015
Lokasi Kabupaten Kulon Progo
Tahun Anggaran 2023
Nama Joko Susilo
Jabatan Kepala Cabang
Perusahaan CV. Catra Kusuma
Alamat Temonan RT 004 RW 002, Bendungan, Wates, Kulon Progo
Tempat, Tanggal Kulon Progo, 17 April 2023
Tanggal dibuat Kulon Progo, 17 April 2023
Pokja Pokja Pemilihan 2 BPBJ Setda Kabupaten Kulon Progo
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
1. Penanganan Covid-19 Tertular, wajib pakai masker
Penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 19 (Covid-19) di lingkungan
kerja konstruksi lewat kontak fisik, terkena percikan ludah (droplet),
memegang area wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
REKONSTRUKSI JALAN
Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Pokja Pemilihan :
Pokja Pemilihan 2 BPBJ Setda Kabupaten Kulon Progo
Tahun Anggaran :
2023
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Nama Paket : Pelemdukuh-Jarakan 1.09.04.015
Lokasi : Kabupaten Kulon Progo
Tahun Annggaran : 2023
DAFTAR ISI
kami aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) adalah faktor penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan,
oleh karena itu kami peduli dan berkomitmen untuk selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat
dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) menjadi prioritas bagi CV. CATRA KUSUMA
untuk melindungi segenap karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.
Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung jawab bersama antara manajemen
perusahaan dan seluruh karyawan. Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan namun juga
personil dari luar perusahaan seperti tamu, karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok yang berada dilingkungan suatu perusahaan.
Keselamatan karyawan dalam lingkungan perusahaan menempati urutan teratas. Oleh karena itu, kami mengupayakan yang terbaik bagi
karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan. Perusahaan mengembangkan budaya
keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di
area proyek.
Bentuk komitmen kami terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi adalah dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan pentingnya keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh
kegiatan pelaksanaan konstruksi.
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja
konstruksi.
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam
keselamatan konstruksi nasional.
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan.
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
NO DAMPAK KATEGORI
ISU JENIS ISU JENIS SWOT SUMBER ISU KEINGANAN DAN HARAPAN
ISU
INTERNAL EXTERNAL
1. Waktu Pelaksanaan dipercepat Penambahan Kinerja External Threat ( anacama ) SPK (Surat Keinginan : Keinginan :
personil/tenaga bekerja Perintah Kerja ) -Sesuai Jadwal -Tidak menggangu
lebih dari 1 shif -Sesuai aktivitas
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan
Harapan : Harapan :
-Tidak terjadi -Tidak terjadi
kecelakaan kecelakaan
-Tidak terjadi -Proyek berjalan lancar
demo massa
-Proyek tidak
dihentikan
2. Struktur Organisasi Keselamatan Penambahan personil Kinerja Intern Strenght ( Kekuatan ) Struktur Keinginan : Keinginan :
Konstruksi dan Pelaksanaan Pekerjaan organisasi -Sesuai Jadwal -Tidak menggangu
-Sesuai aktivitas lingkungan
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan
-Kemampuan
melaksanakan Harapan :
sesuai gambar -Tidak terjadi
kerja kecelakaan
-Profesional, -Proyek berjalan lancar
giat, dan rajin
Harapan :
-Tidak terjadi
kecelakaan
-Tidak terjadi
kesalahan
dalam
pelaksanaan
-Sesuai
harapan
owner
3. Human Personil bagian sosial Kinerja Eksternal Threat ( anacaman ) Struktur Keinginan : Keinginan :
Organisasi -Sesuai Jadwal -Tidak mengganguu
-Sesuai aktivitas
Mithode -Mithode aman terhadap
Kerja lingkungan
Harapan : Harapan :
-Tidak terjadi -Tidak terjadi
kecelakaan kecelakaan
-Tidak terjadi -Proyek berjalan lancar
demo massa
-Proyek tidak
dihentikan
Joko Susilo
Kepala Cabang
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
PERSYARATAN
NO PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL PENGENDALIAN NILAI KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RESIKO TINGKAT LANJUTAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN TINGKAT
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) PERATURAN (F) (A) (F X A) RISIKO (TR) (F) (A) RESIKO RISIKO (TR)
(F X A)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
2.2.(1) Pasangan Batu Dengan - Pengguna Lalu Lintas Menabrak Terluka akibat Permenaker 01/1980 - Menyusun metode pekerjaan 3 5 15 Besar - Administratif N/A N/A N/A
Mortar Material terserempet/tertabrak - Para pekerja menggunakan APD
alat berat lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Melakukan pengawasan setiap
devisi pekerjaan
- Pekerja Tertimpa Batu Terluka karena tertimpa - menyusun metode pekerjaan 2 7 14 Besar - Administratif N/A N/A N/A
batu berat - Para pekerja menggunakan APD
lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Melakukan pengawasan setiap
devisi pekerjaan
3.1.(1) Galian Biasa - Pekerja Jatuh Kedalam Lubang Terluka jatuh - Pemasangan pita police line 3 3 9 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
- Warga Jatuh Ke Dalam Lubang Terluka jatuh - di pasangkan rambu peringatan 2 3 6 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
- Pekerja Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Menggunakan APD lengkap 3 4 12 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
- Warga Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Melakukan pengawasan 2 3 6 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
3.1.(2) Galian Batu Lunak - Pekerja Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - menyusun metode pekerjaan 4 4 16 Besar - Administratif N/A N/A N/A
- Warga Tertimpa Longsoran Tertimpa Tanah - Para pekerja menggunakan APD 3 4 12 Besar - Administratif N/A N/A N/A
lengkap dengan baik dan benar
3.4.(2) Pemotongan Pohon - Pekerja Terkena Alat Gergraji Terluka Sobek - menyusun metode pekerjaan 4 5 20 Besar - Administratif N/A N/A N/A
diameter 15-30cm
- Warga Tertimpa Pohon Tertimpa Pohon - Pemasangan Rambu di daerah 2 5 10 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
rawan
- Pekerja Terimpa Pohon Tertimpa Pohon - Menggunakan APD lengkap 3 4 12 Besar - Administratif N/A N/A N/A
disertai Pengawasan
7.1(7a)'2 Beton Struktur, fc' - Pekerja Terpeleset/terjatuh Terpeleset - menyusun metode pekerjaan 3 3 9 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
20MPa pasang rambu peringatan
pelatihan k3 penggunaan APD
- Pekerja menghirup debu semen Menghirup - 3 4 12 Sedang - Administratif N/A N/A N/A
PERSYARATAN
PENGENDALIAN NILAI
NO IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KEMUNGKINAN KEPARAHAN NILAI RESIKO TINGKAT LANJUTAN KEMUNGKINAN KEPARAHAN TINGKAT KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN PERATURAN RESIKO
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) (F) (A) (F X A) RISIKO (TR) (F) (A) (F X A) RISIKO (TR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
7.9.(1) Pasangan Batu - Pengguna Lalu Lintas Menabrak Menabrak - Menyusun metode pekerjaan 3 5 15 Besar - Administratif N/A N/A N/A
Material - Para pekerja menggunakan APD
lengkap dengan baik dan benar
- Pasang Rambu Peringatan
- Menggunakan alat sesuai dengan
SOP
- Pekerja Tertimpa Batu Tertimpa - Melakukan pengawasan setiap 4 4 16 Besar - Administratif N/A N/A N/A
devisi pekerjaan
Rendi Rismawan
Petugas K3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
SASARAN PROGRAM
NO. PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai Kolom Tabel 6 IBPRP) JADWAL BENTUK INDIKATOR PENANGGUNG
URAIAN TOLAK UKUR URAIAN KEGIATAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Para pekerja menggunakan APD lengkap dengan baik dan benar, - Memastikan Pekerja - Tidak ada pekerja yang Safety Briefing, • Rambu-Rambu Selama masa Monitoring, Checklis Zero Accident Petugas K3
menggunakan alat susuai SOP, Melakukan Pengawasan Setiap menggunakan APD lengkap cedera saat bekerja monitoring dan pelaksanaan Konstruksi,
Divisi dengan baik dan benar pengawasan berkala, cek pekerjaan Pengawas
rutin alat dan kondisi, Lapangan
- Memastikan pekerja memakai alat lokalisir area kerja - Pita Barikade
sesuai dengan SOP
- Memastikan melakukan - Helm Safety
pengawasan pada setiap divisi
- Sepatu Kerja
- Kacamata Kerja
- Masker kain
- Rompi kerja
- Kotak P3K
- Sarung Tangan
Dibuat oleh
CV. Catra Kusuma
Rendi Rismawan
Petugas K3
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Program K3
1. Melaksanakan rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 (APD, rambu-rambu, spanduk, poster, pagar
pengaman, jaring pengaman dsb) secara konsisten.
2. Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.
3. Memastikan semua pekerja untuk memenuhi peraturan yang telah ditetapkan.
PENANGGUNG JAWAB K3
PENANGGUNG JAWAB K3
1. Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
2. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi.
3. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
4. Merencanakan dan menyusun program K3.
5. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
6. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3.
7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis
K3 konstruksi.
8. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.
9. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
EMERGENCY/KEDARURATAN
1. Menerapkan program emergency/kedaruratan.
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan pelatihan keadaan darurat secara
keseluruhan.
3. Mendata seluruh personil dan menugaskan Tim P3K dalam pencarian orang yang hilang.
4. Mengkoordinir pelaksanaan penanganan kondisi darurat, evakuasi dan evaluasi kondisi
darurat secara keseluruhan.
5. Melakukan pemantauan dan pengendalian dalam setiap kondisi keadaan darurat
termasuk melakukan mitigasi apabila terjadi kecelakaan kerja.
6. Memastikan kesiapan tim dan peralatan keadaan darurat tersedia sesuai kondisi lapangan.
Petugas P3K
1. Menerapkan program P3K.
2. Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja.
3. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja, meliputi:
- Ruang P3K.
- Kotak P3K dan isinya.
- Alat evakuasi dan transportasi.
- Fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri (APD) dan/atau peralatan khusus
di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.
4. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan.
5. Membuat laporan kegiatan P3K secara periodik.
Petugas Kebakaran
1. Menerapkan program Kebakaran.
2. Menyusun rencana kegiatan sesuai kebijakan.
3. Menetapkan semua kegiatan unit manajemen keselamatan kebakaran pada pekerjaan
konstruksi.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
KEBAKARAN
HSE Supervisor/Safety man atau personil HSE Supervisor akan melaporkan kebakaran dengan
setempat lainnya akan mengisi formulir F-HSE-001
memberitahukan kepada seluruh karyawan
melalui:
1. Sirene/horn milik pelanggan
2. Megaphone milik perusahaan
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mencatat no telephone dinas pemadam kebakaran
setempat yang terdekat dengan lokasi proyek.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
KECELAKAAN
Ya
1. Safety Man/HSE Supervisor melaporkan kecelakaan dengan mengisi formulir laporan kecelakaan kerja (F-HSE-005).
2. Sekecil apapun kecelakaan HSE Supervisor bersama site manager segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan
dan melaporkan hasil investigasi dalam formulir accident or incident report (F-HSE-001).
3. Pada kasus kecelakaan parah yang mengharuskan karyawan rawat inap di rumah sakit, HSE Supervisor bersama-sama
HRD Supervisor akan terus memantau proses perawatan karyawan tersebut.
Catatan :
HSE Supervisor berkewajiban untuk mendata nama rumah sakit terdekat dengan lokasi proyek beserta nomor
telephonenya.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.2. Kompetensi
CV. CATRA KUSUMA berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan
mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan
melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing- masing.
1. T UJ UA N
Memberikan panduan dalam kegiatan peningkatan kompetensi pegawai pada :
CV. CATRA KUSUMA
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada CV. FOYOU JAYA ABADI meliputi : Usulan
program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan
Komptensi Karyawan.
