PROBABILITAS
DAN
PENERAPANNYA
•PROBABILITAS
•EKSPEKTASI
•METODA AHP
Haryono
1
PROBABILITAS DAN PENERAPANNYA
ANALISIS KEPUTUSAN
2
METODA STATISTIKA
3
PROBABILITAS
DEFINISI: Nilai probabilitas dari suatu event A adalah perbandingan
banyaknya anggota A dibagi banyaknya anggota keseluruhan.
n A
Ditulis : P (A) =
nS
dimana : 0 P (A) 1
P (A) = 0 bila A tidak mungkin terjadi
P (A) = 1 bila A pasti terjadi
CONTOH 1 :
Tabel berikut menunjukkan banyak pelanggan yang datang ke suatu toko
membeli produk jenis tertentu.
A B C
35 48 27
Hitung peluang pelanggan:
a). Membeli produk A
b). Membeli produk B atau C
c). Membeli ketiga produk tersebut 4
CONTOH 2 :
5
EKSPEKTASI
(Nilai Harapan)
DEFINISI :
Nilai ekspektasi dari suatu variabel random X
didefinisikan sebagai berikut :
E X x P x
x
6
CONTOH 3 :
Seorang agen penjualan mendapatkan komisi sebesar
Rp 50.000,- selain dari gaji tetap untuk setiap kompor
gas baru yang dijual selama 1 bulan masa penjualan.
Tabel berikut menunjukkan distribusi probabilitas kompor
gas terjual suatu hari di daerah tertentu :
Banyak yang terjual 0 1 2 3 4
Pertanyaan :
1. Hitung banyaknya kompor gas yang diharapkan dapat
terjual setiap harinya dan interpretasikan hasilnya.
2. Hitung besar komisi yang diharapkan dalam sebulan.
7
CONTOH 4 :
Seorang manajer produksi diharapkan untuk membuat satu
diantara 3 jenis produk baru untuk dipasarkan. Produksi
pendahuluan untuk ketiga produk tersebut telah selesai dilakukan,
demikian pada studi tentang harganya. Hasilnya sebagai berikut :
8
Lanjutan Contoh 4
Selanjutnya dari penelitian pasar dapat pula diketahui
peluang tingkat penjualan yang dapat dicapai untuk masing-
masing produk sebegai berikut :
0 0 0,1 0,1
1000 0 0,2 0,3
2000 0,1 0,2 0,3
3000 0,1 0,4 0,2
4000 0,2 0,1 0,1
5000di atas pengembangan
Berdasarkan data 0,6 0 produk
0 manakah
yang paling ekonomis? 9
CONTOH 5 :
Seorang produsen yang hendak memproduksi produk baru
menghadapi keputusan apakah dia akan membeli mesin
dengan kapasitas kecil atau membeli dengan kapasitas besar.
Kemungkinan kejadian yang akan dihadapi bila membeli mesin
adalah bagaimana permintaan pasar terhadap produk baru
tersebut. Menurut Direktur Pemasaran peluang bahwa
permintaan pasar tinggi sebesar 0,60 dan rendah sebesar
0,40.
Jika diputuskan membeli mesin besar dan kebetulan
permintaan pasar tinggi maka laba yang didapatkan Rp. 6
Milyar, tetapi bila permintaan pasar rendah perusahaan akan
merugi Rp. 1 Milyar. Jika diputuskan membeli mesin kecil dan
ternyata permintaan pasar tinggi maka laba yang didapatkan
Rp. 4 Milyar, tetapi bila permintaan pasar rendah laba yang
diperoleh hanya Rp. 0,8 Milyar.
10
Lanjutan Contoh 5
11
METODA AHP
12
Contoh Model Hirarki
Level 3: Alternatif A B C
13
Prosedur dalam penggunaan mertode AHP :
Materi perbandingan pada level – 1
a. Normalisasi kolom untuk setiap nilai baris matrik.
Misal : Hasil dari penilaian ekspert tersebut
sbb:
BIT KBB KTK UDI Normalisasi
Bobot
BIT 1 3 7 8 0,582
KBB 1/3 1 5 5 0,279
KTK 1/7 1/5 1 3 0,090
UDI 1/8 1/5 1/3 1 0,050
1,6 4,4 13,3 17
14
Dimana skala relatif importancenya adalah sebagai berikut :
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
RI 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Dst
16
II. Matriks perbandingan pada level – 2
BIT A B C Normalisasi Bobot
A 1 2 3 0,540 max = 3,009
B 1/2 1 2 0,297 CI = 0,005
CR = 0,008
C 1/3 1/2 1 0,163
1,83 3,5 6
17
Lakukan prosedur yang sama untuk KTK dan UDI.
Tetapi karena bobot kedua atribut tersebut sangat
kecil (0,09 dan 0,05) dibandingkan 2 (dua) atribut
sebelumnya, maka kita dapat asumsikan bahwa
keduanya bisa diabaikan tanpa mempengaruhi hasil
keputusan secara signifikan.
0,582
Penyesuaian bobot BIT = 0,67
0,582 0,279
0,279
Penyesuaian bobot KBB = 0,33
0,582 0,279
18
Secara keseluruhan :
19
STUDI KASUS
STATISTIKA BISNIS DAN INDUSTRI
20
Proses 1 :
Merupakan cara termurah apabila dapat berjalan dengan baik.
Proses 1 ini baru dapat dikatakan berjalan dengan baik atau tidak
setelah dilakukan percobaan pendahuluan yang direncanakan sele-
sai Juli 2005. Bila tidak mereka masih mempunyai waktu untuk
menggunakan Proses 2, tetapi investasi yang telah tertanam pada
proses 1 akan hilang.
Proses 2 :
Merupakan proses yang lebih mutakhir, jauh lebih mahal, akan tetapi
pasti berhasil. Kemungkinan ketiga adalah dengan cara
Sub-Kontrak. Mereka telah mempunyai sub kontraktor yang
dipercaya. Bila pesanan diberikan saat ini, sub-kontraktor akan
memberikan harga yang layak, mengenai jumlahnya mereka dapat
menunggu hingga ada kepastian, tetapi bila pesanan kepada sub-
kontraktor diharuskan setelah bulan Mei, harganya lebih tinggi,
berkenaan dengan ini sub-kontraktor sanggup memenuhi pesanan
tersebut tidak lebih dari bulan Nopember 2004. 21
Pada teknisi yang nantinya akan terlibat memperkirakan
bahwa kemungkinan berhasilnya proses 1 adalah 0,5. Dan Rio
setelah berbicara dengan pihak perusahaan mobil dan
menetapkan bahwa kemungkinan jumlah pesanan 40 unit
adalah 0,4. Ongkos-ongkos yang perlu dipikul ditentukan oleh
para teknisi dan staf bagian keuangan desain produk serta
prosesnya, dan besarnya adalah sebagai berikut :
Proses 1 :
Biaya percobaan Rp. 2.000.000,-
Ongkos produksi/unit (bila berhasil Rp. 4.000.000,-
23