KONTAK
HIPPII JATIM
TUJUAN PEMBELAJARAN
o Pendahuluan
o Dasar Kebijakan
o Definisi kewaspadaan kontak
o Tujuan kewaspadaan kontak
o Prinsip kewaspadaan kontak
o Penatalaksanaan kewaspadaan kontak
PENDAHULUAN
o Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection
(HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia,
termasuk Indonesia.
Transmisi Transmisi
Vektor Droplet
Kewaspadaan
berdasar
Transmisi
Transmisi
Transmisi
Common
Airborne
Vehicle
Mode of
Kontak (langsung/tdk langsung) Transmission
Droplet (percikan)
Airborne (udara)
Vehicle (makanan,air,obat,alat )
Vektor (lalat, nyamuk,tikus)
MODE OF
TRANSMISSION
Airborne, Droplet, Contact
Common Vihicle,
Vertorborne
PENYAKIT DENGAN TRANSMISI KONTAK
PENYAKIT DENGAN TRANSMISI KONTAK
PENYAKIT DENGAN TRANSMISI KONTAK
PENYAKIT DENGAN TRANSMISI KONTAK
• Kontak langsung meliputi kontak dengan • Transmisi kontak tidak langsung adalah
permukaan kulit yang terbuka dengan kontak dengan cairan sekresi pasien
kulit terinfeksi atau kolonisasi. Misalnya terinfeksi yang ditransmisikan melalui
pada saat petugas membalikkan tubuh tangan petugas yang belum dicuci atau
pasien, memandikan, membantu pasien benda mati dilingkungan pasien, misalnya
bergerak, mengganti perban, merawat instrumen, jarum, kasa, mainan anak,
oral pasien Herpes Simplex Virus (HSV) dan sarung tangan yang tidak diganti.
tanpa sarung tangan. • Petugas harus menahan diri untuk tidak
• Hindari menyentuh permukaan menyentuh mata, hidung, mulut saat
lingkungan lainyang tidak berhubungan masih memakai sarung tangan
dengan perawatan pasien sebelum terkontaminasi / tanpa sarung tangan.
melakukan aktivitas kebersihan tangan
(hand hygiene).
PENATALAKSANAAN
(Kewaspadaan Kontak)
1. Penilaian/asesmen
Periksa tanda kewaspadaan dan ikuti tindakan pencegahan yang
ditunjukkan
Berjalan masuk ruangan untuk menentukan apa yang perlu diganti
(misalnya, tisu toilet, tisu, sabun, antiseptik berbasis alkohol (ABHR),
sarung tangan, wadah benda tajam) dan apakah diperlukan bahan
khusus.
ini dapat dilakukan sebelum atau selama proses pembersihan
2. Kumpulkan persediaan
Pastikan persediaan kain bersih yang memadai
Siapkan larutan disinfektan baru sesuai dengan petunjuk pabrik
3. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
4. Bersihkan ruangan, bekerja dari area bersih ke kotor dan tinggi ke rendah
5. Buang limbah setelah ¾ penuh
6. Lepas sarung tangan, cuci tangan jangan meninggalkan ruangan dengan
masih menggunakan sarung tangan kotor
7. Isi kembali persediaan sesuai kebutuhan (misalnya sarung tangan, ABHR,
Routine sabun, handuk kertas)
8. Bersihkan tangan dengan ABHR
Cleaning
APSIC GUIDELINES FOR ENVIRONMENTAL CLEANING AND DECONTAMINATION
PEMBERSIHAN RUANG PASIEN MRSA