Manajement Keuangan
”Laporan Keuangan Dan Perpajakan”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Basis Data yang diampuh oleh
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 13
NAMA ANGGOTA :
1. ALECIA NUBATONIS (2110211020)
SEMESTER :4
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………………………………
Bab 2 Pembahasan
2.1 Manfaat and keterbatasan laporan keuangan………………………………………………….
2.2 Memodifikasi data akuntansi untuk keputusan investor dan manajerial ……….
2.3 MVA dan EVA…..…………………………………………………………………………………………….
2.4 Sistem Pajak Penghasilan…………………………………………………………………………………
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka angka yang tertulis
diatasnya,tetapi penting juga untuk memikirkan aset aset nyata yang mendasari angka
angka . Laporan keuangan, melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan
memberikan dasar,bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat
proyeksi dan peramalan untuk masa depan.
B. Rumusan Masalah
Apa yang diketahui tentang Manfaat and keterbatasan laporan keuangan?
Apa yang diketahui tentang Memodifikasi data akuntansi untuk keputusan
investor dan manajerial?
Apa yang dimaksud dengan MVA dan EVA?
Apa yang dimaksud dengan Sistem Pajak Penghasilan?
c. Tujuan
Mengetahui tentang Manfaat and keterbatasan laporan keuangan
Mengetahui tentang Memodifikasi data akuntansi untuk keputusan investor dan
manajerial
Mengetahui tentang MVA dan EVA
Mengetahui tentang Sistem Pajak Penghasilan
BAB II
PEMBAHASAN
MVA = (Harga saham perusahaan * Jumlah saham yang beredar) – (Total aset – liabilities)
Jika perusahaan juga memiliki saham preferen yang notabene harganya berbeda dengan harga
saham biasa di pasaran. Maka market value added (MVA) dapat dihitung dengan rumus berikut:
MVA = (Harga saham biasa * jumlah saham biasa) + (Harga saham preferen* jumlah saham
preferen) – (Total aset – liabilities)
Contoh 1: Perusahaan A memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp. 7.350.000.000 (7,35 miliar
rupiah) dan ekuitas senilai Rp. 6.750.000.000 (6,7 miliar rupiah). Maka, berapakah nilai MVA
perusahaan tersebut?
MVA = V – K
Contoh 2: Rata-rata harga saham perusahaan B selama tahun 2021 adalah sebesar Rp. 1.350 per
lembar dengan jumlah saham yang beredar sebanyak 1.000.000.000 (1 miliar) lembar. Apabila nilai
total aset perusahaan B sama dengan 2,3 triliun rupiah dan total liabilitasnya sebesar 1,7 triliun
rupiah, maka berapakah nilai MVA perusahaan B?
MVA = (Harga saham perusahaan * Jumlah saham yang beredar) – (Total aset – liabilities)
MVA = 750.000.000.000
Contoh 3: Dari laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan C diketahui bahwa: Rata-rata
harga saham perusahaan C di pasaran pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 1.200 per lembar.Jumlah
saham biasa yang beredar di bursa adalah sebanyak 6.000.000.000lembar.Harga saham preferen
perusahaan C pada tahun 2021 adalah sebesar Rp. 1.500 per lembar.Jumlah saham preferen
perusahaan C adalah sebanyak 1.000.000 lembar.Total aset perusahaan C adalah sebesar Rp.
8.000.000.000.000 (8 triliun rupiah).Total liabilitas perusahaan C adalah sebesar Rp.
3.700.000.000.000 (6,7 miliar).Maka, nilai MVA perusahaan C adalah sebesar:
MVA = (Harga saham biasa * jumlah saham biasa) + (Harga saham preferen* jumlah saham
preferen) – (Total aset – liabilities)
Kekurangan
MVA hanya bisa diterapkan untuk menganalisis perusahaan publik saja. Alasannya
adalah data keuangan dan data saham publik terbuka untuk umum. Lain halnya dengan
perusahaan private yang hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja.
Analisis MVA tidak akan ada artinya kalau industri sedang mengalami trend kenaikan.
Harga saham sebuah perusahaan akan cenderung naik apabila rata-rata harga saham
perusahaan lain di bidang yang sama naik pula. Ini mengakibatkan nilai MVA-nya juga
naik. Akibatnya, nilai MVA tidak menunjukkan efisiensi kinerja maupun komitmen
perusahaan tersebut terhadap investor.
MVA bisa jadi kurang akurat untuk menilai baik tidaknya sebuah perusahaan secara
umum. Sebab matriks ini masih belum meliputi variabel-variabel penting lain seperti,
cash flow, laba perusahaan, depresiasi aset, dividen dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
sebaiknya Anda melengkapi analisis MVA dengan menganalisis matriks-matriks lain
juga seperti ROI, ROA dan lain sebagainya.
EVA atau economic value added, adalah pengukuran kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan kekayaan sisa. EVA juga disebut keuntungan ekonomi, pengukuran ini bergantung
pada teknik pendapatan residual untuk menunjukkan profitabilitas proyek tertentu. EVA
bertujuan untuk mewakili keuntungan ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Ini mengukur nilai
yang dihasilkan perusahaan berdasarkan dana yang diinvestasikan orang lain di dalamnya,
membuatnya sangat bergantung pada modal yang diinvestasikan.
Rumus untuk menghitung EVA adalah sebagai berikut:
EVA = laba operasi bersih setelah pajak – (biaya rata-rata tertimbang dari modal x modal
yang diinvestasikan)
Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti untuk cara menghitung EVA:
1. Identifikasi NOPAT
Mulailah dengan mengidentifikasi NOPAT. NOPAT adalah singkatan dari net operating
profits after the task atau laba operasi bersih setelah pajak.
2. Tentukan WACC
Hitung biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan, atau weighted average cost of capital
(WACC)Ini adalah pengembalian rata-rata yang diantisipasi perusahaan untuk dibayarkan
kepada investornya. Berikut rumus untuk menghitung WACC:
Biaya modal rata-rata tertimbang = (persentase modal yang merupakan ekuitas x biaya
ekuitas) + [(persentase modal yang merupakan hutang x biaya hutang) x (1 – tarif pajak)]
3. Hitung modal yang diinvestasikan
Tentukan modal yang diinvestasikan. Ini mengacu pada jumlah uang yang digunakan untuk
mendanai proyek tertentu. Berikut rumus untuk menghitung modal yang diinvestasikan:
Investasi modal = ekuitas + hutang jangka panjang di awal periode
Untuk mengumpulkan informasi yang Anda butuhkan, tinjau neraca. Neraca perusahaan harus
menyediakan informasi yang Anda butuhkan. Namun, jika tidak, Anda dapat menggunakan
persamaan alternatif ini berdasarkan informasi aset yang tersedia:
Investasi modal = total aset – kewajiban lancar
4. Tentukan beban keuangan
Setelah Anda menentukan WACC dan modal yang diinvestasikan, Anda dapat menghitung
biaya keuangan.Ini adalah yang kedua dari dua jumlah yang Anda butuhkan untuk menghitung
EVA. Berikut rumus yang digunakan untuk menentukan beban keuangan:
Beban keuangan = WACC x modal yang diinvestasikan
5. Hitung EVA
Setelah Anda mendapatkan biaya keuangan, kurangi dari NOPAT. Hasilnya adalah EVA Anda.
Jika EVA positif, ini menunjukkan proyek menghasilkan kekayaan dan merupakan investas yang
baik. Jika EVA negatif, ini menunjukkan proyek tersebut tidak menghasilkan kekayaan dan
merupakan investasi yang buruk.
Contoh Cara Menghitung EVA
Contoh 1: Diketahui perusahaan A berinvestasi pada proyek pembangunan jalan tol dengan nilai
investasi senilai Rp. 2.300.000.000 (2,3 miliar rupiah) dengan nilai WACC sebesar 9% dan laba
bersih setelah pajak sebesar Rp. 150.000.000 (150 juta rupiah). Maka, berapakah nilai EVA
investasi perusahaan A?
EVA = NOPAT – (WACC * capital invested)
EVA = Rp. 150.000.000 – (9% * Rp. 2.300.000.000)
EVA = Rp. 150.000.000 – Rp. 207.000.000
Dari contoh di atas, terlihat kalau investasi perusahaan A pada jalan tol bukanlah suatu investasi
yang baik.
Contoh 2: Diketahui perusahaan B membeli gedung baru untuk operasional perusahaan. Harga
gedung tersebut senilai Rp. 5.400.000.000 (5,4 miliar rupiah). Jika perusahaan B memiliki nilai
WACC sebesar 8,6% dan laba bersih tahunan senilai Rp. 580.000.000, maka berapakah nilai
EVA perusahaan B?
EVA = NOPAT – (WACC * capital invested)
EVA = Rp. 580.000.000 – (8,6% * Rp. 5.400.000.000)
EVA =Rp. 580.000.000 – Rp. 473.000.000
EVA = Rp. 107.000.000
Manfaat Menghitung EVA
Berikut ini beberapa manfaat menggunakan EVA sebagai indikator kesuksesan investasi
sebuah perusahaan:
- Sistem penghitungan EVA mengakomodir biaya operasi sebagai salah satu komponen
NOPAT. Dengan demikian, manajer keuangan tidak hanya berusaha untuk memaksimalkan
hasil investasi saja, melainkan juga meminimalisir penggunaan biaya untuk berbagai hal
yang tidak perlu.
- Rumus EVA menggunakan WACC sebagai komponen penghitungan. Dengan menggunakan
WACC, artinya EVA mengakomodir biaya modal yang berasal dari pihak ketiga seperti
bank dan investor. Selain itu, hal ini juga berarti EVA mengakomodir perubahan tingkat
bunga dan ekspektasi investor terhadap perusahaan.
Akan tetapi kekurangannya adalah, nilai EVA sangat bergantung pada jumlah modal yang
dikeluarkan perusahaan untuk investasi (capital invested). Ini artinya, EVA cenderung lebih
cocok untuk digunakan oleh perusahaan yang sudah mapan dan bukan oleh perusahaan yang
baru berkembang dan hanya memiliki sedikit tangible asset dan banyak intangible asset.
Struktur pajak perusahaan adalah bersifat progresif di mana tarif yang lebih tinggi akan
dikenakan untuk perusahaan-perusahaan dengan laba yang lebih tinggi.
Pajak Penghasilan Perorangan
Perseorangan juga dikenakan pajak atas penghasilan kena pajak oleh pemerintah federal
dengan tarif yang dimulai dari 10 persen dan naik hingga 38,6% untuk penghasilan sebesar
$307.050 atau lebih tinggi.
Bunga yang Dibayarkan
Bagi sebuah perusahaan bisnis, pembayaran bunga dapat dianggap sebagai suatu pengeluaran,
dan dapat dikurangi ketika memerhitungkan penghasilan kena pajak.
Bunga yang Diterima
Kebanyakan bunga yang diterima, baik oleh bisnis maupun individual, adalah penghasilan
kena pajak, dan karenannya menjadi subjek dari pajak penghasilan. Pengecualian penting adalah
bahwa bunga dari kebanyaakn utang negara bagian dan pemerintah dibebaskan dari pajak-pajak
federal.
Dividen yang Dibayarkan
Perusahaan memebayarkan bunga dari penghasilan sebelum pajak, tetapi membayarkan
dividen dari penghasilan setelah pajak.
Deviden yang Diterima
Perusahaan yang menerima pendapatan dividen dapat mengecualikan beberapa pendapatan
tersebur dari pajak penghasilan. Ketentuan ini diatur dalam peraaturan pajaak untuk
meminimalkan jumlah pengenaan pajak tiga kali yang mungkin terjadi – sebuah perusahaan akan
membayarkan dividen dari laba setelah pajaknya, perusahaan kedua akan dikenakan pajak lagi,
dan orang yang menerima dividen dari perusahaan kedua juga dikenai pajak.
Kerugian Pajak yang Dibebankan ke Belakang atau Dibebankan ke Depan
Laba perusahaan sering kali mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, sehingga di tahun
perusahaan dapat dikenakan tarif sebesar 40 persen dan ternyata kemungkinan di tahun
berikutnya mengalami kerugian besar, sehingga mengakibatkan perusahaan tidak perlu
membayarkan pajak.
Keuntungan Modal
Keuntungan modal secaraa umu dapat didefiniskan sebagai keuntungan dari penjualan aktiva
yang secara normal tidak dibeli dan dijual dalam operasi bisnis perusahaan.
Depresiasi
Deprisiasi garis lurus dapat didefinisikan apabila sebuah perusahaan akan mengestimsaikan
kemungkinan tahun penggunaan secara aktual, membagi biaya dengan jumlah tahun, dan
membebankan nilai yang diperhitungkan sebagai biaya dalam laporan laba rugi setiap tahunnya.
Usaha-usaha Kecil
Jika sebuah bisnis dioperasikan sebagai kepemilikan perseorangan atau persekutuan, maka
labanya akan dialokasikan kepada para pemiliknya sesuai dengan proporsi dari masing-masing
kepemilikannya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Memiliki perusahaan sendiri berarti Anda harus memiliki manajemen keuangan yang baik
pula. Sementara tujuan untuk meraup keuntungan yang sebesar–besarnya adalah tetap tujuan
setiap badan usaha didirikan. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen keuangan yang baik dalam
mengatur pengeluaran dan pemasukan modal bagi badan usaha. Manajemen keuangan ini juga
berkaitan langsung dengan sistem perpajakan yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak Badan
Usaha, sesuai peraturan pajak yang berlaku di negara tempat badan usaha tersebut didirikan.
Laporan keuangan yang benar menghasilkan perencanaan usaha yang tepat dan
memperlancar urusan perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://yosipratamaputra.blogspot.com/2012/04/laporan-keuangan-arus-kas-dan.html?m=1
https://www.scribd.com/document/408734201/laporan-keuangan-arus-kas-dan-perpajakan
https://www.slideshare.net/Endangmasri/bahan-ajar-manajemen-keuangan-endang-stie-
rahmaniyah-sekayu