Anda di halaman 1dari 24

 Latar Belakang

Agar pesawat yang dirancang sesuai dengan


kebutuhan konsumen, sehingga pesawat memiliki
nilai jual, perlu dilakukan suatu analisa pasar agar
dapat mengetahui spesifikasi pesawat yang
dibutuhkan konsumen (airline).

Analisa pasar yang umum dilakukan oleh industri


penerbangan a.l:
 studi langsung kepada perusahaan- perusahaan
penerbangan,
 melakukan analisa melalui data-data statistik
mengenai pergerakan lalu lintas angkutan udara,
sehingga dapat memprediksi kebutuhan pasar
Prediksi Kebutuhan Pesawat Dunia

Berdasarkan prediksi kebutuhan pesawat yang


dilakukan industri penerbangan internasional, yang
dikeluarkan oleh McDonnell Douglas (Asia Aviation
September 1996):

Dunia akan membutuhkan 13544 pesawat baru


dalam 20 tahun mendatang untuk mengimbangi
pertumbuhan lalulintas penerbangan dunia.
Tabel
McDonnell Douglas Aircraft Forecast 1995-2014
PAX RANGE TO BE ORDERED
100 SHORT 2471
150 SHORT 3447
200 MEDIUM 2180
300 MEDIUM 1193
400 MEDIUM 793
600 MEDIUM 203
200 LONG 425
300 LONG 1266
400 LONG 1223
600 LONG 343
TOTAL 13544
AIRCRAFT:
Permintaannya paling besar spesifikasi 150 pax/short
range, jenis pesawat melayani penerbangan regional.
Untuk wilayah regional, Avro International Aerospace
memprediksikan jumlah pesawat yang akan dikirim (Asia
Aviation, Mei 1994)
Grafik 2.1
Regional Delivery Forecast 1994-2013
3435

3500

3000

2500 SEATS

2000 40-65
1374
65-90
90-120
1500 819 120-150

1000 455
378
104 63 94
500

0
Asia- Cina Timur- Afrika Amerika Eropa Amerika Dunia
Pasifik Tengah Latin Utara
Dari tabel terlihat kebutuhan terbesar untuk kelas
pesawat regional yaitu dengan jumlah penumpang 120-150 pax.
Boeing memprediksi untuk kelas 120- 160 pax (seri 737 -
300/ 400/500 ) pada 1997- 2010 akan dibutuhkan sebanyak 4100
pesawat baru (Asia Aviation, Juni 1993).

Penjualan pesawat kelas tersebut pada tahun 1974-1994,


Boeing menguasai 71 % pasar, Fokker sebesar 16% , seri BAe
dan RJ sebesar 13 % (studi kelayakan N2130, IPTN 1996).
Dekade 2010-2020 diperkirakan porsi produsen Eropa dan Asia
akan mencapai 50% dari pangsa pasar dunia.

Bangkrutnya Fokker, ada pangsa pasar yang ditinggalkan,


adanya pesaing Eropa Airbus (A 319, A 320 ) yang cukup mapan
dan konsorsium Korea China (AE 100), pangsa pasar yang dapat
diperoleh 10 -15 % (pangsa pasar yang ditinggalkan Fokker) dari
pangsa pasar dunia atau sekitar 410-619 pesawat.
Internasional

Prediksi International Civil Aviation Organization


(ICAO) pergerakan penumpang pesawat udara dunia pada
tahun 1995 mencapai 2,230 milyar penumpang dgn
pertumbuhan 6.3 %, tahun 1998 diperkirakan 2,695 milyar
penumpang, tingkat pertumbuhan 6.6 %, tabel berikut:
ICAO PASSENGER TRAFFIC FORECAST 1995-1998

ESTIMATED FORECAST

REGION 1995 Growth 1996 Growth 1997 Growth 1998 Growth


(bill) (%) (bill) (%) (bill) (%) (bill) (%)

Afrika 53 12.2 57.2 8.0 61.2 7.0 65.5 7.0

Asia Pasific 546.8 11.6 598.8 9.5 664.6 11.0 734.4 10.5

Europe 550.8 4.8 582.1 5.7 621.8 6.8 660.0 6.1

Middle East 69.6 12.3 74.8 7.5 80.8 8.0 86.5 7.0

N. America 897.5 3.5 931.6 3.8 971.7 4.3 1010.5 4.0

L. America 112.3 6.2 119.6 6.5 129.2 8.0 138.2 7.0

World 2230 6.3 2364.1 6.0 2529.4 7.0 2695.2 6.6

Sampai tahun 1998 Amerika Utara memiliki pergerakan penumpang


terbesar. Dari laju pertumbuhan Asia Pasific merupakan daerah dengan
laju pertumbuhan tercepat.
MD memprediksikan tahun 2001, pasar Asia Pasific mampu
melampaui pasar Eropa dan akan mengambil alih posisi Amerika Utara
sebagai pasar terbesar pada tahun 2013 (Asia Aviation, September 1996).
 Dalam Negeri

Tahun 1963-1995 Biro Pusat Statistik, kurun waktu


10 tahun terakhir jumlah pesawat terbang yang
berangkat keluar negeri setiap tahun naik rata- rata
sebesar 14,54 %.

Jumlah pesawat datang dari luar negeri setiap


tahun rata- rata naik sebesar 15,02 %. Diikuti pula
dengan kenaikan jumlah penumpang yang
berangkat keluar negeri pertahun rata - rata naik
sebesar 14,01 %, barang yang diangkut keluar negeri
pertahun rata- rata naik sebesar 25,68 %.
Tabel
Jumlah Penumpang dan Kargo yang berangkat
dari Bandara di Indonesia

DOMESTIK INTERNASIONAL
TAHUN PAX(1000) CARGO(TON) PAX(1000) CARGO(TON)
1980 5438.4 56970.5 755.4 12249.8
1981 6512.9 69536.5 1143.1 19959.5
1982 6438 71033.7 1191.5 19076.5
1983 6440.8 66763.8 1042.4 23260.7
1984 6451.8 65366.2 1067.2 22734.7
1985 6325.7 69437 1209.7 19526
1986 7116.9 81294.6 1229.6 21291
1987 7234.2 91867.8 1390.2 39288.2
1988 8302.2 101047.8 1892 51885
1989 8942.5 107941.8 2021.1 68856
1990 8719.3 112247.4 2308.9 75433.2
1991 9192.9 115331.6 2332 82380.6
1992 9527.2 115252.2 2743.8 104703.2
1993 10102.1 114715.2 3449.1 122371.4
1994 10866.7 123207.6 4221.9 141718.9
1995 *) 9330.3 111626 3146.6 117155
SUMBER : BIRO PUSAT STATISTIK
*) SAMPAI SEPTEMBER 1995
 Jumlah penumpang dan barang yang
menggunakan angkutan udara terus
meningkat. Perlu diantisipasi maskapai
penerbangan nasional dengan
menambah jumlah pesawatnya.

 Jumlah pesawat yang beroperasi pada


maskapai - maskapai penerbangan
nasional:
Jenis/jumlah Pesawat yang
dioperasikan Perusahaan Penerbangan Nasional
AIRLINE / BEROPERASI DALAM PEMESANAN
JENIS PESAWAT s.d 1 AGUSTUS 1996 s.d 1 AGUSTUS 1996
GARUDA
1. B747-400 3 -
2. B747-200 6 -
3. B737-300 8 12
4. B737-400 7 -
5. B737-500 - 5
6. B777-200 - 6
7. MD-11 6 3
8. DC 10-30 6 -
9. A 330-300 - 6
10. A 300-600R 8 -
11. A 300B4 6 -
12. F 28 3 -
GATARI AIR
1. B737-200 1 -
2. HS 125 1 -
3. C 212 6 -
4. Short Skyvan 1 -
5. Beech B200B-200 3 -
6. BN-2B 2 -
7. ATR 42 1 -
MERPATI NUSANTARA
1. B737-200 3 -
2. A 310-300 - 1
3. A 300-600 - 1
4. F 100 6 -
5. F 28-4000 21 -
6. F 27-500 10 -
7. CN 235 12 16
8. NC 212-200 8 -
9. DHC 6-300 7 -
10. BAe ATP 4 -
Jenis/jumlah Pesawat yang
dioperasikan Perusahaan Penerbangan Nasional
MANDALA AIRLINES
1. B 737-200 7 -
PELITA AIR SERVICE
1. L 100-30 Hercules 3 -
2. C 160P Transall 3 -
3. F 100 1 -
4. F 70 1 -
5. F 28-4000 4 -
6. F 28-1000 1 -
7. DHC-7-103 5 -
8. C 212-200 7 -
9. C 212-100 4 -
10. GULFSTREAM II/III 2 -
11. BAe 146-200 1 -
12. HS 125-600B 1 -
13. RJ 85 1 -
SEMPATI AIR
1. B 737-200 5 -
2. B 737-200A 2 -
3. A 300-B4-200 4 -
4. F 70 2 -
5. F100 7 -
6. F 27-200/600 5 -
BOURAQ
1. B 737-200 Adv 5 -
2. B 737-230 Adv 3 -
3. Viscount 843 1 -
4. HS 748-2A 3 -
5. HS 748-2B 3 -
6. C 212-200 - -
out of service : 3
 Pesawat dengan kapasitas penumpang 100-170
pax yang dioperasikan maskapai penerbangan
nasional hanya sebanyak 56 buah, yaitu jenis :

B 737 -200 26 pesawat


B 737 -300 8 pesawat
B 737 -400 7 pesawat
F 100 14 pesawat
BAe 146 1 pesawat

 Indonesia tahun 1994 terdapat 38 rute


penerbangan domestik yang menggunakan tipe
pesawat seperti diatas, yaitu:
[1]

3. Traffic Volume, pertumbuhan jumlah pengguna pesawat terbang


Tabel Rute Penerbangan, Kapasitas 1994 dan Prediksi 2003
Rute Airline Jenis Frek/ Kapasitas Prediksi Load (3)
Pesawat minggu total penumpang Selisih (2) Faktor
per tahun 2003 (%)
(1)

1. Balikpapan - Merpati F 28 3 99320 38556 60767 39


Banjarmasin Bouraq B 737 7

2. Balikpapan - Sempati B 737 7 72800 10693 62107 15


Manado
3. Balikpapan - Merpati F 27 2 81952 12732 69220 16
Palu Bouraq B 737 7
4. Biak -Jayapura Merpati DC 9 7 117936 44678 73258 38
Garuda F 28 3
B 737 2
5. Denpasar- Dilli Merpati DC 9 2 20176

6. Denpasar- Merpati DC 9 11 162968 181540 -18572 -


Kupang Sempati F 100 5

7. Denpasar- Merpati DC 9 7
Ujung Pandang Garuda F 28 7 278095 83810 194258 30
Bouraq B 737 7
B 737 7
(1) Kapasitas total 1994
(2) selisih kapasitas total tersedia 1994 dengan prediksi jumlah penumpang tahun 2003
(3) perbandingan prediksi penumpang 2003 dengan kapasitas tersedia 1994
8. Jakarta- Garuda B 737 21
Balikpapan Sempati B 737 7 436800 278065 158735 64
F 100 14
9. Jakarta- Merpati DC 9 14 275912 141915 133997 51
Banjarmasin F 28 7

10. Jakarta Batam Garuda B 737 21


Bouraq B 737 7 509600 274594 235006 54
Sempati B 737 14
F 100 7

11. Jakarta - Merpati DC 9 1


Denpasar Garuda B 737 1 433472 1.485.516 -1.052.044 -
Sempati B 747 2
A 300 30
A 300 11

12. Jakarta- Merpati DC 9 7


Jogjakarta Garuda F 100 14 881816 409693 472123 46
Bouraq B 737 43
Sempati B 737 7
F 100 14
13. Jakarta- Medan Garuda A 300 21
Sempati B 737 14 1267552 638254 626298 50
Mandala B 737 21
A 300 6
B 737 21
14. Jakarta- Merpati F 100 14
Padang Sempati DC 9 7 361816 220547 141256 61
Mandala F 100 7
B 737 7
15. Jakarta- Merpati F 100 21
Palembang Bouraq DC 9 14 494312 359626 134686 73
F 28 7
B737 7
16. Jakarta - Merpati F 28 21
Pekanbaru Sempati B 737 7 404040 230216 173824 57
F 100 14
17. Jakarta - Merpati F 28 7
Semarang Sempati AT P 56 699608 435409 264099 62
Mandala F 27 21
B 737 14
18. Jakarta - Solo Garuda B 737 21 291200 151171 140029 52
Sempati B 737 7
19. Jakarta- Merpati F 28 7
Surabaya Garuda B737 81 2224144 1130085 1094059 51
Bouraq A 300 8
Sempati B 737 21
Mandala B 737 7
F 100 14
A 300 6
VC8 3
 Beberapa rute penerbangan (dicetak tebal), 2003
kepadatan rute (load faktor) melebihi 60%, rute
Denpasar-Kupang dan Jakarta-Denpasar perkiraan
penumpang melebihi kapasitas yang ada, artinya stuktur
rute penerbangan harus mengalami perubahan, melalui:

 menambah frekuensi penerbangan (dengan


mengoperasikan pesawat yang tetap), atau
 merubah jenis pesawat yang beroperasi (juga dengan
merubah frekuensi penerbangan)

 Maka dibutuhkan pesawat-pesawat baru pada kelas


tersebut untuk mengimbangi pertumbuhan pergerakan
lalu lintas angkutan udara nasional pada 10 - 20 tahun
mendatang, faktor usia pesawat yang digunakan
sebagian besar merupakan pesawat tua (B 737-200
sebagai pesawat terbanyak dibuat pada tahun 1970-an).
Selain rute penerbangan domestik, rute penerbangan
regional untuk wilayah ASEAN dan Asia Pasific, juga
cukup potensial. Jumlah penumpang dari wilayah tersebut
yang datang ke Indonesia terus meningkat, tabel sbb:
Pertumbuhan Penumpang Datang dari negara
ASEAN dan Asia Pasific

ASAL Tahun Kedatangan Pertumbuhan Prediksi


NEGARA 1984 1989 1991 1984-1991 (%) 2003 2013
Malaysia 52009 84381 123135 13,10 278758 569532
Singapura 97133 152640 187638 9,86 347210 609363
Thailand 5764 8290 13443 12,86 27831 52985
Filipina 6157 10068 14905 13,46 23579 37618
Brunei 1381 3380 6585 25 - -
Hongkong 14127 37037 59446 22,79 142318 274074
Taiwan 12081 48214 122894 39,29 282033 588580
Auastralia 101771 158552 199949 10,13 429108 739668

Sumber : Integrated Air Trasport Study,1991


 Dari tabel potensi penumpang dari negara ASEAN,
Asia Pasific dan Australia cukup besar, harus
diantisipsi oleh perusahaan penerbangan nasional
dengan :
 menambah pesawat baru

 mengganti pesawat lama untuk dapat bersaing


dengan perusahaan penerbangan asing, potensi
pasar yang cukup besar tersebut dapat juga
dinikmati oleh perusahaan penerbangan nasional.

