Metode
Pelaksanaan dan
Alat Berat
Pendahuluan
01
Teknik Perencanaan Teknik Sipil W111700051 Elhazri Hasdian, ST, MT, MM, PMP
dan Desain
Abstract Kompetensi
Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang Mahasiswa Mampu menjelaskan tentang
prinsip dasar penggunaan alat-alat besar, sifat fisik Tahapan Pelaksanaan Teknis Proyek
material dan pemilihan alat dikaitkan dengan faktor Konstruksi
yang mempengaruhinya
Alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali
diantaranya backhoe, front shovell, dumshell, alat pemuat diantaranya loader, alat
pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah diantaranya roller dan compactor, dan lain- lain.
Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan
suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan
lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek pekerjaan tidak
lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat terjadi yang
menyebabkan biaya akan membengkak.
Front Shovel
Compactor
Dozer Atau Buldozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau atau blade di
bagian depannya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong material.
o Menyebarkan material.
o Membersihkan quarry.
Front Shovel Sebagai alat Penggali. Front shovel digunakan untuk menggali
material yang letaknya di atas permukaan di mana alat tersebut berada. Alat ini
mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang
akan digali bersifat lunak, maka front shovel akan mengalami kesulitan. Dengan
demikian, waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sama halnya dengan kondisi
di mana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum
yang diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor pengali untuk
ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan dalam
menentukan produktivitas front shovel.
Loader Sebagai Alat Pemindah Material. Loader adalah alat yang umum dipakai
dalam proyek konstruksi untuk pekerjaan pemuatan material hasil penggalian ke
dalam truk atau membuat timbunan material. Jarak tempuh loader biasanya tidak
terlalu jauh. Pada bagian depan loader terdapat bucket sehingga alat ini umumnya
disebut ront-end loader.
Alat Berat Dump Truck. Dum Truck merupakan alat yang digunakan untuk
memindahkan material hasil galian dari lokasi quary ke lokasi proyek. Alat tersebut
biasanya digunakan untuk mengangkut material lepas (loose material) baik berupa
pasir, gravel/ kerikil, tanah, dan material mineral/batubara yang digunakan di dunia
konstruksi dan pertambangan.
a. Alat dengan penggerak, seperti crawler atau roda kelabang dan ban karet.
b. Alat statis, seperti tower crane, batching plant, dan crasher plant.
Pemilihan alat berat yang tepat pada tahap peracanaan merupakan faktor penentu. Tidak
semua jenis alat berat dapat digunakan unutk setiap tahap konstruksi. Kesalahan pemilihan
alat berat dapat berakibat terlambatnya pelaksanaan proyek yang mengakibatkan
membengkaknya biaya konstruksi.
Untuk itu pengetahuan atas fungsi dan spesifikasi alat berat memegang peranan
penting dalam pemeliharan alat berat yang benar-benar tepat. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan alat berat antar lain:
1. Fungsi yang akan dilaksanakan, alat berat yang digunakan disesuaikan dengan
funginya terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4. Ekonomi, pemilihan alat juga harus mempertimbangkan biaya investasi atau sewa,
biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.
5. Jenis proyek, pada jenis proyek yang berbeda, akan digunakan jenis alat berat yang
berbeda pula.
6. Lokasi proyek, lokasi proyek juga akan mempengaruhi pemilihan alat berat yang
digunakan.
7. Jenis dan kekuatan tanah, kekuatan tanah serta jenis tanah yang akan diolah juga
mempengaruhi pemilihan alat berat yang digunakan.
8. Kondisi lapangan, kondisi lapangan yang sulit akan berbeda dengan kondisi
lapangan yang standar dalam pemilihan alat.
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Excavator 80
Generator set
Water Tanker
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper
Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor
Demobilisasi
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,
gambarkerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadamkebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek.
Ruang inidigunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktu-waktu perludilakukannya rapat kerja.Barak kerja dibuat untuk tempat
tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlansung.
Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan
mudah dicapaidalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada
setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang
berada didalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan
Senantiasa mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai
kerjadengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan,
dasartanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm , setelah
lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.
5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang
pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi
tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar
dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada Gudang,
bangunan Utama dan Pagar Luar.
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap
selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama
denganpelaksanaan Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit
terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton
dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi
yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job
mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis.Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.
Kegiatan pengecoran
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja
dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ ubar. Kayu ini berfungsi
sebagai steger/ penopang dari bekisting agar bekisting tetap padatempatnya (tidak terjadi
lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jaraksekitar 40 cm. Pelaksanaan
pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam
proyek ini tulangan yang digunakan yaitubesi Ø16 & Ø13 sebagai tulangan utama dan besi
Ø8 sebagai sengkang (begel)
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi
pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.Pengaturan level balok
dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses
pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
Leveling Pengecoran pelat lantai Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang
benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu
leveling pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi
besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan
diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol
kualitas yang dilakukan pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pekerjaan curing
5. Ika Sari Damayanthi Sebayang, “Modul Kuliah Metode Pelaksanaan dan Alat Berat”,
Program Studi Teknik Sipil, Universitas Mercu Buana, 2017, Jakarta