Anda di halaman 1dari 6

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA STMIK PONTIANAK

Analisis Utang Jangka Pendek Perusahaan Menggunakan


Sistem Pakar Metode Forward Chaining
Company Short-term Debt Analysis Using Forward
Chaining Method Expert System
Andreas Kevin*1, Dermawan Bernhard2
1,2
Jurusan Teknik Informatika, STMIK Pontianak; JL. Merdeka Barat No. 372, Kota Pontianak,
(0561) 735555
e-mail: *1kevinandreas913@gmail.com, 2dermawanbernhard09@gmail.com

Abstrak
Utang lancar atau utang jangka pendek merupakan bentuk tunjangan yang dapat di
lakukan perusahaan dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan. Penggunaan utang jangka
pendek sebagai solusi supaya terhindar dari kerugian, memungkinkan terjadi berbagai
permasalahan layaknya pada kesulitan dalam membayar utang yang dipinjam oleh perusahaan.
Penggunaan sistem pakar metode forward chaining dalam penyelesaian masalah utang jangka
pendek perusahaan. Metode forward chaining menggunakan metode pencarian kedepan yang
menggunakan fakta yang telah diperoleh, kemudian mencari pedoman yang sesuai dengan
hipotesis sehingga menghasilkan suatu solusi/kesimpulan. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian dengan menentukan gejala, solusi berupa pengetahuan pakar, dan relasi antara
gejala dan solusi. Representasi pengetahuan pakar diolah dalam format IF-THEN yang
berkaitan langsung dengan gelaja yang ada. Hasil dan pembahasan tersebut dibuat dalam
bentuk suatu kesimpulan dua bagian yaitu premis (jika) dan bagian konklusi (maka), apabila
hasil premis terpenuhi, maka konklusi bernilai benar. Hasil akhir yang diambil berupa
kesimpulan atas masalah utang jangka pendek yang dibuat berdasarkan kondisi IF THEN.

Kata kunci: sistem pakar, forward chaining, utang jangka pendek.

Abstract
Current debt or short-term debt is a form of allowance that can be made by the
company in meeting the company's needs. The use of short-term debt as a solution to avoid
losses allows various problems to occur, such as difficulties in paying debts borrowed by
companies. The use of an expert system using the forward chaining method in solving the
company's short-term debt problems. The forward chaining method uses a forward search
method that uses the facts that have been obtained, then looks for guidelines that are in
accordance with the hypothesis so as to produce a solution/conclusion. This study uses research
methods by determining symptoms, solutions in the form of expert knowledge, and the
relationship between symptoms and solutions. Expert knowledge representation is processed in
an IF-THEN format that is directly related to the existing symptoms. The results and discussion
are made in the form of a two-part conclusion, namely the premise (if) and the conclusion
(then), if the premise results are met, then the conclusion is true. The final result taken is in the
form of a conclusion on short-term debt problems made based on IF THEN conditions.

Keywords: expert systems, forward chaining, short-term debt.


2 ◼

1. PENDAHULUAN

Utang lancar atau utang jangka pendek merupakan suatu tunjangan yang sering kali
dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan yang berlaku karena ketentuan-ketentuan
bisnis atau yang mendadak dan memungkinkan tidak adanya kerugian yang dialami, baik
perusahaan sedang dalam keadaan stabil ataupun kekurangan modal [1]. Utang memungkinkan
untuk perusahaan mencukupi berbagai kebutuhan pengembangan yang dibutuhkan oleh setiap
perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, jasa, manufaktur, dan lain-lain. Perspektif Islam
mengajarkan bahwa utang merupakan akad (transaksi ekonomi) yang mengandung nilai
ta‟awun (tolong menolong) [2].
Laporan keuangan menjadikan sebuah perangkat khusus yang digunakan dalam
mengevaluasi kinerja perusahaan, kinerja aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan [3]. Pada masa mendatang, perusahaan yang tidak mampu mengelola laporan
keuangan dengan baik sering memunculkan masalah dalam kinerja perusahaan, terutama
masalah yang muncul dalam membayar utang tersebut. Utang jangka pendek adalah utang yang
dengan jangka waktu maksimal satu tahun [4]. Utang jangka pendek memiliki persyaratan yang
jelas berupa adanya tanggal jatuh tempo yang harus segera dibayar dan memiliki bunga yang
menetap ataupun suku bunga yang terus bertambah serta adanya denda apabila telat
dilakukannya pembayaran. Penggunaan utang ini sangat penting bagi suatu perusahaan pada
keadaan mendesak ataupun pada keadaan membangun perusahaan.
Ketidakmampuan perusahaan dalam mengatur keuangan menyebabkan kesukaran
perusahaan dalam pada penyelesaian utang jangka pendek. Sistem pakar (expert system) adalah
sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli [5].Pemanfaatan sistem
pakar ke dalam komputer, memungkinkan agar komputer dapat membantu penyelesaian kinerja
perusahaan yang lambat dalam melakukan analisis. Forward Chaining menggunakan tenik
pencarian yang dimulai dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta –fakta
tersebut dengan bagian IF dari rules IF–THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF,
maka rule tersebut dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru (bagian
THEN) ditambahkan ke dalam database [6]. Algoritma yang disusun diambil dari satu dari dua
metode utama reasoning (pemikiran) ketika menggunakan inference engine (mesin pengambil
keputusan) dan bisa secara logis dideskripsikan sebagai aplikasi pengulangan dari modus
ponens (satu set aturan inferensi dan argumen yang valid) [7]. Penelitian terdahulu
menggunakan sistem pakar metode forward chaining telah dilakukan pada diagnosa penyakit
ibu hamil, diagnosa penyakit keguguran pada ibu hamil [8].

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan


menganalisis penggunaan sistem pakar metode forward chaining dalam mengatasi
permasalahan utang jangka pendek pada perusahaan.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Penentuan Gejala


Gejala Utang yang harus dilunasi dalam jangka waktu pendek, paling lama satu tahun
sesudah tanggal neraca, atau harus dilunasi dalam jangka waktu satu siklus operasi normal
perusahaan yang bersangkutan [9]. Penentuan gejala mengutip jurnal “Analisa Rasio Likuiditas
Dalam Mengukur Kinerja Keuangan PT. Mustika Ratu”. Analisis neraca pada laporan keuangan
menjadi dasar penentuan gejala pada penelitian kali ini. Analisis neraca mengacu pada liabilitas
lancar dan aktiva lancar yang menjadi dasar perhitungan dalam pengambilan keputusan atas
penentuan gejala. Penentuan pengambilan gejala, diperoleh data sebagai berikut (gambar 1):
SISFOTENIKA ISSN: - ◼ 3

KODE GEJALA
AKTIVA LANCAR ÷ LIABILITAS LANCAR =
B1
CURENT RATIO
B2 *HASIL >= 1,0
B3 *HASIL <= 1,0
B4 *HASIL > 3,0
B5 *HASIL <= 3,0
(KAS + PIUTANG + SURAT BERHARGA) ÷
B6
LIABILITAS LANCAR = QUICK RATIO
(KAS + SURAT BERHARGA) ÷ LIABILITAS
B7
LANCAR = CASH RATIO
B8 *Hasil <= 5,0
B9 *Hasil > 5,0
PERSEDIAAN BARANG JADI DI GUDANG TIDAK
B10
TERSISA BANYAK
Gambar 1. Data Pengambilan Gejala

2.2 Solusi dari Pengetahuan Pakar


Representasi dasar atas pengetahuan pakar dalam metode pelunasan utang jangka
pendek dikaji untuk diperolehkan solusi atas permasalahan yang terjadi [10]. Penentuan solusi
mengutip jurnal “Analisa Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan PT. Mustika Ratu”.
Representasi yang muncul berupa solusi atas penyelesaian masalah, sehingga diperoleh solusi
sebagai berikut (gambar 2):
A1 Kemampuan Perusahaan Dalam Melunasi Hutang Lancar dengan Aset Lancar

A2 Aktiva > Kewajiban, Mampu Melunasi Utang, Kinerja Usaha Bagus

Aktiva < Kewajiban, Sulit Melunasi Utang, Perusahaan Harus Mengevaluasi Piutang pada
A3
Pelanggan dan Kredit Lainnya. Cek HPP kembali

A4 Aktiva Lancar Anda Belum Dikelola Dengan Baik

Kemampuan Perusahaan Dalam Melunasi Hutang Lancar dengan Aset Lancar yang Mudah
A5
Cair
Perusahaan Mampu Melunasi Utang dengan Aset yang Mudah Cair, Perusahaan Masih Boleh
A6
Berutang
Tetap Waspada Dengan Kemampuan Melunasi Utang, Jual Semua Persediaan yang Telah
A7
Tersedia
Manfaatkanlah Uang Tunai Perusahaan dengan Membeli Aset atau Lainnya, Jika Uang Tunai
A8
Sedikit mungkin Banyak Utang yang Belum Ditagih
Kemampuan Perusahaan Dalam Melunasi Hutang Lancar dengan Aset Lancar yang Mudah
A9
Cair
Perusahaan Mampu Melunasi Utang dengan Uang Tunai Tersedia, Perusahaan Masih Mampu
A10
Berutang
Siaga dengan Utang Perusahaan yang Harus Segera Dilunasi, Karena Uang Tunai Sedikit. Cek
A11
kembali Piutang, Apabila Jangka Waktu Masih Lama maka Tingkatkan Penjualan
Uang Perusahaan Banyak Tidak Terpakai, Carilah Cara Investasi Untuk Menaikkan
A12
Perusahaan
Jangan Lakukan Hutang Lagi Hingga Keadaan Keuangan Tunai Perusahaan Membaik Dan
A13 Jangan Berikan Kredit Lagi Kepada Pelanggan Dan Segera Lakukan Pengecekkan Batas Waktu
Piutang Pelanggan
Gambar 2. Solusi dari Pengetahuan Pakar

2.3 Relasi Gejala dan Solusi


Tabel pakar merupakan fakta-fakta yang diperoleh dari pakar, ilmu pengetahuan,
penelitian dan pengalaman-pengalaman mereka dalam mengidentifikasi gejala [11]. Relasi
antara gejala dan solusi direpresentasikan dalam gambar berikut (gambar 3).

Company Short-term Debt Settlement Using Forward Chaining, Expert System (Andreas Kevin)
4 ◼

KODE A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13


B1 1 1 1 1
B2 1 1 1
B3 1 1 1 1
B4 1 1
B5 1 1
B6 1 1 1 1 1
B7 1 1 1 1
B8 1
B9 1
B10 1
Gambar 3. Tabel Relasi atas Gejala dan Solusi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan sistem pakar, metode forward chaining dalam pemecahan masalah


pembayaran utang jangka pendek digunakan, karena pada metode ini menggunakan pengamatan
atas masalah yang muncul sehingga diperoleh suatu kesimpulan atau pemecahan masalah.
Penggunaan metode forward chaining lebih baik dibandingkan metode backward chaining
karena pada kejadian yang lebih kompleks dilakukan analisa atas masalah yang terjadi sehingga
dihasilkan suatu kesimpulan. Representasi pengetahuan pakar diolah ke dalam format IF THEN.
Hasil perolehan pengetahuan tersebut diekspresikan dalam bentuk rules [12]. Hasil dari metode
tersebut menghasilkan dua bagian berupa bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka) [13].
Apabila bagian premis terpenuhi, maka konklusi bernilai benar. Gejala yang muncul dan
pengetahuan dirancangkan ke dalam rules, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut (gambar 4):
RULE IF THEN
1 B1 A1
2 B1,B2,B5 A2
3 B1,B3 A3
4 B1,B5 A4
5 B6 A5
6 B2,B5,B6 A6
7 B3,B6 A7
8 B4,B6 A8
9 B7 A9
10 B2,B7,B8 A10
11 B3,B7 A11
12 B7,B9 A12
13 B3,B6,B10 A13
Gambar 4. Representasi Pengetahuan dalam Rules
Metode backward chaining diusahkan untuk dihindari dari segi penggunaan dalam
pemecahan masalah ini dikarenakan metode ini memulai pengamatan dari hasil / kesimpulan,
dengan mencari beberapa hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung beberpa hipotesis
tersebut [14].
Penelitian menggunakan metode forward chaining pada penyelesaian utang jangka
pendek perusahaan menghasilkan suatu pemecahan masalah berdasarkan pakar yang berupa
representasi dalam bentuk If dan Then, sehingga diperoleh 13 masalah dan solusi atas
masalah tersebut. Adapun masalah dan solusi tersebut dijabarkan dalam bentuk forward
chaining sebagai berikut (tabel 1):
SISFOTENIKA ISSN: - ◼ 5

