Jurnal Sistem Pakar Forward Chaining - Andreas (222102468) - Dermawan (222102464)
Jurnal Sistem Pakar Forward Chaining - Andreas (222102468) - Dermawan (222102464)
Abstrak
Utang lancar atau utang jangka pendek merupakan bentuk tunjangan yang dapat di
lakukan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan. Penggunaan utang jangka
pendek sebagai solusi supaya terhindar dari kerugian, memungkinkan terjadi berbagai
permasalahan layaknya pada kesulitan dalam membayar utang yang dipinjam oleh perusahaan.
Penggunaan sistem pakar metode forward chaining dalam penyelesaian masalah utang jangka
pendek perusahaan. Metode forward chaining menggunakan metode pencarian kedepan yang
menggunakan fakta yang telah diperoleh, kemudian mencari pedoman yang sesuai dengan
hipotesis sehingga menghasilkan suatu solusi/kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dengan menentukan gejala, solusi berupa pengetahuan pakar, dan relasi antara
gejala dan solusi. Representasi pengetahuan pakar diolah dalam format IF-THEN yang
berkaitan langsung dengan gelaja yang ada. Hasil dan pembahasan tersebut dibuat dalam
bentuk suatu kesimpulan dua bagian yaitu premis (jika) dan bagian konklusi (maka), apabila
hasil premis terpenuhi, maka konklusi bernilai benar. Hasil akhir yang diambil berupa
kesimpulan atas masalah utang jangka pendek yang dibuat berdasarkan kondisi IF THEN.
Abstract
Current debt or short-term debt is a form of allowance that can be made by the
company in meeting the company's needs. The use of short-term debt as a solution to avoid
losses allows various problems to occur, such as difficulties in paying debts borrowed by
companies. The use of an expert system using the forward chaining method in solving the
company's short-term debt problems. The forward chaining method uses a forward search
method that uses the facts that have been obtained, then looks for guidelines that are in
accordance with the hypothesis so as to produce a solution/conclusion. This study uses research
methods by determining symptoms, solutions in the form of expert knowledge, and the
relationship between symptoms and solutions. Expert knowledge representation is processed in
an IF-THEN format that is directly related to the existing symptoms. The results and discussion
are made in the form of a two-part conclusion, namely the premise (if) and the conclusion
(then), if the premise results are met, then the conclusion is true. The final result taken is in the
form of a conclusion on short-term debt problems made based on IF THEN conditions.
1. PENDAHULUAN
Utang lancar atau utang jangka pendek merupakan suatu tunjangan yang sering kali
dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan yang berlaku karena ketentuan-ketentuan
bisnis atau yang mendadak dan memungkinkan tidak adanya kerugian yang dialami, baik
perusahaan sedang dalam keadaan stabil ataupun kekurangan modal [1]. Utang memungkinkan
untuk perusahaan mencukupi berbagai kebutuhan pengembangan yang dibutuhkan oleh setiap
perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, jasa, manufaktur, dan lain-lain. Perspektif Islam
mengajarkan bahwa utang merupakan akad (transaksi ekonomi) yang mengandung nilai
ta‟awun (tolong menolong) [2].
Laporan keuangan menjadikan sebuah perangkat khusus yang digunakan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, kinerja aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan [3]. Pada masa mendatang, perusahaan yang tidak mampu mengelola laporan
keuangan dengan baik sering memunculkan masalah dalam kinerja perusahaan, terutama
masalah yang muncul dalam membayar utang tersebut. Utang jangka pendek adalah utang yang
dengan jangka waktu maksimal satu tahun [4]. Utang jangka pendek memiliki persyaratan yang
jelas berupa adanya tanggal jatuh tempo yang harus segera dibayar dan memiliki bunga yang
menetap ataupun suku bunga yang terus bertambah serta adanya denda apabila telat
dilakukannya pembayaran. Penggunaan utang ini sangat penting bagi suatu perusahaan pada
keadaan mendesak ataupun pada keadaan membangun perusahaan.
Ketidakmampuan perusahaan dalam mengatur keuangan menyebabkan kesukaran
perusahaan dalam pada penyelesaian utang jangka pendek. Sistem pakar (expert system) adalah
sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli [5].Pemanfaatan sistem
pakar ke dalam komputer, memungkinkan agar komputer dapat membantu penyelesaian kinerja
perusahaan yang lambat dalam melakukan analisis. Forward Chaining menggunakan tenik
pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta –fakta
tersebut dengan bagian IF dari rules IF–THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF,
maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian
THEN) ditambahkan ke dalam database [6]. Algoritma yang disusun diambil dari satu dari dua
metode utama reasoning (pemikiran) ketika menggunakan inference engine (mesin pengambil
keputusan) dan bisa secara logis dideskripsikan sebagai aplikasi pengulangan dari modus
ponens (satu set aturan inferensi dan argumen yang valid) [7]. Penelitian terdahulu
menggunakan sistem pakar metode forward chaining telah dilakukan pada diagnosa penyakit
ibu hamil, diagnosa penyakit keguguran pada ibu hamil [8].
2. METODE PENELITIAN
KODE GEJALA
AKTIVA LANCAR ÷ LIABILITAS LANCAR =
B1
CURENT RATIO
B2 *HASIL >= 1,0
B3 *HASIL <= 1,0
B4 *HASIL > 3,0
B5 *HASIL <= 3,0
(KAS + PIUTANG + SURAT BERHARGA) ÷
B6
LIABILITAS LANCAR = QUICK RATIO
(KAS + SURAT BERHARGA) ÷ LIABILITAS
B7
LANCAR = CASH RATIO
B8 *Hasil <= 5,0
B9 *Hasil > 5,0
PERSEDIAAN BARANG JADI DI GUDANG TIDAK
B10
TERSISA BANYAK
Gambar 1. Data Pengambilan Gejala
Aktiva < Kewajiban, Sulit Melunasi Utang, Perusahaan Harus Mengevaluasi Piutang pada
A3
Pelanggan dan Kredit Lainnya. Cek HPP kembali
Kemampuan Perusahaan Dalam Melunasi Hutang Lancar dengan Aset Lancar yang Mudah
A5
Cair
Perusahaan Mampu Melunasi Utang dengan Aset yang Mudah Cair, Perusahaan Masih Boleh
A6
Berutang
Tetap Waspada Dengan Kemampuan Melunasi Utang, Jual Semua Persediaan yang Telah
A7
Tersedia
Manfaatkanlah Uang Tunai Perusahaan dengan Membeli Aset atau Lainnya, Jika Uang Tunai
A8
Sedikit mungkin Banyak Utang yang Belum Ditagih
Kemampuan Perusahaan Dalam Melunasi Hutang Lancar dengan Aset Lancar yang Mudah
A9
Cair
Perusahaan Mampu Melunasi Utang dengan Uang Tunai Tersedia, Perusahaan Masih Mampu
A10
Berutang
Siaga dengan Utang Perusahaan yang Harus Segera Dilunasi, Karena Uang Tunai Sedikit. Cek
A11
kembali Piutang, Apabila Jangka Waktu Masih Lama maka Tingkatkan Penjualan
Uang Perusahaan Banyak Tidak Terpakai, Carilah Cara Investasi Untuk Menaikkan
A12
Perusahaan
Jangan Lakukan Hutang Lagi Hingga Keadaan Keuangan Tunai Perusahaan Membaik Dan
A13 Jangan Berikan Kredit Lagi Kepada Pelanggan Dan Segera Lakukan Pengecekkan Batas Waktu
Piutang Pelanggan
Gambar 2. Solusi dari Pengetahuan Pakar
Company Short-term Debt Settlement Using Forward Chaining, Expert System (Andreas Kevin)
4 ◼
4. KESIMPULAN
Company Short-term Debt Settlement Using Forward Chaining, Expert System (Andreas Kevin)
6 ◼
5. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan oleh penulis, maka saran yang dapat
disampaikan untuk kebutuhan yang akan mendatang dengan adanya pengembangan atas
masalah dan pemecahan solusi yang lebih kompleks serta adanya pengembangan ke dalam
bentuk aplikasi agar dapat berfungsi lebih baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah sistem pakar Universitas
STMIK Pontianak yang telah memberi bimbingan dan masukkan terhadap penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] N. Giyanti, “Rancang Bangun Sistem Hutang Jangka Pendek pada Laboratorium Klinik
Duta Medika Bandar Lampung,” J. Ilmu Data, vol. 2, no. 5, pp. 1–11, 2022.
