Anda di halaman 1dari 6

UJI BEDA RATA-RATA PENJUALAN PRODUK BARENBLISS &

LUXCRIME SEBAGAI KOMPETITOR DI DUNIA MAKE UP


MENGGUNAKAN SAMPLE T-TEST
Yemima Siyanti Sipayung
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Artikel membahas prosedur analisis dalam SPSS . kasus ini kita akan membandingkan rata-rata
penjualan untuk dua merek make up barenbliss dan luxcrime. Dalam penelitian ini kita ingin
mengetahui apakah ada rata-rata penjualan kedua merek make up tersebut. Eksperimen ini
dilakukan dengan menggunakan aplikasi e-commerce yaitu Shopee. Dari kedua produk tersebut
kita ingin mengetahui produk make up apa yang lebih diminati oleh pembeli sehingga
mempengaruhi rata-rata perbedaan penjualan kedua merek make up tersebut. Dalam kasus uji
beda ini menggunakan independent sample t- test, yang diuji sebenarnya rata-rata penjualan
produk yang sedang di komparatifkan, namun untuk menguatkan landasan uji maka data yang
digunakan adalah yang paling relevan dengan kondisi yang diharapkan atau dengan kondisi ideal
yang diharapkan.Untuk menguji sebuah hipotesa, perlu dilakukan sebuah pengujian statistik
yaitu uji independent sample t-test dengan obyek yang di analisa adalah rata-rata penjualan
produk barenbliss & luxcrime pada Equal variances diasumsikan (kolom Sig) diperoleh angka
yang diperoleh 0,619. Angka tingkat kesalahan ini lebih besar dari 5%. Sesuai dengan kaidah
keputusan yang dibuat maka keputusan Ho diterima atau dianggap benar (bersifat linier sesuai
tuntutan) dan Ha ditolak atau dianggap tidak benar (bersifat tidak linier dan tidak sesuai dugaan),
terlihat nilai signifikansi sebesar 0,876 0,05 , maka HO diterima dan H1 ditolak. Artinya, rata-
rata penjualan antara kedua merek make up tersebut sama. Baik menggunakan nilai t maupun
signifikansi akan menghasilkan keputusan yang sama. pendekatan uji independent sample t-test
ternyata diperoleh alternatif sebagai solusi dalam membantu prediksi rata-rata penjualan
barenbliss & luxcrime tidak dapat hanya memutuskan secara objektif dengan hanya
memperhatikan angka-angka atau prosentase angka saja, namun juga dapat dilakukan
menggunakan pendekatan statistik,. Dari kesimpulan hasil uji di atas maka rata-rata penjualan
barenbliss & luxcrime dalam kompetisinya di dunia make up tidak memiliki perbedaan yang
signifikan dan kedua jenis produk tersebut sama-sama bagus kualitasnya.
Kata kunci : Minat beli, rata-rata penjualan, kualitas

ABSTRACT
The article discusses the analytical procedure in SPSS. In this case we will compare the average
sales for the two make up brands Barenbliss and Luxcrime. In this study we want to know
whether there is an average sales of the two make-up brands. This experiment was carried out
using an e-commerce application, namely Shopee. Of the two products, we want to know which
make-up products are more in demand by buyers so that they affect the average difference in
sales of the two make-up brands. In the case of this different test using the independent sample t-
test, what is being tested is actually the average product sales being compared, but to strengthen
the test basis, the data used is the most relevant to the expected conditions or the expected ideal
conditions. To test a hypothesis, it is necessary to carry out a statistical test, namely an
independent sample t-test with the object being analyzed is the average sales of Barenbliss &
Luxcrime products at the assumed Equal variances (Sig column) obtained the figure obtained
0.619. This error rate is greater than 5%. In accordance with the rules of the decision made, the
decision Ho is accepted or considered correct (linear in nature according to demands) and Ha is
rejected or considered incorrect (non-linear and not as expected), a significance value of 0.876
0.05 is seen, then HO is accepted and H1 rejected. That is, the average sales between the two
make-up brands are the same. Using either t-value or significance will yield the same result. the
independent sample t-test test approach turns out to be an alternative as a solution to help predict
the average sales of barenbliss & luxcrime cannot only decide objectively by only paying
attention to the numbers or the percentage of numbers, but can also be done using a statistical
approach. From the conclusion of the test results above, the average sales of barenbliss &
luxcrime in its competition in the world of make up do not have a significant difference and both
types of products are of the same good quality.
Keywords: interest buying, sales average,quality.

