Anda di halaman 1dari 4

Subneting

a. Pengertian subneting
~ secara perkata
Sub = bagian/pembagian
Net = network (jaringan)
Ing = kata kerja bantu

Jadi, subneting adalah bagian jaringan / pembagian


jaringan.

Defenisi :
Subneting adalah pembagian jaringan menjadi
jaringan yang lebih kecil agar meminimalisir terjadinya
kebocoran ip.
Kenapa kita harus meminimalisir terjadinya kebocoran
ip?
Karena kebocoran ip itu merupakan sebuah kerugian.
Kenapa? Karena misalnya dalam warnet terdapat
kebocoran ip, lantas ada orang jahil yang masuk ke warnet,
mengakses ip yang bocor tadi sehingga orang tersebut
dapat terhubung ke internet secara gratis di warnet kita, nah
itu kan dapat membuat kita rugi. Nah subneting inilah yang
dapat mengatasi hal tersebut.
Selain itu, dengan kebocoran ip ini orang-orang jahil
seperti hacker dapat dengan mudah menguasai jaringan kita
dan bahkan mengambil alih jaringan kita. Untuk itu dengan
adanya subneting ini, hal tersebut bisa di minimalisir
meskipun belum bisa secara sepenuhnya.

Didalam materi subneting kita perlu mengetahui


mengenai table subneting. Di sini kita menggunakan table
subneting kelas C. kenapa?
Misalnya dalam sebuah gedung terdapat 10 pc client,
kemudian kita ,au tentukan kelas ip mana yang bisa
digunakan agar kebocoran ipnya sedikit
~ jika kita menggunakan kelas A, kelas A memiliki
jumlah client 16 .
777 . 213, jika digunakan untuk 10 client maka
masih menyisahkan
16 . 777 .203 client. Tentu jumlah sisa kebocoran ip
ini sangat
Banyak. Makanya kita tidak menggunakan table
subneting kelas A
~ kelas B memiliki jumlah client 65.533 client, jika
digunakan 10
Masih menyisahkan 65.523. inipun masih dalam
kategori banyak
Makanya kita tidak gunakan table subneting kelas B
~ kelas C memiliki jumlah client 253, jika kita
gunakan 10
Menyisahkan 243, dari 3 kelas ip yang digunakan,
kelas C yang
paling sedikit kebocoran ipnya. Makanya kita
menggunakan table
subneting kelas C.

meski dikatakan demikian, 243 sisa tadi masih dalam


kategori banyak, nah dengan adanya table subneting sisa ini bisa
kita perkecil lagi.

prefix netmask Jumlah Jumlah jumlah Jumlah


network host host client
keseluruh valid
an
/24 255.255.255.0 1 256 254 253
/25 255.255.255.1 2 128 126 125
28
/26 255.255.255.1 4 64 62 61
92
/27 255.255.255.2 8 32 30 29
24
/28 255.255.255.2 16 16 14 13
40
/29 255.255.255.2 32 8 6 5
48
/30 255.255.255.2 64 4 2 1
52
/31 255.255.255.2 128 2 1 0
54
/32 255.255.255.2 256 1 0 0
55

Keterangan :
~ prefix, didapat dari banyaknya angka biner 1 pada seluruh
octet
~ netmask, didapat dari hasil pengkonversian biner ke decimal
pada prefix
~ jumlah network, didapat dengan menggunakan rumus ( 2x )
dimana:
X = angka bineri 1 pada host id
~ jumlah host keseluruhan, didapat dengan menggunakan rumus
( 2y ) dimana:
Y = angka biner 1 pada host id
~ jumlah host valid, didapat dari ( jumlah host keseluruhan –
(dikurang) 2 )
~ jumlah client, didapat dari (jumlah host valid – 1)
Di sini yang digunakan pada table subneting hanyalah dari
prefix /24 sampai /30 karena prefix /31 dan /32 tidak memiliki
client sehingga tidak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai