Anda di halaman 1dari 18

OLAHRAGA ATLETIK

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lompat, loncat, lempar dan tolak. Kata
ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan
cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM.
Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia). Cabang olahraga atletik  yang  meliputi  unsur 
gerakan jalan, lari, lempar dan  lompat,  disebut  juga  induk  dari semua cabang
olahraga dan merupakan  cabang  olahraga  yang usianya paling tua diantara
cabang olahraga lainnya. Akibatnya dapat dipahami bahwa usia atletik itu sama
tuanya  dengan asal mulanya  perkembangan  manusia  itu  sendiri.  Gerakan-
gerakan  yang  terdapat  dalam  olahraga  atletik   tersebut merupakan bentuk
gerakan yang paling asli  dan  yang  paling wajar dimiliki oleh manusia. Gerakan
yang dimaksud merupakan gerakan-gerakan  yang  paling  penting  dan  tidak 
ternilai harganya bagi manusia dalam menjalani perkembangan hidupnya.

A. Lari
1. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah salah satu nomor lari cepat. Lari jarak
pendek disebut juga sprint. Adapun teknik dan cara melakukan lari jarak
pendek adalah:
a. Teknik Start dalam Lari Jarak Pendek
Start berdasarkan kegunaanya dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu
start berdiri (standing start), start melayang (flying start), dan start jongkok
(crouching start). Start berdiri digunakan untuk lari jarak jauh, start
melayang digunakan untuk lari sambung (estafet), khususnya pelari ke-2,
ke-3, dan ke-4, sedangkan start jongkok digunakan untuk lari jarak pendek.
Sesuai dengan istilahnya, start jongkok dilakukan dengan cara berjongkok.

1
Start jongkok berdasarkan cara pelaksanaannya dibedakan menjadi 3 (tiga)
yaitu :
1) Sikap permulaan
Sikap permulaan start pendek yaitu : berdiri tegak kedua kaki rapat,
lengan lurus di samping badan, dan pandangan lurus ke depan.
2) Cara melakukan
Cara melakukan start pendek yaitu :
a) Langkahkan kaki kiri ke depan dengan jari-jari kaki lurus ke depan.
b) Letakkan ujung jari kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan.
c) Jarak kedua kaki kira-kira satu kepalan tangan.
d) Letakkan kedua lengan lurus dengan bahu, jari-jari tangan rapat, ibu
jari membuka membentuk huruf V tebalik di belakang garis start.
b. Aba-Aba Start Jongkok
Aba-aba start jongkok terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1) Bersedia
Setelah mendengarkan aba-aba “bersedia”, pelari melangkahkan salah
satu ke depan di belakang garis start, dan berjongkok sesuai dengan
start yang digunakan (start pendek, menengah, atau panjang), serta
meletakkan kedua tangan (ujung jari-jari) ke tanah.
2) Siap
Setelah mendengar aba-aba “siap”, pelari mengangkat pantat sehingga
posisi panggul lebih tinggi dari pada bahu, sedangkan kepala
menunduk dan rileks.
3) Ya atau bunyi pistol
Setelah mendengar aba-aba “ya” atau bunyi pistol, pelari
mendorongkan kaki depan ke balok start dan bersamaan dengan itu
kaki belakang digerakkan ke depan dalam keadaan lutut tertekuk
(lutut diangkat ke depan atas)

2
c. Teknik Gerakan lari jarak Pendek
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berlari jarak pendek adalah :
1) Setelah aba-aba “ya” atau bunyi pistol
2) Pendaratan kaki pada ujung kaki bagian depan.
3) Sikap badan condong ke depan, pandangan lurus ke depan.
4) Ayunkan lengan dengan kuat ke depan dada di atas pinggang
5) Pergelangan tangan lurus dan tangan mengepal
6) Otot-otot leher rileks dan pada saat berlari menahan napas.
d. Teknik Gerakan Memasuki Garis Finish
Memasuki garis finish adalah hal yang paling penting dalam lari dan
merupakan penentu kalah atau menangnya seorang pelari. Ada beberapa
teknik memasuki garis finish yang biasa digunakan oleh pelari yaitu :
1) Lari terus tanpa mengubah sikap lari
2) Dada maju atau kepala ditundukkan, kedua tangan lurus ke belakang
3) Salah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi)

2. Lari Jarak Menengah


Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. start yang
digunakan untuk lari jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok,
sedangkan untuk jarak 1500 m menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m
masing-masing pelari berlari di laintasannya sendiri, setelah melewati satu
tikungan pertama barulah pelari-pelari itu boleh masuk ke dalam lintasan
pertama. Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah
penyesuaian antara kecepatan dan kekuatan/stamina dari masing-masing
pelari
a. Teknik Start Berdiri untuk Lari Jarak Menengah (1.500 m)
Teknik start berdiri untuk lari jarak menengah adalah :
1) Aba-aba “ bersedia”
Dengan sikap tenang tetapi menyakinkan melangkah maju ke depan,
berdiri tegak di belakang garis start.

3
2) Aba-aba “ siap “
Mengambil sikap kaki kiridi depan dan kaki kanan di belakang, tidak
menginjak garis start, badan condong ke depan.
3) Aba-aba “ ya “
Mulai berlari dengan kecepatan yang tidak maksimal melainkan cukup
setengah atau tiga perempat dari kecepatan maksimal.
b. Teknik Gerakan lari Jarak Menengah
Teknik gerakan lari jarak menengah meliputi :
1) Posisi kepala dan badan tidak terlalu condong, sikap badan seperti
sikap orang berlari
2) Sudut lengan antara 100-110 derajat
3) Pendaratan pada tumit dan menolak dengan ujung kaki
4) Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki
5) Mengayunkan lutut kedepan tidak setinggi pinggul
6) Pada waktu menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan
tidak terlalu tinggi
c. Teknik Lari Jarak Menengah Saat Melewati Tikungan
Teknik lari jarak menengah saat melewati tikungan adalah :
1) Usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan sebelah kiri
2) Putarkan keduan bahu ke kiri, kepala juga miring ke kiri
3) Sudut lengan kanan usahakan lebih besar daripada lengan kiri
d. Teknik Gerakan Memasuki Garis Finish
Teknik gerakan memasuki garis finish dalam lari jarak menengah yaitu :
1) Lari terus tanpa mengubah sikap lari
2) Dada maju, kedua tangan lurus ke belakang
3) Salah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi)
4) Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang

4
3.     Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke
atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus
dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental
merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan
kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
a. Teknik perlu  diketahui  dalam lari jarak jauh
1) Berlari  dengan  irama konstan dengan  langkah menghemat tenaga.
2) Pertahankan agar posisi badan tetap  tegak.
3) Mengayun  kedua  tangan dengan  rileks.
4) Daya tahan umum dan daya tahan kecepatan.
b. Peraturan lari Jarak Jauh di Lintasan Alam/Cross-Country
1) Jalur lomba diupayakan:
- Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang
luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya
jalur yang memotong.
- Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur,
diupayakan dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau
benda lain.
- Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti
parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal.
- Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus
dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan
titian yang menghambat layu pelari.
- Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta
dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika
jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari
2200 meter.

5
- Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba
harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris,
panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk
memberikan arah lari bagi peserta.
2) Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah:
- jarak 12 km peserta putra dewasa
- jarak 6 km peserta putra dewasa
- jarak 8 km peserta putra yunior
- jarak 4 km peserta putra yunior.
3) Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya
peserta lomba.
4) Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba.
pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis. 
5) Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta
perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai
masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah itulah tim
yang menang. 
6) Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir
dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/
pemenang pertama.

4. Lari Sambung 
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari
sambung terdiri dari 4 orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung pelari
berlari dengan kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari
berikutnya. Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang
disebut zona panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu
dinyatakan gagal atau diskualifikasi.

6
a. Cara Pengoperan tongkat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Tanpa melihat (nonvisual): cara ini penerima tongkat estafet tanpa
menoleh kepada si pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari
sambung 4 x 100m
2) Dengan melihat (visual): Cara ini si penerima tongkat estafet menoleh
ke belakang, melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada
lari sambung jaraknya lebih dari 100m, terutama pada 4 x 400m.
b) Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah:
1) Pemberi melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas
2) Yang menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan
dengan sikap ibu jari dan jari lainya membentuk huruf V terbalik
dengan Ibu jari yang berada pada bagian luar dari badan, sedangkan
keempat jari lainya di bagian dalam.
3) Para pelari harus menerima dan memberikan dengan berselang-seling.
Misalnya pelari pertama memegang tongkat dengan tangan kanan,
pelari kedua harus menerima dengan tangan kiri, pelari ketiga
menerima dengan tangan kanan, pelari terakhir menerima dengan
tangan kiri.
4) Perpindahan tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat
berlangsung dalam keadaan pelari sudah mencapai kecepatan
tertinggi. Ini terjadi kira-kira 15 – 18m setelah garis permulaan dalam
daerah pergantian.
c) Peratuan Lari Bersambung/ Estafet
1) Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/
batas pelari.
2) Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai
larinya di luar zona tidak lebih dari 10m.
3) Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing
kecuali:

7
- Untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja
selebihnya sesudah menggunakan lintasan dalam
- Demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari
dijalurnya setelah melewati tanda tikungan petama yang berbendera
- Pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan
dengan batas-batas garis yang jelas.
4) Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang
berukuran 5 x 40 cm dengan warna yang menyolok dengan tidak
membingungkan pelari.
5) Tongkat estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan
berlangsung, jika jatuh harus diambil oleh yang menjatuhkan. Dia
boleh meninggalkan lintasanya untuk mengambil tongkat dengan tidak
mengganggu pelari lain. Tongkat harus diberikan dari tangan ke
tangan dalam zona penggantian tongkat yang dimaksud dengan zona
penggantian tongkat adalah pada saat posisi tongkat bukan ditentukan
oleh posisi badan.

5. Lari Halang Rintang


Lari steeple-chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan
melalui rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;  Rintangan
Gawang dan Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump) Pelari
steeple-chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga
harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan
adalah : 
a. Cara Lari Gawang Biasa
1) Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari
yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-

8
pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan
gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat
menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya.
Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2) Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-
pelari yang belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi
gawang yang baik. Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui
rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena
persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka
setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak dengan
kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat
mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
b. Cara untuk melampaui rintangan air
1) Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air.
Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas
gawang pada ujung kaki.
2) Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang
menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya,
dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga
menjadi gerakan melompat.
3) Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan
badan dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan
melangkah waktu kaki ayun mendarat.
4) Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air,
dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di
tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki
lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.

9
B. Lompat
Di atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor
yang lainnya seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi;
lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan
gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk
melompat semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali
kekuatan kaki, karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika
melakukan lompatan. Pada model latihan lompat untuk pemula kita bisa
memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai dalam kehidupan kita
sehari-hari, seperti contoh; lari karung karena sehingga dengan otomatisnya kita
akan meloncat-loncat   sampai   ke  garis   finish, dan inilah  yang kita  perlukan  
pada cabang  atletik  terutama pada nomor lompat.
Selain lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang
lainnya, yang tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan
bosen terhadap latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang
pelatih harus mampu berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi
yang harus digunakan untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua
untuk model latihan   melompat   untuk    pemula, yaitu; permaianan melompat
kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita  untuk melompat kardus mie baik 
dengancara  kekiridan kekanan maupun   depan   belakang   dengan  satu syarat
tanpa  menyentuh karsus tersebut.

C. Loncat
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat
biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa
variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu
kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan

10
melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari
pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt.
Contoh : Loncat jauh.

D. Lempar
1. Lempar Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya
800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram
dengan panjang 2,30 m. Lembing terbuat dari bambu dengan mata lembing
terbuat dari lempar lembing diperuntukan untuk putra panjang 260 cm,
berat 800 gr dan putri panjang 200 cm, berat 600 gr.
a. Cara memegang lembing
1) Dipegang di atas bahu, ujung lembing ke atas
2) Dipegang di depan dada , ujung lembing ke bawah
3) Dipegang di belakang, menempel pada tangan yang memegang
lembing diluruskan
b. Hak melempar
1) Mempunyai hak melempar 3 kali
2) Melempar harus dengan 1 tangan
c. Diskualifikasi
1) Lembing tidak dipegang pada pembalutnya
2) 2 menit dipanggil belum melempar
3) Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas
4) Keluar lewat garis sektor lempar setelah melempar
5) Lembing jatuh di luar garis sektor lempar
6) Ujung lembing tidak membekas pada tanah

11
2. Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram
yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-
laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade
I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan
caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah
lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti
gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada
dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat,
lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan
mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong
kedepan.
a. Cara memegang cakram
1) Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping
cakram, kemudian pergelangan tangan ditekuk sedikit ke dalam
Mengayunkan cakram
2) Ayunkan cakram dgn ring ke depan dan kebelakang di samping tubuh
pada saat mengayunkan cakram, tangan yg memegang cakram
direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas
b. Gerakan lempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram
1) Persiapan berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar-pegang cakram dgn
tangan kanan.ayunkan sampai di atas bahu sambil memutar badan ke
kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat cakram diayun ke kiri,
Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya
2) Pelaksanaan ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang - pada saat
cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-

12
depan-atas (membentuk sudut 40o) lepaskan cakram pada saat
berada di depan muka
3. Penutup bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan
kuat pada tanah sehingga b adan melonjak ke depan atas langkahkan
kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat
rileks untuk menjaga keseimbangan badan.

E. Tolak
Cabang olah raga ini dilakukan dengan cara melemparkan bola besi
yang sangat berat (peluru) sejauh mungkin.
1. Cara memegang peluru
Peluru diletakan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak
tangan yang dekat dengan jari tangan. Jari tangan diregangkan atau
dibuka, jari manis, jari tengah dan jari penunjuk dipergunakan untuk
menahan peluru bagian belakang.Sedangkan jari kelingking dan ibu jari
digunakan untuk menahan peluru bagian samping. Yaitu agar peluru
tidak tergelincir kedalam atau keluar.
2. Sikap badan pada waktu akan menolak
Mengambil posisi awal dengan membelakangi arah tolakan badan, berdiri
tegak dengan kaki dibuka lebar (kangkang) dengan posisi kaki kiri lurus
kedepan dan berat badan ada di atas kaki kanan, pada saat badan
diturunkan, tumit kaki penunjang diangkat, kaki belakang juga diangkat
sedikit bengkok, kearah belakang atas, kemudian badan dibungkukkan
kedepan dan lutut kanan ditekuk lurus kedepan demikian juga ujung
kakinya.sedangkan keadaan tangan kanan memegang pelurudan
ditempelkan pada bahu dan tangan kiri dengan siku dibengkokkan
berada didepan sedikit agak serong keatas lemas. Tangan kiri berfungsi
untuk membantu dan menjaga keseimbangan.

13
3. Cara menolakan peluru
Kaki kanan sekarang segera diluruskan, memberi dorongan bermula dari
sol tumit kaki belakang, sedang kaki kiri menendang ke belakang kuat-
kuat terhadap ke arah balok batas tolakan.Bersamaaan dengan memutar
badan dari belakang kearah samping kiri atau kearah tolakan, siku ditarik
serong keatas kebelakang (kearah samping kiri), pinggul, pinggang dan
perut didorong kedepan agak keatas hingga dada terbuka menghadap
kedepan serong keatas kearah tolakan. Dagu diangkat dan pandangan
kearah tolakan. Pada saat seluruh badan menghadap kearah tolakan,
secepatnya peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya kedepan kearah tolakan
(parabola).

14
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Abdul dkk. 1995 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMU . Bogor :
Yudhistira

Muhajir. 2007 Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan SMA . Jakarta :


Erlangga

Suyono. 2002 Pedoman Mengajar “Lari, Lompat dan Lempar” Jakarta : IAAF RDC

1996 Peraturan Perlombaan Atletik. Jakarta : IAAF RDC

15
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwasanya saya telah dapat membuat makalah yang berjudul: Atletik, walaupun
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah
ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih
baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu
lebih banyak tentang olahraga bola besar.

Blangpidie, 24 Oktober 2014

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

ATLETIK .............................................................................................................................. 1
A. Lari ................................................................................................................................. 1
1. Lari Jarak Pendek .............................................................................................. 1
2. Lari Jarak Menengah ......................................................................................... 3
3.     Lari Jarak Jauh .................................................................................................. 5
4. Lari Sambung  ...................................................................................................... 6
5. Lari Halang Rintang ........................................................................................... 8
B. Lompat .......................................................................................................................... 10
C. Loncat ........................................................................................................................... 10
D. Lempar ......................................................................................................................... 11
1. Lempar Lembing ................................................................................................. 11
2. Lempar Cakram ................................................................................................... 12
E. Tolak .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

ii
Tugas Penjaskes

ATLETIK

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
DEDI CANDRA
NIS : 2578

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BLANGPIDIE
Jln. Nasional Blangpidie-Meulaboh Padang Meurantee Susoh
Aceh Barat Daya Tahun Ajaran 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai