Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN 5-6-7

Indikator: Klasifikasi Dan Karakteristik anak


tunadaksa
Indikator Pertemuan 5-6-7
1. Klasifikasi dan karakteristik Anak
tunadaksa berdasarkan kelainan sistem
cerebral (Cerebral system disorders)
a. Spastik
b. Ataxia
c. Dyskenisia meliputi athetosis , rigid dan
tremor.
d. Campuran
Pertemuan 7 : c. Dyskenisia
Kerusakan pada daerah basal ganglia.
Fungsi utama basal ganglia atau traktus
ekstrapiramidalis adalah untuk mengendalikan pola
gerak tubuh. Kerusakan pada daerah tersebut
mengakibatkan gerakan tubuh menjadi tidak
terkontrol.

Dyskenisia merupakan anak cerebral palcy yang


mengalami hambatan dalam kontrol tubuh dan
koordinasi gerak. Jenis Dyskenisia meliputi
athetosis , rigid dan tremor
Athetosis
Athetosis/Athetoid: memperlihatkan ciri gerakan tubuh yang
tidak terkontrol. Kelainan ini terjadi karena kerusakan pada
daerah basal ganglia atau traktus ekstrapiramidalis

v Gerakan yg tdk terkontrol yg terjadi


sewaktu- waktu (unvoluntary movement)
v Gerakannya tdk dpt dicegah &
mengganggu Aktivitas.
v Gerakan terjadi juga pada kepala, tangan, kaki, mata
dan bibir
v Hilang atau berkurang saat tidur atau saat rilex dan
tenang
TREMOR
• Letak kelainan di substantia nigra
• Gejalanya; adanya getaran-getaran
kecil (ritmis) yg terus menerus pada
mata, tangan, atau kepala
• Getaran tsb mengganggu
penderitanya seperti getaran mata
menjadikan mata kabur
RIGID
• Akibat pendarahan diotak
• Adanya kekakuan pada seluruh anggota gerak,
tangan, kaki sehingga sulit dibengkokkan
• Leher & punggung mengalami hiperektensi
(tegang yg berlebih)
• Selama hidupnya akan bergantung pd orang
lain
JENIS CAMPURAN (MIXED)
• Merupakan gabungan dari beberapa jenis
Cerebral Palsy yang ada
• Tergantung dari kerusakan dlm otak
• Letak kerusakan di daerah pyramidal &
extrapyramidal
• Pyramidal, kelainnnya berbentuk spastik
• Extrapyramidal, kelainannya athetosis
• Mixed, kelainnya berbentuk spastik di kaki & rigid
• di tangan
Minggu Depan

• UJIAN TENGAH SEMESTER

Anda mungkin juga menyukai