Analysis of heavy use in the work road pavement project at kebun durian-gunung sahilan-
gunung sari Kampar district
Abstrak
Jalan merupakan sarana penghubung yang sangat penting guna menunjang proses
pembangunan serta mendorong kearah terwujudnya keseimbangan antara daerah dan tingkat
pertumbuhan perekonomian. Pembangunan disegala bidang menuntut kebutuhan akan pembangunan
yang merupakan sarana untuk mencapai kemajuan. Pekerjaan tanah dalam skala besar tidak mungkin
dilakukan dengan cara manual karena akan memerlukan waktu dan tenaga yang sangat besar dan
biaya yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kapasitas produksi per jam, biaya sewa
alat berat dan mencari alternatif yang lebih efisien dari beberapa kombinasi alat berat dan
membandingkan dengan yang ada dilapangan. Metode yang digunakan pada pekerjaan proyek
perkerasan jalan lapis pondasi aggregat kelas A di jalan Kebun Durian–Gunung Sahilan–Gunung Sari
adalah metode analisis dengan memakai 2 (dua) alternatif alat berat dengan memperhitungkan
kapasitas produksi, waktu pemakaian alat berat, dan biaya operasional dari alat berat yang
optimal.Berdasarkan hasil perhitungan lapis pondasi agregat kelas A diperoleh kapasitas produksi,
waktu penyelesaian, biaya, dan penggunaan alat berat pada alternatif II lebih efisien dan optimal yaitu:
Wheel Loader, kapasitas produksi 122,460 m3/jam, waktu 112 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp.
56.904.592,64; Dump Truck, kapasitas produksi 5,629 m3/jam, waktu 406 jam, jumlah alat 6 unit, dan
biaya Rp. 1.189.158.909; Motor Grader, kapasitas produksi 289,836 m 3/jam, waktu 48 jam, jumlah
alat 1 unit, dan biaya Rp. 27.165.752,64; dan pekerjaan pemadatan Tandem Roller, kapasitas produksi
105,852 m3/jam, waktu 130 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 31.317.960,7; dan Water Tank,
kapasitas produksi 118,571 m3/jam, waktu 116 jam, jumlah alat 1 unit, dan biaya Rp. 32.714.643,64.
Kata Kunci : Alat Berat, Kapasitas Produksi, Waktu, Biaya Operasional.
Abstract
The road is a very important means of connecting to support the development process and lead to the
establishment of a balance between regions and economic growth rates. Development in all fields of
development which requires the need for a means to achieve progress . Ground work on a large scale
can not be done manually because it will take time and enormous effort and cost that much. This study
aims to calculate the production capacity per hour , heavy equipment rental costs and looking for a
more efficient alternative than some combination of machine and comparing with the existing
field.The method used in the project work pavement foundation layers aggregate in road grade A -
Mount Garden Durian Sahilan - Gunung Sari is a method of analysis using alternative II heavy
equipment taking into account the production capacity, the time consumption of heavy equipment, and
operational costs of the optimal machine.Based on the results of the calculation of the aggregate
Class A foundation layer obtained production capacity, turnaround time, cost, and the use of heavy
equipment on the second alternative is more efficient and optimal namely : Wheel Loader, the
production capacity of 122.460 m3, time of 112 hours, the number of devices 1 unit, and cost of Rp.
56,904,592.64 ; Dump Truck, production capacity of 5,629 m 3/hr, time of 406 hours, the number of
appliance 6 units, and the cost of Rp. 1.189.158.909 ; Motor Grader, the production capacity of
289.836 m3, 48 hours, 1 unit number of tools, and cost Rp. 27.165.752,64 ; and Tandem Roller
compaction work, the production capacity of 105.852 m3, time of 130 hours, the number of devices 1
unit, and the cost of Rp. 31,317,960.7 ; and Water Tank, the production capacity of 118.571 m 3, time of
116 hours, the number of devices 1 unit, and the cost of Rp. 32.714.643,64.
Produksi kerja wheel loader adalah beberapa meter kubik (m3) material dapat dimuat
dalam satu jam kerja. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan produktivitas
wheel loader yaitu : tipe bucket dan kapasitasnya, kondisi material, area untuk pergerakannya,
waktu siklusnya dan waktu efisiennya.
Produksi kerja wheel loader dapat diperoleh dengan rumus :
1. Produksi perjam (Q)
……………..................................................................(1)
.…………………...……………………….(3)
………………………..…………..(4)
...…………………………………………..…(5)
Waktu tetap adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk pergantian gigi (parsneling),
memuat, berputar, membuang muatan, serta menunggu dump truck yang dinyatakan dalam
menit.(Rochmanhadi, 1984).
Adapun ketentuan untuk kecepatan maju (F), mundur (R), dan waktu tetap (Z), sebagai
berikut :
a. Untuk cross loading dan V-shape loading
F dan R = 0,8 × kecepatan maksimum (memakai torgflow)........................(6)
b. Untuk load and carry
D< 50 m, F dan R = 10 – 15 Km/jam
50 m <D < 100 m, F dan R = 10 – 20 Km/jam
D > 100 m, F dan R = 15 – 25 Km/jam
c. Waktu tetap (Z)
Besarnya waktu tetap dapat dilihat pada Tabel 3.3.
2. Motor Grader
Motor Grader adalah suatu alat yang digunakan untuk keperluan perataan permukaan
tanah, membuat selokan samping (bentuk “V”) dan membentuk permukaan tanah yang
dikehendaki. Hal ini bisa dilaksanakan karena pisau (blade) dari motor grader tersebut bisa
diatur. Membentuk serta meratakan suatu pekerjaan tanah terutama pada tahap penyelesaian
agar diperoleh kerataan dan ketelitian yang lebih baik serta dapat dipergunakan untuk aplikasi
lain yaitu membuat kemiringan tanah / badan jalan atau membuat saluran air secara
sederhana. Kemampuan ini akibat gerakan – gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap
blade dan roda – roda ban.
Motor Grader digunakan untuk keperluan – keperluan sebagai berikut :
a. Grading (perataan permukaan tanah).
b. Shaping (pemotongan untuk mendapatkan bentuk / profil tanah).
c. Bank shoping (pemotongan dalam pembuatan talud).
d. Scarifying (penggarukan untuk pembuatan saluran).
e. Dithing (pemotongan untuk pembuatan saluran).
f. Mixing and spreading (mencampur dan menghamparkan material dilapangan).
Motor Grader adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi dalam
pekerjaan. Kelengkapan – kelengkapan lain dari motor grader adalah (Rocmanhadi,1992) :
a. Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang dibagian depan blade
dan dapat digunakan secara sendiri.
b. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan).
c. Elevating grader unit (alat pengatur grading).
Sesuai dengan fungsinya sebagai pembentuk permukaan tanah, maka produksi kerja
Motor Grader adalah berapa meter kwadrat (m2) luas permukaan tanah yang dapat dibentuk
atau dibersihkan setiap jam kerja. Dengan kata lain produksi kerja Motor Grader dihitung
dalam m2/jam. Dalam menghitung produksi motor grader dipengaruhi oleh bahan yang
dikerjakan, kecakapan operator, dan kondisi medan.
Produksi kerja Motor Grader dapat diperoleh dengan rumus :
a. Produksi perjam (Q)
.....................................................................(7)
Di mana : Q = Produksi per jam (m2 / jam)
V = Kecepatan kerja (Km / jam)
Le = Panjang blade efektif (m)
Lo = Lebar tumpang tindih (m), biasanya diambil 0,3 m
E = Efisiensi kerja
Untuk kecepatan rata – rata dalam pekerjaan Motor Grader dapat dilihat pada Tabel 4:
Untuk spesifikasi panjang blade motor grader dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Keterangan :
Untuk kecepatan operasi :
- Angka di atas untuk kecepatan maju
- Angka di bawah untuk kecepatan mundur
...................................................................................................(8)
Jika motor grader bekerja pada satu site, dengan jalur-jalur leveling yang sejajar,
maka jumlah trip dapat dihitung dengan rumus :
.....................................................................................(9)
3. Tandem Roller
Alat pemadat (Compactor) merupakan suatu alat berat yang digunakan pada pekerjaan
konstruksi yang bertujuan untuk memadatkan tanah atau material sehingga tercapai kepadatan
yang diinginkan. Proses pemadatan merupakan proses untuk mengurangi adanya rongga antar
partikel tanah atau material sehingga volumenya menjadi kecil.
Ada empat faktor yang mempengaruhi proses pemadatan, yaitu :
Tandem roller merupakan salah satu jenis alat pemadatan yang digunakan pada pekerjaan
jalan kontruksi jalan raya.
Jenis dan kegunaan Tandem Roller :
a. Berporos dua (two axle) biasanya digunakan untuk menggilas permukaan aspal beton.
b. Berporos tiga (three axle) biasanya digunakan untuk memadatkan dan memperhalus
permukaan timbunan yang sudah dipadatkan.
Adapun cara operasi alat berat ini adalah dengan system maju mundur, dimana saat
beroperasi memadatkan, alat ini bergerak maju dan kembali dengan cara mundur juga
dalam keadaan beroperasi.
........................................................................(10)
.................................................................................(11)
4. Dump Truck
Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak
menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Muatannya diisikan oleh alat pemuat,
sedangkan untuk membongkar muatannya, alat ini dapat bekerja sendiri. Ditinjau dari besar
muatannya, dump truck dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, yaitu :
a. On High Way Dump Truck, muatannya lebih kecil dari 20 m3.
b. Off High Way Dump Truck, muatannya lebih besar dari 20 m3.
Ada beberapa macam jenis Dump Truck yang digunakan (Rochmanhadi, 1992) yaitu :
a. Side Dump Truck (yang membuang muatan kesamping).
b. Rear Dump Truck (yang membuang muatan kebelakang).
c. Rear and Side Dump Truck (yang membuang muatan kebelakang dan
kesamping).
Analisa produksi kerja Dump truck adalah menghitung kemampuan alat mengangkut
material dari suatu tempat ke tempat lain dalam satuan meter kubik (m3) selama satu jam
kerja.
Produksi kerja dump truck dapat diperoleh dengan rumus :
a. Produksi per jam
............................................................................................(12)
………………............(14)
………………………………………………................(15)
5.Water Tanker
Water Tanker merupakan sarana yang berfungsi untuk mendistribusi air yang pada
waktu pemadatan atau pengaspalan. Alat ini terkait erat dengan tire roller dan tandem roller,
hal ini dikarenakan pada waktu penggilasan dan pemadatan timbunan, air sangat dibutuhkan
sebagai alat pemberat pada pekerjaan pemadatan timbunan dan pemyemprotan timbunan agar
pada waktu pemadatan di dapat hasil yang lebih sempurna.(Rostiyanti, 1999 : 76).
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa air sangat dibutuhkan pada proses pemadatan
dalam usaha pencegahan penempelan lapisan aspal pada waktu pekerjaan penggilasan oleh
Tandem Roller dan Tire Roller.
Produksi kerja water tanker dapat diperoleh dengan rumus :
Produksi perjam Water Tanker :
.............................................................................................(17)
Karateristik Tanah
Tanah (soil) merupakan bagian dari pekerjaan konstruksi yang harus diperhatikan
karena tanah adalah elemen utama pendukung struktur dalam dunia konstruksi. Beberapa
jenis tanah mungkin cocok digunakan dalam keadaan aslinya, sementara yang lain harus
digali, diproses, dan dipadatkan agar memenuhi tujuannya. Pengetahuan mengenai sifat–sifat,
karakteristik, dan perilaku tanah sangat penting bagi para pelaku proses konstruksi. Sifat–sifat
ini berpengaruh langsung atas mudah atau sulitnya penanganan tanah, pemilihan peralatan,
dan laju produksi peralatan.
Pasir 5 – 10
Tanah Permukaan (top soil) 10 – 25
Tanah Biasa 20 – 45
Lempung (clay) 30 – 60
Batu 50 – 60
Sumber : Rochmanhadi, 1983
2.Penyusutan (shrinkage).
Bila tanah dipadatkan, bagian udara dipaksa keluar dari pori tanah sehingga volumenya lebih
kecil daripada keadaan loose volume maupun bank volume.
Dimana :
Swell : pengembangan
Shringkage : penyusutan
B : berat volume keadaan asli( kg/m3)
L : berat volume keadaan lepas( kg/m3)
C : berat volume keadaan padat( kg/m3)
Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang diperlukan untuk merampungkan suatu siklus pekerjaan.
Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan proses gerakan dari suatu alat mulai dari
gerakan awalnya hingga sampai lagi ke gerakan awal tersebut, jadi kegiatan tersebut
dilakukan berulang – ulang. Waktu siklus sangat berpengaruh terhadap produksi kerja alat
berat karena waktu siklus adalah faktor penentu dalam menghitung trip atau rit yang dapat
dilakukan dalam satu jam kerja.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan studi literatur yaitupenelitian
yang dilakukan berasarkan data-data dari kontraktor/konsultan ataupun Dinas Pekerjaan
Umum dengan penyelesaiannya dari rumus-rumus diberbagai buku-buku ataupun literature
yang terkait dengan alat berat.
Penelitian dilakukan pada proyek jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung sari
yang panjangnya 28,750 km yang dilaksanakan oleh PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
sebagai kontraktor dan CV. TERASIS ERO JAYA sebagai konsultan. Pada proyek ini penulis
melakukan penelitian terhadap alat berat pada pekerjaan perkerasan berbutir non aspal yaitu
lapis pondasi agregat kelas A.Alat berat yang digunakan pada pekerjaan lapis pondasi agregat
kelas A adalah :Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Tandem Roller, Water Tank
Data – data yang terkait dengan penelitian adalah :
Pemilik : Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Kampar Prov. Riau
Nama Proyek : Peningkatan Jalan Di Kecamatan Kampar Kiri
Nama Paket : Peningkatan Jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung Sari.
Panjang Efektif : 28.750 Km.
Lebar Efektif :5m
Nilai Pekerjaan
Aggregat Kelas A : Rp. 8.193.438.869,43
Konsultan : PT. WASKITA KARYA (PERSERO)
Kontraktor : PT. TERASIS EROJAYA
MODEL ALAT
NAMA ALAT
ALTERNATIF I ALTERNATIF II
Dari berbagai kombinasi pilihan alat berat tersebut dilakukan perhitungan terhadap
produktifitas alat berat, kebutuhan alat berat, waktu yang dibutuhkan, dan biaya
operasionalnya.
Dalam optimalisasi penggunaan alat berat dilakukan tinjauan terhadap :
1. Produktifitas alat berat pada pekerjaan perkerasan berbutir.
Pada penelitian
ini pekerjaan perkerasan berbutir meliputi pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A.
Dalam produktifitas pekerjaan alat berat digunakan beberapa pilihan alat berat yang
dikombinasikan. Dari hasil perhitungan maka diperoleh produktifitas dari masing –
masing alat.
2. Kebutuhan peralatan, waktu, dan biaya operasional.
Dari hasil produktifitas alat berat maka dapat diperoleh banyak alat yang digunakan,
waktu, dan biaya opersionalnya. Setelah diketahui jumlah, waktu, dan biaya
operasionalnya, maka peneliti dapat membandingkan alat berat mana yang lebih
efisien.
Volume Pekerjaan
Data volume pekerjaan ini berisi tentang volume pekerjaan yang dikerjakan oleh alat-
alat berat yang digunakan pada pekerjaan perkerasan berbutir yaitu pekerjaan lapis pondasi
agregat kelas A sebesar 13.700,60 m 3. Alat – alat berat yang digunakan pada pekerjaan ini
adalah: wheel loader, motor grader, tandem roller, dump truck, dan water tank. Pada Quarry
agregat kelas A diperoleh dan diangkut dengan dump truck menuju lokasi pekerjaan sejauh 62
km.
Hasil Analisa Kapasitas Produksi Alat Berat
Hasil analisa kapasitas produksi alat berat ini dilakukan pada ketiga pilihan, sehingga
diperoleh alat berat mana yang lebih efisien digunakan pada pekerjaan perkerasan
berbutir.Pelaksanaan pekerjaan secara mekanis dimana agregat kelas A diangkut dari Quarry
dengan menggunakan alat angkut, diratakan, dan kemudian dipadatkan. Jarak angkut material
ke lokasi pekerjaan adalah 62 Km.
Hasil analisa kapasitas produksi alat berat untuk masing – masing pilihan dan di
lapangan pada pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A dapat dilihat pada Tabel 19 dan
Gambar 1.
Tabel 19. Hasil Analisa Kapasitas Produksi untuk masing–masing alternatif dan di lapangan
Dari Tabel19 dan Gambar 1 dapat dilihat alternatif II memiliki kapasitas produksi yang lebih
besar yaitu :
Wheel Loader = 122,460 m3/jam
Dump Truck = 5,629 m3/jam
Motor Grader = 289,836 m3/jam
Tandem Roller = 105,825 m3/jam
Water Tank = 118,571 m3/jam
Tabel 20. Hasil Analisa Waktu untuk masing – masing alternatif dan di lapangan
Jenis Alat Alternatif I Alternatif II Di lapangan
No
Berat (jam) (jam) (jam)
3 Motor Grader 48 48 81
Dari Tabel 20 dapat dilihat alternatif II memiliki waktu yang lebih efisien yaitu :
Wheel Loader = 112 jam
Dump Truck = 406 jam
Motor Grader = 48 jam
Tandem Roller = 130 jam
Water Tank = 116 jam
Tabel 21. Hasil Analisa Biaya untuk masing – masing alternatif dan di lapangan
Jenis Alat Alternatif I Alternatif II Di lapangan
No
Berat (Rp) (Rp) (Rp)
Dari Tabel 21 dan Gambar 2 dapat dilihat alternatif II memiliki biaya yang efisien yaitu :
Wheel Loader = Rp. 56.904.592,64
Dump Truck = Rp. 1.189.158.909
Motor Grader = Rp. 27.165.752,64
Tandem Roller = Rp. 31.317.960,7
Water Tank = Rp. 32.714.643,64
Tabel 22. Hasil Analisa Penggunaan Alat Berat untuk masing – masing
alternatif dan di lapangan
No Jenis Alat Berat Alternatif I Alternatif II Lapangan
1 Wheel Loader 1 1 1
2 Dump Truck 11 6 12
3 Motor Grader 1 1 2
4 Tandem Roller 1 1 1
5 Water Tank 1 1 1
Dari hasil Tabel 22 dan Gambar 3 dapat dilihat tiap alternatif II menggunakan alat berat lebih
kecil yaitu :
Wheel Loader :1
Dump Truck :6
Motor Grader :1
Tandem Roller :1
Water Tank :1
Pembahasan
Dari hasil analisa kapasitas produksi, waktu penyelesaian, dan penggunaan alat berat
pada beberapa alternatif dan di lapangan didapat bahwa alternatif II lebih efisien yaitu :
1. Untuk wheel loader, kapasitas produksi sebesar 122,460 m3/jam, waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 112 jam dengan jumlah alat berat yang
digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 56.904.592,64.
2. Untuk dump truck, kapasitas produksi sebesar 5,629 m3/jam, waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan 406 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 6
unit dan biayanya sebesar Rp. 1.189.158.909.
3. Untuk motor grader, kapasitas produksi sebesar 289,836 m3/jam, waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 48 jam dengan jumlah alat berat yang
digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 27.165.752,64.
4. Untuk tandem roller, kapasitas produksi sebesar 105,825 m3/jam, waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 130 jam dengan jumlah alat berat yang
digunakan 1 unit dan biayanya sebesar Rp. 31.317.960,7.
5. Untuk water tank, kapasitas produksi sebesar 118,571 m3/jam, waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan 116 jam dengan jumlah alat berat yang digunakan 1
unit dan biayanya sebesar Rp. 32.714.643,64.
Setelah dilakukan optimalisasi ternyata dapat dilakukan penghematan pemakaian
peralatan dengan memilih alat berat yang mempunyai produktifitas lebih besar, karena dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang relatif singkat dan tentu biaya yang dibutuhkan
juga dapat ditekan. Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan optimalisasi tidak
dapat dilakukan dengan peralatan yang lebih besar diakibatkan medan pekerjaan yang tidak
mungkin dapat dilalui oleh alat-alat berat yang mempunyai produktifitas yang besar, ditambah
lagi faktor cuaca yang sangat berpengaruh terhadap kapasitas dan ketahanan alat tersebut.
KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan yang telah dianalisa pada pekerjaan lapis pondasi agregat
kelas A pada proyek peningkatan jalan Kebun Durian – Gunung Sahilan – Gunung Sari, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan dari penggunaan alat berat yang efektif yaitu sebagai
berikut :
1. Besarnya kapasitas produksi alat berat yang efektif yaitu pada alternatif 2, untuk
pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A yang menggunakan alat berat Wheel Loader
Komatsu WA 320 kapasitas produksinya sebesar 122,460 m3/jam, waktu penyelesaian
pekerjaan 112 jam dan biaya sewa alat beratnya sebesar Rp. 56.904.592,64. Dump Truck
Mitshubishi 220 PS kapasitas produksinya sebesar 5,629 m3/jam, waktu penyelesaian
pekerjaan 406 jam dan biaya sewanya sebesar Rp.1.189.158.909. Motor Grader Komatsu
GD 511A kapasitas produksinya 289,836 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 48 jam
dan biaya sewanya Rp.27.165.752,64. Pada pekerjaan pemadatan Tandem Roller
Caterpillar CB 534D kapasitas produksinya sebesar 105,825 m3/jam, waktu penyelesaian
pekerjaan 130 jam dan biaya sewanya sebesar Rp. 31.317.906,7 dan Water Tank Toyota
kapasitas produksinya 118,571 m3/jam, waktu penyelesaian pekerjaan 116 jam dan biaya
sewanya sebesar Rp.32.714.643,64.
2. Penggunaan alat berat di lapangan belum efektif. Hal ini diakibatkan beberapa faktor
yaitu : pemilihan jenis dan tipe alat berat, kapasitas alat, efisiensi alat, umur alat, faktor
operator, kondisi lapangan, dan sebagainya.
3. Penggunaan alat berat yang efektif adalah pada alternatif II karena kapasitas
produksinya besar, waktu penyelesaiannya cepat, pemakaian alatnya sedikit dan biaya
sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1981, “Specification and Performance Handbook”, Edisi 7, Komatsu, Jepang.
Anonim, 1983, “Specification and Performance Handbook”, Edisi 15, Komatsu, Jepang.
Anonim, 1995, “Caterpillar Performance Handbook”, Edisi 26, Illinois, USA.
Nabar, Darmansyah, 1998, “Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat”, Universitas
Sriwijaya, Palembang.
Prodjosumarto, Partanto, 1983, “Pemindahan Tanah Mekanis”, Departemen Tambang, Institut
Teknologi Bandung.
Rochmanhadi, 1982, “Alat-alat Berat Dan Penggunaannya”, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta.
Rochmanhadi, 1984, “Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan
Rostiyanti, Susy Fatena, 2002, “Alat-alat Berat untuk Proyek Konstruksi” , Rineka Cipta,
Jakarta.
Suyadharma, Hendra, 1987, “Alat-alat Berat”, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.