Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN PERALATAN KONSTRUKSI

TAHAPAN PEMILIHAN ALAT BERAT DAN JENIS ALAT BERAT BESERTA RUANG
LINGKUPNYA

Disusun Oleh :
Nama

: Dimas Gustoro

NIM

: 14511278

Mata Kuliah/ Kelas

: Manajemen Peralatan Konstruksi/ E

Dosen Pengampu

: Abdul Haris Hanafi S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016/2017
Tahapan Pemilihan Alat Berat Konstruksi

A. Pemilihan Alat Berat


Pemilihan atau evaluasi pengadaan peralatan dilakukan pada tahap perencanaan.
Tidak semua alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu
pemilihan alat berat didasarkan pada pertimbangan teknis dan ekonomis, yaitu bisa
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan tidak menyimpang dari Rencana Anggaran
Biaya (RAB). Berikut tahapan pemilihan alat berat:
1. Mengetahui apa yang akan dikerjakan
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum kita memilih alat berat adalah kita
harus mengetahui atau memahami apa yang akan kita kerjakan. Dengan memahami
pekerjaan yang akan kita lakukan tentunya kita akan tahu alat apa yang akan kita
gunakan dalam pekerjaan tersebut, sehingga alat yang akan kita pilih dapat digunakan
dengan seefektif mungkin dan tidak ada alat yang di sewa atau dibeli dengan sia-sia.
Hal ini dapat kita lihat pada kontrak kerja dan atau spesifikasinya.
2. Mengetahui bagaimana pengerjaan dari pekerjaan tersebut diselesaikan
Sebelum melakukan pemilihan alat berat kita harus mengetahui proses, material,
kualitas dan kuantitas. Yang dimaksud dengan mengetahui proses adalah kita harus
mengetahui bagaimana cara untuk mengadakan alat berat tersebut baik dengan
menyewa atau membeli hingga sampai alat tersebut berada di lokasi proyek.
Selanjunya kita harus mengetahui material yang akan digunakan nantinya, sehingga
kita dapat menentukan alat berat apa yang akan mengolah material tersebut. Setelah
mengetahui material selanjutnya kita dapat menentukan kulitas dan kuantitas dari alat
berat yang akan kita sewa sesuai dengan material yang akan kita gunakan agar
pekerjaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
3. Mengetahui apakah kita memerlukan alat
Sebelum memilih alat kita harus mengidentifikasi apakah kita memerlukan alat
tersebut, kita harus mempertimbangkan waktu, safety (keamanan), dan kondisi
lapangan. Kita harus mengetahui apakah alokasi waktu proyek dapat dicapai dengan
tepat waktu jika kita tidak menggunakan alat berat, dan apabila dengan tidak
menggunakan alat waktu pengerjaan akan terlamabat maka tentunya kita akan
memakai alat berat dan tentu kita juga harus mempertimbangkan kualitas dan
kuantitas dari alat tersebut. Selanjutnya kita harus mengetahui apakah dengan

menggunakan alat berat di kondisi lapangan tempat pengerjaan proyek yang akan kita
lakukan akan aman, hal ini ditujukan untuk meminimalisir kecelakaan kerja.
4.

Mengetahui jenis alat yang akan digunakan dan menentukan kombinasinya


Pada pengerjaan suatu proyek dalam memilih jenis alat kita

harus

mempertimbangkan faktor ekonomi, spesifikasi pekerjaan, dan produktivitas alat.


