Anda di halaman 1dari 20

MODUL 5

HUKUM DASAR KIMIA

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 81
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Pada modul ini Ananda akan belajar tentang hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul
relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
Materi ini sangat erat jika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya manfaat
stoikiometri dalam bidang pertanian untuk menganalisis komposisi pupuk, dalam bidang
kedokteran untuk menentukan unsur atau senyawa dalam sebuah sampel misalnya sampel
darah, urin, rambut dan lain sebagainya.

B. PRASYARAT
Untuk mempelajari modul ini sebelumnya peserta didik mampu menguasai materi tentang
unsur, konfigurasi electron, table periodic unsur dan ikatan kimia.

C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari modul ini peserta didik dapat :
1. Menghitung Ar dan Mr dengan benar
2. Menghitung mol dengan benar
3. Menguraikan definisi hukum Gay Lussac dengan benar
4. Menguraikan definisi hukum Avogadro dengan benar
5. Menggabungkan Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac, dan Hukum Avogadro menjadi
persamaan gas ideal dengan benar

D. KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
4.5 Menggunakan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia

E. CEK KEMAMPUAN AWAL


No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah anda mengetahui tentang
1
Ar dan Mr?

Apakah anda mengetahui tentang


2
mol?

Apakah anda mengetahui tentang


3
hukum dasar kimia?
Apabila anda menjawab “Tidak” pada salah satu kolom pertanyaan di atas, pelajari
seluruh bahasan pada modul ini.
Apabila anda menjawab “ya” pada seluruh pertanyaan di atas, maka lanjutkan dengan
mengerjakan evaluasi yang ada pada kolom ini.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 82
PEMBELAJARAN

1. KEGIATAN BELAJAR 1
a. Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik dapat :
1. Menghitung Ar dan Mr dengan benar
2. Menghitung mol dengan benar

b. Uraian Materi
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa atom relatif merupakan massa dari suatu atom yang didasarkan pada kelimpahan
isotop di alam. Untuk mempermudah perhitungan, massa atom relatif juga dapat dinyatakan
sebagai perbandingan massa 1 atom dan 1/2 massa 1 atom C-12. Secara matematis,
dirumuskan sebagai berikut.

Massa Molekul Relatif (Mr)


Massa molekul relatif merupakan perbandingan antara massa 1 molekul unsur atau senyawa
dan 1/2 massa 1 atom C-12. Massa molekul relatif juga menunjukkan massa total relatif
unsur-unsur penyusun suatu molekul.
Contoh soal:
1. Diketahui massa rata-rata atom X adalah 2,66x10-23 gram dan massa 1 atom C-12 = 1,99
x 10-23 gram. Tentukanlah massa atom relatif (Ar) unsur X tersebut! Jawaban: Menurut
IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry), karbon-12 digunakan
senagai patokan perhitungan massa relative atom-atom lainnya degan persamaan
sebagai berikut:

Maka, didapatkan bahwa unsur X memiliki Ar sebesar 16,04.


2. Tentukan masa molekul realtif senyawa Al2(SO4)3!
Massa molekul realtif Alumunium sulfat (Al2(SO4)3) dapat ditentukan dari jumlah
massa relatif atom-atom penyusunnya yaitu atom Alumunium (Al), atom Sulfur (S),
dan atom Oksigen (O).

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 83
Mr Al2(SO4)3= (2 x Ar Al) + (3 x Ar S) + (12 x Ar O)
= (2 x 27) + (3 x 32) + (12 x 16)
= 54 + 96 + 192
= 342
Maka, didapat bahwa masa molekul Alumunium sulfat adalah 342 gram/ mol.
Pengertian Mol
Mol merupakan jumlah tertentu untuk menyatakan banyaknya suatu zat yang berukuran
mikroskopis. Satu mol menunjukkan banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu zat
yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram atom C-12. Memang, ada
berapa sih partikel dalam 12 gram atom C-12? Seorang ilmuwan bernama Avogadro
berhasil menghitung banyaknya partikel dalam 12 gram atom C-12, yaitu sebanyak 6,02 ×
1023 partikel. Sungguh besaran yang tidak dapat dijangkau dengan indera manusia.
Bilangan tersebut lebih dikenal sebagai bilangan Avogadro. Untuk 1 mol zat mengandung
6,02 × 1023 partikel. Dengan demikian, hubungan antara jumlah mol dan jumlah partikel
dirumuskan sebagai berikut.

Massa Molar
Massa molar adalah massa satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relatif (Ar)
pada atom dan massa molekul relatif (Mr) pada senyawa. Secara matematis, dirumuskan
sebagai berikut.

Volume Molar
Volume molar ini biasanya berlaku pada gas. Volume molar menunjukkan volume 1 mol
gas pada suhu dan tekanan tertentu. Pada kondisi standar (suhu 0 oC dan tekanan 1 atm),
volume molar gas bernilai 22,4 L. secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Jika tidak berada pada kondisi STP, volume molar gas bisa ditentukan dengan rumus
berikut.
1) Saat berada pada kondisi ToC dan tekanan P atm, gunakan persamaan berikut.

Keterangan:
P = tekanan (atm);
V = volume (liter);
n = jumlah mol;
R = konstanta gas ideal (0,082 L.atm/mol.K);

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 84
T = suhu gas (K); dan
1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg.
2) Saat berada di suhu ruang (room temperature), gunakan persamaan berikut.

3) Saat diminta perbandingan antara volume gas satu dan lainnya pada suhu dan tekanan
tertentu, gunakan persamaan berikut.

Keterangan:
n1 = jumlah mol gas ke-1;
n2 = jumlah mol gas ke-2;
V1 = volume gas ke-1; dan
V2 = volume gas ke-2.

Contoh Soal:
Soal 1:
Hitung berapakah mol molekul yang terdapat dalam 6 gram glukosa (C 6H12O6), diketahui
Ar C = 12, O = 16, serta H = 1.
Pembahasan soal 1:
Mr glukosa = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180
Maka M glukosa = 180 gram/mol
n (mol) = massa/M = 6 gram/180 gram/mol = 0,033 mol.
Soal 2:
Berapa gram massa urea (CO(NH2)2) yang mengandung 0,15 mol urea?
Ar C = 12, O = 16, N = 14, H=1
Pembahasan soal 2:
Mr Urea = (1 x 12) + (1 x 16) + (2 x 14) + (4 x 1) = 60
M Urea = 60 gram/mol
massa Urea= n x M

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 85
massa Urea = 0,15 mol x 60 gram/mol = 9 gram
Soal no 3
Tentukan volume dari 2 mol O2 pada kondisi STP!
Pembahasan Soal No 3:
Pada kondisi STP (standar), volume molar gas O2 dirumuskan sebagai berikut.

Jadi, volume molar O2 pada kondisi STP adalah 44,8 L.


Soal No 4
Pada suhu dan tekanan massa dari 1 liter gas A adalah seperempat dari massa 1 liter gas
SO3. Tentukan massa molekul relatif gas A tersebut! (Ar O = 16, S = 32)
Pembahasan Soal No 4:
Sebelum menghitung massa molekul relatif gas A, Quipperian harus mencari dahulu massa
molekul relatif gas SO3.

 
Massa 1 liter gas A seperempat dari massa 1 liter gas SO3, sehingga:

Jadi, massa molekul relatif gas A adalah 80.


Soal No 5
Suatu gas oksigen memiliki massa 4 gram. Tentukan volume gas itu pada keadaan standar
(T = 0°C, P = 1 atm).
Penyelesaian:
Diketahui:
m         = 4 gr = 4x 10-3 Kg
P          = 1 atm = 1x105 N/m2
T          = 0°C = 273 K
Mr O2   = 32 kg/mol
R          = 8,314 x 103 J/kmol K
Ditanyakan:
Berapa Volume O2.......?
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 86
Jawab :
PV = NRT 
1x105 N/m2 =    (8,314x103 J/kmol K)(273 K)
1x105 N/m2 = 283,7 J (V)
V = 2,83 x 10-3 m3
Jadi, volume gas oksigen pada keadaan standar adalah 2,83x10-3 m3.
c. Rangkuman
Mol merupakan jumlah tertentu untuk menyatakan banyaknya suatu zat yang berukuran
mikroskopis. Satu mol menunjukkan banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu zat
yang jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram atom C-12.
d. Tugas
Kerjakan soal berikut di buku kalian dengan mengscan QR code di bawah ini!

TES FORMATIF
1. Jika pada STP volum dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul relatif gas
tersebut adalah....
A. 26
B. 28
C. 30
D. 32
E. 34
2. 5 mol gas N2 berada pada suhu 27°C pada tekanan 1,5 atm. Volume gas N2 tersebut adalah....
A. 22,40 liter
B. 24,80 liter
C. 41,00 liter
D. 56,20 liter
E. 82,00 liter
3. Di ketahui massa atom relatif (Ar) C = 12; O = 16 ; K = 39) , maka massa 2 mol K 2CO3
adalah....
A. 138 gram
B. 200 gram

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 87
C. 250 gram
D. 276 gram
E. 300 gram
4. Volume 7,5 gram gas NO pada suhu 0°C dan tekanan 1 atmosfer adalah….(Ar N=14;O=16)
A. 5,6 L
B. 11,2 L
C. 22,0 L
D. 22,4 L
E. 44,0 L
5. Unsur X mempunyai jumlah atom 3,01 x 1023 dan massanya 2 gram maka unsur tersebut
mempunyai masa atom relative…… (L=6,02 x 1023)
A. 4
B. 10
C. 20
D. 40
E. 80
6. Jumlah mol yang terdapat dalam 24 gram pirit FeS2 ( ArFe= 56, Ar S=32)adalah……
A. 0,02 Mol
B. 0,04 mol
C. 0,10 mol
D. 0,20 mol
E. 0,40 mol
7. Hitunglah massa 0,1 mol batu kapur (CaCO3) jika diketahui Ar Ca = 40, Ar C = 12 dan Ar O =
16).
A. 5 gram
B. 10 gram
C. 15 gram
D. 20 gram
E. 25 gram
8. Jika diketahui Ar O=16 dan bilangan Avogadro=6 x 1023, dalam 16 gram gas oksigen (O2)
terdapat atom oksigen sebanyak…
A. 3,01 x 1022
B. 4,5 x 1022
C. 6,02 x 1022
D. 3,01 x 1023
E. 6,02 x 1023
9. Massa KOH padat (Mr = 56) yang harus ditimbang untuk membuat 250 mL larutan KOH 0,4
M adalah …
A. 56,0 gram

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 88
B. 11,2 gram
C. 22,4 gram
D. 5,6 gram
E. 2,8 gram
10. Massa Kalsium karbonat CaCO3 (Mr = 100) yang mengandung 3,02 x 1023 molekul adalah . . .
A. 10 gram
B. 25 gram
C. 50 gram
D. 20 gram
E. 60 gram

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 89
2. KEGIATAN BELAJAR 2
a. Tujuan Kegiatan
Melalui kegiatan belajar ini diharapkan peserta didik dapat:
1) Menguraikan definisi hukum Gay Lussac dengan benar
2) Menguraikan definisi hukum Avogadro dengan benar
3) Menggabungkan Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac, dan Hukum Avogadro menjadi
persamaan gas ideal dengan benar

b. Uraian Materi
Hukum Dasar Kimia
Hukum dasar Kimia berisi metode-metode ilmiah skala laboratorium yang sudah
terstandarisasi. Hukum dasar Kimia yang dimaksud meliputi, hukum Lavoisier, hukum
Proust, hukum Dalton, hukum Gay-Lussac, dan hukum Avogadro. Ingin tahu ulasannya
satu per satu? Check this out!
1. Hukum Lavoisier
Hukum Lavoisier dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Antonie Laurent Lavoisier.
Dalam penelitiannya, Lavoisier membakar merkuri cair berwarna putih dengan oksigen
sampai dihasilkan merkuri oksida berwarna merah. Tidak sampai situ saja, Lavoisier
memanaskan merkuri oksida sampai terbentuk merkuri cair berwarna putih dan oksigen.
Dari penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa massa oksigen yang dibutuhkan pada proses
pembakaran sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida
dipanaskan. Oleh karena itu, hukum Lavoisier dikenal sebagai hukum kekekalan massa.
Adapun pernyataan hukum Lavoisier adalah sebagai berikut.

2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)


Seorang ilmuwan asal Prancis, Joseph Louis Proust, meneliti perbandingan massa unsur
yang terkandung di dalam suatu senyawa pada tahun 1799. Penelitian itu membuktikan
bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-unsur dengan komposisi tertentu dan tetap. Oleh
karena itu, hukum Proust dikenal sebagai hukum perbandingan tetap. Adapun pernyataan
hukum Proust adalah sebagai berikut.

3. Hukum Dalton (Hukum Perbandingan Berganda)


Seorang ilmuwan asal Inggris, John Dalton, melakukan penelitian dengan membandingkan
massa unsur-unsur pada beberapa senyawa, contohnya oksida karbon dan oksida nitrogen.
Senyawa yang digunakan Dalton adalah karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida
(CO2). Dari perbandingan keduanya, diperoleh hasil sebagai berikut.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 90
Jika massa karbon di dalam CO dan CO 2 sama, massa oksigen di dalamnya akan memenuhi
perbandingan tertentu. Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO dan CO 2 yang
diperoleh Dalton adalah 4 : 8 = 1 : 2. Dengan demikian, hukum Dalton dikenal sebagai
hukum perbandingan berganda. Berikut ini pernyataan hukum Dalton.

4. Hukum Gay Lussac (Hukum Perbandingan Volume)


Hukum Gay Lussac dicetuskan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Joseph Gay Lussac.
Lussac meneliti tentang volume gas dalam suatu reaksi kimia. Berdasarkan penelitiannya,
Lusac mengambil kesimpulan bahwa perubahan volume gas dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 liter gas nitrogen bisa bereaksi dengan 3 liter gas
hidrogen menghasilkan 2 liter gas amonia. Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai
berikut.

 
Adapun pernyataan hukum Gay Lussac adalah sebagai berikut.

5. Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro dicetuskan oleh seorang ilmuwan asal Italia, Amadeo Avogadro, pada
tahun 1811. Avogadro menyatakan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom yang
berdiri sendiri, melainkan bisa berbentuk molekul unsur, contohnya H 2, O2, N2, dan P4.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Avogadro berhasil menjelaskan hukum Gay Lussac dan
membuat hipotesis sebagai berikut.

Dengan adanya hipotesis tersebut, diperoleh bahwa perbandingan volume gas sama dengan
perbandingan koefisien. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Apakah Quipperian sudah paham pembahasan tentang hukum dasar Kimia? Nampaknya,
masih ada yang kurang ya jika belum berlatih soal tentang hukum dasar Kimia? Jangan
khawatir, berikut ini contoh soalnya!
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 91
Contoh Soal 1 (Hukum Lavoisier)
Besi bermassa 21 gram direaksikan dengan belerang sehingga membentuk 33 gram besi
belerang. Tentukan massa belerang yang bereaksi!
Pembahasan:
Sebelum menentukan massa belerang yang bereaksi, Quipperian bisa menulis persamaan
reaksinya seperti berikut.

 
Hukum Lavoisier menyatakan bahwa massa zat sebelum dan setelah reaksi adalah sama,
sehingga diperoleh:

 
Jadi, massa belerang yang bereaksi adalah 12 gram.
Masih semangat berlatih kan, Quipperian? Ayo lanjut contoh soal selanjutnya!
Contoh Soal 2 (Hukum Proust)
Senyawa karbon dioksida dibentuk dari unsur karbon dan oksigen dengan perbandingan
massa karbon dan oksigen adalah 3 : 8. Jika unsur karbon yang bereaksi 1,5 gram, tentukan
massa oksigen yang bereaksi dan massa karbon dioksida yang terbentuk!
Pembahasan:
Dari soal tersebut diketahui:

Dengan menggunakan hukum perbandingan antara unsur dan massa yang diketahui,
diperoleh:
Massa oksigen yang diperlukan

Massa karbon dioksida yang terbentuk

Massa karbon dioksida yang terbentuk bisa ditentukan berdasarkan persamaan hukum
Lavoisier berikut.

Jadi, massa oksigen yang bereaksi dan massa karbon dioksida yang terbentuk berturut-turut
adalah 4 gram dan 5,5 gram.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 92
Pengertian gas ideal
Gas ideal adalah kumpulan dari partikel pada sebuah zat yang jaraknya cukup jauh
dibandingkan dengan ukuran partikel tersebut. Partikel dalam gas yang selalu bergerak
secara acak ke segala arah bisa bertumbukan satu sama lain, tetapi pada gas ideal,
tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sempurna atau tumbukan yang tidak
membuat partikel kehilangan energi.
Sebenarnya, dalam kehidupan sehari-hari kita, tidak ada yang namanya gas ideal. Gas-
gas di kehidupan nyata berada pada tekanan rendah dan suhunya tidak mendekati dengan
titik cair gas. Namun, karena gas yang berada di tekanan rendah dan suhunya tidak dekat
dengan titik cair gas mendekati dengan karakter gas ideal, maka gas tersebut diasumsikan
sebagai gas ideal di kehidupan nyata.
Ciri-ciri gas ideal
Ciri-ciri gas ideal sangat unik dibandingkan dengan gas lainnya, yaitu:
1) Gas ideal terdiri dari molekul dengan jumlah yang sangat banyak dengan jarak antar
molekulnya jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran molekul. Hal ini membuat
gaya tarik molekul menjadi sangat kecil sehingga diabaikan.
2) Molekul gas bergerak acak dengan kecepatan tetap dan memenuhi hukum gerak
Newton.
3) Molekul gas ideal mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain atau dengan
dinding wadah. Dinding wadah gas ideal sifatnya kaku sempurna dan tidak akan
bergerak.
4) Energi kinetik rata-rata molekul gas ideal sebanding dengan suhu mutlaknya.
Jenis-jenis gas ideal
Seperti yang disebutkan sebelumnya, gas ideal sebenarnya tidak ada. Namun, beberapa
gas yang berada di temperatur tinggi dan tekanan rendah memiliki perilaku seperti gas
ideal, yaitu melawan gaya intermolekuler menjadi jauh lebih kecil dibandingkan dengan
energi kinetik partikel. Sementara itu, ukuran molekulnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan ruangan kosong antara molekul.
Dari penjelasan tersebut, ada beberapa jenis gas di dunia yang masih bisa disebut
dengan gas ideal, seperti nitrogen, oksigen, hidrogen, gas mulia, dan karbon dioksida.
Sifat gas ideal
Untuk membedakan gas ideal dengan gas lainnya, maka kamu perlu memahami sifat
dari gas ideal dan selanjutnya untuk gas dengan sifat tersebut akan disebut sebagai gas
ideal. Berikut ini adalah sifat-sifat gas ideal:
1) Volume molekulnya diabaikan terhadap volume ruang yang ditempati.
2) Gaya tarik antar molekul sangat kecil sehingga bisa diabaikan.
3) Tumbukan antar molekul atau partikel serta tumbuhan partikel atau molekul terhadap
dinding sifatnya elastis, artinya tidak akan mengalami perubahan energi, bisa disebut
dengan terjadi lenting sempurna.

