Petunjuk umum :
- Isilah identitas Saudara pada lembar jawaban yang telah disediakan!
- Jika ada soal yang tidak dimengerti, tanyakan pada pengawas!
- Bacalah soal-soal dengan seksama sebelum dikerjakan!
SOAL:
1. PT XYZ merupakan produsen pipa. Jumlah produksi tahun 2018 sebesar 214.000 batang.
Hasil pengamatan selama setahun terdapat 340 batang produk cacat. Kriteria penilaian
meliputi tiga aspek yaitu ketebalan, warna dan kekuatan. Hitunglah DPU dan nilai sigma
2. Terdapat tiga jenis prosedur yang biasa digunakan dalam menilai sebuat lot produk: no
3. Lean six sigma & Industry 4.0. Rangkaikan dengan Pengendalian kualitas sehingga
4. Buatkan sebuah HOQ untuk produk Tas Buku. Tentukan kebutuhan pelanggan dengan
survey pasar, dan jelaskan setiap kriteria produk pada technical respons yang menjadi
7. Business Process Improvement adalah kunci dalam memenangi persaingan di era yang
Acuan Pembuatan Soal: Ditinjau dan diverifikasi oleh: Soal ujian ini dibuat oleh:
1. SAP Pokok Bahasan 1-14
1. PT XYZ merupakan produsen pipa. Jumlah produksi tahun 2018 sebesar 214.000 batang.
Hasil pengamatan selama setahun terdapat 340 batang produk cacat. Kriteria penilaian
meliputi tiga aspek yaitu ketebalan, warna dan kekuatan. Hitunglah DPU dan nilai sigma dari
proses produksi PT XYZ tsb.
Jawab :
Diketahui : Jumlah produksi 214.000 batang
Produk cacat 340 Batang
Ditanya : DPU dan Nilai Sigma
Jawab :
JUMLAH PRODUK CACAT
DPU =
JUMLAH PRODUK
340
=
214.000
= 0,00158
Jadi DPU nya adalah 0.00158
DPU x 1000.000
DPMO =
Total Produk Cacat
1.580
=
340
= 4,64
Nilai DPMO nya adalah 4,6 deffect per million
Jadi PT. XYZ memiliki 6 Sigma dengan 3,4 defects per million. Dan dapat
dikatakan PT. XYZ sebagai industri kelas dunia dengan persentase nilai penjualan
<1% dari penjualan
2. Terdapat tiga jenis prosedur yang biasa digunakan dalam menilai sebuat lot produk: no
inspection, acceptance sampling plan, dan 100% inspection. Jelaskan masing-masing,
sebutkan keunggulan dan kelemahan dari tiap prosedur tersebut.
Jawab :
a. Rencana penerimaan sampel (Acceptance Sampling Plans) adalah prosedur yang
digunakan dalam mengambil keputusan terhadap produk-produk yang dihasilkan
perusahaan. Bukan merupakan alat pengendalian kualitas, namun alat untuk memeriksa
apakah produk yang dihasilkan tersebut telah memenuhi spesifikasi.
b. Metode Inspeksi 100% (100% Inspection) adalah Inspeksi yang dilakukan terhadap semua
jumlah produk yang dihasilkan oleh produksi dan teknik pengujian yang digunakan tidak
boleh bersifat destruktif (tidak merusak produk). Metode Inspeksi 100% memerlukan
tenaga kerja yang banyak dan biaya yang tinggi. Metode Inspeksi 100% ini biasanya
diaplikasikan pada produk-produk yang berharga tinggi.
c. no inspection adalah tidak adanya inspeksi yang dilakukan untuk sebuah produk yang
dihasilkan oleh sebuah perusahaan, akibatnya kualitas produk tidak bisa terjamin 100%
dan besar kemungkinan ada produk cacat yang beredar dipasaran.
