume tanah yang di
pindahkan sangat bervariasi, dengan demikian yang dipentingkan adalah jumlah pass
(lintasan) grader dalam melakukan perataan tanah. Ketelitian dan kerapihan pekerjaan
merupakan tolok ukur dari hasil kerja motor grader, sehingga dalam penggunaannya dituntut
operator yang bekerja dengan cermat, jadi pengalaman operator grader sangat menentukan
keberhasilan pekerjaan.
Qp = (Le − Lo) x L x t x E x n
L = panjang lintasan
t = tebal lapisan
Dibawah ini bisa dilihat panduan untuk menentukan job efficiency suatu alat,panduan
ini hanyalah secara garis besarnya saja,untuk mendapatkan gambaran produksi
yang aktual tentukan efisiensi menurut kondisi operasi aktual alat.
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Imam Sukoto, Ir, Mempersiapkan Lapis dasar Konstruksi 1,2, Badan Penerbit
Perkerjaan Umum, Dep. P.U, 1991
2. PT. United Tractors, Teknik dasar pemilihan alat-alat besar, 1984.
3. Susy Fatena R, Ir, Msc, Alat berat untuk proyek konstruksi, Pt. Rineka Cipta, Jakarta,
2002.
4. Asiyanto, “Diktat Kuliah Magister Teknik Sipil UI – Metoda Pelaksanaan Konstruksi”
1996
5. Modul Kuliah Metoda Pelaksnaan Konstruksi, Universitas Mercu Buana ,2003
6. “Penentuan Kapasitas Produksi.” Manajemen Operasi. 3 Mei 2012. Web.
<http://nophens.blogspot.co.id/2012/05/penentuan-kapasitas-produksi.html/>
7. “Menghitung Kapasitas Produksi Sebuah Bulldozer.” Blog Teknisi Alat Berat.
November 2011. Web. <http://teknisiberat.blogspot.co.id/2011/11/menghitung-kapasitas-
produksi-sebuah.html/>
8. Ika Sari Damayanthi Sebayang, “Modul Kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat”,
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, 2017, Jakarta
2018 Metode Pelaksanaan dan Alat Berat Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Elhazri Hasdian, ST, MM http://www.mercubuana.ac.id