1. PENDAHULUAN
Make-up adalah produk kosmetik yang digunakan untuk mempercantik wajah seseorang.
Mengutip dari Science of People,  kebanyakan orang percaya bahwa penggunaan make-up dapat
mempercantik wajah mereka, bahkan tingkat kesuksesan seseorang juga dinilai tergantung dari
penampilan. Semakin banyaknya perempuan dari berbagai usia yang tertarik untuk
menggunakan make-up, semakin besar juga produk-produk make-up yang diproduksi di pabrik di
seluruh dunia. Artikel ini akan membandingkan rata-rata penjualan produk Make up dari
Barenliss dan Luxcrime .
Barenbliss, dikenal pula sebagai bnb, adalah salah satu merek produk kecantikan asal yang
diluncurkan di pasaran Indonesia pada 25 Agustus 2021. Merek ini memasuki pasaran tanah air
menyusul meningkatnya popularitas K-Beauty di Indonesia. Merek ini didirikan oleh Kim Jina,
salah satu artis tata rias Korea. dikatakan bahwa produk-produk BNB sudah terdaftar di Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga produk ini aman untuk digunakan baik dari
segala usia, maupun oleh ibu hamil dan menyusui. Selain itu, produk BNB juga telah
mendapatkan sertifikasi halal.
Luxcrime adalah perusahaan kosmetik dan perawatan kulit yang terinspirasi oleh kecantikan
wanita Indonesia. PT. Luxury Cantika Indonesia atau akrab disebut dengan Luxcrime adalah
perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik dan skin care (perawatan kulit) yang didirikan
sejak 2015 silam oleh Achmad Nurul Fajri.Luxcrime adalah salah satu brand makeup dengan
sertifikasi BPOM, cruelty free, vegan dan halal. Luxcrime menawarkan berbagai macam produk
yang kualitasnya bisa disandingkan dengan produk buatan luar negeri. Baik dari bedak, pensil
alis, blush on, lipstik, hingga setting spray, semuanya telah laris manis dijual online.

2. KAJIAN HASIL PENELITIAN


Artikel membahas prosedur analisis dalam SPSS . Pada kasus ini kita akan membandingkan rata-
rata penjualan untuk dua merek make up barenbliss dan luxcrime. Dalam riset ini kita ingin
mengetahui apakah ada rata-rata penjualan kedua merek make up tersebut . Eksperimen ini
dilakukan dengan menggunakan aplikasi e-commerce yaitu Shopee. Dari kedua produk tersebut
kita ingin mengetahui produk make up apa yang lebih diminati oleh pembeli sehingga
memengaruhi rata-rata perbedaan penjualan kedua merek make up tersebut. Dalam eksperimen
ini pelanggan hanya dihadapkan dua pilihan merek, yaitu barenbliss dan luxcrime . Data
penjualan untuk kedua merek make up tersebut .

Merek penjualan

1 10000
1 7000
1 4700
1 10000
1 10000
1 10000
1 10000
1 6300
1 10000
1 2000
1 3100
1 1500
1 4500
1 8500
1 10000
2 7200
2 10000
2 10000
2 10000
2 10000
2 7800
2 10000
2 10000
2 10000
2 2800
2 10000
2 9400
2 2100
2 381
2 952

KETERTANGAN :
1 : BARENBLISS
2 : LUXCRIME

3. BENTUK PENERAPAN UJI STATISTIK


Setiap kegiatan uji dengan menggunakan besaran tertentu terutama yang berhubungan dengan
variabel ekonomi sudah tentu tujuannya adalah menetapkan dasar pengambilan keputusan yang
dianggap empiris dan mampu mewakili kebutuhan analisa secara komprehensif.
Dalam kasus uji beda ini menggunakan independent sample t- test, yang diuji sebenarnya rata-
rata penjualan produk yang sedang di komparatifkan, namun untuk menguatkan landasan uji
maka data yang digunakan adalah yang paling relevan dengan kondisi yang diharapkan atau
dengan kondisi ideal yang diharap.
Tabel 1. Perbandingan rata-rata penjualan produk barenbliss & luxcrime
Luxcrim
Barenbliss e
10000 7200
7000 10000
4700 10000
10000 10000
10000 10000
10000 7800
10000 10000
6300 10000
10000 10000
2000 2800
3100 10000
1500 9400
4500 2100
8500 381
10000 952

Untuk menguji sebuah hipotesa, perlu dilakukan sebuah pengujian statistik yaitu uji independent
sample t-test dengan obyek yang di analisa adalah rata-rata penjualan produk barenbliss &
luxcrime
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyusun sebuah hipotesa sederhana dengan bentuk
seperti di bawah ini:
Ho: “rata-rata pejualan produk barenbliss & luxcrime adalah identik dan tidak berbeda”
Ha: “rata-rata pejualan produk barenbliss & luxcrime adalah tidak identik atau berbeda”
Kaidah keputusan dalam penentuan apakah Ho atau Ha yang dianggap benar atau yang diterima
maka digunakan bentuk berikut: Apabila Sig. (2-tailed) > 5% maka diputuskan untuk menerima
Ho, sebaliknya jika hasil yang muncul adalah Sig. (2-tailed) < 5% maka diputuskan untuk
menerima Ha.

4. HASIL UJI INDEPENDENT SAMPLE T-TEST


Tampilan output uji independent sample t-test atas data pada tabel 1 di atas diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Group Statistics Dari Uji Independent Sample T-Test

Group Statistics

Merek Make up N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Penjualan Barenbliss 15 7173.33 3243.558 837.483

Luxcrime 15 7375.53 3764.155 971.901

Tabel 3. Hasil Independent Sampel Test

5. PEMBAHASAN
Pada tabel 3 di atas, terutama pada kolom Levene’s Test for Equality of Variances, pada Equal
variances assumed (kolom Sig) diperoleh angka yang nilainya 0,619. Angka tingkat kesalahan
ini lebih besar dari 5%. Sesuai dengan kaidah keputusan yang telah dibuat di atas maka dapat
diputuskan Ho diterima atau dianggap benar (bersifat linier sesuai dugaan) dan Ha ditolak atau
dianggap tidak benar (bersifat tidak linier dan tidak sesuai dugaan). Pada table keluaran di atas ,
terlihat nilai signifikansi sebesar 0,876 > 0,05 , maka HO diterima dan H1 ditolak. Artinya, rata-
rata penjualan antara kedua merek make up tersebut sama. Baik menggunakan nilai t maupun
signifikansi akan menghasilkan keputusan yang sama.

6. KESIMPULAN
Melalui kajian mengenai alat uji statistik menggunakan pendekatan uji independent sample t-test
ternyata dapat diperoleh satu alternatif sebagai satu solusi dalam membantu prediksi rata-rata
penjualan barenbliss & luxcrime tidak dapat hanya diputuskan secara obyektif dengan hanya
memperhatikan angka-angka atau prosentase angka saja, namun dapat juga dilakukan
menggunakan pendekatan statistik, meskipun analisanya menggunakan uji komparatif, namun
dapat digunakan sebagai dasar keputusan dalam menilai sebuah kualitas secara estimasi,
sehingga secara obyektif penggunaan alat uji statistik dapat dijadikan alat alternatif pengambilan
keputusan diluar metode umum yang selama ini dapat digunakan pada lingkup perbankan yang
diatur menggunakan undang-undang dan berbagai bentuk peraturan moneter yang sudah berlaku
selama ini secara ketat. Dari kesimpulan hasil uji di atas maka rata-rata penjualan barenbliss &
luxcrime dalam kompetisinya di dunia make up tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan
kedua jenisproduk tersebut sama-sama bagus kualitasnya.

DAFTAR PUSTAKA
Firman, Aditya.(2021). UJI BEDA KINERJA KEUANGAN BANK MENGGUNAKAN
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST.Jurnal ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai