Anda di halaman 1dari 44

ANGGARAN DASAR

MAHASISWA PECINTA ALAM


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMKOP MAKASSAR
(AD MAPALA AMKOP)

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Bahwa sesungguhnya alam beserta apa yang terkandung di dalamnya


merupakan suatu anugerah Tuhan yang menciptakan-Nya dan menjadikan kewajiban
manusia untuk mencintai semua makhluk, tanah air dan alam sebagai suatu pernyataan
terhadap Tuhan.

Bahwa untuk lebih mendekatkan dan mempererat hubungan antar manusia


dalam usahanya mencintai ciptaan Tuhan tersebut, perlu adanya suatu wadah yang
dapat menampung serta menyalurkan pemikiran - pemikiran dan kegiatan kreatif untuk
menyatakan rasa cinta tersebut.

Bahwa segala usaha diatas hanya akan berhasil jika didasari oleh jiwa besar dan
budi luhur yang harus ditempa, dibina serta senantiasa dikembangkan menurut batas -
batas kemampuan setiap manusia yang merdeka dan sebagai insan sosial yang sadar
akan fungsi dan peranannya didalam masyarakat.

Bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP Makassar dengan segala gerak
kegiatannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, dan mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP Makassar yang mencintai almamaternya wajib
mengembangkan rasa cinta terhadap alam dan ilmu pengetahuan demi kemanusian.

Dengan ini dibentuk sebuah organisasi pencinta alam didalam lingkup


lingkungan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP Makassar dengan
anggaran dasar sebagai berikut:
BAB I
NAMA,WAKTU DAN TEMPAT
PASAL 1
NAMA
Organisasi Ini Bernama “MAHASISWA PECINTA ALAM STIE AMKOP MAKASSAR”
Disingkat MAPALA AMKOP
PASAL 2
WAKTU
Dididrikan pada tanngal 23 januari 2016 Di BISSEANG LABBORO di singkat
menjadi BISLAB Desa:Samangki Kecamatan:Simbang Kabupaten:Maros
PASAL 3
TEMPAT
Bertempat di kampus STIE AMKOP Makassar
BAB II
LANDASAN,AZAS DAN TUJUAN
PASAL 4
LANDASAN
Berlandaskan Kode Etik Pecinta Alam Indonesia
PASAL 5
AZAS
Berazaskan PANCASILA
PASAL 6
TUJUAN
Terbinanya insan penempuh rimba yang berlandaskan kode etik pecinta alam
indonesia serta bertanggung jawab atas terwujudnya kelestarian lingkungan hidup.
BAB III
STATUS,FUNGSI DAN PERAN
PASAL 7
STATUS
1. Bersatus OTONOM
2. MAPALA AMKOP Adalah organisasi kemahasiswaan yang bergerak dibidang
kepecinta alaman di kampus STIE AMKOP Makassar.

PASAL 8
FUNGSI
1. Wahana pengembangan minat dan bakat dibidang kepecinta alaman
2. Wahana penyaluran aspirasi dan kreatifitas mahasiswa STIE AMKOP
Makassar
PASAL 9
PERAN
MAPALA AMKOP berperan sebagai salah satu sumber insan pembangun
bangsa
BAB IV
ATRIBUT ORGANISASI
PASAL 10
1. LOGO
2. BENDERA
3. SLAYER
4. KTA
5. PDL
6. PDH
7. STEMPEL
BAB V
KEANGGOTAAN
PASAL 11
1. ANGGOTA MUDA
2. ANGGOTA BIASA
3. ANGGOTA TETAP
BAB VI
STRUKTUR DAN KEKUASAAN ORGANISASI
PASAL 12
I. Dewan senior
II. Penasehat
III. Pembina
IV. Ketua umum
V. Sekretaris umum
VI. Bendahara umum
VII. Kortag
VIII. Bidang usaha
IX. Bidang pendidikan dan pengkaderan
X. Bidang penelitian dan pengabdian
XI. Bidang humas
XII. Divisi gunung hutan (GH)
XIII. Divisi rock climbing (RC)
XIV. Divisi sadar lingkungan (SL)

PASAL 13
KEKUASAAN
Kekuasaan Tertinggi organisasi ada pada musyawarah besar (MUBES)
BAB VII
KEUANGAN
PASAL 14
KEUANGAN
Keuangan Organisasi diperoleh dari:
1. Bantuan kampus STIE AMKOP Makassar
2. Iuran Anggota
3. Usaha pengurus
4. Bantuan pihak yang tidak terikat
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
PASAL 15
MUYSAWARAH
1. Musyawarah besar (MUBES)
2. Musyawarah Luar biasa (MUSLUB)
PASAL 16
RAPAT
1. Rapat kerja (RAKER)
2. Rapat Pengurus
3. Rapat Harian
4. Rapat presidium
5. Rapat Bidang
6. Rapat pleno
7. Rapat Panitia
BAB IX
VISI,MISI,MOTTO DAN LAGU KEBESARAN
PASAL 17
VISI
MAPALA AMKOP Sebagai organisasi yang mengembangkan
intelektualitas,jasmani dan rohani anggotanya sehingga menjadi panutan
pemuda indonesia
PASAL 18
MISI
1. Meenyelenggarakan kegiatan dialam bebas yang bersifat ilmiah maupun
keterampilan.
2. Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lngkungan.
3. Mengembangkan minat dan bakat anggota.
4. Membangun komunikasi antar lembaga/pecinta alam di eksternal mapala
amkop.
5. Memupuk rasa persaudaraan yang tinggi antar anggota.
6. Menghimpun dan membentuk kader baru sebagai proses regenerasi.
7. Mengembangkan kegiatan yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan
anggota.
8. Melakukan usaha-usaha lain secara profesional untuk menunjang
tercapainya tujuan organisasi.
PASAL19
MOTTO
Totalitas & Loyalitas
PASAL 20
LAGU KEBESARAN
BAB X
PERSURATAN
PASAL 21
SURAT
1. SURAT MASUK
2. SURAT KELUAR
3. SURAT KETETAPAN (SKTP)
4. SURAT KEPUTUSAN (SK)
5. SURAT MANDAT (SM)
6. SURAT DELEGASI (SD)
7. SURAT KEPANITIAAN

BAB XI
PERUBAHAN AD/ART DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
PASAL 22
PERUBAHAN AD/ART
Perubahan AD/ART hanya dapat di lakukan di musyawarah besar dan
musyawarah luar biasa
PASAL 23
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pembubaran organisasi hanya dapat di lakukan di musyawarah besar dan
musyawarah laur biasa dan dihadiri oleh 9 deklarator
BAB XII
ATURAN TAMBAHAN
PASAL 24
ATURAN TAMBAHAN

Hal – hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur selanjutmya dalam
anggaran rumah tangga dan atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan
anggaran dasar.

BAB XII
PENUTUP
PASAL 25
PENUTUP
Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disahkan di
Hari , Tanggal Bulan Tahun
Pukul

Musyawarah Besar Mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP
Makassar
Pimpinan Sidang

Ketua Pimpinan Sidang

Wakil Pimpinan Sidang I Wakil Pimpinan Sidang II


ANGGARAN RUMAH TANGGA
MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMKOP MAKASSAR
(ART MAPALA AMKOP)

BAB I
SYARAT KEANGGOTAAN
PASAL 1
SYARAT ANGGOTA MUDA
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Seorang mahasiswa yang terdaftar namanya di STIE AMKOP Makassar.
3. Tidak menjadi anggota di MAPALA lain.
4. Mengikuti pendidikan dasar (DIK-DAS).
5. Menghafal tujuan organisasi.
6. Ketentuan lain yang telah diatur oleh pengurus.

PASAL 2
SYARAT ANGGOTA BIASA
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Telah melewati pengabdian 6 bulan di sekretariat.
3. Mengikuti pendidikan lanjutan.
PASAL 3
SYARAT ANGGOTA TETAP
1. Sehat jasmani dan rohani.
2. Telah memiliki NRA.
BAB II
HAK- HAK KEAANGGOTAAN
PASAL 4
HAK ANGGGOTA MUDA
1. Setiap anggota muda berhak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan
layak.
2. Setiap anggota muda berhak memperoleh pendidikan, pelatihan, informasi,
dan bimbingan.
3. Setiap anggota muda mempunyai hak suara atau memilih dan mengisi
jabatan lain yang ditunjukan.
4. Setiap anggota muda berhak menggunakan Atribut.
5. Setip anggota muda berhak untuk ikut serta dalam kegiatan.
6. Setiap anggota muda berhak untuk mewakili apabila di tunjuk oleh pengurus
PASAL 5
HAK ANGGOTA BIASA
1. Setiap anggota biasa berhak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan
layak.
2. Setiap anggota biasa berhak memperoleh pendidikan, pelatihan, informasi,
dan bimbingan.
3. Setiap anggota biasa mempunyai hak suara atau memilih dan mengisi
jabatan lain yang ditunjukan.
4. Setiap anggota biasa berhak menggunakan Atribut.
5. Setip anggota biasa berhak untuk ikut serta dalam kegiatan.
6. Setiap anggota biasa berhak untuk mewakili apabila di tunjuk oleh pengurus
PASAL 6
HAK ANGGOTA TETAP
1. Setiap anggota tetap berhak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan
layak.
2. Seiap anggota tetap berhak untuk memilih dan dipilih berdasarkan
mekanisme pemilihan yang telah di atur
3. Setiap anggota tetap berhak untuk menggunakan atribut
4. Setiap anggota tetap berhak untuk ikut serta dalam kegiatan.
5. Setiap anggota tetap berhak untuk mewakili apabila di tunjuk oleh pengurus
BAB III
KEWAJIBAN ANGGOTA
PASAL 7
KEWAJIBAN ANGGOTA MUDA
1. Setiap anggota muda wajib mentaati anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, garis besar haluan organisasi serta peraturan lain yang berlaku.
2. Setiap anggota muda wajib menjunjung tinggi kode etik pecinta alam
indonesia.
3. Setiap anggota muda wajib menghafal dan merialisasikan tujuan oerganisasi.
4. Setiap anggota muda wajib memakai atribut lengkap setiap rapat dan
kegiatan formal kelembagaan.
5. Setiap anggota muda wajib memelihara dan menjaga nama baik organisasi.
6. Setiap anggota muda berkewajiban tetntang larangan berpacaran sesama
anggota.
7. Setiap anggota muda wajib melaksanakan amanah yang di tetapkan dalam
musyawarah besar.
8. Setiap anggota muda wajib mengikuti musyawara dan rapat.
9. Setiap anggota muda wajib aktif dalam kegiatan dan melaksanakanserta
bertangguang jawab atas segalah sesuatu yang diamanahkan oerganisasi.
10. Setiap anggota muda/perangkatan wajib mengimventariskan 1 alat untuk di
pergunakan organisasi.
PASAL 8
KEWAJIBAN ANGGOTA BIASA
1. Setiap anggota biasa wajib mentaati anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, garis besar haluan organisasi serta peraturan lain yang berlaku.
2. Setiap anggota biasa wajib menjunjung tinggi kode etik pecinta alam
indonesia.
3. Setiap anggota biasa wajib menghafal dan merialisasikan tujuan oerganisasi.
4. Setiap anggota biasa wajib memakai atribut lengkap setiap rapat dan
kegiatan formal kelembagaan.
5. Setiap anggota biasa wajib memelihara dan menjaga nama baik organisasi.
6. Setiap anggota biasa berkewajiban tetntang larangan berpacaran sesama
anggota.
7. Setiap anggota biasa wajib melaksanakan amanah yang di tetapkan dalam
musyawarah besar.
8. Setiap anggota biasa wajib mengikuti musyawara dan rapat.
9. Setiap anggota biasa wajib aktif dalam kegiatan dan melaksanakanserta
bertangguang jawab atas segalah sesuatu yang diamanahkan oerganisasi.
PASAL 9
KEWAJIBAN ANGGOTA TETAP
1. Setiap anggota tetap wajib mentaati anggaran dasar, anggaran rumah
tangga, garis besar haluan organisasi serta peraturan lain yang berlaku.
2. Setiap anggota tetap wajib menjunjung tinggi kode etik pecinta alam
indonesia.
3. Setiap anggota tetap wajib menghafal dan merialisasikan tujuan oerganisasi.
4. Setiap anggota tetap wajib memakai atribut lengkap setiap rapat dan
kegiatan formal kelembagaan.
5. Setiap anggota tetap wajib memelihara dan menjaga nama baik organisasi.
6. Setiap anggota tetap berkewajiban tetntang larangan berpacaran sesama
anggota.
7. Setiap anggota tetap wajib melaksanakan amanah yang di tetapkan dalam
musyawarah besar.
8. Setiap anggota tetap wajib mengikuti musyawara dan rapat.
9. Setiap anggota tetap wajib aktif dalam kegiatan dan melaksanakanserta
bertangguang jawab atas segalah sesuatu yang diamanahkan oerganisasi.
10. Setiap anggota tetap yang memiliki pekerjaan wajib memberikan kontribusi.

BAB IV
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
PASAL 10
KEHILANGAN HAK KEANGOTAAN
1. Meninggal dunia
2. Berhenti atas permintaan sendiri
3. Selama 1 tahun 7 bulan menjadi anggota muda dan belum memiliki nomor
registrasi anggota.
4. Merugikan dan mencemarkn nama baik organisasi.
5. Mengambil file/dokumen organisasi tampa persetujuan dari pembina dan
ketua umum
PASAL 11
PENGUNDURAN DIRI
1. Mengajukan surat pernyataan pengunduran diri kepada pengurus
secaratertulis di atas krtas yang bermeterai.
2. Menyerahkan/mengembalikan semua atribut yang oerna diterima.
3. Tidak memiliki hak untuk mengambil kembali inventaris yang telah di berikan
kepada oeranisasi.
PASAL 12
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1. Surat teguran ke-2 tidak diindahkan.
2. Mehyerahkan/mengmbalikan semua atribut yang perna di terima.
3. Pemberhentian anggota tertulis di atas kertas yang bermeteri.
BAB V
DISIPLIN KEANGGOTAAN
PASAL 12
DISIPLIN KEANGGOTAAN
1. Setiap anggota harus mentaati segala tata tertib atau peraturan dan keputusan
organisasi.
2. Sangsi – sangsi bagi anggota yang melanggar peraturan serta tata tertib organisasi
akan ditentukan atau diputuskan oleh Musyawarah Besar dan Musyawah Luar
Biasa.
BAB VI
SANKSI
PASAL 13
SANKSI KEANGGOTAAN
1. Sanksi di berikan kepada anggota dan pengurus karea :
a) Melanggara Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
Organisasi
b) Melanggar peraturan dan keputusan organisasi.
c) Mencemarkan nama baik organissi
2. Sanksi di berikan kepada naggota dan pengurus, berupa :
a) Peringatan
- Teguran
b) Tertulis (surat peringatan)
c) Pemberhentian

PASAL 14
MEKANISME PENJATUHAN SANKSI

1. Sanksi lain diberikan kepada anggota yang melakukan pelanggaran ringan


2. Apabila point pertama tidak diindahkan, maka akan diberikan sanksi tertulis (
SP 1 )
3. Apabila poin keduatidk diindahkan, maka akan diberikan sanksi tertulis yang
ke-dua ( SP 2 )
4. Apabila poin ke tiga tidak diindahkan, maka akan diberhentikaan
keanggotaannya.
5. Apabila pelanggaran dianggap berat, maka akan diberikan sanki tertulis ( Sp
2 ) yang diputuskan melalui musyawarah luar Biasa ( MUSLUB )
6. Pemberhentian anggota ditetapkan pada musyawarah luar Biasa ( MUSLUB
)
7. apabila anggota telah melakukan pelanggaran berat sesuai dengan
peraturan yang berlaku, maka anggota bermasalah akan dilakukan
pemecatan EKSTERNAL
a. pemecatan eksternal sebagaimana dimaksud pada poin 7 diatas yaitu
dengan dilaksanakan penyebaran surat pemecatan anggot terkait kepada
seluruh MAPALA Se-Indonesia agar tidak diterima menjadi anggota di
MAPALA tersebut.

BAB VII
PARTISIPAN
PASAL 15
1. partisipan merupakan individu yang dianggap berjasa dalam membantu
mengembangkan organisasi
2. partisipan sebagaimana dimaksud diatas dapat ditetapkaan oleh Pengurus
melalui Rapat pengurus
3. partisipan mempunyai Hak untuk memberikan masukan kepada pengurus
4. partisipan berhak ikut serta dalam kegiatan yang dijalankan oleh MAPALA
STIE AMKOP MAKASSAR apabila dibutuhkan.

BAB VIII
DEWAN PEMBINA
Pasal 16
Kedudukan Dewan Pembina
Dewan Pembina mempunyai kedudukan sbagai pengawas pengurus Harian
Organisasi
Pasal 17
Masa Bakti Dewan Pembina

Masa bakti Dewan Pembina Berlaku selama satu tahun sejak ditetapkannya dan
bisa dipilih kembali

Pasal 18
Tugas dan Wewenang Dewan Pembina

Mendampingi pengurus harian organisasi selama masa satu periode kepengurusan


dalam menjalankan organisasi

Pasal 19
Hak Dewan Pembina

1. memiliki hak untuk menjawab, bertanya, menyanggah, mengkritik dan


memberi masukan
2. berhak mengadakan pembelaan pada musyawarah Luar Biasa
3. berwenang mengevaluasi kinerja kepengurusan selama satu periode

Pasal 20
Mekanisme Pemilihan Dewan Pembina

Dewan Pembina dapat dipilih melalui musyawarah Besar ( MUBES )

BAB IX
DEWAN PENASIHAT
Pasal 21
Kedudukan Dewan Penasihat
Dewan Penasihat berkedudukan sebagai penasihat organisasi
Pasal 22
Masa bakti Dewan Penasihat

Masa bakti dewan penasihat berlaku selama satu periode kepemimpinan di


Perguuruan Tinggi STIE AMKOP Makassar

Pasal 23
Tugas dan Wewenang Dewan Penasihat

Memberikan arahan dan nasihat kepda penguruss dan anggota

Pasal 24
Pemilihan Dewan Penasihat

Dewan Penasihat dapat dipilih melalui musyawarah Besar ( MUBES )

BAB X
PENGURUS
Pasal 25
Syarat-syarat Pengurus
1. bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
2. memiliki Loyalitas dan Totalitas tinggi terhadap Organisasi
3. telah menjadi Anggota Biasa dan Anggota Tetap
4. mahasiswa Sekolahg Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP Makassar yang masih
aktif

Pasal 26
Masa Jabatan Pengurus

Masa pengurus berlaku selama satu tahun dihitung selama ditetapkannya


Pasal 27
Berakhirnya Masa Kepengurusan
1. apabila telah meninggal dunia
2. mengundurkan diri atas permintaan sendiri
3. melanggar aturan Organisasi
4. periode kepengurusan telah berakhir

Pasal 28
Tugas dan Wewenang Pengurus
1. menjadi duta atau utusan Organisasi
2. melaksanakan kepentigan organisasi sesuai tanggung jawabnya
3. berhak menggunakan Inventaris organisasi yang telah ditetapkan
4. settap pengrus berkewajiban mematuhi dan melaksanakan keputusan
Musyawarah Besar organisasi
5. berkeajiban aktif selama menjabat pengurus organisasi
6. menjaga nama baik organisasi
7. menjaga inventaris organisasi

BAB XI
PEMILIHAN KETUA UMUM
Pasal 29
Kriteria Ketua Umum
1. bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2. telah memiliki kartu tanda anggota ( KTA )
3. telah memiiliki Nomor Registrasi Anggota ( NRA )
4. memiliki Loyalitas dan Totalitas tinggi terhadap organisasi
5. tidak sedang menjabat Ketua Umum di Organisasi lain ( rangkaap jabatan )
6. tidak pernah melakukan tindakan kejahatan dihukum berdasarkan keputusan
pengadilan
7. mampu memaparkan Tujuan MAPALA STIE AMKOP Makassar
8. aturan lebih lanjut dapat ditetapkan dalam Musyawarah Besar ( MUBES )
Pasal 30
Mekanisme Pemilihan Ketua Umum
1. pemilihan ketua uum hanya dapat dilakukan Musyawarah Besar dan
Musyawarah Luar Biasa
2. setiap anggota berhak mengajukan satu bakal calon untuk dipilih menjadi
ketua umum
3. calon ketua umum dipilih langsung oleh anggota melalui permusyawaratan
umtuk mufakat atau aklamasi
4. apabila poin 3 tidak tercapai maka pemilihan ketua umum dilakukan dengan
mekanisme votting

BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 31
Musyawarah Besar
1.musyawarah besar MAPALA STIE Amkop Makasasar membicarakan :
a. perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART )
b. menentukan garis besar haluan organsasi
c. mengevaluasi kepengurusan selama satu periode
d. mengangkat ketua baru
e. menetapkan dewan pembina baru
2. diadakannya satu kali dalam satu periode
3. diadakan oleh pengurus dan dihadiri oleh seluruh anggota
4. keputusan musyawarah diputuskan dengan mufakat

Pasal 32
Musyawarah Luar Biasa
1.musyawarah Luar biasa MAPALA STIE Amkop Makasasar membicarakan :
a. perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART )
b. pembubaran organisasi
c. menentukan garis besar haluan organsasi
d. mengangkat ketua baru
2. diadakan apabila terjadi sesuatu hal Yang sangat dianggap fatal didalam
organisasi sebelum tiba waktunya Musyawarah Besar
3. diadakan oleh pengurus dan dihadiri oleh seluruh anggota
4. keputusan musyawarah diputuskan dengan mufakat

Pasal 33
Rapat kerja (RAKER)
1. rapa kerja adalah rapat yang dilksanakan oleh pengurus untuk merencanakan
dan menyusun prgram kerja selama satu periode kepengurusan
2. Rapat Kerja dilaksanakan dalam rangka menjalankan hasil keputusan
Musyawah Besar
3. Rapat Kerja dilaksanakan selambat-lambatnya 3 hari setelah pelantikan
4. rapat kerja dipimpin oleh ketua umum
5. dalam rapat kerja jika diperlukan dapat mengundang Pembina

Pasal 34
Rapat Pengurus

1. rapat pengurus adalah rapat yang dihadiri oleh semua pengurus untuk
membahas program kerja dan kondisi organisasi
2. rapat pengurus dilaksanakan 1 kali dalam 1 bulan
3. rapat pengurus dipimpin oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara
Umum
4. rapat pengurus wajib membuat berita acara
Pasal 35
Rapat Harian
1. rapat harian adalah rapat yang dilaksanakan oleh pengurus guna membahas
aktivitas organisasi
2. rapat harian dilaksanakan 1 kali 1 minggu
3. rapat harian dilaksanakan paling sedikit 3 kali dalam jangka waktu 1 bulan
Rapat Kerja dilaksanakan selambat-lambatnya 3 hari setelah
4. rapat harian wajib membuat berita acara

Pasal 36
Rapat presidium
1. Rapat Presidium Rapat yang dilaksanakan oleh pengurus yang dihadiri oleh
Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Ketua-Ketua Bidang dan
Koordinator Divisi
2. Rapat divisi dilaksanakan berdasarkan usulan dari Pengurus
3. rapat presidiuam wajib membuat berita acara

Pasal 37
Rapat Bidang
1. Rapat Bidang merupakan rapat yang diadakan dan dihadiri oleh Bidangnya
masing-masing
2. Membahas bidang membahas program kerja dari bidang masing-masing
3. rapat bidang wajib membuat berita acara

Pasal 38
Rapat pleno
1. Rapat pleno yang dilaksanakan oleh pengurus
2. Rapat pleno dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan ( ½ ) kepengurusan
3. Rapat pleno adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota
4. rapat pleno wajib membuat berita acara

Pasal 39
Rapat Panitia
1. Rapat panitia ialah rapat yang dilaksanakan oleh panitia
2. Rapat panitia dapat melibatkan pengurus apabila dianggap perlu
3. Membahas tentang hal-hal yang bersifat teknis dalam suatu kegiatan
4. rapat panitia wajib membuat berita acara

BAB XIII
KODE ETIK DAN IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 40
Kode Etik Pencinta Alam Indonesia
1. pencinta alam indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adala ciptaan tuhan
yang Maha Esa
2. pencinta alam Indonesia sebagai bagian daari masyarakat Indonesia sadar
akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa dan tanah Air
3. pencinta alam Indonesia sadar bahwa pencinta alam adalah sebagai makhluk
yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

sesuai dengan hakikat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :


1. mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa
2. memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai
dengan kebutuhannya
3. mengabdi kepada bangsa dan Tanah Air
4. menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta
menghargai manusia dann kerabatnya
5. berusaha mempererat tali persaudaraan antara pencinta alam sesuai dengan
azas pencinta alam
6. berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian
terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah Air
7. selesai

Pasal 41
LOGO

Pasal 42
Bendera

Bendera MAPALA STIE AMKOP Makassar berwarna hitam pinggiran kuning


dan memiliki logo MAPALA STIE AMKOP di tengah

Pasal 43
Pakaian Dinas Harian ( PDH )
Pasal 44
Kartu Tanda Anggota ( KTA )
PASAL 45
PAKAIAN DINAS LAPANGAN

PASAL 46
STEMPEL

BAB XIII
PERSURTAN
PASAL 47
SURAT
A) Surat Masuk
Surat yang diterima MAPALA AMKOP dari luar organisasi
B) Surat Keluar
1. Surat yang ditujukan kepada publik intern meliputi :
Penguru,Aggota,penasehat dan Pembina
2. Surat yang ditujukan kepada publik eksternal meliputi civitas akademik dan
lain diluar organisasi
C) Surat Ketetapan (SKTP)
Surat yang digunakan dalam musyawarah/rapat sebelum ada ada surat
keputusan yang di keluarkan.
D) Surat Keputusan (SK)
Surat yang berisi dasar hukum sesuai dengan tujuannya dan memiliki suatu
pertanggung jawaban(LPJ). Dan biasanya surat keputusan di berikan kepada
pengurus dan panitia
E) Surat Mandat (SM)
Surat mandat adalah surat yang dikeluarkan untuk mengutus seseorang
untuk mengikuti suatu kegiatan/hal lain tapi seseorang tersebut harus berasal
dari organisasi tersebut
F) Surat Delegasi (SD)
Surat mandat adalah surat yang dikeluarkan untuk mengutus seseorang
untuk mengikuti suatu kegiatan/hal lain dan bisa saja seseorang tersebut
bisa saja bukan berasal dari organisasi tersebut

G) Surat Kepanitiaan
Surat yang dikeluarkan oleh panitia dalam suatu kegiatan

Penomoran Surat

Intern : XXX/A/MM/S/N/P/H
Ekstern: XXX/B/MM/S/N/P/H

Keterangan :
X : Nomor surat ditulis dalam 3 angka
A : Kode tetap untuk publik intern
B : Kode tetap untuk publik ekstern
M : Pembuat
S : Nama kegiatan ( digunakan jika berhubungan dengan pelaksanaan program
kerja
P : Bulan ( ditulis dalam angka romawi )
N : Nama lembaga
H : Tahun

BAB IV
ATURAN TAMBAHAN
PASAL 48

1.Setiap anggota MAPALA AMKOP dianggap mengetahui isi AD/ART ini setelah
ditetapkan.
2.Setiap anggota MAPALA AMKOP harus mentaati AD/ART ini dan barang siapa
melanggarnya akan dikenakan sangsi-sangsi organisasi yang diatur dalam
ketentuan-ketentuan tersendiri.

Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disahkan di Tanjung
Hari , Tanggal Bulan Tahun
Pukul
Sidang Pleno Mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP
Makassar
Pimpinan Sidang
Ketua Pimpinan Sidang

Wakil Pimpinan Sidang I Wakil Pimpinan Sidang II


GARIS – GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
MAHASISWA PECINTA ALAM
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMKOP MAKASSAR
( GBHO MAPALA AMKOP )

BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi

Organisasi yang disusun dalam bentuk garis – garis besar program sebagai
wujud dan ketetapan musyawarah Besar mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi AMKOP Makassar ( MUBES MAPALA AMKOP ) untuk mewujudkan
cita – cita organisasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar ( AD ) dan
Anggaran Rumah Tangga ( ART ).

B. Maksud

Garis – Garis Besar Haluan Organisasi ( GBHO ) dibuat dengan maksud


memberikan arahan dan sasaran serta langkah pencapaian tujuan MAPALA
AMKOP

C. Landasan

Pembentukan dan penetapan GBHO MAPALA AMKOP berlandaskan kepada


AD dan ART MAPALA AMKOP
D. Fungsi

Garis – Garis Besar Haluan Organisasi ( GBHO ) befungsi sebagai pedoman


dalam merencanakan kebijakan di semua divisi sesuai dengan ketetapan
MUBES MAPALA AMKOP
BAB II

Struktur Organisasi

XV. Pembina
XVI. Penasehat
XVII. Dewan senior
XVIII. Ketua umum
XIX. Sekretaris umum
XX. Bendahara umum
XXI. Kortag
XXII. Tata usaha
XXIII. Bidang pendidikan dan pengkaderan
XXIV. Bidang penelitian dan pengabdian
XXV. Bidang humas
XXVI. Divisi gunung hutan (GH)
XXVII. Divisi rock climbing (RC)
XXVIII. Divisi sadar lingkungan (SL)
BAB III

KEPENGURUSAN

A. Mekanisme Kerja Kepengurusan

Dalam struktur kelembagaan ketua MAPALA AMKOP adalah


penanggungjawab aktifitas kepengurusan MAPALA AMKOP. Dalam pelaksanaan
aktifitas kepengurusan tersebut ketua umum dapat mendelegasikan fungsi dan
wewenangnya kepada pengurus inti MAPALA AMKOP, yang terdiri dari sekretaris,
bendahara, koordinator divisi dan ketua bidang mengenai strategi dalam MAPALA
AMKOP ketua-ketua bidang dan koordinator – koordinator divisi memiliki
tanggungjawab dalam kebijakan perencanaan, pengontrolan, evaluasi, serta
pengarahan terhadap aktifitas rutin divisi MAPALA AMKOP. Dalam memecahkan
persoalan – persoalan strategi dan mendasar ketua umum dapat mengadakan
rapat presidium yang dihadiri oleh Sekretaris, Bendahara,koordinator devisi dan
ketua bidang. Agar terdapat keterpaduan, keterarahan, keteraturan dan
kekompakan dalam melaksanakan tugas, maka ditetapkan sebagai berikut :

1.Keterpaduan kegiatan.

Kegiatan Organisasi dilakukan dengan system terpadu, artinya setiap


aktivitas organisasi siapa pun pelaksananya dalam kepengurusan akan
senantiasa memiliki keterkaitan

2. Pola Komunikasi

Komunikasi dilakukan satu arah secara terstruktur dari atas kebawah atau
dari bawah keatas.
3. Kebijakan keuangan.

Setiap bidang dan divisi yang mempunyai agenda kegiatan dan program
kerja dapat membentuk sebuah kepanitiaan dengan divisi lain dan mengupayakan
langkah – langkah serta penggalian dana internal sebelum meminta dan disubsidi
oleh bendahara MAPALA AMKOP.
Pengeluaran keuangan organisasi harus terpusat pada bendahara
MAPALA AMKOP setelah mendapat persetujuan dari ketua umum dan setiap
akhir bulan bendahara melaporkan keuangan kepada ketua umum, Bendahara
Umum bekerjasama dengan bidang tata usaha mempunyai hak merencanakan
langkah – langkah strategis untuk menggali dana internal dan eksternal di masing
– masing wilayah dengan mendapat persetujuan dari ketua umum.

Ketua Umum

1) Memegang wewenang tinggi dan bertanggungjawab terhadap semua kegiatan


MAPALA AMKOP.
2) Bertanggungjawab terhadap fungsi – fungsi keorganisasian MAPALA
AMKOP.
3) Memimpin dan mengkordinir serta sebagai penentu kebijakan tertinggi
MAPALA AMKOP,memegang kebijakan strategi organisasi antara lain :
mengetahui surat masuk dan keluar, menyetujui proposal kegiatan,
mengeluarkan surat mandat dan surat keputusan atas nama organisasi

Sekretaris Umum

1) Bertanggung jawab langsung kepada ketua umum atas pelaksanaan program


kesekretariatan
2) Mengevaluasi terhadap pelaksanaan kesekretariatan secara umum
3) Mengeluarkan surat – surat intern organisasi, serta surat mandat untuk
kegiatan intern MAPALA AMKOP bila ketua umum berhalangan
Bendahara Umum

1) Bertanggungjawab langsung kepada ketua umum atas pengelolaan keuangan


organisasi dan mengalokasikannya sesuai dengan tingkat kebutuhan pada
masing – masing kegiatan
2) Mengontrol pengelolaan dana dan distribusi pada setiap program keja dan
kebutuhan organisasi
3) Mengembangkan dana dengan mencari alternative sumber dana
4) Membuat laporan secara berkala kepada ketua umum
B. Bentuk Laporan Kepengurusan (LPJ)
1. Sampul
2. Salam
3. Pendahuluan
4. Isi (Gambaran Umum Kondisi Internal Dan Eksternal Kepengurusan)
5. Program Kerja (Program Kerja Yang Terealisasi Dan Tidak Terealisasi)
6. Evaluasi Dan Proyeksi
7. Penutup

BAB IV

PROGRAM KERJA ORGANISASI

A. Pola Dasar Program Kerja

1. Pengertian

Program kerja Organisasi pada dasarnya adalah implementasi dari


GBHO MAPALA AMKOP yang disusun untuk jangka panjang waktu tertentu
dengan tujuan satu periode kepengurusan.
2. Tujuan Program Kerja.

Tujuan Program Kerja MAPALA AMKOP dibagi menjadi dua yaitu :

a) Tujuan program kerja jangka pendek yang meliputi jangka waktu satu
tahun (satu periode kepengurusan )
b) Tujuan program kerja jangka panjang yang meliputi jangka waktu tiga
tahun

- Tujuan Program kerja jangka pendek.

Tercapainya koordinasi dan integrasi antara pengurus dengan anggota


MAPALA AMKOP demi terlaksanaaya program kerja yang dapat
meningkatkan potensi keorganisasian dikalangan Mahasiswa STIE AMKOP
untuk selanjutnya mengarah pada tercapainya pola pengkaderan yang
terpadu berkesinambungan untuk suatu organisasi yang benar menuju
tercapainya tujuan jangka panjang.

- Tujuan Program Kerja Jangka Panjang.

Terbentuknya MAPALA AMKOP sebagai sebuah organisasi profesi


dengan basis kepecinta alaman yang berpengaruh tidak hanya dilingkungan
STIE AMKOP tetapi juga ditengah masyarakat sehingga dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi kemajuan masyarakat.

3. Target Program Kerja

Target program kerja disesuaikan dengan tujuan dan tugas masing –


masing.
4. Landasan Program Kerja.
MAPALA AMKOP merupakan organisasi profesi yang berbasis
kepecintaalaman sebagai landasan program kerja yang pelaksanaan harian
berada dibawah supervisi Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan, oleh
karena itu segala kegiatan harus bermanfaat sebesar – besarnya bagi civitas
akademika khususnya dan masyarakat diluar kampus pada umumnya dengan
masih memegang teguh sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam
5. Wawasan Program Kerja

Program kerja MAPALA AMKOP diharapkan dapat mewujudkan


nuansa pecinta alam dalam keilmuan.

6. Proritas Program Kerja.

Program kerja MAPALA AMKOP diproritaskan pada kegiatan


keilmuan untuk mengoptimalkan kompetensi mahasiswa.

7. Sasaran Program Kerja.

a. Pengurus MAPALA AMKOP.


b. Organisasi lain yang ada dikampus dan diluar kampus STIE AMKOP.
c. Mahasiswa STIE AMKOP.
d. Masyarakat pada umumnya.

8. Pelaksana Program Kerja.

Program kerja yang disepakati dilaksanakan oleh semua pengurus


MAPALA AMKOP yang dalam pelaksanaannya dikoordinasi sesuai dengan
jalur koordinasi yang telah ditentukan.
9. Evaluasi Program Kerja.

Evaluasi program kerja MAPALA AMKOP dilaksanakan untuk


menilai sejauh mana keberhasilan program – program yang telah ditetapkan
dan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan program kerja yang akan
datang.

`
B. Pola Umum Program Kerja.

1. Pembinaan dan Pengkaderan.

Pembinaan dan pengkaderan MAPALA AMKOP diharapkan dapat


menciptakan kader – kader yang memahami nilai – nilai pecinta alam dan
wawasan keorganisasian sehingga dapat mencapai target dan berkelanjutan,
untuk mencapai hal tersebut perlu perumusan dan pola pembinaan yang lebih
terarah dan berkelanjutan agar tujuan MAPALA AMKOP dapat terlaksana
dengan baik. Keberhasilan pembinaan ditentukan tiga factor utamayakni :
materi handal, pembinaan yang kompeten dan system yang bagus.

2. Penelitian dan Pengembangan

Dalam perakternya Mahasiswa Pecinta Alam tidak bias dilepas


dengan kegiatan keilmiahan salah satunya adalah penelitian. Penelitian dan
pengembangan diharapkan bisa menciptakan nuansa ilmiah dan
pengembangan potensi ilmiah pada tubuh MAPALA AMKOP sebagai sebuah
Organisasi Pecinta Alam.
3. Humas dan kortag .

Sebagai salah satu Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam maka


keberadaan dan jalannya Organisasi MAPALA AMKOP tidak lepas dari
keberadaan dan partisipasi anggotanya dimasyarakat dalam informasi sangat
diperlukan adanya media yang bertujuan untuk memberikan informasi yang
akurat pada civitas akademik dikampus. Sistem komunikasi tersebut
diharapkan dapat menjembatani hubungan MAPALA AMKOP secara interen
maupun ekstren, dan mengkoordinir alat –alat dan barang –barang keperluan
organisasi atau pun pengadaan alat – alat dan barang – barang keperluan
organisasi, sehingga kegiatan organisasi dapat pada tujuannya.

4. Kesekretariatan

Demi kelancaran program kerja yang akan dilaksanakan MAPALA


AMKOP maka diperlukan kesekretariatan yang memadai dengan kondisi asri,
bersi, dan rapi. Kesekretariatan sebagai sekret organisasi harus dapat
menjelaskan fungsinya sebagai berkumpulnya aparat dan basis pematangan
rencana organisasi. Sehingga MAPALA AMKOP mendukung dan mendorong
bagi seluruh mahasiswa STIE AMKOP untuk menjadi suatu generasi yang
aktif, kritis, dan dinamis.

C. Bentuk Program Kerja


BAB V

SISTEM PEMBINAAN DAN PENGKADERAN

A. Definisi

1. Pembinaan adalah suatu aktifitas yang dilakukan untuk


meningkatkan pemahaman civitas akademika terhadap organisasi sehingga
terbentuk sosok kepemimpinan.
2. Pengkaderan adalah suatu aktivitas yang dilakukan melalui peruses
pembinaan berupa wawasan keorganisasian, dimana calon kader diharapkan
dapat menjadi penerus untuk mencapai tujuan tujuan Mahasiswa STIE
AMKOP, melalui instusi MAPALA AMKOP.

B. Tujuan Umum Pembinaan.

Tujuan umum pembinaan yang dilakukan oleh MAPALA AMKOP adalah sebagai
berikut :

- Terjaganya keseimbangan eksitensi MAPALA AMKOP ditengah lingkungan


kampus yang berjalan dinamis.
- Mewujudkan kader organisasi yang berkualitas dengan bekal wawasan
organisasi dan kemampuan manajemen organisasi.
- Mengembangkan pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu
pengetahuan demi kemanusiaan.
- Menumbuhkan kecintaan terhadap alam berserta segenap isinya sebagai
pernyataan rasa cinta terhadap Tuhan sebagai Pencipta
C. Jenis Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan oleh MAPALA AMKOP adalah pembinaan


yang melibatkan setiap mahasiswa pecinta alam STIE AMKOP terutama bagi
anggota baru dalam bentuk kenali pecinta alam , pembinaan yang dilakukan
merupakan serangkaian kegiatan dengan berbagai materi yang dirasa mampu
untuk memenuhi tujuan diatas. Target dengan adanya pembinaan ini adalah
meningkatkan potensi kepemimpinan ditubuh MAPALA AMKOP,sehingga rantai
kepemimpinan tidak terputus dan akan bermunculan kader baru MAPALA AMKOP
yang mempunyai kredibelitas dan kemampuan yang tinggi dalam memimpin
organisasi.

D. Bentuk Pengkaderan
1. PENDIDIKAN DASAR (DIK-DAS)
A. Pengurus Membentuk Steering Commite
1. Bertujuan Untuk Merancang, Mengkonsep Dan/atau Menjalankan Satu
Kegiatan Sebagaimana Ditetapkan Dalam Surat Keputusan (SK) Yang
Dikeluarkan Oleh Pengurus
2. Dalam Menjalankan Tugas Steering Commite Dibantu Oleh Kepanitiaan
3. Paling Lambat (1) Bulan Sebelum Kegiatan Dilaksanakan
4. Surat Keputusan (SK) Masa Berlakunya Berakhir Dengan Sendirinya
Jika Kegiatan Selesai
5. Surat keputusan (SK) Dapat Diperpanjang Dan/atau Dirubah Apabila
a. Steering Commite Lalai Dalam Menjalankan Tugasnya
b. Ada Perubahan Jadwal
B. Panitia Pelaksana
1. Membentuk Menjalankan Agenda Kegiatan Sampai Selesai
2. Surat Keputusan (SK) Berlaku Hanya Untuk Satu Kali Agenda Kegiatan
3. Apabila Agenda Selesai Maka Dengan Sendirinya Surat Keputusan
(SK) Selesai
C. Pra Indoor
1. Pendaftaran Selama 1 Bulan
2. Frivikasi Berkas Selama 1 Hari
a. Berkas
1. Formulir
2. Keterangan Aktif Kuliah
3. Chek Kesehatan
4. Foto 3x4 3 lembar
5. Wawancara 3 Hari
6. Penguuman Famplet, Mading
D. Indoor
a. Orientasi
1) Ke Organisasian
2) Gunung Hutan
3) Manajemen Perjalanan
4) Survival
5) Navigasi
6) Rock Climbing
7) PPGD
8) Lingkungan Hidup
9) Sos Peed
E. Latfis (Latihan Fisik)
Jika tidak mengikuti latihan fisik selama tiga hari maka calon peserta akan
di nyataka gugur
a. Latfis Selama 7 Hari
1) Hari Pertama (Pemasangan Tanda GH)
2) Hari ke Dua (Packing, Manajemen Perjalanan)
3) Hari ke Tiga (Membuat Bivak, Survival)
4) Hari Ke Empat (Navigasi)
5) Hari ke Lima (Manjat RC)
6) Hari ke Enam (Pertolongan PPGD)
7) Hari ke Tujuh (membersihkan LH)
8) HARI Ke Delapan (sosial)
F. Pra Outdoor
1. Acc Surat Kegiatan
2. Acc Surat Desa Setempat
3. Acc Surat Jalan
4. Acc Surat Kawasan
G. Outdoor
1. Pemberian Nama Lapangan Dan Pemberian Nama Lapangan
2. Rock Climbing
3. Navigasi
4. Survival
5. Selayang Pandang
H. Setelah Outdoor
a) Pengabdian dilakukan selama belum mepunyai kader dibawahnya
(Wajib atas semua anggota muda MAPALA STIE AMKOP MAKASSAR)
b) Bulan Pertama
 Minggu pertama Setelah Dik-Das Dikeluarkan SK Pembimbing
 Minggu kedua pembacaan
 Minggu ketiga pembacaan revisi
 Minggu keempat penerimaan hasil laporan perjalanan (LPJ)
Pendidikan Dasar (DIK-DAS) setelah revisi
c) Bulan kedua,ketiga,keempat
 Sekolah Dasar I
I. Bentuk Laporan Pengkaderan
 Sampul
 Lembar pengesahan
 Biodata
 Kode Etik
 Tujuan Mapala Amkop , Motto Mapala Amkop
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Bab I Pendahuluan
- Latar belakang
- Nama dan tema kegiatan
- Waktu dan tempat kegiatan
- Peserta kegiatan
 Bab II Bentuk kegiatan
- Pra indoor
- Indoor
- Outdoor
 Bab III penutup
- Kesimpulan
- Pesan
- Kesan
 Daftar pustaka
 Lampiran

3. PENDIDIKAN LANJUTAN (DIK-JUT)


Pendidikan lanjutan adalah tingkatan kedua yang ada di mapala
amkop Makassar sebagai bentuk proses pemantapan divisi dan juga
syarat untuk melanjutkan ketingkatan selanjutnya.
A. Pendaftaran
B. Indoor
C. outdoor
BAB VI

KESEKRETARIATAN

A. Perangkat Kesekretariatan

1. Stempel Resmi dan Kop Surat

Dalam surat – menyurat digunakan kop resmi MAPALA AMKOP dan Stempel
dibubuhkan sebelah kiri tanda tangan ketua / sekretaris

2. Buku Surat Masuk dan Keluar

Memuat arsip surat, permohonan surat masuk, dan surat keluar, tanggal,
pengirim, dan keterangan

3. Buku hasil Rapat

Memuat hasil – hasil rapat yang dikumpulkan atau ditulis langsung pada buku
tersebut, buku ini berguna untuk memantau perkembangan organisasi serta
memudahkan dalam pengambilan keputusan

4. Buku Tamu

Memuat identitas setiap tamu datang berkunjung kesekretariat MAPALA


AMKOP, buku ini berguna sebagai arsip dan memudahkan berkomunikasi
dengan pihak tertentu

5. Buku pinjaman Arsip dan Alat Kesekretariatan


Disediakan sebagai sarana untuk memudahkan pengonttrolan keluar
masuknya barang Inventaris MAPALA AMKOP yang dipinjam pihak luar,
peminjaman ini harus seijin ketua, atau atas nama yang kemudian
mendisposisikan pada kortag

6. Buku Data
Memuat data – data pengurus dan anggota MAPALA AMKOP

7. Organigram

Berisi struktur organisasi MAPALA AMKOP

8. Papan Program Kerja

Berisi jadwal program kerja yang akan dilaksanakan MAPALA AMKOP selama
1 periode kepengurusan berguna untuk mengingatkan pengurus akan
kegiatan

9. Papan Komunikasi

Berisi informasi yang ditujukan kepada pengurus dan diketahui khalayak ramai
untuk pelayanan sepenuhnya adalah tanggung jawab sekretaris umum

10. Lemari Penyimpanan

a. Lemari Arsip
Memuat arsip – arsip kegiatan, baik masa sebelum ataupun pada masa
periode kepengurusan yang sedang berjalan
Arsip terbagi , yaitu arsip organisasi secara umum yang kuncinya
dipegang oleh sekretaris dan arsip khusus ( arsip keuangan bendahara,
kortag,bidang,devisi ) yang wewenangnya diserahkan pada masing –
masing arsip dibuat jika diperlukan

b. Lemari Peralatan
Memuat peralatan – peralatan organisasi MAPALA AMKOP keluar
masuknya peralatan dibawah tanggung jawab divisi humas dan logistik atas
ijin dan sepengetahuan ketua umum

B. Bentuk Surat

C. Proposal

1. Proposal selesai minimal 4 minggu sebelum kegiatan dimulai


2. Proposal ditanda tangani atas sepengetahuan / persetujuan dari Ketua Umum
MAPALA AMKOP , Ketua III bidang kemahasiswaan dan Ketua Akademik jika
keluar kampus
3. Proposal memuat deskripsi kegiatan
4. Alur Proposal
a) Kepanitiaan kegiatan membuat proposal sesuai dengan aturan yang
berlaku
b) Proposal diberikan kepada sekretaris umum untuk ditanda tangani
Ketua Umum MAPALA AMKOP/;

D. Laporan Kegiatan

a) Laporan diserahkan kepada sekretaris maksimal 2 minggu setelah kegiatan


berakhir dengan disetujui oleh Ketua Umum MAPALA AMKOP
b) Laporan dilampiri surat masuk dan surat keluar serta arsip yang berhubungan
dengan kegiatan tersebut
c) Laporan harus dibuat secara obyektif
d) Sebelum diserahkan, laporan dikemukakan dulu di depan panitia
e) Sekretaris berhak menegur apabila kepanitiaan terlambat melaporkan
kegiatannya
f) Laporan ditembuskan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ketua III
Bidang Kemahasiswaan STIE AMKOP

E. Bentuk Laporan Kegiatan

BAB VII
PENUTUP

Segala puji bagi ALLAH SWT atas terselesaikannya GBHO MAPALA AMKOP ini
semoga GBHO ini dapat digunakan sebagaimana mestinya, Apabila terdapat hal –
hal yang kurang berkenan agar dapat dilakukan perbaikan sebelum disahkan.

Ditetapkan :
Pada Hari/Tanggal :
Waktu :
Sidang Pleno Mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMKOP
Makassar
Pimpinan Sidang
Ketua Pimpinan Sidang
Wakil Pimpinan Sidang I Wakil Pimpinan Sidang II

Anda mungkin juga menyukai