 Dari analisa diatas maka diambil kesimpulan bahwa


pesawat yang mempunyai prospek pasar yang cukup
baik adalah pesawat dengan kapasitas 120-170
penumpang, short/medium range. Dengan Indonesia
sebagai captive market dan Asia Pasific sebagai
market selanjutnya setelah pasar domestik.
STUDI PERBANDINGAN UNTUK PESAWAT SEJENIS

Sebelum menentukan spesifikasi pesawat yang akan


dirancang, perlu dilakukan studi perbandingan dengan
pesawat sejenis untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
masing-masing pesawat, sehingga pesawat yang akan
dirancang dapat memiliki nilai lebih dari pesawat yang telah
ada.
STUDI PERBANDINGAN UNTUK PESAWAT
SEJENIS (LANJUTAN)

 Bandingkan sedikitnya 3 pesawat sejenis yang mempunyai


spesifikasi yang hampir sama dengan pesawat yang akan
dirancang. Kumpulkan data pesawat sejenis ini supaya
dapat dibandingkan satu sama lain.
 Analisa dilakukan dengan mempelajari dan
membandingkan konfigurasi dan prestasi pesawat-
pesawat tersebut.

Hasil analisa ini harus mencakup hal- hal berikut :


- Diskusi tentang perbedaan- perbedaan yang menonjol
dalam kemampuan misi dan konfigurasi umum pesawat
- Perbandingan parameter- parameter ukuran pesawat yang
penting dan parameter – parameter perancangan lainnya
- Diskusi tentang konfigurasi umum pesawat- peswat ini
seperti terlihat pada gambar tiga pandangannya
DATA PESAWAT SEJENIS
Kelompok Data B 737-300 B 737-400 MD 87 A 320-200
Umum
1. Misi pesawat Transport Short/ Transport Transport Short/ Transport Short/
medium range medium range medium range
1. First Flight 24-2-1984 19-2-1988 4-12-1986 22-2-1987
Akomodasi
• Flight deck crew 2 2 2 2
• Jml penumpang (32 in pitch) 141 160 130 164
Berat (kg)
• MTOW 56472 62822 67812 73500
• Berat kosong 31895 33370 33183 39750
• Max Fuel 17748 19159
• Max Payload 16148 17885 17619 20750
• Max wing loading (kg/m2) 575,5 575,5 534,6 600.5

Dimensi eksternal (m)


• wing span 28.88 28.88 32.87 33.91
• wing AR 7.91 7.91 9.62 9.4
• panjang keseluruhan 33.40 36.45 39.75 37.57
• Tinggi keseluruhan 11.13 11.13 9.3 11.80
• span ekor 12.7 12.7 12.24 12.45
Kabin (m)
• panjang 23.5 27.18 30.78 27.38
• lebar maks 3.45 3.45 3.07 3.696
• tinggi maks 2.13 2.13 2.06 2.22
Vol Kargo (m3)
1. total 38.67
Luas(m2)
- Sayap 105.4 105.4 118 122.4
- LE slats 7.23 7.23 12.64
- TE flaps 16.47 16.47 21.10
- aileron 2.49 2.49 3.53 2.74
- spoiler 7.64 7.64 8.64
- Airbrakes 2.35
- ekor vertikal 23.13 23.13 9.51 21.5
- ekor horisontal 31.31 31.31 29.17 31.0
Sayap
- Sudut swept L.25 24o30’ 25o
- Sudut dihedral G 3o 5o 6’ 36”
Roda Pendarat
- Jenis tricycle tricycle tricycle tricycle
- ukuran roda pendarat 27x7.75 27x7.75 44.5 x 16.5-20 45 x16-R20
utama (standar)
- ukuran roda pendarat H 40 x 14.5-19 H 40 x 14.5-19 26 x 6.6-14 30x 8.8-R15
depan (standar)
- Wheel Base 12.45 m 19.18 m 12.63 m
- Wheel Track 5.23 m 5.08 m 7.59 m
Mesin Pesawat
- Jenis turbofan turbofan turbofan turbofan
- Jumlah 2 2 2 2
- Trust maks 97.86 kN 104.5 kN 89kN 111.2kN
Prestasi Pesawat
- Kec jelajah maksimum 0.8 M
- Jarak jelajah maksimum 2850 nm 2700 nm 2372 nm 2800 nm
- Jarak TO pd SL 2027 m 2315 m 1859 m 2336 m
- Jarak landing 1603 m 1725 m 1430 1470m

Anda mungkin juga menyukai