No Penjabaran Masalah dan Solusi Metode Forward Chaining


1. If aktiva lancar + liabilitas lancar = current ratio Then analisis kemampuan perusahaan
dalam membayar utang lancar menggunakan aktiva lancar.
2. If aktiva lancar + liabilitas lancar = current rasio and hasil >=1,0 and hasil <=3,0 Then
aktiva lebih besar daripada utang lancar, sehingga kinerja usaha masih dikatakan bagus.
3. If aktiva lancar + liabilitas lancar = current rasio and hasil <=1,0 Then aktiva <
kewajiban, sulit melunasi utang, perusahaan harus mengevaluasi piutang pada
pelanggan dan kredit lainnya, serta pengecekkan HPP kembali.
4. If aktiva lancar + liabilitas lancar = current rasio and hasil >=3,0 Then aktiva lancar
anda belum dikelola dengan baik.
5. If (kas + piutang + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = quick ratio Then kemampuan
perusahaan dalam melunasi utang lancar dengan aset lancar yang mudah cair.
6. If (kas + piutang + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = quick ratio and hasil >=1,0 and
hasil <=3,0 Then perusahaan mampu melunasi utang dengan aset yang mudah cair,
perusahaan masih boleh berutang.
7. If (kas + piutang + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = quick ratio and hasil <=1,0 Then
tetap waspada dengan kemampuan melunasi utang, jual semua persediaan yang telah
tersedia.
8. If (kas + piutang + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = quick ratio and hasil >=3,0 Then
manfaatkanlah uang tunai perusahaan dengan membeli aset atau lainnya, jika uang tunai
sedikit mungkin banyak utang yang belum ditagih.
9. If (kas + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = cash ratio Then kemampuan perusahaan
dalam melunasi utang lancar dengan aset lancar yang mudah cair.
10. If (kas + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = cash ratio and hasil >=1,0 and hasil <=5,0
Then perusahaan mampu melunasi utang dengan uang tunai tersedia, perusahaan masih
mampu berutang.
11. If (kas + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = cash ratio and hasil <=1,0 Then siaga
dengan utang perusahaan yang harus segera dilunasi, karena uang tunai sedikit. cek
kembali piutang, apabila jangka waktu masih lama maka tingkatkan penjualan.
12. If (kas + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = cash ratio and hasil <5,0 Then uang
perusahaan banyak tidak terpakai, carilah cara investasi untuk menaikkan perusahaan.
13. If (kas + piutang + surat berharga) ÷ liabilitas lancar = quick ratio and hasil <=1,0 and
persediaan barang jadi di gudang tidak tersisa banyak Then jangan lakukan utang lagi
hingga keadaan keuangan tunai perusahaan membaik dan jangan berikan kredit lagi
kepada pelanggan dan segera lakukan pengecekkan batas waktu piutang pelanggan.
Tabel 1. Penjabaran Masalah dan Solusi Atas Pelunasan Utang Jangka Pendek Perusahaan
Menggunakan Metode Forward Chaining

4. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian penyelesaian utang jangka pendek perusahaan menggunakan


sistem pakar metode forward chaining diperolehkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Penyelesaian kasus utang jangka pendek perusahaan menggunakan metode forward
chaining menggunakan analisa atas masalah yang kompleks, yang kemudian dipaparkan
dalam bentuk suatu kesimpulan atas pemecahan masalah.
2. Penggunaan metode forward chaining berupa penjabaran masalah dan solusi dalam bentuk
IF dan Then.

Company Short-term Debt Settlement Using Forward Chaining, Expert System (Andreas Kevin)
6 ◼

5. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan oleh penulis, maka saran yang dapat
disampaikan untuk kebutuhan yang akan mendatang dengan adanya pengembangan atas
masalah dan pemecahan solusi yang lebih kompleks serta adanya pengembangan ke dalam
bentuk aplikasi agar dapat berfungsi lebih baik.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah sistem pakar Universitas
STMIK Pontianak yang telah memberi bimbingan dan masukkan terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Giyanti, “Rancang Bangun Sistem Hutang Jangka Pendek pada Laboratorium Klinik
Duta Medika Bandar Lampung,” J. Ilmu Data, vol. 2, no. 5, pp. 1–11, 2022.
[2] A. Aziz and R. Ramdansyah, “Esensi Utang Dalam Konsep Ekonomi Islam,” BISNIS J.
Bisnis dan Manaj. Islam, vol. 4, no. 1, p. 124, 2016, doi: 10.21043/bisnis.v4i1.1689.
[3] S. I. Kusuma, S. B. Pambudi, and A. W. Suprayitno, “Standar Biaya Dan Kinerja:
Pengaruh Sbkk Terhadap Efisiensi Anggaran K/L,” J. Anggar. dan Keuang. Negara
Indones., vol. 1, no. 1, p. 20, 2019, doi: 10.33827/akurasi2019.vol1.iss1.art45.
[4] N. I. Qomariah, N. Mahbubah, and B. Ilahi, “Pengaruh Hutang Jangka Panjang dan
Hutang Jangka Pendek Terhadap Kinerja Perusahaan,” Muhasabatuna J. Akunt.
Syariah, vol. 1, no. 2, p. 13, 2021, doi: 10.54471/muhasabatuna.v1i2.1276.
[5] A. Fadli, “Sistem Pakar Dasar,” pp. 1–8, 2010.
[6] A. Amriana, A. Y. E. Dodu, and P. R. Mas, “Pendeteksian Kerusakan Printer
menggunakan Metode Forward Chaining,” Ilk. J. Ilm., vol. 12, no. 1, pp. 47–57, 2020,
doi: 10.33096/ilkom.v12i1.523.47-57.
[7] S. Rofiqoh, D. Kurniadi, and A. Riansyah, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada
Tanaman Karet Menggunakan Metode Forward Chaining,” Sultan Agung Fundam. Res.
J., vol. 1, no. 1, pp. 54–60, 2020.
[8] A. Aprilia Manganti, Saifulloh, “Sistem Pakar Diagnosa Penyebab Keguguran Pada,”
vol. 3, no. 2, pp. 1–13, 2021.
[9] D. A. Nuswantara, “Mengerjakan Prosedur Akuntansi Hutang Jangka Pendek &
Panjang,” pp. 1–67, 2003.
[10] J. C. Sánchez-Álvarez et al., “Consensus-recommended diagnostic and therapeutic
guidelines for drug-resistant epilepsy in Spain (Consenso RATE-España),” Neurol.
(English Ed., vol. 27, no. 8, pp. 481–490, Oct. 2012, doi: 10.1016/j.nrleng.2011.09.004.
[11] K. Ramanda, “Penerapan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Kehamilan,”
J. Pilar Nusa Mandiri, vol. 11, no. 2, pp. 179–185, 2015.
[12] R. Rosnelly, “Sistem Pakar: Konsep dan Teori,” Cv Andi Offset, p. 122, 2012.
[13] H. Grvhq et al., “Penerapan Metode Forward Chaining Untuk Diagnosis Penyakit Diare
Pada Anak Usia 3-5 Tahun Berbasis Mobile Android,” vol. 3, pp. 5–10, 2018.
[14] M. Isriyandi and Nurfalinda, “Perbandingan Metode Forward Chaining, Backward
Chaining, Dan Certainty Factor Dalam Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kandungan
Pada Ibu Hamil,” Fak. Tek. Univ. Marit. Raja Ali Haji, pp. 1–11, 2018.

Anda mungkin juga menyukai