Anda di halaman 1dari 25

Nama Paket Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.

015
Lokasi Kabupaten Kulon Progo
Tahun Anggaran 2023
Nama Joko Susilo
Jabatan Kepala Cabang
Perusahaan CV. Catra Kusuma
Alamat Temonan RT 004 RW 002, Bendungan, Wates, Kulon Progo
Tempat, Tanggal Kulon Progo, 17 April 2023
Tanggal dibuat Kulon Progo, 17 April 2023
Pokja Pokja Pemilihan 2 BPBJ Setda Kabupaten Kulon Progo
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Penanganan Covid-19 Tertular, wajib pakai masker
Penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 19 (Covid-19) di lingkungan
kerja konstruksi lewat kontak fisik, terkena percikan ludah (droplet),
memegang area wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

1 Pasangan Batu Pengguna lalu lintas menabrak material


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
(RKK) PELAKSANAAN

REKONSTRUKSI JALAN
Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015

Kabupaten Kulon Progo

Pokja Pemilihan :
Pokja Pemilihan 2 BPBJ Setda Kabupaten Kulon Progo

Tahun Anggaran :
2023
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Nama Paket : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Lokasi : Kabupaten Kulon Progo
Tahun Annggaran : 2023

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
CV. CATRA KUSUMA Perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui Jasa Konstruksi. Bagi

kami aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) adalah faktor penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan,

oleh karena itu kami peduli dan berkomitmen untuk selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat

dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


Adanya Isu Eksternal maupun Internal tentu sangat penting bagi kami dalam menentukan arah kebijakan pelaksanaan K3L di CV. CATRA
KUSUMA. Isu yang dimaksudkan sebelumnya dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif. Pengelolaan dan pengidentifikasian isu-isu
dengan baik akan mampu memberikan input sebagai suatu tools untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dalam penanganan permasalahan
yang mungkin akan muncul untuk kemajuan organisasi kedepannya.

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) menjadi prioritas bagi CV. CATRA KUSUMA
untuk melindungi segenap karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.

Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung jawab bersama antara manajemen
perusahaan dan seluruh karyawan. Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan namun juga
personil dari luar perusahaan seperti tamu, karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok yang berada dilingkungan suatu perusahaan.

Keselamatan karyawan dalam lingkungan perusahaan menempati urutan teratas. Oleh karena itu, kami mengupayakan yang terbaik bagi
karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan. Perusahaan mengembangkan budaya
keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di
area proyek.

Bentuk komitmen kami terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi adalah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan pentingnya keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh
kegiatan pelaksanaan konstruksi.
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja
konstruksi.
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam
keselamatan konstruksi nasional.
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan.
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

NO DAMPAK KATEGORI
ISU JENIS ISU JENIS SWOT SUMBER ISU KEINGANAN DAN HARAPAN
ISU
INTERNAL EXTERNAL
1. Waktu Pelaksanaan dipercepat Penambahan Kinerja External Threat ( anacama ) SPK (Surat Keinginan : Keinginan :
personil/tenaga bekerja Perintah Kerja ) -Sesuai Jadwal -Tidak menggangu
lebih dari 1 shif -Sesuai aktivitas
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan
Harapan : Harapan :
-Tidak terjadi -Tidak terjadi
kecelakaan kecelakaan
-Tidak terjadi -Proyek berjalan lancar
demo massa
-Proyek tidak
dihentikan

2. Struktur Organisasi Keselamatan Penambahan personil Kinerja Intern Strenght ( Kekuatan ) Struktur Keinginan : Keinginan :
Konstruksi dan Pelaksanaan Pekerjaan organisasi -Sesuai Jadwal -Tidak menggangu
-Sesuai aktivitas lingkungan
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan
-Kemampuan
melaksanakan Harapan :
sesuai gambar -Tidak terjadi
kerja kecelakaan
-Profesional, -Proyek berjalan lancar
giat, dan rajin

Harapan :
-Tidak terjadi
kecelakaan
-Tidak terjadi
kesalahan
dalam
pelaksanaan
-Sesuai
harapan
owner

3. Human Personil bagian sosial Kinerja Eksternal Threat ( anacaman ) Struktur Keinginan : Keinginan :
Organisasi -Sesuai Jadwal -Tidak mengganguu
-Sesuai aktivitas
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan

Harapan : Harapan :
-Tidak terjadi -Tidak terjadi
kecelakaan kecelakaan
-Tidak terjadi -Proyek berjalan lancar
demo massa
-Proyek tidak
dihentikan

4. Material Armada Kinerja Internal Strenght(Kekuatan ) Financial / Keinginan : Keinginan :


Pendanaan -Material -Tidak ada limbah
mudah berbahaya
didapat -Mithode aman terhadap
-Stock lingkungan
pasaran aman
Harapan :
Harapan : -Tidak menimbulkan
-Kualitas penyakit
sesuai -Proyek berjalan lancar
-Ekspedisi dan nyaman
lancar
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Joko Susilo
Jabatan : Direktur Cabang
Bertindak untuk dan atas nama : CV. Catra Kusuma
Alamat : Temonan RT 004 RW 002, Bendungan, Wates, Kulon Progo

dalam rangka Rekonstruksi Jalan Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015


Pada Lokasi Kabupaten Kulon Progo
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Kulon Progo,08 Juni 2023


Penawar
CV. Catra Kusuma

Joko Susilo
Kepala Cabang
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang

TABEL 1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3


Nama Perusahaan : CV. Catra Kusuma
Nama Paket : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Lokasi : Kabupaten Kulon Progo
Tanggal dibuat : 08 Juni 2023

DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO

PERSYARATAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL PENGENDALIAN NILAI KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RESIKO TINGKAT LANJUTAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN TINGKAT
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) PERATURAN (F) (A) (F X A) RISIKO (TR) (F) (A) RESIKO RISIKO (TR)
(F X A)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

N/A N/A N/A


Galian Untuk Selokan
2.1.(1) Drainase dan Saluran - Pekerja Jatuh Kedalam Lubang Terluka jatuh - Pemasangan pita police line 2 4 8 Sedang - Administratif
Air
N/A N/A N/A
- Warga Jatuh Ke Dalam Lubang Terluka jatuh - di pasangkan rambu peringatan 2 3 6 Sedang - Administratif

2.2.(1) Pasangan Batu Dengan - Pengguna Lalu Lintas Menabrak Terluka akibat Permenaker 01/1980 - Menyusun metode pekerjaan 3 5 15 Besar - Administratif N/A N/A N/A
Mortar Material terserempet/tertabrak - Para pekerja menggunakan APD
alat berat lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Melakukan pengawasan setiap
devisi pekerjaan

- Pekerja Tertimpa Batu Terluka karena tertimpa - menyusun metode pekerjaan 2 7 14 Besar - Administratif N/A N/A N/A
batu berat - Para pekerja menggunakan APD
lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Melakukan pengawasan setiap
devisi pekerjaan

3.1.(1) Galian Biasa - Pekerja Jatuh Kedalam Lubang Terluka jatuh - Pemasangan pita police line 3 3 9 Sedang - Administratif N/A N/A N/A

- Warga Jatuh Ke Dalam Lubang Terluka jatuh - di pasangkan rambu peringatan 2 3 6 Sedang - Administratif N/A N/A N/A

- Pekerja Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Menggunakan APD lengkap 3 4 12 Sedang - Administratif N/A N/A N/A

- Warga Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Melakukan pengawasan 2 3 6 Sedang - Administratif N/A N/A N/A

3.1.(2) Galian Batu Lunak - Pekerja Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - menyusun metode pekerjaan 4 4 16 Besar - Administratif N/A N/A N/A

- Warga Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Para pekerja menggunakan APD 3 4 12 Besar - Administratif N/A N/A N/A
lengkap dengan baik dan benar

3.4.(2) Pemotongan Pohon - Pekerja Terkena Alat Gergraji Terluka Sobek - menyusun metode pekerjaan 4 5 20 Besar - Administratif N/A N/A N/A
diameter 15-30cm

- Warga Tertimpa Pohon Tertimpa Pohon - Pemasangan Rambu di daerah 2 5 10 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
rawan

- Pekerja Terimpa Pohon Tertimpa Pohon - Menggunakan APD lengkap 3 4 12 Besar - Administratif N/A N/A N/A
disertai Pengawasan

7.1(7a)'2 Beton Struktur, fc' - Pekerja Terpeleset/terjatuh Terpeleset - menyusun metode pekerjaan 3 3 9 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
20MPa pasang rambu peringatan
pelatihan k3 penggunaan APD
- Pekerja menghirup debu semen Menghirup - 3 4 12 Sedang - Administratif N/A N/A N/A

- Pekerja terserempet/tertabrak Terserempet 2 4 8 Sedang - Administratif N/A N/A N/A


alat berat
- Pengguna lalu lintas Terserempet 2 3 6 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
terpeleset/terjatuh ke lokasi
pekerjaan
- Pengguna lalu lintas Terserempet 2 4 8 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
terserempet/tertabrak alat berat
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN RISIKO PENILAIAN SISA RESIKO

PERSYARATAN
PENGENDALIAN NILAI
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RESIKO TINGKAT LANJUTAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN TINGKAT KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN PERATURAN RESIKO
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) (F) (A) (F X A) RISIKO (TR) (F) (A) (F X A) RISIKO (TR)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
7.9.(1) Pasangan Batu - Pengguna Lalu Lintas Menabrak Menabrak - Menyusun metode pekerjaan 3 5 15 Besar - Administratif N/A N/A N/A
Material - Para pekerja menggunakan APD
lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Pekerja Tertimpa Batu Tertimpa - Melakukan pengawasan setiap 4 4 16 Besar - Administratif N/A N/A N/A
devisi pekerjaan

Pembongkaran N/A N/A N/A


7.15.(1) - Pekerja Tertimpa Reruntuhan Tertimpa - Menggunakan APD lengkap 2 6 12 Sedang - Administratif
Pasangan Batu disertai Pengawasan

Tabel B-6 Penetapan


Tingkat Risiko
Keterangan Dibuat oleh
- 1-4 : Tingkat risiko CV. Catra Kusuma
Kecil
- 5-12 : Tingkat risiko
sedang

15-25 : Tingkat risiko


besar

Rendi Rismawan
Petugas K3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

TABEL 2. PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3


Nama Perusahaan : CV. Catra Kusuma
Nama Paket : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Lokasi : Kabupaten Kulon Progo
Tanggal dibuat : 08 Juni 2023

SASARAN PROGRAM

NO. PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai Kolom Tabel 6 IBPRP) JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Para pekerja menggunakan APD lengkap dengan baik dan benar, - Memastikan Pekerja - Tidak ada pekerja yang Safety Briefing, • Rambu-Rambu Selama masa Monitoring, Checklis Zero Accident Petugas K3
menggunakan alat susuai SOP, Melakukan Pengawasan Setiap menggunakan APD lengkap cedera saat bekerja monitoring dan pelaksanaan Konstruksi,
Divisi dengan baik dan benar pengawasan berkala, cek pekerjaan Pengawas
rutin alat dan kondisi, Lapangan
- Memastikan pekerja memakai alat lokalisir area kerja - Pita Barikade
sesuai dengan SOP
- Memastikan melakukan - Helm Safety
pengawasan pada setiap divisi
- Sepatu Kerja

- Kacamata Kerja

- Masker kain

- Rompi kerja

- Kotak P3K

- Sarung Tangan

Dibuat oleh
CV. Catra Kusuma

Rendi Rismawan
Petugas K3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.3. Standar dan peraturan perundangan


1. Undang-undangan Terkait K3
a. Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnatie)
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
Tentang : Keselamatan Kerja
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2013
Tentang : Ketenagakerjaan

2. Peraturan Pemerintah Terkait K3


a. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000
Tentang : Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
b. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2015
Tentang : Perubahan Kedua Atas PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
g. Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2016
Tentang : Perubahan Ketiga Atas PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

3. Peraturan Menteri Terkait K3


a. Permenakertrans RI No. 1 Tahun 1980
Tentang : Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
b. Permenakertrans RI No. 2 Tahun 1980
Tentang : Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
c. Permenaker RI No. 1 Tahun 1996
Tentang : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Permen PU No. 5/PRT/M/2014
Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
e. Permen PU No. 02/PRT/M/2018
Perubahan atas PU No. 5/PRT/M/2014 Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum

4. Keputusan Menteri Terkait K3


a. Keputusan Bersama MENAKER&MEN PU174/ MEN/1986 & 104/KPTS/1986
Tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Kegiatan Konstruksi Bangunan
b. Kepmenaker RI No. 186 Tahun 1999
Tentang : Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja

Sasaran K3 proyek selama pelaksanaan pekerjaan :


1. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
2. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
3. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya masing-masing

Program K3
1. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, rambu-rambu, spanduk, poster, pagar
pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten.

2. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
3. Memastikan semua pekerja untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan.

Insiden dan Kecelakaan


Peraturan yang mengatur tentang tata cara menangani suatu insiden;
1. Permenaker No : Per.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
2. SK.Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 84/BW/1998 tentang Cara
Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
3. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 11 Tahun 1997
Tentang : Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
4. Intruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020
Tentang : Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dalam Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya

PENANGGUNG JAWAB K3

EMERGENCY/ KEDARURATAN P3K KEBAKARAN

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:

PENANGGUNG JAWAB K3
1. Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
2. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
4. Merencanakan dan menyusun program K3.
5. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
6. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3.
7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
K3 konstruksi.
8. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
9. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.

EMERGENCY/KEDARURATAN
1. Menerapkan program emergency/kedaruratan.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat secara
keseluruhan.
3. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang yang hilang.
4. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi
darurat secara keseluruhan.
5. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat
termasuk melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja.
6. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan.

Petugas P3K
1. Menerapkan program P3K.
2. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja.
3. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi:
- Ruang P3K.
- Kotak P3K dan isinya.
- Alat evakuasi dan transportasi.
- Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan khusus
di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
4. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan.
5. Membuat laporan kegiatan P3K secara periodik.

Petugas Kebakaran
1. Menerapkan program Kebakaran.
2. Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan.
3. Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada pekerjaan
konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

4. Mengimplementasikan kebijakan operasi pemadam kebakaran konstruksi dan


lingkungannya.
5. Melaksanakan aktivitas unit manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja.
6. Mengendalikan aktivitas terkait dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
sesuai rencana kerja.
7. Melakukan koordinasi dengan pihak instansi pemadam kebakaran dan instansi terkait.

KEBAKARAN

Tidak HSE Supervisor/Safety man atau


personil setempat lainnya akan memadamkan api
BESAR dengan fire
extinguisher
Ya

HSE Supervisor/Safety man atau personil HSE Supervisor akan melaporkan kebakaran dengan
setempat lainnya akan mengisi formulir F-HSE-001
memberitahukan kepada seluruh karyawan
melalui:
1. Sirene/horn milik pelanggan
2. Megaphone milik perusahaan

Personil setempat akan mematikan seluruh aliran


listrik dan memindahkan bahan / barang yang
mudah terbakar

Site Manager/HSE Supervisor/ Supervisor


setempat segera menghubungi petugas kebakaran
pelanggan atau dinas pemadam kebakaran

HSE Supervisor akan melaporkan kebakaran


dengan mengisi formulir
F-HSE-001

Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone dinas pemadam kebakaran
setempat yang terdekat dengan lokasi proyek.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

KECELAKAAN

Diobati dengan fasilitas P3K


PARAH yang dimiliki perusahaan

Ya

HSE Supervisor bersama HRD Supervisor HSE Supervisor bersama-sama formulir


akan segera F-HSE-001 dengan HRD Supervisor
membawa ke rumah sakit terdekat akan membawa ke klinik terdekat bila
diperlukan

1. Safety Man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan dengan mengisi formulir laporan kecelakaan kerja (F-HSE-005).

2. Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor bersama site manager segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan
dan melaporkan hasil investigasi dalam formulir accident or incident report (F-HSE-001).

3. Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan karyawan rawat inap di rumah sakit, HSE Supervisor bersama-sama
HRD Supervisor akan terus memantau proses perawatan karyawan tersebut.

Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta nomor
telephonenya.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

C.2. Kompetensi
CV. CATRA KUSUMA berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan

mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan

melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing- masing.

1. T UJ UA N
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada :
CV. CATRA KUSUMA

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada CV. FOYOU JAYA ABADI meliputi : Usulan

program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan

Komptensi Karyawan.

3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan

4. ISTILAH DAN DEFINISI


Istilah dan definisi yang dipakai dalam penulisan Pedoman Mutu, SOP, Instruksi Kerja serta dokumen lainnya diuraikan

secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.

5. DIAGRAM ALIR, DOKUMEN DAN KETERANGAN KEGIATAN


(Tercantum pada halaman 2/2 prosedur ini)

6. F OR M
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai.
b. Daftar hadir peserta.
c. Jadwal kegiatan.
d. Form evaluasi.

7. INSTRUKSI KERJA
-

8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai.
b. Daftar hadir peserta.
c. Jadwal kegiatan.
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DIAGRAM ALIR

MULAI

Mengadakan rapat tentang peningkatan


kompetensi pegawai

Mengusulkan peningkatan kompetensi


pegawai kepada Dewan
Direksi/Manajemen

Tidak
SETUJU

Ya

Membentuk Tim

Menempatkan Personil K3 sesuai dengan


tugaskan

Mengidetifikasi resiko kecelakaan kerja


dan Pengendalian Resiko

Membuat Laporan Pertanggunjawaban


Pelaksanan

SELESAI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.3. Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai

tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang

tercemar akibat pekerjaan konstruksi.

Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:


1. Seluruh pekerjaan terukur dan terpantau dalam pelaksanaan pemenuhan standar K3 konstruksi.

2. Program pemeriksaan dan pengawasan secara periodik dalam mengindetifikasi bahaya kecelakaan dan sakit akibat
kerja.

3. Melaksanakan sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat sekitar area pekerjaan yang berpeluang terhadap potensi
bahaya di lokasi kerja.

4. Melakukan rapat rutin manajemen proyek sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko bahaya yang muncul di tempat
kerja.

5. Memfasilitasi terhadap kebutuhan bahan utilitas dan tenaga kerja serta peralatan pendukung sesuai rencana
keselamatan konstruksi.

C.4. Komunikasi
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi-infomasi lingkungan hidup,
keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi perusahaan dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-
hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.

3. DEFINISI
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:

• Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional


• Standar Nasional Indonesia dan Internasional
• Kebijakan terpadu dan HSE Management System Manual
• Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
• Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
• Prosedur dan instruksi kerja K3
• Risalah rapat bulanan / khusus P2K3, pelatihan-pelatihan K3
• Tanda-tanda, peringatan bahaya dan tanda / peringatan K3 lainnya
• Dan informasi-informasi lainnya yang terkait dengan K3

REFERENSI
• Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
• ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
• OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
• HSE Management System Manual
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.5. Informasi Terdokumentasi
1. Semua karyawan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya.

2. Semua karyawan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikel K3, perubahan-perubahan pada prosedur /
instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3.

3. Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian /mingguan atau melalui papan pengumuman

dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).


4. Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh HSE Manager kepada tiap Kepala Departemen /
SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management Representatif / SR-Safety Representatif /

ER-Environment Representatif Departemen.


5. Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan kerja dan penyelidikan kecelakaan
disiapkan oleh HSE Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3,
dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management
Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota
P2K3.
6. Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil HSE Department berdasarkan laporan tim
auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal (Dewan Direksi, Ketua P2K3, Kepala Divisi,
Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety
Representatif, Environment Representatif) dan pihak eksternal jika diperlukan (misal Auditor Eksternal).

7. Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh HSE Department dengan terlebih dahulu masing-
masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya disertai
dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.

8. Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup Kegiatan, maka dibuat daftar
penyebarluasan informasi K3 .

Tabel. Jadwal Program Komunikasi


No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan
1. Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Tim K3 Sebelum proyek dimulai dan saat ada
pekerja baru

2. Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Tim K3 dan Pelaksana Setiap pagi sebelum pekerjaan
Lapangan dimulai
3. Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox Meeting) Tim K3 dan Pelaksana Setiap akan melakukan pekerjaan
Lapangan baru
4. Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Tim K3, Pelaksana Seminggu Sekali
Meeting) Lapangan, Site Manager
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
D. Operasi Keselamatan Konstruksi

1. Nama Pekerja : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015


Nama Paket Pekerjaan : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Tanggal Pekerjaan : Kulon Progo, 17 April 2023

Alat Pelindung diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

1 Helm/ Safety Helmet V


2 Sepatu/ Safety Shoes V
3 Sarung Tangan/ Safety Gloves V
4 Rompi Keselamatan/ Safety Vest V
5 Masker Pernafasan/ Respiratory V
6 Kacamata V

NO Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


1 Pasangan Batu Pengguna lalu lintas Menyusun metode pekerjaan Pelaksana K3
menabrak material Para pekerja menggunakan APD
lengkap dengan baik dan benar
Pasang Rambu Peringatan
Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
Melakukan pengawasan setiap
devisi pekerjaan
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian,
diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab
Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan / sosialisasi sesuai pengendalian resiko
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
a. Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b. Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO(Surat Izin Operasi)
atau bersertifikat yang dikeluarkan oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
a. Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai
dengan kondisi di tempat kerja
b. Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
a. Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b. Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Induksi K3
d. Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Merencanakan suatu Assembly Point yang merupakan suatu Denah Evakuasi yang menunjukkan kemana pekerja
1.
berkumpul bila terjadi kondisi darurat dan diperintahkan untuk evakuasi.
2. Mengadakan simulasi Kebakaran yang melibatkan Dinas Kebakaran setempat dan kalau perlu dengan mengikut-
sertakan Dinas Tenaga Kerja setempat.
3. Menyiapkan sirene–sirene dan alarm tanda bahaya.
Dalam menyiapkan tanda - tanda keadaan darurat, tentunya disertai dengan prosedur pelaksanaannya atau petunjuk
kerja, misalkan dapat dilakukan dengan membunyikan, sirene/alarm, pemukulan benda-benda yang menimbulkan
suara nyaring dan berteriak, atau pada suatu pabrik yang sudah berdiri mempunyai isyarat sendiri yang ditandai
dengan panjang pendeknya sirene yang dibunyikan.
a. Sirene selama 6 (enam ) menit menunjukkan adanya keadaan darurat.
b. Sirene 3 (tiga) menit menunjukkan pekerja harus segera mengevakuasi diri ke lokasi Assembly Point.
c. Sirene 1 (atau) menit kondisi sudah dapat diatasi dan aman untuk bekerja kembali.

4. Menyiapkan rambu-rambu arah ketempat Assembly Point, lokasi Tabung Pemadam


Kebakaran dll.
5. Menyiapkan prosedur tanggap darurat.
Prosedur ini menerangkan fase kejadian suatu situasi keadaan darurat yang perlu ditanggapi oleh petugas yang
bertanggung jawab di daerah kejadian untuk tujuan pengendalian keadaan darurat di areal pekerjaan.
Adapun prosedur yang harus diikuti adalah sebagai berikut :

a. Setiap Pekerja/karyawan bertanggung jawab untuk mengamati keadaan di


daerah kegiatannya dan menanggulangi atau melaporkan segera setiap
kejadian yang tidak biasa di daerah tersebut.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
b. Karyawan pada saat menemukan api, kebocoran gas atau cairan berbahaya lainnya segera melapor kepada
atasannya atau petugas yang menguasai areal tersebut.
c. Setelah melapor atas petunjuk pengawas di daerah tersebut langsung mengambil tindakan untuk menguasai
keadaan atau menjaga agar api tidak meluas sampai bantuan datang, seperti memindahkan bahan-bahan yang
mudah terbakar, menutup kerangan saluran gas, mengaktifkan sistem sprinkler, penggunaan tabung pemadam
kebakaran dll.
d. Pengawas/Supervisor mendengarkan laporan, mengajukan pertanyaan sebab-sebab kejadian dan
menginstruksikan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat.
e. Pengawas/Supervisor segera menuju ke tempat kejadian mengamati keadaan dan meyakinkan bahwa prosedur
tanggap darurat sudah dilaksanakan dengan baik.
f. Jika situasi sukar diatasi dan perlu bantuan maka salah seorang segera menelepon pihak yang dimintai tolong
seperti Pemadam Kebakaran, Polisi, Rumah Sakit dll.
6. Penyediaan Kendaraan
Hanya Kendaraan keadaan darurat yang telah ditentukan yang boleh memasuki daerah gawat darurat. Jangan halangi
jalan menuju daerah keadaan darurat. Tinggalkan kunci kontak untuk memudahkan pemindahan kendaraan jika
diperlukan.
7. Pengendalian Kendaraan
a. Segera menuju Assembling Point Area.
b. Semua Personil/Pekerja yang tidak terlibat pengamanan daerah kejadian sudah berada disassembly area untuk
kemudian dicatat sambil menunggu instruksi selanjutnya.
c. Jangan meninggalkan assembly area sebelum tercatat oleh Supervisor atau Pengawas.

8. Menghubungi Pihak-pihak yang terlibat atau dilibatkan dalam Tanggap Darurat


a. Pimpinan Proyek dan staff Keselamatan dan Kesehatan Kerja beserta seluruh Petugas Pemadam Kebakaran dan
Keamanan.
b. Klinik dan Rumah Sakit yang terdekat atau Rumah Sakit Rujukan.
c. Pihak Kepolisian terdekat.
d. Dinas Kebakaran dan Pos Kebakaran yang terdekat.
e. Dinas Tenaga Kerja.
f. Asuransi Kecelakaan Kerja.
g. Warga sekitar lokasi Proyek.
Semua telepon dari pihak yang terkait dipampang di papan pengumuman dan jika perlu nama personelnya yang dapat
dihubungi.
9. Tindakan Pekerja pada keadaan darurat Gempa Bumi
a. Jauhi area yang mudah terkena reruntuhan atau kawat /sengatan listrik.
b. Hindari sekat kaca, jendela dan rak gantung, sekat paralatan yang dapat menimpa anda.
c. Hindari genangan dan kebocoran air karena dapat bermuatan listrik.
d. Berlindunglah di bawah meja dan tetap diam, lindungi kepala, leher, mata, dan jika tidak ada tempat berlindung,
jongkoklah ke lantai dengan punggung menempel di dinding. Lingkari kepala dengan tangan silang menjepit
menutup leher.
e. Tinggalkan gedung segera/secepat mungkin dengan tenang, jika hanya kondisi gedung tidak memungkinkan.
Gunakan tangga darurat. Segera menuju tempat berkumpul yang telah ditentukan dan tunggu instruksi lanjutan
dari Petugas K3L.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

10. Mempersiapkan sistem dan prosedur pelaporan kecelakaan dan penyelidikan kecelakaan.
Penyelidikan kecelakaan disini, lebih difokuskan pada kronologis dan keadaan/situasi yang berkembang sesaat setelah
kejadian yang digunakan sebagai penjelasan laporan kejadian kecelakaan. Semua kejadian dimaksud, termasuk
kejadian-kejadian yang hampir celaka merupakan gejala-gejala kelemahan atau kegagalan untuk mencapai operasi
yang efisien dan produksi maksimum yang aman. Kesemuanya ini akan diselidiki dengan cara saksama oleh fungsi
manajemen yang terlibat dan mengembangkan usaha-usaha pengendalian yang efektif untuk mencegah terulangnya
kejadian yang sama.

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian
(Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B (Perencanaan keselamatan
konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :

Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
• Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
• Fatality (Meninggal Dunia)
• Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
• Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
• Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
• First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
- Fire Accident (Kebakaran)
- Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
- Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
- Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
- Near miss (Hampir celaka)
- Man Hour (Jam kerja)
- Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit


Bulan Ke -
No. Kegiatan PIC
1 2 3
1. Supervisor atau
Inspeksi Manager K3
√ √ √
Keselamatan
Konstruksi
2. Patroli Keselamatan Setiap Divisi
Konstruksi Perusahaan
(Bergantian) √ √ √

3. Audit Internal Spv K3 dan


Manajemen
Perusahaan √ √ √
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
E.2. Tinjauan manajemen
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai
tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk di ambil
tindakan perbaikan.

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan
pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap
pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi, disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut di atas.

Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.

Kulon Progo,08 Juni 2023


Penawar
CV. Catra Kusuma

Joko Susilo
Direktur Cabang

Anda mungkin juga menyukai