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 93
4) Tekanan disebabkan karena tumbukan pada dinding tabung, sementara besar kecilnya
tekanan pada gas karena jumlah tumbukan per satuan luas per detik.
Syarat gas ideal
Sebuah gas dikatakan ideal apabila memenuhi syarat-syarat di bawah ini:
1) Suatu gas yang terdiri dari molekul yang identik sehingga antar molekulnya tak bisa
dibedakan.
2) Molekul dalam gas bergerak secara acak ke segala arah.
3) Molekul gas ideal tersebar merata di seluruh bagian.
4) Jarak antar molekul lebih besar dibandingkan ukuran molekulnya.
5) Tidak ada gaya interaksi antarmolekul, kecuali tumbukan antar molekul atau dengan
dinding.
6) Semua tumbuhan dari molekul dengan molekul atau molekul dengan dinding adalah
lenting sempurna.
7) Tumbukan molekul tersebut terjadi pada waktu yang sangat singkat.
8) Hukum Newton tentang gerak berlaku pada gas ideal.
Hukum gas ideal
Persamaan gas ideal didasarkan pada Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay
Lussac. Sehingga, kamu wajib memahami ketiga hukum pada gas tersebut yang akan
dijelaskan di bawah ini:
1) Hukum Boyle
Hukum Boyle berbunyi bahwa untuk jumlah tetap gas ideal pada suhu sama, tekanan (P)
dan volume (V) merupakan proporsional terbalik, yang satu ganda yang satunya setengah.
PV = Konstan atau P1 V1 = P2 V2
Dimana,
P = tekanan gas pada suhu tetap (Pa)
V = volume gas pada suhu tetap (m3)
P1 = tekanan gas pada keadaan I (Pa)
P2 = tekanan gas pada keadaan II (Pa)
V1 = volume gas pada keadaan I (m3)
V2 = volume gas pada keadaan II (m3)
2) Hukum Charles
Hukum Charles menyatakan apabila gas dalam sebuah ruang tertutup dengan tekanan yang
dijaga konstan, membuat volume pada gas dalam jumlah tertentu akan berbanding lurus
dengan temperatur mutlaknya.
Dari pernyataan Hukum Charles tersebut, berikut ini persamaannya:
V/T = Konstan atau V1/T1 = V2/T2
Dimana,
V = volume gas pada tekanan tetap (m3)
T = suhu gas pada tekanan tetap (K)

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 94
V1 = volume gas pada keadaan I (m3)
V2 = volume gas pada keadaan II (m3)
T1 = suhu gas pada keadaan I (K)
T2 = suhu gas pada keadaan II (K)
3) Hukum Gay Lussac
Hukum Gay Lussac menyebutkan bahwa tekanan dari massa gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak gas, saat volume dipertahankan dalam keadaan konstan.
P/T = konstan atau P1/T1 = P2/T2
P = tekanan gas pada volume tetap (Pa)
T = suhu gas pada volume tetap (K)
P1 = tekanan gas pada keadaan I (Pa)
P2 = tekanan gas pada keadaan II (Pa)
T1 = suhu gas pada keadaan I (K)
T2 = suhu gas pada keadaan II (K)
4) Rumus gas ideal
Persamaan gas ideal adalah persamaan yang menjelaskan terkait hubungan antara tekanan
dan volume pada gas dengan temperatur dan jumlah mol gas. Rumus gas ideal ini didasari
dari ketiga hukum yang sudah dibahas di atas. Berikut ini persamaan umum gas ideal
PV = nRT
PV = (m/M)RT
PM = RT
PV = (N/NA) RT
PV = NkT
Dimana,
P = tekanan (Pa)
V = volume (m3)
n = jumlah mol (mol)
T = suhu gas (K)
R = tetapan umum gas (8,314 J/mol K)
m = massa gas (kg)
M = massa relatif gas (kg/mol)
ρ = massa jenis (kg/m3)
N = jumlah partikel
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1026 partikel/kmol)
k = tetapan Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
Perbedaan gas ideal dengan gas sejati
Berikut ini adalah perbedaan gas ideal dan gas sejati atau nyata:

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 95
1) Gas ideal tidak memiliki gaya antarmolekul dan molekul gasnya dianggap partikel titik.
Sementara gas nyata memiliki ukuran dan volume yang kemudian memiliki gaya
antarmolekul.
2) Sebenarnya, gas ideal tidak ada di kehidupan nyata. Namun, gas nyata bisa.
3) Gas di kehidupan nyata yang mendekati dengan gas ideal berada di tekanan rendah dan
suhu tinggi. Sementara, gas nyata berada di tekanan tinggi dan suhu rendah,
4) Gas ideal bisa menggunakan persamaan PV = nRT = nKT. Gas nyata tidak bisa dan
persamaannya lebih rumit.

c. Rangkuman
Hukum dasar Kimia yang dimaksud meliputi, hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum
Dalton, hukum Gay-Lussac, dan hukum Avogadro.
Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang tidak saling berinteraksi satu dengan
lainnya. Artinya, jarak antarpartikel gas ideal sangat berjauhan dan bergerak secara acak.

d. Tugas
Kerjakan soal berikut di buku kalian dengan mengscan QR code di bawah ini!

TES FORMATIF
1. Pernyataan yang paling benar mengenai hukum Lavoisier adalah....
A. Massa molekul zat pereaksi sama dengan massa molekul zat hasil reaksi
B. Massa pereaksi sama dengan massa hasil reaksi
C. Perbandingan unsur senyawa pereaksi dan hasil reaksi tetap
D. Volume zat pereaksi sama dengan volume zat hasil reaksi
E. Jumlah mol pereaksi sama dengan jumlah mol hasil reaksi

2.
Perhatikan gambar tabung Y di atas! Tabung tersebut tertutup rapat. Salah satu kaki tabung Y berisi
serbuk pualam dan satu kaki lain berisi HCl. Massa tabung beserta isinya adalah 50 gram. Apabila
tabung dimiringkan sehingga lautan HCl tercampur ke dalam serbuk pualam maka terjadi reaksi

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 96
yang menghasilkan air, gas karbon dioksida, dan kalsium klorida. Setelah reaksi selesai tabung dan
isinya ditimbang. Massa tabung beserta isinya adalah....
A. sama dengan 50 gram
B. kurang dari 50 gram
C. lebih dari 50 gram
D. bisa lebih atau kurang dari 50 gram
E. tidak dapat ditentukan
3. Pernyataan yang benar mengenai hukum perbandingan tetap adalah....
A. massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap
B. dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap
C. perbandingan massa materi yang menyusun campuran selalu tetap
D. perbandingan massa materi yang menyusun campuran selalu berubah-ubah
E. dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur selalu berubah
4. A dan B bereaksi membentuk dua senyawa. Untuk senyawa pertama 1,4 gram A bereaksi dengan
3,2 gram B. Untuk senyawa kedua 0,7 gram A bereaksi dengan 0,4 gram B. Berapakah
perbandingan unsur A dalam senyawa pertama terhadap unsur A dalam senyawa kedua?
A. 1:1
B. 2:1
C. 1:2
D. 1:4
E. 4:1
5. Jika 14 g gas nitrogen bereaksi dengan gas hidrogen menghasilkan 17 g gas amonia, jumlah gas
hidrogen yang bereaksi adalah…
A. 34
B. 5
C. 3
D. 31
E. 28
6. Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam karbon monoksida adalah 3: 4 . jika 9 gram
karbon direaksikan dengan 16 gram oksigen maka setelah reaksi adalah....
A. Tersisa oksigen 7 gram dan terbentuk karbon monoksida 18 gram
B. Tersisa oksigen 4 gram dan terbentuk karbon monoksida 21 gram
C. Hanya terdapat 21 gram karbonmonoksida
D. Hanya terdapat 25 gram karbonmonoksida
E. Tersisa karbon 4 gram dan terbentuk karbon monoksida 21 gram
7. Pada temperatur dan tekanan yang sama,volume suatu gas sebanding dengan jumlah mol gas
yang terdapat didalamnya,hipotesis tersebut dikemukakan oleh....
A. Proust
B. Boyle

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 97
C. Avogadro
D. Lavoisier
E. Dalton
8. Perbandingan massa unsur magnesium dan oksigen di dalam magnesium oksida adalah 3 :2. Jika
6 gram megnesium direaksikan dengan oksigen untuk membentuk senyawa magnesium oksida,
berapa gram oksigen yang diperlukan dan beraapa magnesium oksida yang dihasilkan ?
A. 4 gram Oksigen dan 10 gram MgO
B. 2 gram Oksigen dan 8 gram MgO
C. 4 gram Oksigen dan 14 gram MgO
D. 4 gram Oksigen dan 5 gram MgO
E. 2 gram Oksigen dan 10 gram MgO
9. Setiap 2 liter gas nitrogen tepat habis bereaksi dengan 3 liter gas oksigen menghasilkan 2 liter gas
oksida nitrogen. Jika volume diukur pada tekanan dan suhu yang sama, tentukan rumus molekul
oksida nitrogen tersebut.
A. NO
B. N2O3
C. NO3
D. N3O2
E. NO2
10. Gas propane (C3H8) terbakar menurut persamaan sebagai berikut

Volume oksigen (T.P) yang diperlukan untuk membakar sempurna 3 liter gas propana (T.P)
adalah....
A. 1
B. 3
C. 5
D. 4
E. 15
11. Sejumlah logam besi dipijarkan dengan 3,2 gram belerang menghasilkan 8,8 gram senyawa besi
(II) sulfida, berapa gram logam besi yang bereaksi?
A. 12 gram
B. 5,6 gram
C. 56 gram
D. 28,16 gram
E. 1,2 gram
12. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26,4 gram gas karbon
dioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada pembakaran
tersebut?
A. 55,2 gram
Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 98
B. 2,4 gram
C. 33,6 gram
D. 19,2 gram
E. 11,5 gram
13. Sebanyak 18 gram glukosa dibakar dengan oksigen menghasilkan 26,4 gram gas karbon
dioksida dan 10,8 gram uap air. Berapa gram oksigen yang telah bereaksi pada pembakaran
tersebut?
A. 55,2 gram
B. 2,4 gram
C. 33,6 gram
D. 19,2 gram
E. 11,5 gram
14. Di dalam senyawa CaS, perbandingan massa Ca : S = 5 : 4. Jika 10 gram kalsium direaksikan
dengan 9 gram belerang, maka berapakah massa CaS yang terbentuk?
A. 18 gram
B. 19 gram
C. 9 gram
D. 96 gram
E. 8 gram
15. Di dalam senyawa CaS, perbandingan massa Ca : S = 5 : 4. Jika 10 gram kalsium direaksikan
dengan 9 gram belerang, maka berapakah massa CaS yang terbentuk?
A. 18 gram
B. 19 gram
C. 9 gram
D. 96 gram
E. 8 gram
16. Perbandingan massa unsur magnesium dan oksigen di dalam magnesium oksida adalah 3 :2.
Jika 6 gram megnesium direaksikan dengan oksigen untuk membentuk senyawa magnesium oksida,
berapa gram oksigen yang diperlukan dan beraapa magnesium oksida yang dihasilkan ?
A. 4 gram Oksigen dan 10 gram MgO
B. 2 gram Oksigen dan 8 gram MgO
C. 4 gram Oksigen dan 14 gram MgO
D. 4 gram Oksigen dan 5 gram MgO
E. 2 gram Oksigen dan 10 gram MgO
17. Di dalam senyawa AB, perbandingan massa A : B = 2 : 1. Jika terdapat 120 gram senyawa AB,
tentukan massa masing-masing unsur dalam senyawa tersebut!
A. 30 g A dan 90 g B
B. 40 g A dan 80 g B
C. 80 g A dan 40 g B

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 99
D. 20 g A dan 100 g B
E. 10 g A dan 60 g B
18. Gas hidrogen yang volumenya 10 liter direaksikan dengan gas oksigen yang volumenya 10 liter
membentuk uap air. Bila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka berapakah volume
maksimum uap air yang dapat dihasilkan.?
A. 15 L
B. 20 L
C. 5 L
D. 10 L
E. 24 L
19. Agar reaksi berikut setara maka nilai x, y dan z adalah...

A. 1, 1, 2
B. 2, 1, 2
C. 2, 1, 1
D. 2, 2, 1
E. 2, 2, 2
20. Harga a, b, c, d agar reaksi di bawah setara adalah…

A. 2-2-2-1
B. 2-1-2-2
C. 1-2-2-2
D. 1-2-2-1
E. 2-2-2-2

Modul Kimia Kelas X Semester Gasal SMKS Miftahul Huda Rawalo Banyumas 100

Anda mungkin juga menyukai