Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN KADER POSYANDU

DI DESA TAJINAN KABUPATEN MALANG

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Perencanaan Program Gizi

Yang dibimbing oleh :

Bapak Juin Hadisuyitno, SST, M.Kes

Disusun Oleh:

Naufalia Primandita Arie Prasetiawan

P17111171016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

SARJANA TERAPAN GIZI

JURUSAN GIZI

2020
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang
tertuang didalam Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan upaya bangsa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
perwujudan kesejahteraan umum. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No. 36 tahun
2009 tentang kesehatan yang menggariskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan
salah satu unsur kesejahteraan umum. Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang
punggung pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merupakan suatu kesatuan
organisasi kesehatan fungsional sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat,
termasuk membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok dalam menjalankan kegiatan di posyandu. Program pembinaan kesehatan lansia
adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan
kesehatan lanjut usia dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui
kelompok usila mandiri dalam masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut di empat RW
(1, 2, 3 dan 4) Desa Tajinan Kabupaten Malang, dimana mahasiswa Gizi dari
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang menjalankan tugas mata kuliah Perencanaan
Program Gizi, diperoleh data : Jumlah lansia (60 tahun keatas) di RW 1 : 193 orang,
RW 2 : 51 orang, RW 3 : 44 orang dan RW 4 : 272 orang. Mengingat hal tersebut di
wilayah tersebut sudah selayaknya terdapat kelompok yang melaksanakan upaya
pembinaan kesehatan lansia (Pos Bindu) sebagai salah satu Usaha Kesehatan
Berbasis/bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Pos Bindu akan berjalan dengan baik,
jika disiapkan tenaga (kader) yang akan mengelola dan melaksanakan Pos Bindu.
Untuk hal tersebut, maka diperlukan Pelatihan Kader Posbindu.

2. Tujuan
 Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta (kader) mampu melaksanakan kegiatan
kelompok usia lanjut dalam pemeliharaan kesehatannya.
 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan pelatihan kader Posbindu, dapat:
1. Menjelaskan:
A. Peran kader dalam pelayanan kesehatan dikelompok usia lanjut.
B. Paket pelayanan kesehatan dan kegiatan kelompok usia lanjut.
C. Memotivasi usia lanjut dalam kegiatan kelompok.
D. Proses menua.
E. Penyakit-penyakit yang sering menyertai usia lanjut.
F. Kesehatan jiwa usia lanjut.
G. Gizi seimbang usia lanjut.
H. Mempertahankan kebugaran jasmani usia lanjut.
I. KMS usia lanjut.
2. Melaksanakan kegiatan kelompok usia lanjut.

3. Sasaran
 Kader Posyandu

4. Tempat dan Waktu


 Posyandu Desa Tajinan Kabupaten Malang
 Senin, 4 Mei 2020

5. Materi
 Gizi Pada Lansia

6. Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab

7. Alat dan Bahan


 LCD Proyektor
 Laptop
 Leaflet
 Poster
8. Panitia
 Ketua : Afdhalia
 Sekretaris : Anandya
 Bendahara : Eswahos
 Anggota : 1. Naufalia
2. Mathali’
3. Anindhita
4. Ainul

9. Rencana Anggaran

No Alat Jumlah Harga

1 Leaflet 10 x 2000 Rp. 20.000


2 Poster 2 x 10.000 Rp. 20.000
3 Snack 10 x 5000 Rp. 50.000

10. Satpel
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(Gizi Seimbang Pada Lansia)
Topik : Gizi Seimbang Pada Lansia
Sasaran : Kader posyandu dan Lansia
Hari/tanggal : Senin, 4 Mei 2020
Waktu : 45 menit
Tempat : Balai Desa Tajinan Kabupaten Malang

1. Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah pemberian penyuluhan tentang Gizi seimbang Pada Lansia diharapkan
para lansia dapat,memahami,menyusun dan melakukan giziseimbang pada
lansia.
B. Tujuan Intruksional Khusus Setelah mengikuti pendidikan kesehatan
diharapkan lansia dapat :
 Menyebutkan pengertian gizi seimbang pada lansia.
 Menyebutkan macam-macam nutrisi pada lansia.
 Menyebutkan Fungsi nutrisi pada lansiad.Menyusun Contoh menu
seimbang pada lansia
 Menyebutkan Masalah gizi pada lansia
 Menyebutkan Perencanaan makanan pada lansia.

2. Materi
 Pengertian gizi seimbang pada lansia
 Macam-macam nutrisi pada lansia
 Fungsi nutrisi pada lansia
 Contoh menu seimbang pada lansia
 Masalah gizi pada lansia
 Perencanaan makanan pada lansia.

3. Metode
 Ceramah dan tanya jawab

4. Media
 Materi terlampir

5. Kegiatan
6. Materi
GIZI SEIMBANG PADA LANSIA
A. Pengertian gizi seimbang pada lansia
Gizi seimbang pada lansia adalah susunan makanan yang mengandungcukup
semua unsur gizi yang di butuhkan oleh para lansia.
B. Macam-macam nutrisi pada lansia
 Karbohidrat
Sumber : Nasi, roti, mie, jagung, ubi, kentang.
 Protein
Sumber zat pembangun ini terdirid dari 2 jenis, yaitu
-Nabati ; Tempe, tahu dan kacang-kacang
-Hewani ; Telur, ikan dan daging
 Zat pengatur
Berasal dari semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan. Makananini
mengandung berbagai vitamin dan mineral. Jadi yang ideal adalahsetiap
makan siang dan malam hidangan tersebut terdiri dari kelompokmakanan
(makanan pokok, lauk-pauk, sayur dan buah).
 Fungsi nutrisi pada lansiaa.
 Karbohidrat (Zat sumber energi)Zat sumber tenaga yang menunjang
aktivitas sehari-hari.
 Protein (zat pembngun) Zat pembangun ini sangat berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
 Zat pengatur
Zat pengatur ini sangat berguna untuk mengatur metabolism di
dalamtubuh lansia yang semakin kurang membaik
3. Contoh menu seimbang untuk lansia dalam sehari
1.Nasi / penggantinya : 1 ½ – 2 piring
2.Lauk hewani: 2 potong
3.Lauk nabati : 3 potong
4.Sayuran : 1 mangkuk
5.Buah-buahan : 3 potong
4. Masalah gizi pada lansia
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-
kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkanberat badan berlebih, apalagi pada lansia penggunaan
kalori berkurangkarena berkurangnya aktivitas fisik. Kebiasaan makan
itu sulit untukdiubah walaupun disadari untuk mengurangi makan.
Kegemukanmerupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya
penyakitjantung, kencing manis, dan darah tinggi..
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi
danjuga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah
dariyang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang dari normal.
Apabilahal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan
kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut
rontok, dayatahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan
mudah terkenainfeksi.
3. Kekurangan vitamin dan mineral.
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan
ditambahdengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya
nafsu makanberkurang, penglihatan menurun, kulit kering, penampilan
menjadi lesudan tidak bersemangat.
5. Perencanan makanan pada lansia
1. Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam
bahanmakanan yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
2. Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50%
dariHidrat Arang yang bersumber dari Hidrat Arang kompleks.
3. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi, yang 25-30% dari total kalori.
4. Jumlah protein yang dikonsumsi sebaiknya 8-10% dari total kalori.
5. Makanan sebaiknya mengandung serat dalam jumlah besar yang
bersumberpada buah, sayur dan beraneka pati, yang dikonsumsi dengan
jumlah yangbertahap.
6. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium, seperti susu
nonfat,yoghurt, ikan.
7. Makanan mengandung zat besi (Fe dalam jumlah besar, seperti kacang-
kacangan, hati,daging, bayam atau sayuran hijau.
8. Membatasi penggunaan garam. Perhatikan label makanan
yangmengandung garam, seperti adanya monosodium glutamat,
sodiumbikarbonat, sodium citrat.
9. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan
makananyang segar dan mudah dicerna.
10. Hindari bahan makanan yang mengandung alkohol dalam jumlah besar.
11. Makanan sebaiknya yang mudah dikunyah, seperti bahan makanan
lembek.
12. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi
makanhendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan
lebih seringdengan porsi yang kecil.
13. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,
direbus,atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng
11. Indikator Keberhasilan
 Kader Posyandu mampu memahami materi yang telah disampaikan
 Kader Posyandu mampu menjalankan metri yang telah disampaikan

A. Persiapan
Persiapan dilaksanakan oleh mahasiswa dengan terlebih dahulu membuat undangan
kepada kader RT/RW. Persiapan dilakukan satu minggu sebelum pelaksanaan kegiatan
diantaranya meminta izin kepada Kepala Desa, membuat laporan pendahuluan,
mempersipakan matei mengenai gizi lansia. Dan tak lupa mahasiswa juga menghubungi
dosen pembimbing untuk keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut.

B. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2020 pukul 09.00 – 09.45 WIB di Balai
Desa Tajinan Kabupaten Malang sesuai dengan yang direncanakan :
 Satu jam sebelum acara dimulai kelompok mempersiapkan alat – alat seperti; daftar
hadir, LCD, laptop, alat tulis, poster dan lefleat.

 Acara di ikuti oleh seluruh kader posyandu.

 Acara dimulai dari pukul 09.00 – 09.45 WIB dibawa oleh pembawa acara sekaligus
menjelaskan susunan acara.

 Pelatihan dibagi menjadi 3 tahap, yang pertama tentang pembukaan, yang kedu
tentang inti pelatihan dan yang terakhir penutupan.

 Setelah diberikan penyuluhan kesehatan peserta diberikan beberapa pertanyaan


tetntang materi yang sudah dijelaskan kemudian mahasiswa memberikan
reinforcement.

 Acara selesasi dan pembacaac do’a.

Anda mungkin juga menyukai