TEORI DASAR
Toksikologi adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh
dan sebetulnya termasuk pula dalam kelompok farmakodinamika, karena efek
terapeutis obat berhubungan erat dengan efek toksisnya. Pada hakikatnya setiap
obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan merusak
organisme (“Sola dosis facit venenum”: hanya dosis membuat racun, Paracelsus)
(Tjay, 2002). Efek toksik, atau toksisitas suatu obat dapat diidentifikasi melalui
pemantauan batas terapeutik obat tersebut dalam plasma (serum). Tetapi, untuk
obat-obat yang mempunyai indeks terapeutik yang lebar, batas terapeutik jarang
diberikan. Untuk obat-obat yang mempunyai indeks terapeutik sempit, seperti
antibiotika aminoglikosida dan antikonvulsi, batas terapeutik dipantau dengan
ketat. Jika kadar obat melebihi batas terapeutik, maka efek toksik kemungkinan
besar akan terjadi akibat dosis yang berlebih atau penumpukan obat (Kee, 1996).
Ada beberapa kemungkinan untuk menggolongkan toksikologi diantaranya :
(Mustchler, 1991)
1. Efek toksis akut, yang langsung berhubungan dengan pengambilan zat toksik.
2. Efek toksik kronik, yang pada umumnya zat dalam jumlah sedikit diterima tubuh
dalam jangka waktu yang lama sehingga akan terakumulasi mencapai konsentrasi
toksik dan dengan demikian menyebabkan terjadinya gejala keracunan.
1. Definisi kanker
makanan juga dapat menjadi faktor resiko terjadinya kanker terutama kanker
pada saluran pencernaan. Adapun contoh makanan yang menyebabkan kanker :
a. Berbagai jenis makanan (manis tepung) yang diproses secara berlebihan
b. Makanan yang dioah dengan asap dan diasamkan
(dalam bentuk acar) dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung.
c. Zat pewarna makanan
3. Gejala Kanker
4. Jenis-jenis Kanker
1. Karsinoma
Divisi : Animal
Phylum : Arthropoda
Kelas
Familia : Arthemidae
Genus : Artemia
Bibliography
Dwiatmaka, Y. (2001). Identifikasi Simplek dan Toksisitas Akut Secara BST Ekstrak
Kulit Batang Pule (Alstonia scholaris). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada.
Handaya, A. . (2013). Skripsi “Daya antimikroba infusum jambu air semarang
Syzygium Samarangense (BL) terhadap pertumbuhan streptococcus mutans,
in vitro”. Fakultas kedokteran gigi Universitas Indonesia.
Herlina, T. S. (2012). Senyawa Aktif Antikanker Dan Antimalaria Dari Tumbuhan
Dadap Ayam (Erythrina Variegate) Secara In Vitro. Jurnal Manusia Dan
Lingkungan, XIX.
Meyer, B. N., Ferrigini, N. R, Putnarn, J. E, Jacobsen, L. B., Nichols, D. E. And Mc
Laughlin, J. L. (1982). Brine Shrimp: A Convenient General Bioassay for
Active Plant Constituents. Planta Medica. Vol. 45: 31-34.
Mulyani NS, N. (2013). Kanker Payudara dan PMS pada Kehamilan. Yogyakarta:
Nuhamedika.
Noormindhawati. (2013). Raja Obat Alami Aloe Vera Khasiat A-Z. Yogyakarta:
Rapha Publishing.
PC., C. (1957). “The osmotic and ionic regulation of Artemia salina”. Zoology.
Tjay T.H., a. R. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek - Efek
Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Yayasan Kanker Indonesia. (2015). Petunjuk Pemeriksaan Sadari.
http://yayaysankankerindonesia.org/article/deteksidinikankerpayudar.