[2] A. Aziz and R. Ramdansyah, “Esensi Utang Dalam Konsep Ekonomi Islam,” BISNIS J.
Bisnis dan Manaj. Islam, vol. 4, no. 1, p. 124, 2016, doi: 10.21043/bisnis.v4i1.1689.
[3] S. I. Kusuma, S. B. Pambudi, and A. W. Suprayitno, “Standar Biaya Dan Kinerja:
Pengaruh Sbkk Terhadap Efisiensi Anggaran K/L,” J. Anggar. dan Keuang. Negara
Indones., vol. 1, no. 1, p. 20, 2019, doi: 10.33827/akurasi2019.vol1.iss1.art45.
[4] N. I. Qomariah, N. Mahbubah, and B. Ilahi, “Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan
Hutang Jangka Pendek Terhadap Kinerja Perusahaan,” Muhasabatuna J. Akunt.
Syariah, vol. 1, no. 2, p. 13, 2021, doi: 10.54471/muhasabatuna.v1i2.1276.
[5] A. Fadli, “Sistem Pakar Dasar,” pp. 1–8, 2010.
[6] A. Amriana, A. Y. E. Dodu, and P. R. Mas, “Pendeteksian Kerusakan Printer
menggunakan Metode Forward Chaining,” Ilk. J. Ilm., vol. 12, no. 1, pp. 47–57, 2020,
doi: 10.33096/ilkom.v12i1.523.47-57.
[7] S. Rofiqoh, D. Kurniadi, and A. Riansyah, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada
Tanaman Karet Menggunakan Metode Forward Chaining,” Sultan Agung Fundam. Res.
J., vol. 1, no. 1, pp. 54–60, 2020.
[8] A. Aprilia Manganti, Saifulloh, “Sistem Pakar Diagnosa Penyebab Keguguran Pada,”
vol. 3, no. 2, pp. 1–13, 2021.
[9] D. A. Nuswantara, “Mengerjakan Prosedur Akuntansi Hutang Jangka Pendek &
Panjang,” pp. 1–67, 2003.
[10] J. C. Sánchez-Álvarez et al., “Consensus-recommended diagnostic and therapeutic
guidelines for drug-resistant epilepsy in Spain (Consenso RATE-España),” Neurol.
(English Ed., vol. 27, no. 8, pp. 481–490, Oct. 2012, doi: 10.1016/j.nrleng.2011.09.004.
[11] K. Ramanda, “Penerapan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kehamilan,”
J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 11, no. 2, pp. 179–185, 2015.
[12] R. Rosnelly, “Sistem Pakar: Konsep dan Teori,” Cv Andi Offset, p. 122, 2012.
[13] H. Grvhq et al., “Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Diagnosis Penyakit Diare
Pada Anak Usia 3-5 Tahun Berbasis Mobile Android,” vol. 3, pp. 5–10, 2018.
[14] M. Isriyandi and Nurfalinda, “Perbandingan Metode Forward Chaining, Backward
Chaining, Dan Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kandungan
Pada Ibu Hamil,” Fak. Tek. Univ. Marit. Raja Ali Haji, pp. 1–11, 2018.