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
secara rinci sesuai SMM ISO 9001:2008, diurutkan berdasarkan abjad dituangkan pada Lampiran Istilah dan Definisi.
6. F OR M
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai.
b. Daftar hadir peserta.
c. Jadwal kegiatan.
d. Form evaluasi.
7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai.
b. Daftar hadir peserta.
c. Jadwal kegiatan.
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DIAGRAM ALIR
MULAI
Tidak
SETUJU
Ya
Membentuk Tim
SELESAI
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.3. Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai
tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang
2. Program pemeriksaan dan pengawasan secara periodik dalam mengindetifikasi bahaya kecelakaan dan sakit akibat
kerja.
3. Melaksanakan sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat sekitar area pekerjaan yang berpeluang terhadap potensi
bahaya di lokasi kerja.
4. Melakukan rapat rutin manajemen proyek sebagai bahan evaluasi dalam setiap risiko bahaya yang muncul di tempat
kerja.
5. Memfasilitasi terhadap kebutuhan bahan utilitas dan tenaga kerja serta peralatan pendukung sesuai rencana
keselamatan konstruksi.
C.4. Komunikasi
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi-infomasi lingkungan hidup,
keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi perusahaan dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-
hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan
lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
Informasi K3, yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
REFERENSI
• Permenaker No.05/MEN/1996, SMK3, elemen 3.1.4. dan 3.2.1.
• ISO 14001:2004, Environmental Management System, klausul 4.4.3
• OHSAS 18001:1999, OHS Management System, klausul 4.4.3
• HSE Management System Manual
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
C.5. Informasi Terdokumentasi
1. Semua karyawan diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta pelaksanaannya.
2. Semua karyawan mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3, artikel-artikel K3, perubahan-perubahan pada prosedur /
instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3.
3. Informasi ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian /mingguan atau melalui papan pengumuman
7. Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh HSE Department dengan terlebih dahulu masing-
masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian resiko di departemennya disertai
dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
8. Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup Kegiatan, maka dibuat daftar
penyebarluasan informasi K3 .
2. Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Tim K3 dan Pelaksana Setiap pagi sebelum pekerjaan
Lapangan dimulai
3. Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox Meeting) Tim K3 dan Pelaksana Setiap akan melakukan pekerjaan
Lapangan baru
4. Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Tim K3, Pelaksana Seminggu Sekali
Meeting) Lapangan, Site Manager
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian,
diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab
Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu disiapkan
5. Rencana program pelatihan / sosialisasi sesuai pengendalian resiko
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
a. Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b. Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO(Surat Izin Operasi)
atau bersertifikat yang dikeluarkan oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
a. Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai
dengan kondisi di tempat kerja
b. Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
a. Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b. Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
c. Induksi K3
d. Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
10. Mempersiapkan sistem dan prosedur pelaporan kecelakaan dan penyelidikan kecelakaan.
Penyelidikan kecelakaan disini, lebih difokuskan pada kronologis dan keadaan/situasi yang berkembang sesaat setelah
kejadian yang digunakan sebagai penjelasan laporan kejadian kecelakaan. Semua kejadian dimaksud, termasuk
kejadian-kejadian yang hampir celaka merupakan gejala-gejala kelemahan atau kegagalan untuk mencapai operasi
yang efisien dan produksi maksimum yang aman. Kesemuanya ini akan diselidiki dengan cara saksama oleh fungsi
manajemen yang terlibat dan mengembangkan usaha-usaha pengendalian yang efektif untuk mencegah terulangnya
kejadian yang sama.
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
• Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
• Fatality (Meninggal Dunia)
• Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
• Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
• Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
• First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
- Fire Accident (Kebakaran)
- Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
- Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
- Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
- Near miss (Hampir celaka)
- Man Hour (Jam kerja)
- Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk di ambil
tindakan perbaikan.
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi, disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan
tersebut di atas.
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
Joko Susilo
Direktur Cabang