Anda di halaman 1dari 1

Nama : Faradiba Najla Salsabila

NBI : 1311900174
Kelas : Hukum Perjanjian (B)
A. Pengertian perjanjian baku
Perjanjian baku adalah suatu bentuk Perjanjian yang memuat syarat-syarat tertentu
dan dibuat hanya oleh satu pihak. Perjanjian baku, artinya sama dengan perjanjian
adhesi yang sifatnya bergantung kepada satu pihak apakah berminat melakukan kontrak
atau membatalkannya.
Perjanjian baku dialih bahasakan dari istilah asing yakni standaard contract.
Dimana baku atau standar memiliki arti sebagai tolak ukur, yakni pedoman atau
patokan bagi konsumen dalam mengadakan hubungan hukum dengan pihak pengusaha. Dalam
hal ini, yang dibakukan adalah model, rumusan dan ukuran.
Artinya, tidak dapat diganti atau diubah lagi, karena produsen telah membuat atau
mencetaknya dalam bentuk blanko tetap berupa naskah perjanjian lengkap dengan
syarat-syarat perjanjian dan syarat-syarat baku yang wajib dipenuhi konsumen.

Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang


perlindungan konsumen (UUPK), klausula baku dimaknai setiap aturan atauketentuan
dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara
sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian
yang mengikat dan wajib dipatuhi oleh konsumen.

B. Kelebihan perjanjian baku


• perjanjian/kontrak baku itu lebih efisien, dan membuat praktik bisnis menjadi
lebih simpel. Hal ini sangat menguntungkan terutama bagi kontrak-kontrak masal,
yakni kontrak yang dibuat dalam volume yang besar (mass production of contract).
• tidak perlu lagi merancang kontrak standar. Hal ini sangat meringankan biaya dan
waktu. Pihak-pihak cukup mengambil perjanjian/kontrak standar itu dan memasukkan
hal-hal pokok saja, misalnya identitas para pihak, jumlah atau nilai atau besaran
obyek perjanjian/kontrak.
• Keuntungan bagi debitur dengan bentuk perjanjian baku dalam perjanjian kredit
adalah proses perwujudan perjanjian kredit menjadi lebih cepat, mudah, sederhana,
serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga.
• Dari sisi kreditur, keuntungannya adalah proses pelaksanaan perjanjian kredit
menjadi lebih cepat, mudah, sederhana, serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga dan
kedudukan dan kepentingan bank lebih terlindungi.

C. Kelemahan atau kekurangan perjanjian baku


• konsumen tidak mempunyai kesempatan untuk negosiasi dan menentukan isi
perjanjian, sehingga pilihannya hanya menerima atau meninggalkan. Hal ini
menyebabkan konsumen berada dipihak yang lemah, hak dan kewajiban antara pelaku
usaha dan konsumen tidak seimbang dan konsumen lebih dirugikan.

D. Contoh perjanjian baku


• Perjanjian Jual Beli Motor
• Perjanjian Kerja Sama
• Perjanjian Kartu Kredit
• Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun

Anda mungkin juga menyukai