Jadi dalam memilih alat kita harus melihat kondisi ekonomi terlebih dahulu yang
selanjutnya akan disesuaikan dengan spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan untuk
mengetahui alat apa yang akan digunakan pada proyek tersebut. Setelah itu kita harus
mempertimbangkan produktivitas dari alat yang akan kita beli/sewa sehingga kita
dapat mengkombinasikan alat tersebut dengan alat berat lainnya.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Berat
Dalam pemilihan alat berat ada beberapa faktor penting yang dapat berpengaruh
terhadap keefektifan dan keefisienan kerja daripada peralatan yang bersangkutan. Berikut
faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat berat untuk suatu proyek konstruksi.
1. Fungsi yang Harus Dilaksanakan
Dalam memilih alat berat yang harus kita lakukan adalah mengelompokkan jenis
alat berat yang akan digunakan harus disesuaikan dengan fungsinya terhadap pekerjaan
ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan agar pekerjaan yang dilakukan berjalan dengan
efektif dan efisien.
2. Kapasitas Peralatan
Setelah menyesuaikan fungsi alat berat dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan
maka faktor selanjutnya kita harus menyesuaikan kapasitas pekerjaan dengan kapasitas
alat, karena pemilihan alat berat harus didasarkan pada volume total atau berat material
yang harus diangkut atau dikerjakan.
3. Cara Pengoperasian
Tahapan selanjutnya adalah dengan mempertimbangkan cara pengoperasian alat,
karena cara pengoperasian alat juga menjadi salah satu faktor dalam pemilihan alat berat.
Oleh sebab itu alat berat dipilih berdasarkan mobilitas atau bisa disebut arah gerakan
(horisontal maupun vertikal), jarak yang akan ditempuh alat, frekuensi gerakan alat, dan
lain sebagainya.
4. Ekonomi
Tahapan berikutnya dalam pemilihan alat berat kita juga harus memperhatikan
faktor ekonomi seperti contoh biaya investasi atau sewa, biaya operasional, dan biaya

pemeliharaan. Faktor ekonomi dapat menjadi salah satu sumber kerugian terbesar jika
tidak dipertimbangkan dengan baik. Oleh sebab itu pengelolaan manajemen alat harus
sangat diperhatikan, seperti contoh proses pengadaan alat harus dipertimbangkan dengan
baik apakah alat yang akan dipakai diperoleh dengan cara mutasi, sewa, beli, ataupun
leasing.
5. Lokasi Proyek
Tahapan selanjutnya adalah meninjau lokasi proyek, karena lokasi proyek juga
menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam memlih jenis alat berat yang
akan dipakai, seperti contoh lokasi proyek yang dilakukan di dataran tinggi akan
menggunakan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek yang berada di dataran
rendah. Selain itu kekuatan daya dukung tanah pada suatu lokasi juga sangat menentukan
dalam pemilihan alat berat.
6. Kondisi Lapangan
Kondisi lapangan menjadi faktor berikutnya yang harus dipertimbangkan, kondisi
lapangan dengan medan yang sulit ataupun kondisi dengan medan yang mudah adalah
salah satu faktor dalam pemilihan alat berat yang akan digunakan.
7. Jenis Material Yang Akan Digunakan
Jenis material yang akan digunakan tentu menjadi salah satu faktor penting dalam
tahapan pemilihan alat berat yang akan dipakai dalam kegiatan proyek, seperti contoh
dalam proyek pembuatan jalan raya kita memerlukan alat yang disebut asphalt finisher
yaitu alat yang digunakan untuk menghamparkan aspal.
Jenis alat berat dan lingkup pekerjaanya
A. Alat berat pengolah lahan
1. Bulldozer
Bulldozer adalah alat berat bertipe traktor menggunakan Track/rantai serta
dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan, Bulldozer
termasuk kedalam jenis golongan alat beratpengolah lahan. Bulldozer adalah mesin
pendorong/penggeser tanah dan sebagainya yang berban gigi. Penggerak ban gigi aus
dengan cepat karena itu pemeliharaannya penting sekali. Penggerak dikonstruksi sebagai
berikut: poros belakang tetap, poros muka bebas, sehingga dapat berjalan lebih mudah
pada keadaan jalan yang kurang baik

Gambar 1.1 Bulldozer


Bulldozer biasa digunakan pada proyek pembuatan jalan, guna bulldozer dalam
proses pembuatan jalan adalah untuk mengupas tanah agar tanah menjadi lebih rata dan
kemudian dilanjutkan menggunakan grader untuk membentuk permukaan tanah.
2. Motor Grader (Mesin Ketam Tanah)
Motor grader (Mesin Ketam Tanah) alat berat yang digunakan untuk meratakan
jalan, membentuk jalan (grading) yang biasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan
raya. Grader juga dapat digunakan untuk pengupasan lapisan atas yang hendak dibuang,
atau dikurangi, mencampur material dan meratakan/ menyebarkannya lagi. Meratakan
area dengan grader sangat diperlukan untuk pemadatan yang sempurna oleh compactor.
Mesin grader merupakan alat yang membutuhkan perasaan dan pengalaman
banyak dari pengemudi dalam pengoperasiannya, walaupun grader yang modern sering
dilengkapi

dengan

peralatan

penyipat

datar

otomatis

yang

mempermudah

pengoperasiannya. Roda belekang dihubungkan langsung dengan mesin, sehingga


kopeling diferensial tak diperlukan dalam pengoperasian. Tetapi jika dijalankan biasa
untuk pindah tempat, kopeling diferensial dapat juga dimasukkan.

Gambar 1.2 Motor Grader


3. Scraper
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan
menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai alat
pengangkutan untuk jarak yang relatif jauh pada tanah datar dengan alat penggerak
roda ban.
Scraper umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, scraper yang ditarik (towed
scraper), scraper bermotor (motorized scraper) dan scraper yang mengisi sendiri

(self loading scraper). Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan
kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper jenis ini dapat menampung material
sebanyak 8 30 m kubik.

Gambar 1.3 Scraper


B. Alat Berat Pengangkut
1. Tower Crane (Keran Angkat)
Crane merupakan salah satu pesawat pengangkat dan pemindah material yang
banyak di gunakan. Crane juga merupakan mesin alat berat (heavy equipment) yang
memilki bentuk dan kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360
derajat dan jangkauan hingga puluhan meter. Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan
proyek pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dll. Oleh sebab itu runag lingkup
penggunaan dari alat ini lumayan luas karena banyak sekali proyek yang memerlukan alat
ini sebagai alat bantu pengangkut.
Pada pemakaian crane, harus diperhatikan bahwa instalasi crane harus selalu
dalam keadaan yang baik dan aman. Bagi masinis yang memelihara keran angkat harus
disediakan cukup waktu untuk pekerjaannya seperti pemeliharaan, servis, perbaikanperbaikan dan sebagainya.
Crane (Keran angkat) makin lama makin banyak digunakan untuk mengangkat
bagian-bagian dan bahan bangunan yang berat. Menurut cara pembuatan keran angkat
maka kita bisa bedakan jenis-jenis berikut: Keran angkat puji lahan, Keran angkat biasa,
dan keran angkat panjat.

Gambar 1.4 Tower Crane

2. Dump Truck (Truk Pengangkut)


Dump Truck (Truk Pengangkut) adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
mengangkut bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi.
Dump truck dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh. Isi
muatannya diisikan oleh alat pemuat (Excavator, Backhoe, dll) sedangkan untuk
membongkar muatannya alat berat ini dapat bekerja sendiri dengan mengangkat bagian
bak

dengan

menggunakan

teknologi

sistem

hidrolik.

Secara umum, dump truk dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan
dengan bantuan sistem hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan bagian
belakang bak berfungsi sebagai engsel atau sumbu putar sehingga memungkinkan
material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan. Dump truck biasa
digunakan dalam industri pertambangan untuk memindahkan material hasil tambang
ataupun material tanah. Kapasitas sebuah Off-Road Mining Dump Truck ditentukan oleh
kapasitas dump body-nya.

Gambar 1.5 Dump Truck


C. Alat berat pemadat dan mesin pembangun jalan
1. Roller (Mesin Penggilas)
Untuk memadatkan tanah, badan jalan dan pengaspalan yang terdiri dari susunan
tanah, pasir, kerikil, batu pecahan atau aspal diperlukan peralatan pemadat seperti mesin
gilas yang jenisnya terbagi atas mesin gilas roda besi atau mesin gilas roda ban. Terdapat
banyak jenis mesin gilas contohnya mesin gilas yang menggunakan tiga roda, mesin gilas
dua roda (tandem), mesin gilas anyaman, mesin gilas roda ban, dll. Namun semua mesin
penggilas tersebut memiliki fungsi yang semuanya hampir sama.
Mesin gilas (roller) termasuk kedalam jenis alat berat pemadat dan mesin
pembangun jalan, sesuai dengan fungsinya maka mesin penggilas kebanyakan digunakan
pada proyek pembangunan jalan dimana alat ini memiliki peran yang sangat vital dalam
proyek pembangunan jalan.

Gambar 1.6 Mesin Penggilas Tiga Roda


2. Asphalt Finisher (Mesin Makadam)
Asphalt Finisher (Mesin makadam) berfungsi membagi atau menebar macadam
(kerikil, pasir dan bitumen atau aspal siap dicampur) secara teratur pada atas permukaan
jalan dan menjamin tebalnya lapisan yang dibutuhkan. Pekerjaan ini dilakukan setelah
lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan.
Ruang lingkup pekerjaan dari alat bert ini tentu saja berada pada lingkup kegiatan
pembangunan jalan raya, asphalt finisher memiliki dua jenis yaitu asphalt finisher yang
berpenggerak gigi atau rantai dan asphalt finisher berpenggerak roda.

Gambar 1.7 Asphalt Finisher


Pemeliharaan Asphalt Finisher: mal penentu tebalnya (screed plate) lapisan
macadam harus selalu dikontrol agar tetap bersih dan licin sehingga tak terjadi
kekurangan dalam permukaan macadam. Corong isi (Hopper) harus selalu bersih dan
bahan macadam yang dingin dan keras ditiadakan.
D. Alat Berat Penggali dan Pemuat
1. Mesin Sengkang Keruk
Mesin Sengkang Keruk yaitu sejenis excavator dengan fungsi sebagai penggali
tanah, perbedaan mesin sengkang keruk dengan mesin keruk hidraulis (hydraulic
excavator) adalah pada mesin sengkang keruk masih menggunakan cable controlled
system sedangkan pada mesin keruk hidarulis sudah menggunakan sistem penggerak
hidrolik. Ada beberapa jenis peralatan kerja yang terpasang pada sengkang keruk seperti
backhoe, dragline, clampshell, dan dipper

Penggerak mesin sengkang keruk dibuat sedemikian rupa, sehingga hanya dapat
dipindah tempatnya sedikit demi sedikit. Jika dijalankan jauh, maka penggerak (ban gigi)
akan cepat sekali rusak. Jikalau penggerak harus berputar, maka mesin sengkang keruk
harus berhenti dahulu, karena berputar dan berjalan bersama-sama tidak mungkin.

Gambar 1.8 Backhoe Cable Contolled System


2. Hydarulic Excavator (Mesin Keruk Hidraulis)
Mesin keruk hidraulis adalah alat berat penggali yang menggunakan sistem
penggerak hidrolik. Excavator dengan penggerak hidraulis ini memiliki beberapa jenis
seperti excavator biasa dan backhoe excavator. Excavator biasa berpenggerak rantai
sedangkan backhoe excavator berpenggerak roda sehingga membuat backhoe
excavator lebih unggul dari segi kecepatan.
Dibagian depan dari backhoe excavator terdapat loader yang berfungsi sebagai
pemuat yang dapat menampung material lebih banyak disbanding bucket/backhoe yang
ada di belakang alat atau juga yang dimiliki oleh excavator biasa. Oleh sebab itu
penggunaan backhoe excavator lebih efisien dibanding ekskavator biasa.

Gambar 1.9 Backhoe Excavtor

Gambar 1.10 Excavator

DAFTAR PUSTAKA
Buku

- Peralatan Pembangunan Ir.Heinz Hendrick


- Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Wulfram I. Ervianto
- Manajemen Alat Berat - Asiyanto
- Alat Berat dan Penggunaanya Dinas Pekerjaan Umum
- Catatan Kuliah
Web
- http://www.alatberat.com/blog/beberapa-macam-gambar-alat-berat-dan-

fungsinya/
https://id.wikipedia.org/
http://asa-group.co.id/detail-59-macammacam-alat-berat-danfungsinya.html

Anda mungkin juga menyukai