3. Lean six sigma & Industry 4.0. Rangkaikan dengan Pengendalian kualitas sehingga berujung
pada aspek profitabilitas. Bagaimana positioning Saudara menyikapinya.
Jawab :
Penerapan industry 4.0 tanpa menjalankan prinsip-prinsip Lean justru akan berakibat fatal.
Kita malahan akan menerapkan teknologi di proses yang tidak tepat, proses yang tidak
memberi nilai tambah, melakukan automation pada proses yang justru menjadi kelemahan
mesin, memiliki layout produksi yang tidak sesuai dengan prinsip value stream, gagal
menciptakan aliran one piece flow, menumpuk banyak inventori dan produk NG, dan
sebagainya. Jangan pernah meremehkan peran manusia dalam melakukan problem solving di
proses produksi. Semua proses membutuhkan evolusi, adjustment, dan improvement terus
menerus untuk menjadi sempurna. Toyota yang sudah menerapkan automation di hampir
semua proses, pada awalnya membutuhkan beberapa percobaan untuk sampai di titik tersebut.
Dan kita bisa melihat bagaimana gigafactory di awal produksi yang terlalu yakin akan
kemampuan automation tapi justru tertatih-tatih dan merasakan dampak buruknya.
Industri 4.0 adalah yang dibutuhkan untuk menciptakan Lean yang sempurna. Tapi jangan
melupakan fondasi serta prinsip-prinsip Lean pada proses yang dibuat. Keduanya adalah
kepingan puzzle yang justru saling melengkapi.
4. Buatkan sebuah HOQ untuk produk Tas Buku. Tentukan kebutuhan pelanggan dengan survey
pasar, dan jelaskan setiap kriteria produk pada technical respons yang menjadi keunggulan
Tas Buku tsb
Jawab
Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menentukan Voice Of
Customer (VoC)
a. Mendapatkan suara pelanggan (melalui wawancara, customer complaints) Wawancara
sebanyak 30 resonden sudah dianggap cukup menggambarkan kebutuhan konsumen
sampai sekitar 90%.
b. Mengelompokkan VoC (voice of customer) ke dalam beberapa kategori kebutuhan
(need/benefit, dimensi kualitas, dll) didasarkan pada kedekatan hubungan dari setiap
variabel atau disebut juga dengan penurunan atribut. Pengelompokkan dilakukan
menggunakan tree diagram.
c. Dari hasil survey pasar yang dilakukan untuk kebutuhan pelanggan tas buku didapatkan
data sebagai berikut :
1.) Multifungsi (Produk tidak hanya dapat menyimpan buku saja, tetapi dapat menyimpan
barang lain.)
2.) Kualitas bahan (produk memiliki kualitas bahan yang baik agar tahan lama dan
memiliki durrabilty yang bagus).
3.) Motif (memeliki desain yang unik atau minimalis)
4.) Harga / price (mempunyai harga yang terjangkau namun tidak mengurangi kualitas
produk tas buku itu sendiri).
b. Pareto Diagram
Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya
jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi
hingga pada permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling
kanan).
Contoh Pareto Diagram :
7. Business Process Improvement adalah kunci dalam memenangi persaingan di era yang
sangat ketat. Berikan penjelasan dan contoh konkret di perusahaan.
Jawab :
Business process improvement (BPI) merupakan metodologi perencanaan dalam
pengoperasian proses bisnis ataupun keterampilan karyawan yang dapat ditingkatkan agar
lebih baik sehingga dapat mendorong prosedur, alur kerja yang lebih efisien dan efektif bagi
pertumbuhan bisnis secara keseluruhan. Dibawah ini merupakan contoh konkrit Business
Process Improvement di Perusahaan :
a. Perubahan Manajemen nan Organisasi
Organisasi perlu untuk berhenti sejenak untuk memikirkan apa faktor utama yang akan
membuat organisasi begitu sukses dalam jangka waktu lama.
