Anda di halaman 1dari 5

USULAN KEGIATAN PROMOSI GIZI

Nama : Naufalia Primandita Arie Prasetiawan

NIM : P17111171016

Prodi/Tk. : Sarjana Terapan Gizi / 3A

1. Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi.
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 memberikan batasan: Kesehatan adalah
keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari
batasan kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini
memang lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang
mengatakan, bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun
sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada batasan yang terdahulu,
kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, tetapi menurut
UU No. 36Tahun 2009, kemudian kesehatan itu mencakup lima aspek yakni fisik
(badan), mental (jiwa), sosial, spiritual, ekonomi. Pola makan merupakan perilaku paling
penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan
kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kesehatan
individu dan masyarakat. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit
kronis atau penyakit tidak menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakat
perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat
meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting
untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak,
serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat,
tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta
terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Gizi yang tidak optimal berkaitan
dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti
penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke),
diabetes serta kanker adalah penyebab utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari
semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. [Depkes, 2008]. Untuk
mengoptimalkan penyampaian pesan gizi seimbang kepada masyarakat, diperlukan KIE
yang tepat dan berbasis masyarakat. Pendidikan dan penyuluhan gizi dengan
menggunakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang dimulai 1952, telah berhasil menanamkan
pengertian tentang pentingnya gizi dan kemudian merubah perilaku konsumsi
masyarakat. Prinsip 4 Sehat 5 Sempurna yang diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia
Prof. Poorwo Soedarmo yang mengacu pada prinsip Basic Four Amerika Serikat yang
mulai diperkenalkan pada era 1940-an adalah : Menu makanan yang terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan, serta minum susu untuk menyempurnakan
menu tersebut. Namun slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu
dan permasalahan gizi dewasa ini sehingga perlu diperbarui dengan slogan dan visual
yang sesuai dengan kondisi saat ini. Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil
kesepakatan konferensi pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu
mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi. Di
Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan Pedoman Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar
antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah: Konsumsi
makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai
dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Konsumsi makanan harus
memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas
fisik dan mempertahankan berat badan normal. Pendidikan atau promosi kesehatan pada
hakikatnya adalah upaya intervensi yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada
kenyataannya tiga faktor yang lain perlu intervensi pendidikan atau promosi kesehatan
juga, karena perilaku juga berperan pada faktor-faktor tersebut. Apabila lingkungan baik
dan sikap masyarakat positif maka lingkungan dan fasilitas tersebut niscaya akan
dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat.

2. Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk menambahkan pengetahuan serta memberikan
informasi tentang Pedoman Gizi Seimbang dikalangan remaja. Selain itu, khalayak
sasaran dapat merubah sikap dan perilaku yang sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang
dan dapat menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
3. Sasaran
 Remaja usia menengah
4. Jenis Media
 Leaflet
Leaflet diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan
gizi yang berjumlah sebanyak peserta. Materi yang terdapat pada leaflet ini
berisikan mengenai pengetahuan tentang Pedoman Gizi Seimbang berupa prinsip,
pilar serta pesan khususnya yang kemudian membandingkannya dengan 4 Sehat 5
Sempurna.
 Poster
Materi poster berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang. Poster
yang disediakan berjumlah 3 buah yang kemudian diserahkan kepada pihak
sekolah untuk ditempatkan pada mading sekolah agar seluruh siswa/i SMP
Tajinan Kabupaten Malang dapat mengetahui tentang Pedoman Gizi Seimbang.
 Kipas
Kipas berisikan tentang 10 pesan Pedoman Gizi Seimbang pada sisi pertama dan
pada sisi kedua berisikan tentang Tumpeng Pedoman Gizi Seimbang. Kipas
diberikan kepada seluruh peserta penyuluhan saat mengikuti penyuluhan gizi
yang berjumlah sebanyak peserta
5. Materi
A. Pengertian Gizi Seimbang
Kata Gizi terjemahan dari bahasa inggris "Nutrition" dan “Nutrition science”.Kata
Inggris “Nutrition” dalam bahasa Arab disebut “Ghizai”, dan dalam
bahasaSanksekerta “Svastaharena”. Keduanya artinya sama, makanan
yangmenyehatkan. Makanan bergizi adalah makanan yang dimakan secara beraneka
ragam,makanan beragam makin tinggi gizinya, cara menyusun hidangan
yaitu denganmenggunakan pedoman.Gizi seimbang adalah keseimbangan antara
zat-zat penting yang terkandungdi dalam makanan maupun minuman yang
dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupansehari-hari. Setiap orang harus makan
makanan dan minum minuman yang mengandungtiga zat gizi utama yang cukup
jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zatpengatur. Tidak seimbang
ataupun kurang asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuhseseorang.Gizi seimbang
adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zatgizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikanprinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan
beratbadan (BB) ideal.Dapat disimpulkan bahwa Gizi Seimbang adalah
keseimbangan antara zat-zatpenting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi olehseseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atauvariasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
B. Triguna Makanan Gizi Seimbang
1. Zat TenagaMakanan sebagai zat tenaga (Karbohidrat dan Lemak) adalah
makanan yangberfungsi untuk menghasilkan tenaga, untuk aktifitas sehari-hari,
contohnyaberkerja danberolahraga. Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh
kita bisa didapatkan dari padi-padian, tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain
sebagainya. Berfungsi sebagai pemberienergi/tenaga untuk kegiatan hidup
manusia. Makanan yang mengandung zat tenagaantara lain : beras, mie,
kentang, singkong, jagung, roti dan sagu.
2. Zat PengaturMakanan sebagai zat pengatur (Vitamin dan Mineral) adalah
makanan yangberfungsi sebagai pengatur organ-organ tubuh untuk
melaksanakan fungsinya secarateratur. Zat pengatur dalam tubuh bisa kita
dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan.Fungsi utama dari zat pembangun
adalah untuk memberi tubuh perlindungan maksimalterhadap serangan
penyakit. Makanan yang mengandung zat pengatur antara
lain :kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya,
nanas,nangka, mangga dan lain-lain.
3. Zat PembangunMakanan sebagai zat pembagun (Protein) adalah makanan yang
berfungsi untukpertumbuhan dan perkembangan. Zat pembangun di dalam tubuh
bisa kita dapatkan dariprotein hewani dan nabati seperti kacang-kacangan, susu,
keyu, yoghurt, dan lain-lain.Zat pembangun sangat berguna untuk meregenerasi
sel-sel yang mati agar bisa bergantidengan yang baru. Makanan yang
mengandung zat pembangun antara lain : tempe, tahu,ikan asin, udang, telur,
ayam, daging, hati, kacang hijau dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai