(Studi Kritis terhadap Pasal 24C ayat (1) UUD NRI 1945)
SKRIPSI
Oleh
Bolmer Suryadi Hutasoit
8111409160
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PENGESAHAN
Hari : Jumat
Panitia
Ketua Sekretaris
Penguji Utama
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
UNDANG (PERPPU) (Studi Kritis terhadap Pasal 24C ayat (1) UUD NRI
NIM : 8111409160
Hari : Rabu
Mengetahui:
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini dengan judul
(PERPPU) (Studi Kritis terhadap Pasal 24C ayat (1) UUD NRI 1945)” benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan pengambilalihan tulisan atau pikiran dari
karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
NIM. 8111409160
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Persembahan
kepada:
Tobing).
5. Almamaterku.
v
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur selalu penulis panjatkan kepada Bapa yang Maha Baik
melalui kuasaNya banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini,
terdapat niatan yang besar untuk mengucapkan terimakasih atas bantuan mereka,
yaitu kepada:
Semarang dan Dosen Pembimbing I yang selalu setia dengan nasihat, pujian,
waktu dan memberikan saran dan kritik untuk rampungnya tulisan ini.
4. Dosen Penguji Utama, Dr. Martitah, M.Hum., atas saran dan kritik yang
membangun.
Debat FH UNNES. Jauh dari rumah bukan berarti kehilangan sosok seorang
6. Dr. Indah Sri Utari, S.H., M.Hum., Ketua Bagian Pidana sekaligus Dosen
7. Ali Masyhar, S.H., M.H., Dosen Pidana yang menjadi sosok dosen pertama
8. Bagus Hendradi Kusuma, S.H., M.H., Dosen Pidana juga Dosen Pemdamping
vi
9. Pujiono, S.H., M.H., Dosen Perdata sekaligus Dosen Pendamping di UKM
10. Bapak dan Ibu Dosen UNNES pada umumnya dan FH UNNES khususnya
11. Daniel Tambunan yang menjadi teman sejak SD sampai bangku perkuliahan,
menjadi teman dalam suka dan duka sejak mulai tinggal di perantauan.
12. Adikku Tresha Pardede yang selalu hadir diwaktu dan tempat yang tepat.
Semarang.
15. Kawan-kawan disetiap kepanitiaan yang penulis ikuti dan pimpin menjadi
membutuhkan.
Penulis
vii
ABSTRAK
Hutasoit, Bolmer Suryadi. 2013. Eksistensi Mahkamah Konstitusi Dalam
Pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) (Studi
Kritis terhadap Pasal 24C ayat (1) UUD NRI 1945). Skripsi. Prodi Ilmu Hukum.
Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I, Drs. Sartono
Sahlan, M.H. Pemimbing II, Arif Hidayat, S.H.I., M.H. 218 halaman.
viii
DAFTAR ISI
Pernyataan ........................................................................................................ iv
Daftar Isi........................................................................................................... ix
ii
1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 11
iii
2.2.1.3. Original Intent .................................................................................... 33
iv
3.4.1.2. Sumber Hukum Sekunder .................................................................... 74
v
4.2.1. Eksistensi Pembentukan Perppu oleh Pemerintah Terkait dengan
Kewenangan MKRI dalam Constitusional Review ............................. 179
vi
DAFTAR SINGKATAN
jo. : Juncto
MA : Mahkamah Agung
PT : Perguruan Tinggi
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
norma hukum yang bisa dilakukan melalui proses peradilan (justisial) atau non-
justisial. Istilah judicial review dipakai jika pengujian dilakukan oleh lembaga
peradilan yang dalam hal ini MKRI. Jika pengujian dilakukan bukan oleh lembaga
peradilan maka tidak dapat disebut sebagai judicial review. Lebih tepatnya hak
untuk menguji yang diberikan kepada lembaga parlemen sebagai legislator adalah
legislative review. Apabila hak pengujian juga diberikan kepada pemerintah maka
lebih tepatnya disebut executive review. MKRI memiliki hak judicial review yaitu
Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) serta kewenangan dan kewajiban lainnya
”review” yang berarti memandang, menilai, dan menguji kembali. Hak untuk
menguji yang diberikan kepada lembaga peradilan adalah untuk menguji norma
1
2
Menurut Buys dalam bukunya Siti Soetami Pengantar Tata Hukum Indonesia UU
“... setiap peraturan yang dibuat oleh alat pengundang-undang dan isinya
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama Presiden yang
formil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 20 ayat (2) UUD NRI bahwa
undang, tetapi isinya mengikat umum” (Siti Soetami, 2007:10). Dalam hal ini
tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat negara yang
lembaga yang sudah ada misalnya Mahkamah Agung (MA). Namun ada juga
review itu sendiri berbeda dengan judicial rewiew, terdapat dua perbedaan
lembaga selain hakim atau pengadilan. Semuanya itu tergantung kepada lembaga
dijadikan sebagai objek pengujian termasuk juga legalitas dari setiap peraturan
terhadap UUD NRI 1945. Pengujian konstitusionalitas bisa dilakukan oleh siapa
saja dan lembaga mana saja, tergantung kepada siapa kostitusi memberikan
kewenangan tersebut.
UUD NRI 1945 bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Maka