Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Masih banyak masyarakat Indonesia bahkan dunia yang kurang memahami apa itu
HIV/AIDS dan bahkan tidak mempedulikan dampak yang dapat disebabkan oleh virus
endemi tersebut. Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan
banyak negara di seluruh dunia. UNAIDS, Badan WHO yang mengurusi masalah AIDS
memperkirakan jumlah kasus baru HIV (Human Immunodeficiency Virus) di seluruh dunia
terdapat hampir 1,5 juta kasus pada tahun 2020. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari
HIV/AIDS. HIV/AIDS menyebabkan berbagai krisis secara bersamaan, mulai dari krisis
ekonomi, krisis pembangunan negara, dan juga krisis kemanusiaan. Dengan kata lain
HIV/AIDS menyebabkan krisis multidimensi.
HIV atau AIDS merupakan suatu penyakit menular yang sangat mematikan dan masih
menjadi masalah kesehatan pada masyarakat sampai saat ini. Human Immunodefficiency
Virus atau yang sering dikenal dengan HIV merupakan suatu virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh sehingga menyebabkan turunnya imun penderita yang akan mengakibatkan
sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lainnya, yang biasanya asimtomatik
sampai berkembang menjadi AIDS. Sedangkan Acquire Immunodefficiency Syndrom atau
AIDS adalah tahap akhir dari infeksi virus HIV, yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh
sudah rusak parah disebabkan oleh virus tersebut atau dengan kata lain suatu kondisi
immunosupresif yang berkaitan erat dengan berbagai infeksi oportunistik, neoplasma
sekunder, serta manifestasi neurologic tertentu akibat infeksi HIV (Marcelena R, 2014).
Apabila terindikasi terjangkit HIV, dalam beberapa minggu setelah terinfeksi terdapat gejala
mirip flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan seringkali mudah kelelahan. Sedangkan
gejala AIDS yaitu terjadi penurunan berat badan yang spesifik, demam atau keringat malam,
kelelahan dan infeksi berulang.
Pencegahan HIV/AIDS perlu dilakukan sedini mungkin yang dapat berupa pemberian
informasi sejelas mungkin dalam berbagai media cetak dan komunikasi yang difasilitasi oleh
negara, dimulai dari usia remaja agar dapat membentuk perilaku pencegahan yang baik
sehingga remaja terhindar dari penyakit berbahaya tersebut. Pada saat ini, Obat atapun
Vaksin bagi virus HIV sendiri belum ditemukan. Namun apabila virus tersebut menjangkit,
dapat ditanggulangi menggunakan kombinasi pengobatan antiretroviral (ARV) yang dimana
pengobatan terbaik untuk pasien yang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) hingga
saat ini. Tujuan utama dari ARV ini yaitu untuk mengurangi jumlah jumlah virus, yang
meningkatkan status imunologis pasien dengan HIV dan mengurangi kematian infeksi
Houndo. Terapi antiretroviral digunakan untuk secara signifikan mengurangi tingkat
penularan HIV dan AIDS.

Anda mungkin juga menyukai