Dalam tahun-tahun mendatang, tidak akan ada tempat bagi organisasi yang terus ada
berdasarkan pada filosofi organisasi dan sistem lama. Baik itu multinasional atau
industri skala kecil, manajemen perlu untuk berorientasi pada proses bisnis secara
keseluruhan yang mencakup semua fungsi, departemen dan sumber daya. Penting untuk
mengenali bahwa perubahan adalah sesuatu yang orang alami dan kebutuhan akan
perubahan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri.
b. Langkah-langkah memulai suatu perubahan:
1.) Menerima kenyataan bahwa organisasi membutuhkan perubahaan.
2.) Penentuan visi dan misi dilakukannya perubahan.
Visi ditentukan oleh pimpinan/manajemen dan dikomunikasikan kepada individu
masing-masing dan setiap dalam organisasi. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa setiap individu berkontribusi terhadap organisasi menjadi bagian dari proses
manajemen perubahan, gagal mana seluruh proyek perubahan tidak akan berhasil.
3.) Menilai situasi saat ini dan lingkungan untuk mengidentifikasi hambatan yang
mungkin terjadi, risiko dan hambatan terhadap proses perubahan.
4.) Menyusun rencana tindakan untuk mengurangi risiko, untuk menghapus hambatan.
Perubahaan dalam organisasi tidak mudah terkadang organisasi membutuhkan
keterlibatan profesional yang dapat membantu organisasi menyusun visi, menetapkan
tujuan, merencanakan proses, mengelola transisi, menyediakan pelatihan dan pelatihan
ulang dan membantu transisi organisasi untuk bekerja sebagai entitas baru.
c. Proses Bisnis akan mengendalikan Organisasi
Perubahan proses manajemen tidak mudah dan telah mendapat didorong oleh
manajemen puncak melalui program terencana dan berkelanjutan yang didasarkan pada
pelatihan dan pelatihan ulang sumber daya sampai budaya baru dan proses dijalankan.
Organisasi dapat menggunakan jasa konsultan eksternal dalam membangun
proses bisnis organisasi. Tetapi pihak eksternal juga membutuhkan kerja sama dari pihak
internal untuk dapat memahami kebutuhan bisnis yang spesifik dan menyusun proses
rinci yang sesuai.
Perubahan dalam proses bisnis -> berkaitan erat dengan memahami setiap detail
yang ada dalam sebuah proses. Pemahaman juga akan berpengaruh dalam langkah
mendefinisikan urutan proses, serta merinci siapa, apa, mengapa, bagaimana dan kapan
transaksi atau proses yang akan dilakukan serta keterkaitan antar proses.
d. Penerapan BPI di Perusahaan
Setelah melaksanakan BPI, tentu ada hal-hal yang didapatkan oleh perusahaan:
1.) Peningkatan proses bisnis.
2.) Penghapusan proses berlebihan dan birokrasi dalam pengambilan keputusan.
3.) Penghapusan kertas kerja yang tidak diperlukan -> dokumentasi serta struktur
hirarkis yang lebih baik membantu meningkatkan produktivitas.
4.) Efisiensi proses bisnis serta hasil keuntungan yang lebih baik.
5.) Investasi untuk kelangsungan hidup organisasi.
6.) Mengurangi kesalahan yang dapat terjadi.
Dengan proses yang efisien dan visibilitas kinerja, karyawan akan termotivasi
untuk tampil lebih baik. Proses bisnis yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik
sangat efektif, akan terlihat dalam cara pengendalian dan cara pengelolaan bisnis
organisasi. Tanggung jawab dan wewenang yang lebih terdefinisikan membuat
organisasi lebih demokratis dan dinamis.
Dalam jangka panjang, proses ini akan sangat membantu organisasi memperluas
operasi dan bisnis di beberapa lokasi, geografi, dan pasar. Selama perluasan ini,
organisasi harus tetap mempertahankan kontrol yang efektif atas semua unit bisnis yang
dimilikinya.
e. Fase-fase Business Process Improvement: