Anda di halaman 1dari 43

Penulis: Amini Setyaningsih

Amini's

IG Story

(Integrity

Story)

Pendidikan Anti Korupsi


Nama Penyusun, Reviewer, maupun Kontributor workbook ini

Rimawan Pradiptya, Ph.D., M.Sc. 


Ir. Yusuf Kurniadi
Drs. Suwarsono M., M.A.
Dr. Avin Fadilla Helmi
Romie O. Bura, Ph.D
Dr. R. Gagak Donny Satria, D.V.M, M.Sc., M.Ed
Prof. Dr. Ade Maman Suherman
Paku Utama, Ph.D.
Vauline Prilly, EnCe
Prof. Dr. Nanang T. Puspoyo
Asriana Issa Sofia, M.A.
Dr. Eka Budhi Santosa
Dr. Khamami Zada
Dr. Muhammad Maksum, SH. MA MDC
Fatkhu Yasik, M.Pd
Dr. Mahrus, M.Ag
Ruchman Basori, M.A.
Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Dr. Imam Machali, M.Pd
Communication Department of Binus University
Subagio, SE, S.ST. Akt, MPA, CFE
Dr. Phil. Lukas S. Ispandriarno
Dian Rachmawati
Masagung Dewanto
Dotty Rahmatiasih
Erlangga Adikusumah
Herlina JeaneAldian

 
IG Story"
"Amini's
rity Story)
(Integ

- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - -
Kampus : STIT Muslim Asia Afrika
Jurusan : Fakultas Ilmu Tarbiyah
Motto Anti Korupsi :
#LIFE IS PAINFUL BUT
CORRUPTION IS NOT THE
SOLUTION
Portal - Portal

Pendidikan Anti
Korupsi

https
://acc
https h.kpk
://acl .go.id
c .k p /
http: k.go.
http: / /www id/
//ww .ti.or
w.an .id/
http: tikor
// www u psi.o
http: .u4.n rg/
//ww
w.tra o/
http: nspa
//ww rency
w.oe .org/
c o cd.or
http: rrupt g/
//ww ion/
w.wo
topic rldba
/gove nk.or
brief rnan g/en/
/anti ce/
https -corr
://ww uptio
south w.un n/
easta odc.o
what siaan rg/
-we-d dpac
o/an ific/
ti-cor
Cega https rupti
hKor :// on
https upsi.
://sus feb.u
taina gm.a
blede c.id/
nt.un velop
.org/ me
M Seandainya kamu
ari
Ber tinggal di negara yang
mim memiliki pemerintahan
pi
bersih dari korupsi,
seperti apa hidup kamu
disana ?

Seandainya saya tinggal di negara


yang memiliki pemerintahan bersih
dari korupsi, maka hidup saya dan
ra󿵒at lainnya akan damai dan
sejahtera. Pemerintah yang terhindar
dari perbuatan korupsi, tentunya akan
menciptakan suasana yang
menjadikan
negara ini maju. Karena apabila
pemerintahan di negara ini banyak
yang korupsi.
Maka, keuangan yang digunakan untuk membangun
negara menjadi berkurang yang seharusnya dari rakyat
untuk rakyat menjadi dari rakyat untuk oknum yang
tidak bertanggung jawab.

Dampak dari korupsi


tersebut juga sangat
mempengaruhi ekonomi
rakyat seperti
banyaknya kemiskinan
yang terjadi di negara
ini karena uang negara
yang salah satunya
untuk membantu rakyat
yang kurang mampu
justru di ambil untuk
kepentingan pribadi.

Maka dari itu, kita sebagai rakyat harus memilih


pemerintahan yang bersih dari perbuatan korupsi
dan bisa merakyat.
SDG's
Sustainable Development
Goal's
Apa itu SDG’s??
SDG’s yaitu Sustainable Development
Goals yang artinya Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan. SDG’s adalah 17 tujuan
dengan 169 capaian yang terukur dan
tenggat yang telah ditentukan oleh PBB
sebagai agenda dunia pembangunan untuk
kemaslahatan manusia di planet bumi. Tujuan
ini dicanangkan bersama oleh negara-negara
lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang
diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai
ambisi pembangunan bersama hingga tahun
2030. Tujuan ini merupakan kelanjutan atau
pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium
yang ditandatangani oleh pemimpin dari 189
negara sebagai Deklarasi Milenium di markas
besar PBB pada tahun 2000 dan tidak
berlaku lagi sejak akhir 2015.
SDG's
Sustainable Development
Goal's
Agenda pembangunan berkelanjutan yang
baru dibuat untuk menjawab tuntunan
kepemimpinan dunia dalam mengatasi
kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan
iklim dalam bentuk aksi nyata. Konsep
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lahir
pada Konferensi Pembangunan
Berkelanjutan PBB, Rio+20, pada 2012
dengan menetapkan rangkaian target yang
bisa diaplikasikan secara universal serta
dapat diukur dalam menyeimbangkan tiga
dimensi pembangunan berkelanjutan; (1)
lingkungan, (2) sosial, dan (3) ekonomi,
u a n
T u j a u
1 7 a t
a r i G ) a n
i d ( S D t u t
d i r a n t u n k e
t e r j u t d i u n
3 0 l a n n j a a h a k
2 0 k e m e 5 t s e j
a e r a n k 1 n
e n d n B a k t u i k a u m
A g n a n g u n l a s U m
n g u y a a n m u l i s o k
b a a l , a n a o r a j e p
e m l o b n d d i f M lo m
P G p e i ni d a K e
u a n a n a n p a le h a n
T u j n d u j u a n a o gu n 1 9 3
k a ) . T j u k g s a n 1 5 ,
b i j a 3 0 d i a a n m b 2 0
k e ( 2 0 a n a - B P e s
n d n g s a n s tu
p a 0 1 4 B a uj u g u u a n
de u l i 2
a n a T
a n A t u j
J k a t u k b u l i 1 7
19 e r i e r b a a t
r s T P a d p a k
P e r ja n . y e
K e j u ta e n
l a n a m
k e g a r
e r n e
B
an SDG's
17 Tuju

nan di
in a n miski
e m i s k u ke
k
np a K b e n t
1. Ta s e g a la
n t a s a n
P en g e
m p a t . a n a n
u a te n k e t a h
sem e la p a r a
e n c ap a i
np a K a n , m ta
2. T a la p a r i, s e r .
h i r i k e n u tr is nju ta n
n g a k a i k a n e r k e la
Me n p e r b
y a n g b
g a n d a ta n i a n
p a n n p e r h t e r a
a la k k a n s e j a u k u n g
g g d a e n d
men a n s e h a t
t d a n m
hid u p s e h a
3 . K e h id u p u sia .
la k k a n e m u a
e n g g a n t u k s
M a a n u lay ak
j a h t e r alit a s y an g
kes e b e r k u u a l it a s
id i k a n b e r k p at a n
. P e n d d id ik a n e se m
4 n p e n o n g k
a s t ik a e n d o r ra ng .
Me m r t a m m ua o
s if s e a g i se
n in k lu id u p b
d a m u r h
r s e u
be la ja
5. Kese
taraan
Mencap gender
ai kese
semua taraan
peremp gender
u an . da n memb
6. Air b erdaya
ersih d kan
Menjam an sanitas
in akse i layak
7. Ener s atas
gi bers air dan
ih d sa nitasi u
Memas an terj nt uk
tikan a a n g ka u se m u a.
bisa k s e s pada en
ergy y
diandalk an terj
an, ber angkau
k elanjuta ,
8. Peke n dan m
rjaan y o d
Mempr an g la y e r n untuk
omosik a k dan per se m
a n p t um buhan e u a.
ekonom ertumb
iberkel uhan konomi
dan ink anjutan
lusif, la
layak u pangan
ntuk se pekerja
m u a n dan pek
9. Indus a. erjaan
tri, inov y ang
Memba a si, dan in
ngun in frastr
industr fastru uktur
ialisasi b ktur k
erkelan uat, mem
jutan da promos
n mend ikan
orong
inovasi.
10. Berkurangnya kesenjangan
Mengurangi kesenjangan di dalam dan di antar
negara.
11. Kota dan komunitas berkelanjutan
Membuat perkotaan menjadi insklusif, aman,
kuat,
dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung
jawab
Memastikan pola konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan.
13. Penanganan perubahan iklim
Mengambil langkah penting untuk melawan
perubahan iklim dan dampaknya.
14. Ekosistem laut
Pelindungan dan penggunaan samudera, laun dan
sumber daya kelautan secara berkelanjutan
15. Ekosistem darat
Mengelola hutan secara berkelanjutan,
melawan perubahan lahan menjadi
gurun, menghentikan dan merehabilitasi
kerusakan lahan, menghentikan
kepunahan keanekaragaman hayati.

16. Perdamaian, keadilan dan


kelembagaan yang tangguh
Mendorong masyarakat adil, damai,
dan
inklusif

17. Kemitraan untuk mencapai tujuan


Menghidupkan kembali kemitraan
global
demi pembangunan berkelanjutan.
Me
nga
pa
Bik Kor
in M ups
iski i
n?

Mengapa sangat sulit mendapatkan


pekerjaan?
Karena sempitnya lapangan pekerjaan.
Karena banyak orang-orang dari luar
daerah yang mencari pekerjaan di daerah
lain, seperti di Jakarta ini. Dan sekarang
pun banyak orang asing seperti Cina yang
bekerja disini dan tak sedikit pula yang
membuka usaha disini. Bahkan, menurut saya
saat ini banyak orang Indonesia yang bekerja
dibawah naungan orang Cina.
Me
nga
pa
Bik Kor
in M ups
iski i
n?

Mengapa sangat sulit mendapatkan


pekerjaan?
Jiwa usaha pada generasi mudanya
sudah
luntur. Karena sekarang ini banyak
generasi muda yang tidak mau bersusah
payah membangun usaha sendiri
walaupun
mereka memiliki kemampuan di bidang
usaha. Mereka lebih memilih mencari
pekerjaan yang sudah berjalan dari pada
membuka usaha sendiri untuk dijalankan
agar dapat membuka lapangan pekerjaan
untuk orang lain.
Mengapa banyak anak putus
sekolah ?

Menurut Komisi Nasional Perlindungan


Anak, tingginya angka putus sekolah
berkolerasi dengan kasus buta aksara,
diperkirakan ada lebih dari 11,7 juta
anak usia sekolah di negeri ini yang
belum bisa baca tulis alias buta aksara.
Anak bangsa yang putus sekolah di
negeri ini banyak dari kalangan keluarga
tidak mampu, karena faktor ekonomi
dengan biaya sekolah yang cukup mahal
membuat mereka memutuskan untuk
tidak
melanjutkan pendidikannya.
Mengapa banyak anak putus
sekolah ?

Pada dasarnya, dunia pendidikan itu


sangat penting bagi anak-anak karena
nantinya bisa lahir para sumber daya
manusia yang handal. Oleh karena itu,
apabila pendidikan di suatu negara
tidak dikelola dengan baik, maka
sudah
dapat dipastikan anak bangsa yang
lahir sebagai penerus untuk membangun
negara akan menjadi seorang yang tak
berdaya tergerus oleh jaman.
Tindak Pidana
Korupsi

Sepanjang tahun 2018,


KPK melakukan
penanganan tindak
pidana korupsi:
penyelidikan 164 perkara,
penyidikan 199 perkara,
penuntutan 151 perkara,
inkracht 106 perkara, dan
eksekusi 113 perkara.
Tingkat Tidak Pidana
Korupsi
Gratifikasi Berdasarkan Kasus
Kepemilikan

Yang dimaksud dengan


gratifikasi menurut UU adalah
pemberian dalam arti luas, yakni
meliputi pemberian uang,
barang,
rabat (discount), komisi,
pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan,
fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan Cuma-Cuma,
dan fasilitas lainnya.
Gratifikasi Tindak Korupsi
Jejak Kasus

1. Janner Purba (Hakim / Mantan Ketua PN


Kepahiyang / 2016 )
Divonis pidana penjara 7 tahun, denda Rp 500
juta subsidair 5 bulan kurungan.

2. Sutan Bhatoegana (Anggota DPR RI periode


2009-2014 / 2013 )
Divonis pidana penjara 12 tahun, denda Rp 500
juta subsidair 8 bulan kurungan, dan uang
pengganti Rp 50 juta.

3. Kamaluddin Harahap (Anggota DPRD Provinsi


Sumatera Utara / 2012 )
Divonis pidana penjara 6 tahun, denda Rp 200
juta subsidair 3 bulan kurungan, dan uang
pengganti Rp 1.260 miliar subsidair 4 bulan
penjara.
4. Fahri Nurmallo ( Jaksa atau Kejaksaan
Negeri Subang / 2015 )
Divonis pidana penjara 7 tahun dan denda
Rp 300 juta subsidair 3 bulan kurungan.

5. Suryadharma Ali (Menteri Agama RI


periode 2009-2014 / 2014)
Divonis pidana penjara 10 tahun, denda Rp
300 subsidair 3 bulan kurungan, dan uang
pengganti Rp 1.821.698.840,- subsidair 2
tahun penjara.

6. Muhammad Nazaruddin (Anggota DPR RI


/
2010)
Divonis pidana penjara 7 tahun dan denda
Rp 300 juta subsidair 6 bulan.
7. Bambang Wahyuadi (Tenaga Ahli Anggota
DPR RI / 2015)
Divonis pidana penjara 6 tahun dan denda
Rp 200 juta subsidair 3 bulan kurungan.

8. Masyito (PNS Pemerintahan Provinsi


Sumatera Selatan / 2013)
Terjerat kasus penyuapan, divonis pidana
penjara 5 tahun, denda Rp 200 juta
subsidair 2 bulan kurungan.

9. M. Akil Mochtar (Ketua Mahkamah


Konstitusi periode 2010-2013 / 2010-2013)
Terjerat kasus penyuapan dan TPPU,
divonis
pidana penjara seumur hidup, denda 10
miliyar.
10. Anas Urbaningrum (Anggota DPR RI
periode 2009-2010 / 2005-2010)
Kasus TPPU, dipidana penjara 14 tahun,
denda Rp 5 miliar, dan uang pengganti Rp
57.592.330.580,- dan USD 5.261.070.

11. Antonius Bambang Djatmiko (Direktur


Human Resource Development PT. Media
Karya Sentosa / 2006)
Kasus penyuapan, divonis pidana penjara 2
tahun, denda Rp 100 juta subsidair 2 bulan
kurungan.

12. Andi Alfian Malarangeng (Menteri


Pemuda dan Olahraga periode 2009-2012
/
2009)
Merugikan keuangan negara, dipidana
penjara 4 tahun, denda Rp 200 juta
subsidair 6 bulan kurungan.
13. ROMI HERTON ( WALIKOTA PALEMBANG

PERIODE 2013-2015 / 2013 )

TERJERAT KASUS PENYUAPAN, DIVONIS PIDANA

PENJARA 7 TAHUN, DENDA RP 200 JUTA

SUBSIDAIR 2 BULAN KURUNGAN.

14. RATU ATUT CHOSIYAH ( GUBERNUR BANTEN

PERIODE 2012-2014 / 2013 )

KASUS PENYUAPAN, DIVONIS PIDANA PENJARA

TAHUN, DENDA RP 200 JUTA SUBSIDAIR 6

BULAN

KURUNGAN.

15. KWEE CAHYADI KUMALA ( KOMISARIS

UTAMA

PT BUKIT JONGGOL ASRI / 2012 )

KASUS PENYUAPAN, DIVONIS PIDANA PENJARA

5 TAHUN DAN DENDA RP 300 JUTA SUBSIDE 3

BULAN KURUNGAN
CATATAN MASYARAKAT SIPIL TERHADAP
KINERJA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
2015-2019

Merespon praktik korupsi yang masih lazim,


KPK tentu harus mengakselerasi strategi
pencegahan dan penindakan korupsinya. Oleh
karena itu, kelompok masyarakat sipil menyusun
catatan awal untuk mengevaluasi kinerja KPK
ini adalah menghasilkan informasi
untuk menilai kinerja KPK, termasuk di dalam
tentang kelebihan dan kelemahannya;
mengidentifikasi kesenjangan antara kapasitas
dan kinerja KPK, serta merumuskan
rekomendasi untuk mengisi kesenjangan tersebut;
dan menyajikan saran perbaikan lebih
lanjut bagi tata kelola KPK.
EVALUASI

1. Evaluasi Strategi Penindakan KPK

Sektor penindakan merupakan


salah
satu tugas instrumen penting bagi
pemberantasan
korupsi. Hal ini diatur dalam Pasal 6
huruf C UU No 30 Tahun 2002
tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Dalam Pasal yang dimaksud
menjelaskan bahwa KPK mempunyai
tugas untuk melakukan
penyeledikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
Jika dilihat tren penindakan KPK selama kurun
waktu 2015-2018 selalu mengalami kenaikan. Paling
tidak hal itu dapat dilihat dari sisi penetapan ter
sangka dan jumlah kasus yang ditangani lembaga anti
rasuah tersebut. ICW menyebutkan bahwa sepanjang
tahun 2018 KPK telah menetapkan 261 orang sebagai
tersangka dengan jumlah kasus sebanyak 57.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang hanya
menetapkan 128 orang sebagai tersangka dan 44
kasus.
Selain hal itu tulisan ini juga akan mengulas tunggakan
perkara di KPK, penegakan kode etik di internal
komisi antikorupsi tersebut, serta perihal ancaman
serta kriminalisasi yang diterima oleh lembaga anti
rasuah ini dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
1. PERSIDANGAN

A. Dakwaan Tindak Pidana Pencucian


Uang (money loundering)
B. Penetapan Tersangka
Koorporasi
C. tuntutan

Rata-Rata tuntutan
Dalam pantauan ICW selama kurun
waktu 2016 sampai dengan tahun
2018 KPK telah menghadirkan 269
terdakwa di Persidangan. Jika
dilihat dari rata-rata tuntutan,
lembaga anti rasuah tersebut
menuntut pelaku korupsi selama 5
tahun 7 bulan penjara atau dalam
kategori sedang. Padahal banyak
Pasal dalam UU Pemberantasan Tin
dak Pidana Korupsi memungkinkan
hukuman sampai dengan 20 tahun
penjara, bahkan seumur hidup.
Disparitas Tuntutan

Persoalan disparitas hampir kerap


muncul ketika ICW melakukan
pemantauan terhadap putusan
hakim ataupun tuntutan penegak
hukum. Persoalan ini harus
dijadikan
catatan penting, karena bagaimana
pun akan berdampak pada rasa
keadilan, baik dari sisi terdakwa
maupun masyarakat sebagai pihak
terdampak kejahatan korupsi.
Pencabutan Hak Politik

Pencabutan hak politik merupakan salah


satu jenis pidana tambahan yang diatur
dalam beberapa peraturan perundang-
undangan. Pasal 10 jo Pasal 35 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
mengatur hal tersebut. Untuk perkara
tindak pidana korupsi pencabutan hak
politik diatur dalam Pasal 18 ayat (1) huruf
d UU Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. Dalam pantuan ICW dari tahun
2016-2018 KPK setidaknya telah menuntut
88 terdakwa dari dimensi politik. Akan
tetapi yang cukup mengecewakan, KPK
hanya menutut 42 terdakwa agar dicabut
hak politiknya.
2.
Tu
ngg
ak
ICW an
Pe
ada men rk
ar
16 ca a
cu p t a tp
ku er
dit pb ka a l in
ung esa r ak gt
nya gak ry or ida
a up k
ka o leh tu g n g si y
sus KP as p mas ang
Ba nya K. en ih
ilou y C o y e
Pe tB ai t n t le s
mb a u : o h a ia
Pr ang nkC - c o n
oy u e n t o
Ke e k n a n n tur h
me Wi di y ,P
Pe npo sm Ha r
nga ra a m b oy
Ke d d A t l ala e k
me a an i S e t n g
ntr Ala ums ,
ian tK el,
Ke ese Pro
seh hat ye
ata an k
n. di
2. Evaluasi Strategi Pencegahan KPK

Sesuai Rencana Strategis KPK 2015-2019,


upaya pencegahan korupsi yang dipimpin
KPK diarahkan untuk meminimalisir faktor-
faktor penyebab korupsi, sebagaimana
dapat dilihat dalam penjelasan dibawah
ini:
Tingkat kepatuhan Pemerintah Daerah ter
hadap usulan pencegahan yang
ditawarkan
KPK hanya mampu mencapai 58%.
Selama 2015-2017, tingkat kepatuhan para
penyelenggara negara untuk melaporkan
LHKPN masih rendah dengan rata-rata
69,37%. Tercatat anggota legislatif yang
belum melaporkan LHKPN kurang dari
30%.
Tingkat kepatuhan KLOPD untuk mem
bentuk Unit Pengendalian Gratifikasi
(UPG) masih jauh dari yang diharapkan,
hanya 64% (362 dari 654 KLOPD).
KPK belum memiliki Peta Jalan
(roadmap) yang jelas terkait dengan
strategi pendidikan di masing-masing
kelompok target, diantaranya partai
politik, kelompok perempuan,
kelompok
anak muda, dan kelompok rentan lain.
Stranas PK dibawah koordinasi KPK
belum maksimal melakukan sosialisasi
ke publik.
DAMPAK-DAMPAK KORUPSI
1. Dampak Korupsi terhadap
Ekonomi
Transparansi International Indonesia
(TII) mencatat kalau uang rakyat
dalam praktek APBN dan APBD
menguap oleh perilaku korupsi. Sek
itar 30-40 persen dana menguap
karena dikorupsi, dan korupsi ter
jadi 70 persennya pada pengadaan
barang dan jasa oleh pemerintah.
Dampak Korupsi terhadap Sosial
dan Kemiskinan
DAMPAK-DAMPAK KORUPSI
1. Dampak Korupsi terhadap
Ekonomi
Transparansi International Indonesia
(TII) mencatat kalau uang rakyat
dalam praktek APBN dan APBD
menguap oleh perilaku korupsi. Sek
itar 30-40 persen dana menguap
karena dikorupsi, dan korupsi ter
jadi 70 persennya pada pengadaan
barang dan jasa oleh pemerintah.
Dampak Korupsi terhadap Sosial
dan Kemiskinan
3. Dampak Korupsi
terhadap
Birokrasi Pemerintahan
Aparat hukum yang
semestinya menyelesaikan
masalah dengan adil dan
tanpa adanya unsur
pemihakan, seringkali harus
mengalahkan integritasnya
dengan menerima suap,
iming-iming, gratifikasi atau
apapun yang memberikan
kemenangan.
Dampak Korupsi terhadap
Kerusakan Lingkungan
4. Dampak korupsi
terhadap lingkungan
diantaranya menurunnya
kualitas lingkungan.
Akibat yang dihasilkan
oleh perusakan alam
ini sangat merugikan
khususnya bagi kualitas
lingkungan itu sendiri.
Dari kasus ilegal loging
saja disinyalir kerugian
negara yang terjadi
sampai 30-42 triliun
rupiah per tahun.

Anda mungkin juga menyukai